BAB II KAJIAN PUSTAKA
II. 1. Paradigma Kajian
Paradigma adalah cara melihat dunia, atau “cara berpikir secara umum yang dimiliki bersama dalam komunitas ilmuwan”. Paradigma mempengaruhi
nilai, tujuan, dan gaya penelitian ilmuwan, dan tradisi tersebut mempengaruhi kerja para peneliti. Paradigma yang akan mendasari teori- teori yang kita baca dan
gunakan. Paradigma menawarkan cara pandang umum mengenai komunikasi antarmanusia; sementara teori merupakan penjelasan yang lebih spesifik terhadap
aspek tertentu dari perilaku komunikasi West Turner, 2008: 54. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir kognitif, bersikap afektif, dan bertingkah laku konatif. Karenanya, paradigma sangat menentukan
bagaimana seorang ahli memandang komunikasi yang menjadi objek ilmunya Vardiansyah, 2008: 27. Sebuah paradigma sangat dibutuhkan dalam melakukan
sebuah penelitian, dimana paradigma tersebut diibaratkan sebagai wadah dalam menganalisis berbagai fenomena komunikasi. Sebelum melakukan penelitian
komunikasi, peneliti harus tahu dengan tepat perspektif mana yang digunakan dalam penelitian.
Banyak paradigma memberikan arahan kepada peneliti untuk bekerja saat ini. Beberapa peneliti dipengaruhi oleh pandangan feminis, konstruktivisme, atau
Marxisme. Contohnya, peneliti yang beroperasi pada paradigma feminis mempercayai bahwa wanita dimarginalkan dan bahwa keadaan ini harus diubah.
Paradigma konstruktivisme sosial menyatakan bahwa para individu secara berkala menciptakan struktur sosial melalui aksi dan interaksi mereka; karenanya tidak
terdapat kebenaran abstrak. Para peneliti yang menganut paradigma Marxis meyakini bahwa perilaku sosial dapat dipahami secara baik sebagai sebuah proses
konflik. Paradigma berkisar pada tiga area yaitu ontologi ontology, pertanyaan mengenai sifat realita; epistemologi epistemology, pertanyaan mengenai
bagaimana kita mengetahui sesuatu; dan aksiologi axiology, pertanyaan mengenai apa yang layak untuk diketahui West Turner, 2008: 55. Artinya,
Universitas Sumatera Utara
pemikiran- pemikiran yang berorientasi paradigmatik mengandung konsekuensi terhadap objektivitas, sistematika, dan juga metodologi dari suatu disiplin ilmu.
II. 1. 1. Paradigma Konstruktivisme