2. Uraian Teoritis 2. 1. Komunikasi Massa

sebagai suatu kriteria kebenaran. Bagi konstruktivisme radikal, pengetahuan tidak merefleksikan suatu kenyataan ontologis subjektif tetapi merupakan suatu pengaturan dan organisasi dari suatu dunia yang dibentuk oleh pengalaman seseorang. 2. Realisme hipotesis, yaitu suatu aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan ilmiah kita pandang sebagai suatu hipotesis dari struktur kenyataan dan berkembang menuju suatu pengetahuan yang sejati, yang dekat dengan realitas. 3. Konstruktivisme yang biasa, yaitu filsafat yang menyatakan pengetahuan kita merupakan suatu gambaran dari relaitas itu, pengethuan kita dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek dari dalam dirinya sendiri. Terdapat kesamaan dari ketiga macam konstruktivisme di atas. Hal tersebut terjadi karena terdapat relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau orang sekitarnya. Kemudian individu membangun sendiri pengetahuannya atas realitas yang dilihatnya tersebut Anwar Adang, 2008: 60. II. 2. Uraian Teoritis II. 2. 1. Komunikasi Massa Komunikasi communication adalah proses sosial di mana individu- individu yang menggunakan simbol- simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka, yang mencakup komunikasi tatap muka maupun komunikasi dengan menggunakan media West Turner, 2008: 5. Pada abad ini disebut dengan abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai suatu tingkat di mana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara bersamaan. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu Ardianto Komala, 2004: 3. Komunikasi yang dilakukan melalui media massa, dimana komunikan yang terdiri dari jumlah masyarakat yang sangat banyak dan sangat heterogen yang menyebar dimana- mana, dimana satu dengan yang lainnya tidak saling tahu- menahu Universitas Sumatera Utara bahkan tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat kompleks dan rumit. Komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa Bungin, 2008: 33. Media massa melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat juga diakses oleh masyarakat secara massal. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran dan televisi, dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, disebut sebagai media cetak; serta media film. Dengan demikian komunikan dapat dengan leluasa memilih bentuk pesan dan melalui media apa pesan tersebut akan disampaikan. Dilihat dari defenisinya yaitu komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang Ardianto Komala, 2004: 3. Jadi, walaupun komunikasi massa itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar yang dihadiri oleh ribuan orang, jika tidak menggunakan media massa, maka tidak disebut komunikasi massa. Oleh karenanya, konteks komunikasi massa mencakup baik saluran maupun khalayak. Sedangkan dari karakteristiknya, terdapat delapan karakter komunikasi massa, yaitu: a. Komunikator terlembagakan, dimana komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. b. Pesan bersifat umum, yaitu komunikasi yang ditujukan untuk semua orang dan tidak ditunjukkan untuk sekelompok orang tertentu, sehingga menghasilkan pesan yang bersifat umum, berupa fakta, peristiwa, atau opini. c. Komunikan anonim atau heterogen, dimana dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya anonim. Pesan disampaikan melalui media massa dan tidak tatap muka. Komunikasinya bersifat heterogen, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi. d. Media massa menimbulkan keserempakan. Dalam hal ini, komunikasi massa memiliki kelebihan dalam hal jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang Universitas Sumatera Utara relatif banyak dan tidak terbatas. Keserempakan media massa yakni keserempakan kontak antara komunikator dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh, dan penduduk tersebut berada dalam keadaan terpisah antara satu dengan yang lainnya. e. Komunikasi mengutamakan isi dibandingkan hubungan. Pesan yang disampaikan sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan berdasarkan karakteristik media massa yang akan digunakan. f. Komunikasi massa bersifat satu arah, yaitu komunikasi massa dilakukan tanpa kontak langsung antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi terjadi melalui media massa, di mana komunikator aktif menyampaikan pesan dan komunikan aktif menerima pesan. Namun keduanya tidak dapat melakukan feed back dalam proses komunikasinya, sehingga dikatan bersifat satu arah. g. Stimulasi alat indra “terbatas”, yaitu penyampaian pesan dalam komunikasi massa bersifat terbatas atau sesuai dengan media massa yang dugunakan komunikan, seperti media cetak, radio, televisi, atau film yang masing- masing memiliki stimulasi indra manusia yang sifatnya terbatas. h. Umpan balik tertunda delayed, yaitu penyampaian pesan dalam komunikasi massa yang dilakukan melalui media massa tidak mampu menjalankan fungsi umpan balik, karena sifatnya yang satu arah Ardianto Komala, 2004: 7. Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok. Perbedaan itu meliputi komponen- komponen yang terlibat di dalamnya dan juga proses berlangsungnya komunikasi tersebut. Sedangkan dari segi fungsi terlihat ada kesamaan baik secara umum maupun khusus. Fungsi komunikasi massa secara umum yaitu: a. Fungsi Informasi Media massa merupakan penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi disajikan bagi khalayak sesuai dengan kebutuhannya, di mana informasi tersebut mencakup segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. b. Fungsi Pendidikan Media massa mampu menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik lewat nilai Universitas Sumatera Utara norma, etika serta aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan khalayak. c. Fungsi Mempengaruhi Media massa mampu mempengaruhi khalayak sesuai dengan apa yang diinginkan media. Secara implisit terdapat dalam tajuk editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. d. Fungsi Proses Pengembangan Mental Media massa mampu menambah wawasan serta mengembangkan intelektualitas khalayak. Berbagai pemberitaan mengenai peristiwa yang disampaikan media juga akan semakin menambah pengalaman dan ketergantungan khalayak dalam pengembangan mentalnya. e. Fungsi Adaptasi Lingkungan Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan memerlukan penyesuaian agar tetap tercipta tujuan komunikasi berupa kesamaan makna diantara pelaku komunikasi. f. Memanipulasi Lingkungan Komunikasi massa merupakan alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan Ardianto Komala, 2004: 19. Komunikasi massa merupakan aktivitas sosial yang berfungsi di masyarakat. Penting untuk mengetahui fungsi- fungsi komunikasi massa, agar dapat melihat konsekuensi komunikasi melalui media massa. Media massa akan terus mengalami perubahan. Apakah nantinya fungsi komunikasi massa sebagai memberi informasi, memberi pendidikan, mempengaruhi, sebagai proses pengembangan mental, sebagai adapatasi lingkungan, dan memanipulasi lingkungan hanya sekedar teori. Sedangkan fungsi komunikasi massa secara khusus yaitu: a. Meyakinkan Dalam hal ini persuasi dapat datang dalam bentuk mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan menawarkan sistem nilai tertentu. Universitas Sumatera Utara b. Menganugerahkan Status Penganugerahan status terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu- individu tertentu sehingga gengsi mereka meningkat. Dengan memfokuskan kekuatan media massa pada orang- orang tertentu, maka masyarakat akan menjadikan orang- orang tertentu mendapatkan suatu status publik yang tinggi dalam masyarakat. c. Membius Apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima pesan percaya dengan sepenuhnya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima pesan terbius ke dalam keadaan pasif. d. Menciptakan Rasa Kebersatuan Komunikasi mampu untuk membuat para penerima pesannya merasa menjadi anggota suatu kelompok. e. Privatisasi Kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri Ardianto Komala, 2004: 23. Pada satu sisi, konsep komunikasi massa mengandung pengertian sebagai suatu proses di mana institusi media massa memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas, namun pada sisi lain, komunikasi massa merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience, yang menjadi fokus kajian dalam komunikasi massa adalah media massa. Media massa adalah institusi yang menebarkan informasi berupa pesan berita, peristiwa, atau produk budaya yang memengaruhi dan merefleksikan suatu masyarakat Bungin, 2008: 258. Dalam konteks komunikasi massa, memberikan kemampuan baik kepada pengirim maupun pada penerima untuk melakukan kontrol. Selain itu, dalam konteks komunikasi massa, komunikasi yang terjadi biasanya lebih terkendali dan terbatas. Maksudnya, komunikasi dapat dipengaruhi oleh biaya, politik, dan kepentingan- kepentingan lainnya. Universitas Sumatera Utara

II. 2. 2. Musik sebagai Media Massa

Dokumen yang terkait

Pemaknaan Lirik Lagu Judas (Studi Analisis Semiotika Lagu Lady Gaga yang berjudul Judas)

22 172 89

ANALISIS ISI UNSUR EROTISME PADA LIRIK LAGU DANGDUT KOPLO

7 33 47

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda).

1 9 99

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 13

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 2

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 9

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 1 26

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 4

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 5

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda)

0 0 22