Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

(1)

LAMPIRAN 1

“Cinta Satu Malam” Bait 1

Walau cinta kita sementara Aku merasa bahagia

Kalau kau kecup mesra di keningku Ku rasa bagai di surga

Reff

Cinta satu malam oh indahnya Cinta satu malam buatku melayang

Walau satu malam Akan selalu ku kenang

Dalam hidupku

Cinta satu malam oh indahnya Cinta satu malam buatku melayang

Walau satu malam Akan selalu ku kenang

Selama- lamanya

Bait 2

Sentuhanmu membuatku terlena Aku telah terbuai mesra Yang ku rasa hangat indahnya cinta

Hasratku kian membara


(2)

LAMPIRAN 2

“Mojok di Malam Jumat” Bait 1

Bang kemana aja sih Aku sudah gak tahan Bang apelin aku dong Malam Jumat pun oke lah

Reff 1

Mojok di malam Jumat Aku tak takut Asal abang selalu dekatku

Mojok di malam Jumat Aku tak resah

Jurig juga ingin pacaran seperti kita

Bait 2

Bang kok belum datang juga Please deh aku mulai bete

Bang cepet dong ke sini Jangan keduluan setan gundul

Reff 2

Mojok di malam Jumat aduh asyiknya Cumbulah aku sesukamu

Mojok di malam Jumat aduh senangnya Melepas rindu tak tertahan

Abangku sayang


(3)

LAMPIRAN 3

“Aw Aw” Bait 1

Tadi malam aw aw ku dibuai aw aw Sayang- sayangan aw aw mesra- mesraan aw aw

Ku dimanja aw aw ku dicumbu aw aw Basah hatiku aw aw betapa indah aw aw

Bait 2

Walau cinta satu jam saja tapi aku puas rasanya Rinduku mencairlah sudah

Reff

Oh melayang- layang

Serasa terbang di atas awan sampai ke surga Dibuai cinta betapa indahnya

Walaupun hanya satu jam saja oh oh


(4)

LAMPIRAN 4

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Susiana Br Naibaho

NIM : 090904046

PEMBIMBING : Yovita Sabarina Sitepu, M.Si

No. Tanggal Pertemuan Pembahasan Paraf Pembimbing 1. 30 Mei 2013 ACC Seminar Proposal

2. 20 Juli 2013 Seminar Proposal 3. 11 Oktober 2013 Bimbingan Bab I- III 4. 25 November 2013 Bimbingan Bab I- III 5. 19 Desember 2013 Bimbingan Bab IV 6. 18 Februari 2014 Bimbingan Bab IV 7. 20 Februari 2014 Bimbingan Bab IV 8. 25 Februari 2014 Bimbingan Bab IV 9. 04 Maret 2014 Bimbingan Bab IV 10. 18 Maret 2014 Bimbingan Bab IV 11. 15 April 2014 Bimbingan Bab I- V 12. 17 April 2014 ACC Sidang


(5)

LAMPIRAN 5

BIODATA PENELITI

NAMA : SUSIANA BR NAIBAHO

TEMPAT/ TANGGAL LAHIR : LAUBALENG/ 28 AGUSTUS 1990

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : KRISTEN PROTESTAN

ALAMAT : JL. SAUDARA NO. 4 PADANG BULAN

MEDAN

NAMA ORANGTUA : A. NAIBAHO

H. PURBA

ALAMAT ORANGTUA : JL. RENUN NO. 6 LAUBALENG

PENDIDIKAN : SD RK RAMBEMBELANG 3

LAUBALENG (1996- 2002)

SMP NEGERI 1 LAUBALENG (2002- 2005)

SMA METHODIS 1 MEDAN (2005- 2008)


(6)

Daftar Referensi

Agoes, Dariyo. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Ahmad, Saiyad Fareed. 2008. 5 Tantangan Abadi terhadap Agama. Jakarta: Mizan Pustaka.

Ardianto, Elvinaro. 2010. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bachtiar, Aziz. 2004. Manajemen Kasih Sayang: Kiat Melanggengkan Hubungan

dan Menikmati Indahnya Dunia Cinta. Jogjakarta: Saujana Jogjakarta.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Chodjim, Achmad. 2005. Membangun Surga. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. El- Bantanie, Muhammad Syafi‟ie. 2010. Shalat Jarik Jodoh. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hidayat, Komaruddin. 2011. Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi

Optimisme. Bandung: Hikmah.

Hoed, Benny. 2008. Dari Logika Tuyul ke Erotisme. Yogyakarta: Indonesia Tera. Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 1992. Psikologi Wanita Mengenai Gadis Remaja dan Wanita

Dewasa. Bandung: Mandar Maju.

Kusmaryanto. 2002. Kontroversi Aborsi. Jakarta: Grasindo.

Lubis, Mochtar. 2011. Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungjawaban. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mauly Purba & Ben Pasaribu. 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(7)

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari. Pranoto, Naning. 2010. Her Story: Sejarah Perjalan Payudara. Yogyakarta:

Kanisius.

R. Supanggah, M. Sumarno, I.G.N.P. Wijaya, A.S. Anwar. 2009. Sejarah

Kebudayaan Indonesia: Seni Pertunjukan dan Seni Media. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

__________. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Untoro, Bambang. 2009. Benarkah Aku Mengasihimu?. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks.

Yesmil Anwar & Adang. 2008. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Widianti, Dian. 2006. Ensiklopedi Cinta. Bandung: Dar! Mizan.

Wuisman, Jan J.J.M. 2013. Teori dan Praktek: Memperoleh Kembali Kenyataan

Supaya Memperoleh Masa Depan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Zamroni, Mohammad. 2009. Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis,


(8)

Sumber lain:

http://kpid.jatengprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52 &Itemid=102

http://m.liputan6.com/health/read/628867/rhoma-irama-lirik-dan-goyang-dangdut-tak-harus-erotis

http://psychcentral.com/news/2009/02/26/song-lyrics-influence-sexual-behavior/4366.html

http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00018654.html

http://m.okezone.com/read/2011/11/25/386/534403/dicekal-lagu-hamil-duluan-cinta-satu-malam-di-jabar

http://liriklagudangdut.com/melinda-cinta-satu-malam.html http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman http://www.satuharapan.com/life/tujuh-makna-ciuman-sayang-dan-cinta http://m.detik.com/wolipop/read/2013/03/18/190532/2197200/227/?u18=1 http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=300

489:arti-ciuman-dari-si-dia&catid=61:seks&temid=136 http://forum.kompas.com/teras/269113-arti-dari-setiap-ciuman.html

http://m.detik.com//wolipop/read/2010/07/02160901/852/makna-tersembunyi-sentuhan-wanita-pada-pria

http://www.dailysylvia.com/2013/04/23/membaca-arti-sentuhan-pria/ http://id.m.wikipedia.org/wiki/Surga

http://breadofwisdom.blogspot.com/2011/05/enam-tipe-cinta.html http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?topic=11924.0

http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/30/fenomena-seks-pra-nikah-di-kalangan-mahasiswa-di-yogyakarta-468112.html

http://liriklagudangdut.com/melinda-mojok-di-malam-jumat.html

http://www.berita2.com/daerah/jawa-timur/6256-sering-berduaan-di-tempat-sepi-gadis-desa-hamil-html


(9)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Apel

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-pada-hari-jumat-sesuai-sunnah-nabi.html

http://dewandakwahjabar.com/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan-islam/ http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Utama/46598

http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/30/7000-wanita-melakukan-aborsi-setiap-hari-597304.html

http://liriklagudangdut.com/melinda-aw-aw.html


(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III. 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif, yang mengharuskan peneliti menganalisis topik kajiannya melalui alat bantu pemahaman seperti cerita, mitos, dan tema. Alat- alat ini membantu peneliti untuk dapat memahami bagaimana orang memaknai pengalamannya. Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif tidak tergantung pada analisis statistik untuk mendukung sebuah interpretasi tetapi lebih mengarahkan peneliti untuk membuat sebuah pernyataan retoris atau argumen yang masuk akal mengenai temuannya. Metode kualitatif lebih tepat untuk peneliti interpretif dan kritis (West & Turner, 2008: 77).

Melalui pendekatan kualitatif, memusatkan perhatian pada prinsip- prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala- gejala sosial di dalam masyarakat (Bungin, 2008: 302). Peneliti menggunakan analisis semiotika model analisis Roland Barthers.

Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, dengan menggunakan analisis lima kode pembacaan yaitu: kode hermeneutika (kode penceritaan), kode semik (makna konotasi), kode simbolik, kode proaretik (kode tindakan), dan kode gnomik. Lima kode inilah yang menjadi acuan peneliti dalam pemaknaan terhadap erotisme lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”.

III. 2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah makna erotisme dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda.


(11)

III. 3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda. Lagu “Cinta Satu Malam” dirilis pada

awal November 2009, lagu “Mojok di Malam Jumat” dirilis pada tahun 2010, dan lagu “Aw Aw” dirilis 13 September 2011.

III. 4. Kerangka Analisis

Kerangka analisis adalah dasar pemikiran dari peneliti (argumentasi peneliti) yang dilandasi dengan konsep-konsep dan teori yang relevan guna memecahkan masalah penelitian. Kerangka pemikiran yang baik akan mampu menjelaskan operasional fenomena-fenomena penelitian dalam penelitian kualitatif, serta akan melahirkan asumsi-asumsi yang dapat digunakan dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.

Adapun kerangka analisis dalam penelitian ini adalah memakai analisis Semiologi Roland Barthes signifikasi dua tahap (two order signification); denotasi dan konotasi. Semiologi Roland Barthes dipilih karena mampu memaknai tanda. Unsur- unsur yang terdapat dalam di dalam lagu tidak bisa secara gamblang “bercerita” melainkan harus dimaknai oleh pendengar (pembaca). Walaupun sebuah tanda telah memiliki makna denotasi dan konotasi, tetapi juga dibutuhkan keaktifan pendengar (pembaca) agar dapat berfungsi. Dalam semiologi Roland Barthes, kode- kode komunikasi yang ada nantinya akan dicari makna riil-nya (denotasi), kemudian hubungan antara satu tanda dengan tanda lainnya akan dicari makna tersirat di dalamnya (konotasi).


(12)

Reality Signs Culture

Gambar: III.1. Signifikasi Dua Tahap Barthes Sumber: Sobur, 2004: 127

III. 5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara menyeluruh pada objek penelitian. Adapun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

III. 5. 1. Studi Dokumentasi (Document Research)

Studi Dokumentasi (Document Research), metode ini berupa pengumpulan data dengan cara merujuk pada buku-buku atau literatur- literatur yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian. Pengumpulan data diperoleh dengan cara memanfaatkan dokumentasi dengan menggunakan lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda sebagai alat utama untuk mengkaji objek penelitian.

III. 5. 2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi Kepustakaan (Library Research), dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.

Second Order First Order

Connotation Form

Signifier --- Signified Denotation

Myth Content


(13)

III. 6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan perangkat metode analisis semiotika Roland Barthes. Analisis data merupakan bagian yang penting selain pengumpulan data, karena proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Adapun jenis penelitian analisis semiotika, dengan menggunakan model Roland Barthes, yaitu model sistematis dalam menganalisis makna dengan tanda- tanda. Fokus perhatiannya tertuju kepada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification).

Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan

signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthers menyebutnya

sebagai denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua yang disebut konotasi dan juga memasukkan unsur mitos di dalamnya, menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai- nilai dari kebudayaannya.

Analisis dilakukan melalui semua lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”. Peneliti akan melakukan penjabaran makna

setiap kalimat yang terdiri dari rangkaian kalimat. Setiap kata mengandung makna denotatif dan konotatif.

Leksia adalah satuan- satuan bacaan dengan panjang pendek bervariasi yang membangun dan mengorganisasikan suatu cerita atau narasi. Dipilih dan ditentukan berdasarkan kebutuhan pemaknaan yang akan dilakukan. Kemudian kalimat- kalimat tersebut akan dianalisis melalui lima kode pembacaan Roland Barthes yaitu: kode hermeneutika (kode penceritaan), kode semik (makna konotasi), kode simbolik, kode proaretik (kode tindakan), dan kode gnomik. Lima kode inilah yang menjadi acuan peneliti dalam pemaknaan terhadap erotisme dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw


(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Hasil

4. 1. 1. Gambaran Umum Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”

Seorang seniman dalam menyampaikan suatu ide dan kreativitas akan menampilkannya dengan berbagai macam cara. Seperti halnya seniman musik secara aktif dan kreatif dalam menyajikan suatu idenya menjadi sebuah karya dengan ragam nada atau suara yang berirama yang disebut dengan lagu. Sebagaimana terjadi pada produk suatu karya umumnya, dalam sebuah lagu ada saja daya tarik tertentu yang digunakan sebagai pemikat. Umpamanya dengan menciptakan lagu- lagu bertemakan religi, kekerasan, seks, dan sebagainya. Hasil kreativitasnya diharapkan akan diminati oleh semua orang.

Melinda yang bernama asli Eka May Linda yang lahir di Jakarta pada 29 Mei 1982. Melinda mengeluarkan single “Cinta Satu Malam” pada awal November 2009 pada album keenam yang dirilis dibawah naungan Nagaswara. Lagu dengan menggunakan irama house music sengaja dipilih karena irama musik yang identik dengan anak muda, yang menjadi sasaran penikmat lagunya tersebut. Sekilas lagu Melinda ini menceritakan tentang seorang wanita yang bersedia melakukan hubungan intim dengan seorang pria sebelum berpisah keesokan harinya. Wanita tersebut merasa bahagia dengan pengalaman percintaan yang singkat tersebut.

Lagu “Cinta Satu Malam” ini diakui oleh Melinda sebagai pengalaman pribadinya. Dimana Melinda bertemu dengan kekasihnya di Singapura. Mereka kencan selama satu malam saja, dan esoknya Melinda ditinggalkan begitu saja oleh sang kekasih. Dengan demikian, lirik lagu tersebut menunjukkan suatu gambaran kehidupan hubungan percintaan Melinda yang disampaikan lewat lirik lagu.

Lagu “Cinta Satu Malam” sempat dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Lagu tersebut dicekal karena dinilai memiliki lirik vulgar dan


(15)

mengandung muatan seks secara eksplisit. Lagu tersebut dianggap memiliki citra buruk yang akan merusak mental kalangan remaja

(http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00018654.html).

Lagu “Cinta Satu Malam” tidak hanya dicekal KPI, tetapi sempat dicekal juga oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat karena mengandung lirik yang cabul alias porno. Komisionel Bidang Isi Siaran KPID Jawa Barat, Nursyahwal, tidak melarang menciptakan karya lagu tersebut, tetapi melarang penyiarannya. UU Penyiaran pasal 8 melarang lirik lagu mengandung seks, kekerasan, sadisme

(http://m.okezone.com/read/2011/11/25/386/534403/dicekal-lagu-hamil-duluan-cinta-satu-malam-di-jabar).

Uniknya lagu “Cinta Satu Malam” berhasil mendapat banyak penghargaan walaupun sempat dicekal oleh KPI dan KPID Jawa Barat, seperti Indosat Award dalam kategori “Lagu Dangdut Populer”, AMI Award 2011 nominasi “Karya Produksi Dangdut House/ Techno Terbaik”, dan lain- lain. Tidak hanya single saja yang sukses di pasaran, Ring Back Tone (RBT) “Cinta Satu Malam” juga sukses. Melinda juga berhasil terpilih menjadi duta budaya pada tahun 2008.

Lagu “Mojok di Malam Jumat” dirilis pada tahun 2010. Lagu ini berirama dangdut house music, mengandalkan lirik- lirik vulgar, agak sedikit nakal. Sekilas lagu ini menceritakan tentang seorang wanita yang sangat rindu ingin bertemu dengan pacarnya yang tidak tahu berada dimana. Keinginan seorang wanita yang ingin melakukan hubungan asmara dengan pacarnya di tempat sepi dan gelap. Walaupun seorang wanita tersebut dan pasangannya masih berstatus pacaran, namun hubungan mereka sudah mengarah pada prilaku seks bebas (free sex). Seorang wanita yang ditampilkan berani mengekspresikan keinginannya untuk berhubungan seks yang menggebu- gebu dengan kekasihnya yang ternyata belum datang juga untuk menemuinya hingga membuatnya kesal.

Lagu “Aw Aw” diciptakan oleh Endang Raes, dirilis 13 September 2011. Lagu ini berirama dangdut house music, mengandalkan lirik- lirik vulgar, agak sedikit nakal. Lagu ini sekilas mengisahkan tentang hubungan sepasang kekasih yang tengah kasmaraan yang terjadi hanya satu jam saja, bagaimana pasangan tersebut bergaul bebas menikmati pengalaman percintaannya yang erotis dan


(16)

perempuan digambarkan hanya sebagai objek seksual. Hal ini menunjukkan suatu hubungan asmara yang singkat dan mengarah kepada perilaku seks bebas.

Lagu “Aw Aw” juga sempat dicekal KPID Provinsi Jawa Tengah. Lagunya dinilai terlalu vulgar karena berkonotasi pada aktivitas seksual dan kenikmatan seksual sehingga dapat membangkitkan rangsangan dan keinginan seks bagi siapa saja yang mendengar lagu tersebut. Hal ini juga dilakukan oleh KPID Provinsi Jawa Tengah setelah mendapat pengaduan dari masyarakat dan sejumlah tokoh agama yang merasa resah akibat beredarnya lagu- lagu dangdut yang dinilai terlalu vulgar baik goyangannya, gaya berpakaian dan juga liriknya, yang akan berpotensi untuk ditiru oleh masyarakat terutama anak- anak dan remaja. Hal ini tentu tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, karena dapat berpotensi merusak mental masyarakat. Akibatnya KPID Provinsi Jawa Tengah melarang atau membatasi penyiarannya

(http://kpid.jatengprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5 2&Itemid=102).

4. 1. 2. Analisis Leksia Lagu “Cinta Satu Malam” “Cinta Satu Malam”

Bait 1

Walau cinta kita sementara Aku merasa bahagia

Kalau kau kecup mesra di keningku Ku rasa bagai di surga

Reff

Cinta satu malam oh indahnya Cinta satu malam buatku melayang

Walau satu malam Akan selalu ku kenang

Dalam hidupku

Cinta satu malam oh indahnya Cinta satu malam buatku melayang


(17)

Akan selalu ku kenang Selama- lamanya

Bait 2

Sentuhanmu membuatku terlena Aku telah terbuai mesra Yang ku rasa hangat indahnya cinta

Hasratku kian membara

Sumber: http://liriklagudangdut.com/melinda-cinta-satu-malam.html

Pada lagu ini penyampai pesan adalah sosok aku, yaitu seorang wanita penyanyi lagu dangdut itu sendiri yang merasakan kenikmatan hasrat bercinta pada satu malam bersama sosok kau, seorang pria yang dapat membuatnya terbuai dan melayang- layang dengan kecupan mesra dan sentuhannya. Namun, sosok aku hanya dapat mengenangnya sebagai pengalaman yang indah karena hanya dilakukan satu malam atau tidak berkelanjutan, tidak adanya komitmen diantara mereka berdua.

Walaupun cinta yang dijalin hanyalah sebuah cinta yang sementara, tidak adanya komitmen diantara mereka berdua akan tetapi sosok aku tetap merasa bahagia dan menjadikannya sebagai suatu kenangan indah yang akan selalu dikenang. Perasaan terhadap tindakan cinta satu malam dianggapnya sesuatu yang lumrah yang dilakukan untuk mencari suatu kebahagiaan dan mendapatkan kenikmatan sesaat.

4. 1. 2. 1. Kode Pembacaan

Kode Hermeneutika

Kode hermeneutika yang didapat dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, antara lain: “Mengapa cinta sementara?” “Mengapa walau cinta sementara sosok

aku merasa bahagia?” “Mengapa sosok kau melakukan kecupan mesra di kening sosok aku?” “Mengapa kecup mesra di kening yang dilakukan sosok kau membuat perasaan sosok aku seperti di surga?” “Mengapa sosok aku melakukan cinta satu malam?” “Mengapa sosok aku menganggap cinta satu malam hal yang indah?” “Mengapa cinta satu malam membuat sosok aku melayang?” “Mengapa


(18)

sentuhannya (sosok kau) membuat sosok aku terlena?” “Mengapa sosok aku telah terbuai mesra?” “Mengapa sosok aku merasakan hangat indahnya cinta?” “Mengapa hasrat sosok aku kian membara?

Kode Proairetik

Sosok aku menyatakan bahwa ia melakukan cinta sementara. Terlihat pada kalimat lirik “Walau cinta kita sementara”. Ini menunjukkan suatu hubungan yang berbeda pada hubungan percintaan pada umumnya. Kata “sementara” adalah tidak untuk selama- lamanya. Dalam konteks lagu ini, kata “sementara” disini menunjukkan bahwa cinta yang hanya dilakukan pada satu malam itu saja, tidak ada malam- malam berikutnya.

Cinta sementara lebih kepada perasaan hanya tertarik atau suka akan seseorang ataupun sesuatu hal yang hanya sementara. Jika kita suka kepada seseorang maka kita ingin memilikinya, namun setelah kita mendapatkannya belum tentu kita menjaganya. Pada umumnya, cinta sementara tujuannya hanya untuk mencari kesenangan, cinta yang hanya didasarkan atas nafsu yang mengarah kepada free sex, bukan cinta yang tahan lama, tidak jelas kelanjutan hubungannya karena tidak memiliki komitmen. Cinta seperti ini tujuannya hanya untuk mencari kesenangan dan biasanya dilakukan dengan orang yang baru dikenal. Itu cinta yang mementingkan diri sendiri dan serakah. Hal ini sangat bertentangan dengan norma kebudayaan bangsa Indonesia, dimana seorang pria dan wanita melakukan suatu hubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan. Hubungan yang dijalin oleh sosok aku dan pasangan cinta satu malamnya yaitu sosok kau dalam lagu tersebut menunjukkan suatu hubungan asmara yang hanya bertujuan untuk memuaskan nafsu.

Sosok aku menyatakan bahwa ia merasa bahagia walau cintanya bersama sosok kau hanya sementara. Terlihat pada kalimat lirik “Walau cinta kita sementara, aku merasa bahagia”. Terdapat kata “walau”, ini menunjukkan bahwa sosok aku mengetahui dan menyadari kalau hubungan percintaan mereka hanyalah sesaat dan tidak adanya komitmen, namun sosok aku tetap merasa bahagia karena memang tujuan dari melakukan cinta sementara ini adalah hanya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan. Ia tidak memikirkan atau ambil


(19)

pusing terhadap kelanjutan hubungan mereka. Terpenting adalah kisah cinta sementara itu berkesan untuk dilalui dan memberikan pengalaman baru yang indah untuk dikenang seumur hidupnya.

Cinta sementara dalam konteks lagu tersebut adalah cinta satu malam. Artinya bahwa cinta yang hanya dilakukan pada satu malam itu saja, tidak ada malam- malam berikutnya. Kata malam bermakna saat matahari terbenam sampai matahari terbit atau dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00.

Pada saat melakukan cinta sementara ini, sosok kau dalam lirik lagu tersebut melakukan kotak fisik terhadap sosok aku. Kontak fisik yang dilakukan adalah kecupan mesra di kening. Terlihat pada kalimat lirik “Kalau kau kecup mesra di keningku”. Kecupan mesra di kening yang dilakukan sosok kau yaitu dengan melekatkan bibirnya di dahi sosok aku, dengan mengecup di dahi secara otomatis akan berhadap- hadapan muka sehingga mereka secara fisik semakin intim. Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang memiliki kedekatan yang sangat erat atau karib dan mendalam.

Saat melakukan cinta satu malam sosok aku dikecup mesra oleh sosok kau hingga yang ia rasakan hanyalah kebahagiaan yang amat sangat. Terlihat pada kalimat lirik “Kalau kau kecup mesra di keningku, ku rasa bagai di surga”. Perasaan yang timbul pada sosok aku saat dikecup mesra ini digambarkan dengan kenikmatan yang tiada tara, keindahan yang tiada bandingannya dalam lagu ini disamakan dengan tempat di surga, sesuatu yang secara umum digambarkan sebagai kebahagiaan yang amat sangat.

Sosok aku menyatakan dengan jelas bahwa sedang menyampaikan pengalaman indahnya saat melakukan cinta satu malam. Sosok aku memandang bahwa cinta satu malam hanya sebagai bentuk hiburan saja, suatu cara untuk mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan. Karena dalam hal ini sosok aku dengan sadar mengetahui dan menyadari bahwa hubungan cinta satu malam hanya dilakukan sementara dan tidak ada kelanjutan hubungan tetapi dia merasa senang melakukan hal tersebut.

Sosok aku menyampaikan kebahagiaannya melakukan cinta satu malam dengan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang dapat memberikan kenikmatan dan suatu pengalaman yang indah. Terlihat pada kalimat lirik “Cinta satu malam


(20)

oh indahnya”. Dengan menggunakan kata seru “oh” yang berfungsi sebagai penekanan yang menunjukkan bahwa sosok aku mengagumi keindahan terhadap apa yang mereka lakukan dengan pasangannya sosok kau, suatu luapan emosi yang timbul akibat cinta satu malamnya.

Sosok aku menyebutkan bahwa dalam melakukan hubungan cinta satu malam, sosok aku merasa dibuat melayang hingga membuatnya lupa diri. Terlihat pada kalimat lirik “Cinta satu malam buatku melayang”. Kata “melayang” memiliki makna perasaan yang luar biasa, perasaan yang ringan yang sangat menyenangkan namun tidak menentu arahnya. Rasanya melayang seperti orang yang berada dibawah pengaruh alkohol dan obat- obat terlarang, adanya perasaan santai dan kehidupan lebih menyenangkan tetapi tidak dapat mengontrol dirinya. Orang yang dibawah pengaruh alkohol akan kehilangan kesadaran dirinya sehingga sulit mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Dan juga mempengaruhi kewarasaan pikiran manusia. Saat seperti ini seseorang akan bertindak tanpa akal sehat, seperti melakukan tindakan pencabulan.

Suatu hubungan percintaan selalu menyangkut kontak fisik tertentu. Kontak fisik yang dilakukan dalam lirik lagu tersebut berupa sentuhan. Terlihat pada kalimat lirik “Sentuhanmu membuatku terlena”. Sentuhan dapat berupa seperti berpegangan tangan, berciuman, sentuhan pipi, merangkul secara penuh, merangkul bahu dan punggung atau melakukan hubungan seksual. Secara naluri, sentuhan fisik memang membuat daya tarik dari minat seks bertambah kuat. Sosok aku dalam lirik lagu tersebut menyatakan bahwa sentuhan sosok kau membuatnya terlena. Ini menunjukkan bahwa ia telah terbawa pada suasana yang asyik. Adanya kenikmatan- kenikmatan seksual yang ia rasakan. Ini menunjukkan sosok kau telah berhasil membangkitkan hasrat sosok aku dalam melakukan hubungan percintaan.

Sosok aku juga menyatakan bahwa ia telah terbuai mesra. Terlihat pada kalimat lirik “Aku telah terbuai mesra”. Hal ini menunjukkkan bahwa ternyata ia sangat menikmati hubungan seksual hingga membuatnya lupa akan hal lainnya. Sosok aku telah terlena oleh rayuan dan sentuhan- sentuhan yang dilakukan sosok

kau. Sentuhan yang dilakukan sosok kau terhadap sosok aku dalam lirik lagu


(21)

merangkul secara penuh, merangkul bahu dan punggung atau melakukan hubungan seksual.

Sosok aku juga mengungkapkan perasaan akan hangat indahnya cinta. Terlihat pada kalimat lirik “Yang ku rasa hangat indahnya cinta”. Kata “hangat” memiliki makna berarti adanya rasa gembira dan ketika dikaitkan dengan kata “cinta” dalam kalimat tersebut dapat diartikan suatu perilaku mereka ketika bercinta pada malam itu memberikan rasa gembira dan kenikmatan. Dan selanjutnya ia juga mengungkapkan perasaannya bahwa ia telah terbuai. Ini menunjukkan bahwa pada saat melakukan cinta satu malam yang ia rasakan hanya suatu fantasi bercinta yang luar biasa sehingga membuatnya terbuai. Sosok aku merasa senang atas apa yang dilakukan oleh sosok kau terhadap dirinya.

Di akhir lagu tersebut, sosok aku menyatakan bahwa hasratnya semakin membara. Terlihat pada kalimat lirik “Hasratku kian membara”. Kata “hasrat” berarti mampu membangkitkan semangat diri setiap manusia untuk mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan untuk didapatkan, bagaimanapun caranya. Hasrat bisa juga membuat seseorang menjadi “gila”, membuat manusia tidak peduli akan hal bahaya yang mereka hadapi, membuat hal- hal di luar kendali dan luar biasa, hasrat juga membuat manusia tidak kenal lelah untuk berhasil mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Sedangkan kata “membara” memiliki makna berapi- api (semangat). Hal ini menunjukkan suatu keinginan sosok aku yang sangat kuat dan menggebu- gebu yang semakin tidak tertahankan untuk melakukan seks semalam. Ia tidak peduli akan hal bahaya yang mereka hadapi apabila melakukan

free sex.

Awalnya dibangun suatu situasi kemesraan dengan melakukan tindakan- tindakan erotis. Dengan kemesraan akhirnya membangkitkan gejolak hasrat seksualnya. Mereka yaitu sosok aku dan sosok kau membiarkan gejolak hawa nafsu menumpuk dalam diri mereka hingga batas menginginkan hubungan seksual, padahal mereka tidak berhak melakukannya karena belum adanya ikatan pernikahan yang sah.

Hasrat atau nafsu adalah sesuatu hal yang sulit untuk diajak kompromi dan juga susah untuk dikendalikan. Hasrat juga bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga bisa menghancurkan siapa saja dalam sekejap


(22)

dan akibatnya akan terasa sepanjang hayat. Menurut para ahli psikologi, nafsu dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Egosentris

Nafsu ini adalah nafsu kepada hal- hal yang bersifat materialistis, ateistis, dan destruktif terhadap orang lain. Artinya, orang yang mempunyai nafsu ini biasanya suka menumpuk- numpuk harta, suka makan yang banyak dan berlebihan, anti agama, mudah terserang penyakit perut dan berjiwa kikir, serta menganut filsafat homo homini lupus- nya Thomas Hobbes, yaitu memandang orang lain sebagai objek pemerasan untuk memperkaya diri.

2. Polemos

Nafsu ini adalah nafsu yang sangat memanjakan nafsu amarah atau gila tahta dan kekuasaan. Orang yang memiliki nafsu ini akan suka berkelahi, membanggakan diri, suka menghina, mengejek orang lain, cenderung diktator, kejam, sadis, militeristik, dan dipenuhi hawa dendam dalam kehidupannya. 3. Eros

Nafsu ini merupakan nafsu syahwat atau nafsu berahi yang seringkali membawa bencana bagi kehidupan manusia bila nafsu tersebut mengarah kepada hubungan intim di luar nikah. Orang yang memuja nafsu ini adalah orang yang selalu pamer keindahan diri, suka berhias, pencabulan, pornografi dan pornoaksi, suka kawin cerai, free sex, melacur, dan hidup bermewah- mewahan.

4. Religius atau Insting Religius

Nafsu ini merupakan nafsu untuk menjalankan agamanya secara sempurna dan konsekuen. Orang seperti ini biasanya selalu menjalankan ibadah, berbuat baik demi agama, dan selalu menjunjung tinggi agamanya (Bachtiar, 2004: 150).

Pada kasus percintaan sosok aku dan sosok kau tersebut nafsu eroslah yang menjadikan mereka akhirnya melakukan cinta satu malam. Tujuannya hanya untuk memenuhi nafsu berahi, nafsu yang sudah mengarah kepada hubungan intim di luar nikah.


(23)

Kode Simbolik

Kode simbolik yang didapat dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam” yaitu pada kata “kecupan”. Kecupan adalah bahasa komunikasi untuk mengungkapkan rasa sayang dan cinta tanpa kata- kata (secara nonverbal).

Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat atau pesan yang disampaikan tidak dengan menggunakan kata- kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, simbol- simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya bicara.

Komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi, defenisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan- pesan tersebut bermakna bagi orang lain (Mulyana, 2007: 343). Sosok kau dalam lirik lagu tersebut melakukan bentuk komunikasi nonverbal yang termasuk dalam kategori sentuhan.

Studi tentang sentuh- menyentuh disebut haptika (haptics). Sentuhan adalah bahasa komunikasi sebagai ungkapan keakraban dan kasih sayang tanpa kata- kata (secara nonverbal). Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan ini bisa merupakan tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan (jabatan tangan), rabaan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus- elus, hingga sentuhan lembut sekilas. Sentuhan kategori terakhirlah yang sering diasosiasikan dengan sentuhan. Konon, menurut orang muda, seseorang dapat merasa seperti terkena strum ketika disentuh oleh lawan jenis (Mulyana, 2007: 379). Masing- masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari si penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada si penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.


(24)

Banyak riset menunjukkan bahwa orang berstatus lebih tinggi lebih sering menyentuh orang berstatus lebih rendah daripada sebaliknya. Jadi sentuhan juga berarti “kekuasaan”. Seorang dosen menyentuh mahasiswa, direktur menyentuh sekretaris, orangtua menyentuh anak, semua itu hal biasa. Namun, hal sebaliknya jarang terjadi. Pria lebih sering menyentuh daripada wanita daripada sebaliknya, baik di tempat kerja ataupun dalam interaksi sosial umumnya.

Sentuhan merupakan suatu strategi komunikasi yang penting. Beberapa studi menunjukkan bahwa sentuhan bersifat persuasif. Sentuhan mungkin lebih bermakna dari kata- kata. Ketika Anda sebagai bos menyentuh pundak pegawai Anda yang salah satu anggota keluarganya baru meninggal, tepukan lembut itu lebih efektif daripada sekadar kata- kata “Saya turut berduka cita atas musibah yang Saudara alami”. Sentuhan adalah perilaku nonverbal yang multimakna, dapat menggantikan seribu kata.

Lima kategori sentuhan yang merupakan suatu rentang dari yang sangat impersonal hingga yang sangat personal. Kategori- kategori tersebut adalah sebagai berikut:

a. Fungsional- profesional. Disini sentuhan bersifat “dingin” dan berorientasi bisnis, misalnya pelayan toko membantu pelanggan memilih pakaian.

b. Sosial- sopan. Perilaku dalam situasi ini membangun dan memperteguh pengharapan, aturan dan praktik sosial yang berlaku, misalnya berjabatan tangan.

c. Persahabatan- kehangatan. Kategori ini meliputi setiap sentuhan yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab, misalnya dua orang yang saling merangkul setelah mereka lama berpisah.

d. Cinta- keintiman. Kategori ini merujuk pada sentuhan yang menyatakan keterikatan emosional atau ketertarikan, misalnya mencium pipi orangtua dengan lembut, orang yang sepenuhnya memeluk orang lain, dua orang yang “bermain kaki” di bawah meja, orang Eskimo yang saling menggosokkan hidung.

e. Rangsangan seksual. Kategori ini berkaitan erat dengan kategori sebelumnya, hanya saja motifnya bersifat seksual. Rangsangan seksual tidak otomatis bermakna cinta atau keintiman (Mulyana, 2007: 380).


(25)

Sentuhan menandai keberadaan ikatan antara si penyentuh dengan orang yang disentuh. Oleh karena itu, respon seseorang yang disentuh tergantung pada kedekatan hubungan antara orang yang disentuh dengan orang yang menyentuhnya. Selain itu, konteks dan situasi dimana sentuhan itu dilakukan juga mempengaruhi makna sentuhan tersebut.

Seperti makna pesan verbal, makna pesan nonverbal, termasuk sentuhan, memiliki makna yang berkaitan dengan budaya dan konteks dimana sentuhan tersebut dilakukan. Kita tidak dapat membuat generalisasi mengenai gerakan tubuh dalam semua situasi. Jabatan tangan kepada seorang kawan lama bisa menunjukkan bahwa adanya rasa senang dapat berjumpa kembali. Jabatan tangan kepada sahabat yang baru pulang dan lulus studi di luar negeri menunjukkan bahwa kita turut bangga dengan keberhasilannya.

Salah satu sentuhan yang dilakukan oleh sosok kau terhadap sosok aku dalam lirik lagu tersebut adalah kecupan mesra. Kecupan termasuk ke dalam bentuk komunikasi nonverbal. Sebagai suatu bentuk komunikasi, tentu saja ada makna di balik setiap sentuhan yang berupa kecupan. Pria lebih sering menyentuh wanita daripada sebaliknya. Berikut beberapa makna dari kecupan pria terhadap wanita:

a. Kecupan di Tangan

Daerah ini bukan area yang bisa membangkitkan gairah perempuan. Namun bila mendapatkan ciuman di punggung tangan, telapak tangan, atau lengan, maknanya lebih besar dari daerah lain karena menjadi tanda bahwa si pria sangat mempercayai pasangan wanitanya tersebut. Sekaligus menunjukkan kelembutan dan penghargaan kepada si wanita

(http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman).

Banyak suku di Indonesia yang menerapkan cium tangan sebagai wujud penghormatan kepada orang yang lebih tua. Kita bisa lihat misalnya banyak anak yang mencium tangan orangtuanya saat pamit. Berbeda dengan negara barat, ciuman di tangan menunjukkan pada rasa kagum dan penghargaan yang tinggi, dan tidak harus kepada yang orang lebih tua. Seorang laki- laki mencium tangan perempuan pujaan hatinya sebagai bentuk kekaguman


(26)

Kecupan di tangan merupakan ungkapan kekaguman, menghargai, menghormati, dan kesetiaan pria pada wanita. Jika pasangan memberikan ciuman di punggung tangan, dapat diartikan bahwa pria tersebut mengharapkan hubungan yang lebih dewasa dan serius dari si wanita. Kecupan ini juga sering dilakukan oleh pria yang ingin melamar kekasihnya

(http://m.detik.com/wolipop/read/2013/03/18/190532/2197200/227/?u18=1). b. Kecupan di Kening

Kecupan di kening dalam suatu hubungan kekasih adalah sebuah kecupan yang menandakan kedekatan. Ciuman ini mengindikasikan bahwa si pria ingin bisa bersama selamanya dengan pasangan wanitanya tersebut. Orang yang menerima ciuman ini akan merasa dirinya benar- benar disayang dan dimanja. Kecupan mesra di kening dapat membuat orang merasa bahagia (http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman).

Kecupan di kening mengungkapkan rasa sayang yang lebih menuju kepada rasa hormat. Pria tersebut tidak berani berbuat terlalu jauh terhadap pasangan wanitanya. Mungkin karena masih ragu karena hubungan masih baru atau bisa jadi dia seorang pria yang pemalu

(http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=30 0489:arti-ciuman-dari-si-dia&catid=61:seks&temid=136).

c. Kecupan di Pipi

Kecupan di pipi sering dilakukan tidak hanya oleh pasangan. Kecupan ini menunjukkan kasih sayang secara universal karena tidak hanya dilakukan kepada pasangan tetapi juga kepada orangtua, anak, saudara, maupun teman. Bila si wanita mendapat ciuman di pipi dari pasangan prianya, artinya si wanita tersebut mendapatkan perhatian, dukungan, keterlibatan, dan pujian darinya

(http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman). d. Kecupan di Telinga

Kecupan di telinga menunjukkan bahwa si pria sedang mencoba untuk membujuk pasangan wanitanya ke tahap hubungan intim. Bagi beberapa perempuan, telinga adalah daerah sensitif yang dapat membuat daya tarik dari minat seks bertambah kuat. Jadi, kalau si pria menciumi telinga si wanita, selain isyarat mau lebih intim lagi, juga ingin membangkitkan gairah pasangan


(27)

wanitanya tersebut

(http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman).

Kecupan di telinga menunjukkan hal yang bersifat intim. Kecupan di telinga disertai dengan bisikan lembut dan sebuah dekapan mesra akan membangkitkan gairah (http://www.satuharapan.com/life/tujuh-makna-ciuman-sayang-dan-cinta).

e. Kecupan di Leher

Leher adalah salah satu titik erotis. Apabila seorang pria melakukan kecupan di bagian leher si wanita, ini menunjukkan bahwa dia ingin melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius (http://www.chicmagz.com/read/3134/arti-di-balik-sebuah-ciuman).

Saat pasangan mencium di bagian leher, itu berarti bahwa dia menginginkan hubungan intim. Karena di bagian leher terletak banyak titik ransangan. Ciuman ini juga menandakan perasaan memiliki yang dirasakan oleh pria terhadap pasangan wanitanya (http://forum.kompas.com/teras/269113-arti-dari-setiap-ciuman.html).

Kecupan di leher menandakan hasrat, romantisme, dan sensualitas. Ciuman ini kerap digunakan untuk memulai foreplay sebelum bercinta. Jadi, untuk yang berpacaran, jika tidak mengharapkan seks dalam hubungan, jangan pernah mencoba ciuman ini. Sebaliknya bagi yang sudah menikah, ciuman ini disarankan untuk lebih membangkitkan gairah bercinta

(http://m.detik.com/wolipop/read/2013/03/18/190532/2197200/227/?u18=1). f. Kecupan di Pundak

Kecupan di pundak adalah tanda bahwa pria menginginkan pasangan wanitanya dan tidak mau berpisah. Kecupan ini juga menjadi tanda bahwa dia ingin dimanjakan (http://www.satuharapan.com/life/tujuh-makna-ciuman-sayang-dan-cinta).

g. Kecupan di Bibir

Kecupan di bibir menandakan rasa cinta. Saat dilakukan lebih dalam, maka akan menimbulkan gairah untuk berhubungan intim. Bagi yang masih pacaran diharapkan untuk berhati- hati. Kecupan di bibir meskipun tidak akan mengakibatkan kehamilan tetapi dapat memicu gairah yang luar biasa, sehingga


(28)

harus siap- siap untuk menahan dan mengontrol diri

(http://www.satuharapan.com/life/tujuh-makna-ciuman-sayang-dan-cinta). h. Kecupan di Perut

Kecupan di perut adalah kelanjutan dari kecupan di leher, telinga, dan bibir. Biasanya kecupan di perut terjadi saat pasangan siap berhubungan intim (http://www.satuharapan.com/life/tujuh-makna-ciuman-sayang-dan-cinta).

Pada saat melakukan aktivitas hubungan cinta satu malam, sosok kau melakukan kontak fisik terhadap sosok aku yaitu berupa kecupan mesra di kening. Terlihat pada kalimat lirik “Kalau kau kecup mesra di keningku, ku rasa bagai di surga”. Kecupan mesra di kening memang dapat membuat orang merasa bahagia dan juga untuk membangkitkan hasrat bercinta. Bagi yang melakukannya, konon bisa merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Kecupan mesra yang dilakukan sosok kau terhadap sosok aku untuk membuat daya tarik dari minat seks bertambah kuat dan hingga membuatnya merasa senang luar biasa. Sosok kau memberikan kecupan mesra di kening sosok

aku karena ingin berusaha untuk membangkitkan hasrat untuk bercinta.

Kecupan mesra dilakukan dengan penuh nafsu sedemikian rupa sehingga pasangan itu menjadi sangat terangsang secara seks, karena pada akhirnya mereka melakukan seks semalam. Kecupan mesra yang sensual tersebut dapat mengarahkan mereka akhirnya melakukan persetubuhan. Daya tarik seks yang menguasai diri mereka sehingga membuat pasangan itu siap untuk melakukan persetubuhan, walaupun hal itu hanya bisa dilakukan bagi orang yang sudah menikah.

Sosok aku menggambarkan dengan jelas kemesraan dengan pasangan cinta satu malamnya. Terlihat pada kalimat lirik “Kalau kau kecup mesra di keningku kurasa bagai di surga”. Sosok aku menggambarkan bagaimana ia ketika disentuh oleh sosok kau dan bagaimana perasaannya saat disentuh. Sentuhan yang dilakukan berupa kecupan mesra. Kecupan- kecupan yang menunjukkan emosi yang tinggi dan keinginannya untuk melakukan hubungan seksual. Dengan menggunakan ungkapan- ungkapan yang vulgar dalam mengungkapkan kejadian- kejadian tadi malam bersama sosok kau. Ungkapan- ungkapan sosok aku yang ditampilkan dalam lirik lagu tersebut akan sangat memungkinkan merangsang


(29)

hasrat seksual orang yang mendengarkan atau membacanya. Dimana pembaca akan mengkhayalkan apa yang disampaikan lewat lirik lagu tersebut, seolah- olah ia yang merasakan dan menikmatinya sehingga perasaan itu muncul. Ini menunjukkan bahwa erotisme ditampilkan lewat lirik lagu tersebut.

Sosok aku pada lirik lagu tersebut menyatakan bahwa sentuhan sosok kau membuatnya terlena. Terlihat pada kalimat lirik “Sentuhanmu membuatku terlena”. Kode simbolik yang didapat dalam lirik lagu tersebut yaitu pada kata “sentuhan”. Saat menjalin suatu hubungan cinta satu malam yang dilakukan sosok

aku dan sosok kau dalam lagu tersebut menyangkut sentuhan fisik tertentu.

Sentuhan dapat berupa seperti berpegangan tangan, berciuman, sentuhan pipi, merangkul secara penuh, merangkul bahu dan punggung atau melakukan hubungan seksual. Secara naluri, sentuhan fisik memang membuat daya tarik dari minat seks bertambah kuat.

Ada makna tersendiri di setiap sentuhan kepada pasangan. Dalam menjalin hubungan percintaan menyangkut sentuhan fisik tertentu, seperti memegang tangan, menggandeng, memeluk atau lebih dari itu. Sentuhan memiliki makna yang sangat berarti. Sentuhan adalah bahasa komunikasi untuk mengungkapkan perasaan tanpa kata- kata. Sebagai suatu bentuk komunikasi, tentu saja ada makna di balik setiap sentuhan. Berikut beberapa makna dari sentuhan:

a. Memegang Tangan

Memegang tangan pasangan dapat berarti bahwa Anda ingin bersama si dia. Hal ini jelas membuat pasangan Anda merasa nyaman meskipun Anda tidak mengatakan hal tersebut.

b. Menggandeng

Dengan menggandeng pasangan maka tandanya Anda telah memberi kesan memiliki sang pasangan. Orang di sekitar akan dengan mudah mengetahui bahwa pasangan Anda sudah not available.

c. Memeluk

Sebuah pelukan sifatnya universal. Namun, bila dilakukan oleh pria dan wanita yang masih dalam proses pacaran, Anda memberikan tanda bahwa Anda tidak ingin kehilangan dirinya. Jarang terjadi pelukan jika perasaan tidak terlalu dalam. Bila pelukan lebih sering terjadi, maka tingkat sayang lebih tinggi


(30)

ketimbang nafsu belaka

(http://m.detik.com//wolipop/read/2010/07/02160901/852/makna-tersembunyi-sentuhan-wanita-pada-pria).

Pria dan wanita, saling bertukar sentuhan hampir dalam setiap waktu dan kesempatan. Sentuhan adalah salah satu cara pria untuk berkomunikasi dengan pasangan wanitanya. Mengenali arti sentuhan lawan jenis bisa jadi hal misterius dan susah diartikan oleh wanita. Ini beberapa penjelasan tentang arti sentuhan pria:

a. Wajah

Arti sentuhan pada wajah sebenarnya sangat jelas, karena dalam keadaan normal kita jarang membiarkan orang lain menyentuh wajah kita. Bila pria menyentuh pipi, dahi atau bagian manapun di wajah kita, itu merupakan isyarat bahwa ia ingin memiliki kita (walaupun kadang- kadang mereka bersikap seakan- akan hendak mengambilkan bulu mata yang jatuh). Bila ia tidak tertarik dengan kita, ia akan memberitahukannya secara verbal dan dia tidak akan menyentuh wajah kita.

b. Rambut

Rambut merupakan gambaran akan kepribadian kita. Apabila seorang pria menyentuh rambut kita, ini merupakan tanda bahwa ia merasa nyaman berada di dekat kita dan juga hal- hal positif yang mengelilingi kita. Walau menyentuh rambut tidak selalu melibatkan perasaan romantis, apabila ia melakukannya secara terus- menerus bisa jadi jawabannya adalah iya.

c. Tangan

Tangan dirancang untuk bersentuhan, mulai dari bersalaman sampai melakukan “tos” di udara. Walau kegiatan bersalaman sendiri tidak memberikan indikasi emosi dan romantisme, durasi bersalaman bisa membuka arti salaman itu sendiri. Apabila seorang pria menjabat tangan kita lebih lama dari biasanya. Mungkin ia mencoba menyampaikan pesan kepada kita, seperti rasa suka dan ketertarikan.

d. Kaki

Bagi sebagian besar pria, kaki wanita memiliki daya ransang sendiri bagi mereka. Sentuhan ringan pada paha, apalagi saat kita sedang duduk berhadapan


(31)

dengannya adalah cara pria untuk mendekati kita (walau ia akan berlagak tidak sengaja menyentuhnya). Hal ini bisa juga merupakan caranya untuk mengetes reaksi kita. Apabila ia melihat reaksi positif, ia akan melakukan sentuhan berikutnya dengan sedikit lebih lama dan kemudian membelai kaki kita dengan sentuhan ringan.

e. Punggung

Menyentuh punggung seseorang merupakan dukungan serta rasa aman yang kita tunjukkan pada orang yang bersangkutan. Akan tetapi apabila ia menyentuh bagian punggung bagian bawah hingga mendekati ke area pinggang, bisa jadi ia berusaha menyampaikan pesan intimasi kepada kita. Bagian punggung bawah adalah daerah yang sangat sensitif, semakin lama pria menyentuh bagian tersebut, dapat dipastikan ia menyimpan rasa ketertarikan terhadap kita.

f. Bahu

Dalam kebudayaan universal, meyentuh atau menepuk bagian bahu merupakan bahasa tubuh yang menunjukkan pujian atau memberikan dukungannya dan pria jenis ini biasanya memiliki kepribadian yang pemalu dan tertutup.

g. Pinggul

Bagian samping tubuh perempuan, termasuk pinggang dan pinggulnya merupakan simbol seksualitas. Apabila pria menyentuh bagian tersebut sambil berdiri berhadapan dengan kita, ini merupakan indikasi yang sangat jelas bahwa ia ingin menarik kita untuk lebih dekat kepadanya. Jangat kaget, kalau kemudian ia mungkin juga akan berusaha mencium

(http://www.dailysylvia.com/2013/04/23/membaca-arti-sentuhan-pria/).

Sentuhan- sentuhan yang dilakukan oleh sosok kau terhadap sosok aku dalam lagu ini menunjukkan sentuhan yang menyatakan keterikatan emosional atau ketertarikan dengan adanya rangsangan seksual. Motifnya hanya untuk melakukan sentuhan bersifat seksual. Rangsangan seksual yang lebih mengarah kepada cinta atau keintiman. Hal ini terbukti karena pada akhirnya sosok aku melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan pasangan cinta satu malamnya sosok kau.


(32)

Si pencipta lagu juga ingin menggambarkan dalam suatu hubungan kekasih, pihak laki- laki lah yang berkuasa. Pada saat melakukan cinta satu malam tersebut sosok kau yang melakukan sentuhan terhadap sosok aku. Sosok kau mengecup dengan mesra kening sosok aku dan menyentuh sosok aku hingga membuat sosok aku terlena. Hal ini terlihat dari kalimat lirik lagunya “Kalau kau

kecup mesra di keningku”, “Sentuhanmu membuatku terlena”.

Banyak riset menunjukkan bahwa orang berstatus lebih tinggi lebih sering menyentuh orang berstatus lebih rendah daripada sebaliknya. Jadi sentuhan juga berarti “kekuasaan”. Sehingga sosok kau adalah pihak penguasa sedangkan sosok aku sebagai wanita adalah objek seks bagi pria tersebut. Gambaran ini tidak

terlepas dari konsep gender patriarki. Laki- laki digambarkan dengan sperma yang mempunyai ciri- ciri aktif, menyerang. Sedangkan perempuan digambarkan dengan sel telur yang mempeunyai ciri- ciri pasif, menunggu, menurut, lemah, dan pasrah.

Sosok aku dalam lirik lagu tersebut mengungkapkan suatu aktivitas seksual dengan kekasih seperti kecupan, dibuai, dan sentuhan- sentuhan. Lirik lagu dinilai terlalu vulgar karena berkonotasi pada aktivitas seksual dan kenikmatan seksual, mencirikan hawa nafsu, liar yang dapat menimbulkan rangsangan seksual. Hal ini dapat menimbulkan nafsu atau hasrat seksual, memancing berahi dan erotisme bagi orang yang mendengar atau membaca lirik lagu tersebut.

Si pencipta lagu dalam lirik- lirik lagu “Cinta Satu Malam” seringkali menawarkan kenikmatan- kenikmatan dalam melakukan cinta satu malam seperti “Walau cinta kita sementara, aku merasa bahagia”; “Kalau kau kecup mesra di keningku kurasa bagai di surga”; “Cinta satu malam oh indahnya”; “Walau satu malam akan ku kenang”. Ungkapan- ungkapan yang menunjukkan kenikmatan- kenikmatan cinta satu malam yakni: bahagia; bagai di surga; oh indahnya; akan ku kenang.

Bahagia berarti keadaan atau perasaan senang tenteram (lepas dari segala yang menyusahkan). Orang yang mencapai kebahagiaan dengan mengejar kenikmatan- kenikmatan, baik jangka panjang atau jangka pendek.


(33)

Pada dasarnya motif yang menggerakkan manusia untuk melakukan apa pun adalah untuk mencapai kebahagiaan, namun pendefenisian tentang kebahagiaan bagi masing- masing orang berbeda. Sehingga tindakan setiap orang untuk mencapai kebahagiaan tersebut juga berbeda- beda, bahkan kerap berkontradiksi antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Anttithenes, kebahagiaan adalah dengan meninggalkan kesenangan- kesenangan materil, karena sejatinya kebahagiaan adalah bersifat metafisik. Sebaliknya Aristippus berpendapat bahwa kebahagiaan adalah bagaimana memuaskan hasrat jasmaniah seperti makan, minum, dan seks.

Surga memiliki makna kenikmatan (kesenangan, kebahagiaan) yang tiada tara, keindahan yang tiada bandingannya suatu tempat dengan keadaan yang penuh kebahagiaan. Setiap agama menjanjikan yang namanya surga. Kata “surga” memiliki makna yang bermacam- macam bagi para penganut beberapa agama. Sorga atau surga (bahasa Sanskerta svarga) adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh- roh manusia semasa hidupnya berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya di dunia (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Surga).

Surga dalam konsep agama Hindu dan Buddha adalah bahwa di atas dunia dan di atas antariksa yang terbuka, ada “dunia ketiga”. Dunia yang penuh dengan cahaya dan sinar. Matahari yang tidak pernah tenggelam. Kata svarga sendiri berasal dari suku kata svar dan ga. Svar artinya cahaya, dan ga artinya perjalanan. Dengan demikian, surga pada mulanya berarti perjalanan ke dunia cahaya. Dan, cahaya di surga tidak pernah padam atau kegelapan. Di dalam surga ada “swargaloka”, yaitu tempat para makhluk yang bercahaya. Seperti Dewa, Maharesi, dan orang- orang suci yang telah mencapai keabadian. Meskipun di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan, tetapi surga tetap sebuah dunia. Jelas sudah bahwa di surga terdapat loka, tempat tinggal.

Surga adalah bagian dari tiga dunia (triloka) dalam agama Hindu. Surga adalah dunia atas. Tetapi, tetap sebagai dunia. Bukan tempat tujuan terakhir. Bukan pemberhentian terakhir. Ia hanyalah stasiun menuju alam spiritual sejati. Ia hanyalah tempat sementara untuk melanjutkan perjalanan kepada- Nya. Memang, di surga digambarkan tidak ada kematian lagi. Tempat istirahat yang nyaman serta


(34)

abadi. Tidak ada duka dan derita dalam surga (Chodjim, 2005: 12).

Kata “surga” tidak ditemukan dalam konsep agama Islam, baik di dalam AlQuran maupun hadis. Kata jannah yang ada, kata jamaknya ialah jannât (Chodjim, 2005: 18). Tidak kurang dari 145 kata jannah dan jannât disebut dalam AlQuran. Kata itu sendiri berarti kebun atau taman. Namanya saja kebun, yang tergambar adalah banyaknya pohon buah- buahan yang ada di dalamnya. Kadang juga bermakna taman. Sehingga yang tergambar disitu adalah tempat peristirahatan. Adanya sungai- sungai untuk rekreasi. Adanya kamar- kamar peristirahatan dengan dipan- dipan yang tertata dengan anggun (Chodjim, 2005: 19).

Jadi, sebenarnya surga itu tempat berlindung yang abadi, yang segala kebutuhan untuk hidup penghuninya tidak pernah mengalami kekurangan. Oleh karena tumbuh- tumbuhan hidup lestari, maka cahaya matahari tidak terasa terik bagi penghuninya. Di dalam kehidupan surgawi manusia tidak tersengat matahari. Jadi, bukan berarti mataharinya tidak ada, tetapi alamnya penuh dengan tumbuhan. Ozonnya tebal sehingga kondisinya terasa sejuk dan nyaman (Chodjim, 2005: 21).

Dipandang dari sudut tata bahasa, kata jannah berasal dari kata kerja jan-

na yang artinya menutupi, menyembunyikan, atau menudungi. Maka, dalam

makna kiasan, jannah merupakan sesuatu yang masih tersembunyi. Sesuatu yang masih tertutup dari pandangan mata fisik atau mata jasmani. Wajar saja bila di AlQuran dikatakan bahwa surga yang digambarkan di dalamnya itu hanyalah perumpamaan dan bukan alam nyata. Jadi, AlQuran tidak menceritakan kenyataan

jannah. AlQuran hanyalah memberikan perumpamaan tentang kebahagiaan yang

akan dicapai oleh mereka yang beriman dan beramal saleh. Ungkapan kebahagiaan psikologis. Kebahagiaan batiniah yang akan dialami oleh mereka yang beriman dan beramal saleh (Chodjim, 2005: 19).

AlQuran banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering dijelaskan dalam AlQuran surat Ar- Ra‟du 13- 35.

“Perumpamaan sorga yang dijanjikan kepada orang- orang yang takwa ialah (seperti taman), mengalir sungai- sungai di dalamnya;


(35)

buahnya tak henti- henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang- orang kafir ialah neraka” (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Surga).

Surga atau kerajaan surga dalam konsep agama Kristen adalah kehidupan kekal yang dijanjikan Yesus kepada orang- orang yang percaya kepada- Nya. Istilah “surga” yang dipakai oleh penulis Alkitab menunjuk kepada tempat yang kudus dimana Allah saat ini berada. Kehidupan kekal, ciptaan yang sempurna, tempat dimana Allah menghendaki untuk tinggal secara permanen dengan umat- Nya.

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah- tengah manusia dan Ia akan diam bersama- sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat- Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka” (Wahyu 21: 3)”.

Di dalam surga atau kerajaan surga tidak akan ada lagi pemisahan antara Allah dan manusia. Orang- orang beriman sendiri akan hidup dengan kemuliaan, dibangkitkan dengan tubuh yang baru, tidak akan ada penyakit, tidak akan ada kematian, dan tidak ada air mata (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Surga).

Kalimat “Kalau kau kecup mesra di keningku kurasa bagai di surga”

bearti bahwa saat melakukan satu satu kontak fisik saat melakukan cinta satu malam memberikan kenikmatan yang tiada tara yang disamakan dengan tempat di surga.

Oh indahnya, berasal dari kata indah. Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan yang bersifat abstrak yaitu keindahan yang tidak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan, seperti keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari keindahan yang bersifat abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan dan dilihat. Keindahan adalah sesuatu yang memberikan kenikmatan- kenikmatan. Seperti keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Kalimat “Cinta satu malam oh indahnya” berarti bahwa cinta satu


(36)

malam memberikan kenikmatan. Kata indahnya ditambahkan kata seru “oh” menjadi oh indahnya. Kata seru “oh” yang berfungsi sebagai penekanan yang menunjukkan bahwa sosok aku sangat menikmati hubungan seksual bersama sosok kau, emosi yang timbul akibat cinta satu malamnya.

Akan ku kenang juga menunjukkan sosok aku menjadikan pengalaman cinta satu malamnya sebagai kenangan. Kenangan adalah sesuatu yang masih ataupun selalu ada dalam ingatan dan pikiran seseorang dari sesuatu yang terjadi pada masa lalu, apakah itu sebuah kisah, kejadian maupun sesuatu yang pernah dijalani dan dialami oleh seseorang manusia yang masih punya jiwa dan perasaan. Setiap kenangan akan membuat diri seseorang mengingat sesuatu yang ia alami di masa lalu yang terkadang membuatnya terbawa pada ingatan yang terbayang dalam pikirannya tentang suatu kisah ataupun kejadian yang akan membuat seseorang itu merasakan bahagia ataupun merasa sedih atas kenangan tersebut. Dan pada umumnya setiap manusia pasti selalu hanya ingin mengingat suatu kenangan yang terindah dalam hidupnya dan mencoba melupakan kenangan- kenangan buruk yang selalu menghantui pikirannya.

Kalimat “Walau satu malam akan ku kenang” menunjukkan bahwa cinta satu malam adalah suatu keindahan, karena orang biasanya mengenang kenangan yang indah. Keindahan berarti adanya rasa kenikmatan. Berarti cinta satu malam memberikan kenikmatan.

Si pencipta lagu menggambarkan kenikmatan- kenikmatan apabila melakukan cinta satu malam dengan menggunakan istilah- istilah yang bervariasi yaitu bahagia; bagai di surga; oh indahnya; akan ku kenang. Ini menunjukkan kenikmatan- kenikmatan secara fisik yang lebih diutamakan yaitu seks.

Pandangan si pencipta lagu “Cinta Satu Malam” terhadap kenikmatan- kenikmatan apabila melakukan cinta satu malam menunjukkan bahwa si pencipta lagu tersebut memberikan harga dan makna hidup sebatas pada pencapaian kenikmatan fisik dan tidak sejalan dengan ajaran norma- norma yang berlaku di masyarakat kita (norma agama, moral, kesopanan, dan hukum). Kenikmatan yang ditawarkan si pencipta lagu tersebut adalah kenikmatan fisik yang hanya berlangsung sangat singkat yaitu melakukan seks semalam. Bila sudah seperti ini


(37)

berarti si pencipta lagu dan juga penyanyi lagu tersebut mendukung yang namanya free sex.

Si pencipta lagu juga ingin menggambarkan kehidupan manusia masa kini yang mengarah kepada kehidupan hedonisme. Hedonisme memandang kehidupan itu bermakna apabila memberikan kenyamanan dan kenikmatan. Oleh karena itu banyak sekali aktivitas manusia bertujuan untuk mengejar kenikmatan. Mungkin saja sejak kita memasuki bangku kuliah, melamar pekerjaan, memburu gaji, membangun rumah, membeli kendaraan, memiliki kekasih idaman dan seterusnya kesemuanya tidak luput dari bayangan untuk meraih kenikmatan hidup (Hidayat, 2011: 73).

Manusia masa kini menekankan pemuasan kesenangan jasmani. Memandang kehidupan itu bermakna apabila memberikan kenyamanan dan kenikmatan. Pada pokoknya, pandangan seperti ini tidak hanya menegaskan bahwa mencari kesenangan merupakan suatu kewajiban moral, tetapi juga bahwa orang secara alamiah cenderung berusaha mencari kesenangan, baik itu disadari atau tidak.

Kode simbolik berikutnya yang didapat dalam lirik lagu tersebut yaitu pada kata “cinta”. Seorang psikolog asal Amerika Serikat, Ashley Montagu, memandang cinta sebagai sebuah perasaan memerhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam. Biasanya rasa cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek (Widianti, 2006: 37).

Menurut psikolog Elain dan William Walsten, cinta adalah suatu keterlibatan yang sangat mendalam. Keterlibatan itu diasosiasikan dengan timbulnya ransangan fisiologis yang kuat dan diiringi dengan perasaan mendambakan pasangan dan keinginan untuk memuaskannya (Widianti, 2006: 39).

Ada enam macam model cinta dalam mitologi Yunani. Keenam model tersebut adalah, Eros, Ludus, Mania, Storge, Pragma, dan Agape. Berikut penjelasan keenam model cinta tersebut:

1. Eros

Eros merupakan cinta yang bersifat jasmaniah yang menjadikan aktivitas seksual dalam bentuk persetubuhan sebagai tujuannya. Secara umum hal ini


(38)

dipandang sebagai cinta yang paling rendah dan harus dikendalikan dengan sangat ketat. Ada kelompok- kelompok tertentu yang memandang eros sebagai suatau kehinaan sehingga harus dimusnahkan (Untoro, 2009: 15).

Cinta eros alias cinta berahi. Cinta ini identik dengan cinta seksual dan erotik yang bersumber melekatnya cairan seksual dalam tubuh dan bermuara pada nafsu. Cinta ini ditandai dengan keinginan memiliki, menuntut, merengek, mendesak, mengambil, dan bukan memberi (Widianti, 2006: 40).

Eros adalah jenis cinta sebatas fisik, romantis, bahkan terkadang erotis. Biasanya cinta Eros terjadi pada pandangan pertama. Kebanyakan punya ketertarikan kuat terhadap penampilan fisik disertai emosi dan komitmen yang kuat terhadap pasangannya. Jenis cinta ini banyak dialami remaja. Cinta eros menggebu- gebu dan berani mengambil resiko. Dalam pacaran, mereka menganggap penting mengenai ciuman dan pelukan. Biasanya kehangatan cinta ini dapat dirasakan sampai tiga bulan pertama. Dunia seolah- olah hanya milik berdua.

2. Ludus

Jenis cinta yang penuh dengan permainan, godaan dan cumbu rayu yang tiada hentinya. Penganut cinta Ludus tidak pernah serius dalam soal cinta. Cinta yang seperti ini sering dilakukan anak muda jaman sekarang untuk bermain cinta, tidak ada keseriusan sama sekali. Mereka mudah bosan dengan pasangannya. Biasanya kedua belah pihak hanya mendapatkan kerugian. Tipikal pencinta Ludus adalah percaya diri. Melakukan permainan cinta memerlukan kepribadian yang kuat. Oleh karena itu, mereka pandai membohongi pasangannya. Jenis cinta ini bersifat dangkal dan mudah beralih (http://breadofwisdom.blogspot.com/2011/05/enam-tipe-cinta.html).

3. Mania

Mania sebenarnya merupakan gabungan dari Eros dan Ludus. Cinta yang obsesif, penuh cemburu, suka menguasai, dan selalu bergantung pada pasangannya. Mania cenderung memiliki sifat destruktif. Dunia serasa kiamat apabila penganut ini mengalami putus cinta. Penganut cinta ini selalu merasakan ketakutan untuk berpisah, cenderung untuk cemburu, dan posesif. Tahapan ini mengubah hubungan menjadi nyata. Penganut Mania tidak pernah


(39)

membiarkan pasangannya melihat ketidaksempurnaan di dalam diri sendiri (http://breadofwisdom.blogspot.com/2011/05/enam-tipe-cinta.html).

4. Storge

Cinta storge alias persahabatan. Cinta yang ini tumbuh subur di benak hati seseorang karena adanya sebuah persahabatan yang hangat dan akrab sehingga tidak menemukan unsur passion dan hurt (Widianti, 2006: 42).

Storge adalah cinta antara orangtua dan anak- anak dan antarsaudara. Kegiatan seksual yang bermuara pada persetubuhan sangat dikutuk pada jenis kasih ini (Untoro, 2009: 15).

Cinta seperti ini akan bertumbuh perlahan melalui pengalaman bersama. Cinta Storge muncul dari sebuah persahabatan yang mantap, membumi, dan dapat bertahan lama. Asmaranya tidak lagi menggebu, karena selalu merasa bahagia saat bersama- sama. Pertengkaran tidak lagi menjadi isu yang dominan.

5. Pragma

Cinta pragma alias cinta yang mempertimbangkan untung dan rugi, yaitu kualitas suatu hubungan dipikirkan dan dihitung dengan rumus jumlah keuntungan yang didapatkan oleh sebuah pasangan yang sedang dimabuk cinta (Widianti, 2006: 42).

Kombinasi dari Storge dan Ludus. Biasanya, Pragma dianut oleh mereka yang memiliki kepribadian dewasa dan matang. Mereka cenderung bersikap realistis dan praktis. Kebersamaan yang dirasakan seolah- olah seperti bersama dengan seorang sahabat baik. Dalam tahapan ini, getaran cinta sudah mantap. 6. Agape

Agape (kasih mulia) merupakan kasih dengan tingkat kemurniaan tertinggi. Pada tingkatan kasih ini terdapat totalitas, ketulusan, dan kerelaan untuk melayani. Tidak sedikit pun pamrih untuk mendapatkan manfaat pribadi dari apa yang dilakukan. Kerelaan untuk berkorban demi kebahagiaan orang yang dikasihi menjadi ciri khas dari kasih ini. Agape merupakan kasih murni tanpa setitik pun noda (Untoro, 2009: 15).

Agape selalu memberi tanpa pamrih. Jenis cinta ini menunjukkan bahwa cinta memiliki kekuatan yang melebihi ego dan fisik semata. Inilah cinta yang


(40)

tidak egois. Seseorang yang dengan setia mengurus kedua orang tuanya yang sudah renta merupakan salah satu perwujudan cinta Agape. Hanya memberi dan tidak mengharap kembali. Agape merupakan perwujudan cinta yang tertinggi.

Jenis kasih sayang seperti ini adalah kasih sayang yang timbul dari hati sanubari tanpa mengharapkan suatu balasan. Cinta kasih ini adalah kasih sayang memberi. Kasih sayang seperti inilah kasih sayang yang paling tinggi mutunya. Barangkali tidak ada manusia yang yang dapat melakukan ini, kalaupun ada mungkin sangat jarang. Contohnya cinta Tuhan kepada umat- Nya dan cinta seorang ibu kepada anaknya.

Cinta yang dialami oleh sosok aku dan sosok kau pada lagu tersebut adalah hubungan cinta satu malam. Dalam hal ini terdapat kata “malam”. Malam menunjukkan suatu kondisi yang gelap. Gelap berarti tidak adanya cahaya, kelam. Pada umumnya gelap memiliki cap sesuatu yang negatif, gambaran sesuatu yang tidak diinginkan, sesuatu yang tidak senonoh. Kita dapat melihat pada istilah- istilah seperti uang gelap, pasar gelap, imigran gelap, penumpang gelap, toto gelap (togel), gelap mata, hubungan gelap, dan kekasih gelap.

Sehingga penggunaan kata “malam” dalam hubungan cinta yang dibuat oleh si pencipta lagu menunjukkan pada hubungan yang mengarah kepada hal- hal negatif. Dimana seorang pria dan seorang wanita melakukan hubungan gelap, hubungan yang tidak sah antara pria dan wanita yang dilakukan atas dasar suka sama suka atau melakukan suatu bentuk perzinahan.

Cinta satu malam dapat dikategorikan sebagai cinta eros. Cinta yang sangat dan terlalu memuja kesenangan belaka. Cinta satu malam sebuah cinta berahi yang pada hakekatnya hanyalah mencintai tubuh dan kenikmatan seksual sebagai pemenuhan kebutuhan biologis. Cinta yang hanya bertujuan untuk memuaskan kebutuhan syahwat dan kesenangan belaka yang mengarah kepada

free sex tanpa ada maksud untuk memaknai suatu ikatan sebagai hubungan yang

suci dan mulia. Tidak adanya komitmen yang kuat terhadap pasangannya. Pasangan hanya dianggap sebagai rekan seks. Cinta yang menggebu- gebu dan berani mengambil resiko.


(41)

Pada umumnya, cinta seperti ini adalah cinta ternoda yang menyalahi norma- norma yang berlaku di masyarakat. Bagi yang melakukannya, akan merasakan kenikmatan dan kesenangan yang tiada tara. Namun, sebuah kesenangan tanpa keterikatan ini dapat mengakibatkan penyakit kelamin. Sang wanita dapat menjadi hamil, hal ini dapat memaksa pasangan itu untuk menikah padahal mereka sebenarnya belum siap, dan hal itu sangat mempengaruhi kebahagiaan mereka di kemudian hari. Atau si pria itu mungkin menolak untuk menikahi si wanita, dan ia akan membesarkan anak seorang diri tanpa suami. Atau mungkin ia tergoda untuk melakukan aborsi, yang merupakan suatu bentuk pembunuhan.

Kode Gnomik

Sikap hidup seksual yang permisif seperti ini telah menghilangkan sakralitas seksual manusia, dan mengaburkan nilai- nilai yang berlaku di masyarakat. Sehingga kegiatan seksual selalu dipandang sebagai kebutuhan biologis, seolah- olah seperti halnya kebutuhan akan makanan dan minuman yang harus dipenuhi dengan segera. Hal ini telah merendahkan kesakralan seksual. Padahal di Indonesia sarat dengan nilai- nilai ketimuran. Nilai- nilai ketimuran mengatur tingkah laku seksual masyarakat. Umpamanya lembaga perkawinan, mengatur bagaimana laki- laki dan perempuan terikat dengan ikatan keluarga, sebagai perlindungan terhadap hak- hak dan kewajiban seks serta keturunan mereka. Perkawinan membentuk keluarga akan menghasilkan keturunan- keturunan yang baik. Di samping itu bahwa seksualitas dalam keluarga sangat memainkan peranan penting serta menjadi syarat sempurnanya perkawinan.

Sesuatu yang dianggap tabu dan dosa itu, di budaya Indonesia yang masih menjunjung adat ketimuran ini sepertinya kini semakin dapat dimaklumi. Bagai terbawa arus barat, cinta satu malam pun menjalar di semua kalangan, sah- sah saja dilakukan asal suka sama suka. Sebuah fenomena hubungan seks semalam ini bahkan telah menjalar di kalangan wanita- wanita muda, sukses, mapan, dan juga para lajang dan sebagian wanita menikah. Jumlahnya yang kian hari semakin bertambah sebagai wujud dari refleksi emansipasi yang nyaring diserukan di kalangan perempuan. Demi memperjuangkan kesetaraan hak dengan kaum pria,


(42)

dalam hal kebebasan menikmati seks pun para wanita juga ingin mengambil peran.

Pada lagu “Cinta Satu Malam” juga ingin menunjukkan suatu hubungan cinta satu malam yang dilakukan atas dasar suka sama suka sehingga pihak perempuan tidak begitu peduli dengan kondisinya yang sudah tidak perawan lagi. terlihat pada kalimat lirik “Walau cinta kita sementara, aku merasa bahagia”;

“Cinta satu malam oh indahnya, cinta satu malam buatku melayang”; “Walau satu malam, akan selalu ku kenang dalam hidupku”.

Si wanita tidak merasa dirugikan. Sebagai seorang wanita, dianggap sudah tidak jamannya lagi menjadi pihak yang dirugikan dalam suatu hubungan. Seorang wanita dan pasangan merupakan rekan yang sejajar. Pandangan pada umumnya menganggap kaum perempuan dalam hubungan pacaran maupun suami istri biasanya menjadi pihak yang paling dirugikan. Perempuan distereotipekan sebagai makhluk yang lemah, gampang ditipu, pasif, pasrah, rendah kognitif dan rasionya, serta tidak akan mampu melakukan apapun dan tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa ditopang oleh laki- laki, sehingga muncullah kedudukan yang mensubordinasikan perempuan untuk berada di bawah laki- laki. Namun, dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam” adanya perlawanan atas stereotipe yang mensubordinasikan perempuan untuk berada di bawah laki- laki.

Nilai tradisional yang semakin terlupakan, yaitu bahwa dalam perilaku seks yang paling utama adalah tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Nilai ini tercermin dalam bentuk keinginan untuk mempertahankan kegadisan seorang wanita sebelum menikah. Kegadisan pada wanita seringkali dilambangkan sebagai “mahkota” atau “harta yang paling berharga” atau “tanda kesucian” atau “tanda kesetiaan kepada suami”. Nilai kegadisan dihargai rendah nampaknya sudah menggejala di kalangan bangsa Indonesia.

Setiap orang yang normal ingin menikmati kebahagiaan. Banyak orang mengganggap menjalin suatu hubungan percintaan sebagai suatu cara untuk mendapatkan kebahagiaan, walaupun cinta yang hanya sementara seperti cinta satu malam yang mengarah kepada pola pergaulan bebas.

Berdasarkan sumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terdapat kehamilan di luar nikah karena diperkosa sebanyak


(43)

3.2 %, sama- sama mau 12.9 %, tidak terduga 45 %, dan seks bebas sendiri mencapai 22.6 %

(http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?topic=11924.0).

Dan juga penelitian pada tahun 2002 lalu, masyarakat Yogyakarta dikejutkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan (LSCK) dengan tema virginitas di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Survei dilakukan terhadap 1.660 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa 97.5 % mahasiswa perempuan sudah pernah melakukan hubungan seksual. Penelitian yang dilakukan LSCK mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk BKKBN

(http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/30/fenomena-seks-pra-nikah-di-kalangan-mahasiswa-di-yogyakarta-468112.html). Hal ini mengisyaratkan telah terjadi pergeseran pola pikir tentang pergaulan, yang semakin cenderung pada pergaulan bebas.

Banyak orang menuntut kebebasan untuk melakukan hubungan seks dengan siapa saja yang mereka inginkan dan dengan cara apapun yang mereka kehendaki. Sikap seperti itu membuat banyak orang menjadi bingung. Kaum yang melakukan hal seperti itu umumnya percaya bahwa karena mereka secara fisik dapat melakukan hubungan seks, dan karena kata orang hal itu “sangat menyenangkan”, maka mereka bisa saja melakukannya.

Hal seperti ini sudah melanggar norma yang berlaku di masyarakat kita, selain itu juga telah melakukan suatu bentuk perzinahan. Perzinahan dapat mengakibatkan penyakit kelamin. Sang wanita dapat menjadi hamil, hal ini dapat memaksa pasangan itu untuk menikah. Namun, si pria itu mungkin menolak untuk menikahi si wanita, dan ia akan membesarkan anak seorang diri tanpa suami. Atau mungkin ia tergoda untuk melakukan aborsi, yang merupakan suatu bentuk pembunuhan.

Hubungan antara pria dan wanita yang selama ini diyakini oleh bangsa ini adalah menganut adat ketimuran dan tidak menganut pola pergaulan bebas. Pernikahan menjadi syarat legalisasi dari hubungan seksual antara pria dan wanita. Arus globalisasi dan kemajuan teknologi telah membuat budaya barat memiliki andil dalam mempengaruhi budaya generasi muda saat ini. Dalam lirik


(1)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Susiana Br Naibaho

NIM : 090904046

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

EROTISME DALAM LIRIK LAGU DANGDUT INDONESIA (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam

Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/ format- kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : April 2014 Yang Menyatakan


(2)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda”. Lagu- lagu tersebut pernah dicekal oleh KPI karena lirik yang digunakan mengandung unsur erotis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erotisme yang ditampilkan lewat lirik lagu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivisme. Sementara untuk teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes fokus pada two orders of signification (signifikasi dua tahap). Signifikasi tahap pertama yaitu mencari makna denotasi, lalu signifikasi tahap kedua yaitu mencari makna konotasi dan mitos. Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda” menuai banyak kontroversi karena penggunaan kata- kata pada lirik lagu mengandung unsur erotisme. Sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana erotisme ditampilkan dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda dan bagaimana mitos terhadap erotisme dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda. Lagu dangdut dengan tema dan lirik yang erotis banyak ditampilkan lewat media massa. Penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa erotisme dalam lagu dangdut ditampilkan melalui tema, judul, penggunaan kata- kata, dan istilah yang erotis. Apalagi kisah percintaan yang ditampilkan dalam lirik lagu tersebut menunjukkan suatu pasangan yang belum adanya ikatan pernikahan bebas melakukan kontak fisik seperti ciuman, saling menyentuh, bahkan sampai melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Lagu tersebut juga ingin menyatakan bahwa kebebasan seks, walaupun hanya sementara memberikan lebih banyak kebahagiaan pribadi dan hal itu sangat menyenangkan.

Kata Kunci: Erotisme, Lirik lagu, Lagu Dangdut, Semiotika


(3)

ABSTRACT

This study aims to find out the eroticism of lyric Dangdut Indonesian (Semiotic analysis of the song lyrics “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, and “Aw Aw” by Melinda). The songs has banned for using erotic lyrics. This research was conducted with the aims to find out eroticism displayed through song lyrics. This research used qualitative method with constructivism paradigm approach. And technical of semiotic theories of Roland Barthes. The method used in this theory, using a two orders of significations. The first signification find denotative sign, and the second signification find conotative sign and myths. The songs of “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, and “Aw Aw” by Melinda get many problems because use of erotic lyrics. According to the problem formulated, how eroticism conducted with the aim to find out eroticism displayed through song lyrics “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, and “Aw Aw” by Melinda and how myth of the eroticism song lyrics “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”. Dangdut’s song with erotic themes and erotic lyric was conduct mass media. The result of research indicated that eroticism in dangdut song displayed by theme, the title, the use of word, and erotic term. Moreover, love story used of the song lyrics show a unmarried couples. They are free to make physical contact like kissing, petting, and then intercrouse. The songs would also like to state that free sex, although temporary can get happy live dan that very nice.


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iv

KATA PENGANTAR... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Konteks Masalah…….…….…….….….…….…….…..….……….… 1

1. 2. Fokus Masalah.….….….….….….….….….………. 8

1. 3. Tujuan Penelitian………... 9

1. 4. Manfaat Penelitian………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Paradigma Kajian... 10

2. 1. 1. Paradigma Konstruktivisme... 11

2. 2. Uraian Teoritis... 12

2. 2. 1. Komunikasi Massa... 12

2. 2. 2. Musik sebagai Media Massa... 17

2. 2. 3. Semiotika... 18

2. 2. 4. Semiotika Roland Barthes... 21

2. 2. 4. 1. Tanda... 24

2. 2. 4. 2. Mitos... 26

2. 2. 4. 3. Lima Kode yang Ditinjau Roland Barthes... 27

2. 2. 5. Erotisme dan Pornografi... 30

2. 2. 6. Teks Erotisme... 32

2. 2. 7. Musik atau Lagu Dangdut... 33

2. 3. Model Teoritis... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian... 36

3. 2. Objek Penelitian... 36

3. 3. Subjek Penelitian... 37

3. 4. Kerangka Analisis... 37

3. 5. Teknik Pengumpulan Data... 38

3. 5. 1. Studi Dokumentasi... 38

3. 5. 2. Studi Kepustakaan... 38

3. 6. Teknik Analisis Data... 39


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Hasil... 40

4. 1. 1. Gambaran Umum Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”... 40

4. 1. 2. Analisis Leksia Lagu “Cinta Satu Malam”... 42

4. 1. 2. 1. Kode Pembacaan... 43

4. 1. 3. Analisis Leksia Lagu “Mojok di Malam Jumat”... 72

4. 1. 3. 1. Kode Pembacaan... 73

4. 1. 4. Analisis Leksia Lagu “Aw Aw”... 98

4. 1. 4. 1. Kode Pembacaan... 99

4. 2. Pembahasan... 110

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Simpulan... 114

5. 2. Saran... 115

5. 2. 1. Saran dalam Kaitan Akademis... 115

5. 2. 2. Saran dalam Kaitan Praktis... 116 DAFTAR REFERENSI


(6)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II. 1 Peta Tanda Roland Barthes 22 II. 2 Model Teoritis 34 III. 1 Signifikasi Dua Tahap Barthes 37


Dokumen yang terkait

Pemaknaan Lirik Lagu Judas (Studi Analisis Semiotika Lagu Lady Gaga yang berjudul Judas)

22 172 89

ANALISIS ISI UNSUR EROTISME PADA LIRIK LAGU DANGDUT KOPLO

7 33 47

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda).

1 9 99

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 13

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 2

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 9

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 1 26

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 4

Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw” oleh Melinda)

0 0 5

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda)

0 0 22