Website Tinjauan Umum tentang Operasi Minyak dan Gas Bumi

D. Website

Http:ebook.sman1-slo.sch.idKimiaKIMIA20X20PSPDFBAB208.pdf diakses pada 06 Maret 2016. Http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._KIMIA196802161994022- SOJA_SITI_FATIMAHKimia_industriINDUSTRI_MINYAK__BUMI.p df diakses pada 06 Maret 2016. Http:hedisasrawan.blogspot.co.id201306minyak-bumi-artikel-lengkap.html diakses pada 06 Maret 2016. Http:kimia.upi.eduutamabahanajarkuliah_web2008Riski20Septiadevana 200606249_IE6.0halaman_15.html diakses pada 06 Maret 2016. Http:www.skkmigas.go.ideksplorasi-awal-kegiatan-usaha-hulu-minyak-dan- gas-bumi diakses pada 06 Maret 2016. Http:www.skkmigas.go.ideksplorasi-awal-kegiatan-usaha-hulu-minyak-dan- gas-bumi diakses pada 06 Maret 2016. Https:asro.wordpress.com20141205gross-negligence-willful-misconduct diakses pada 12 maret 2016. Https:en.wikipedia.orgwikiGross_negligence diakses pada 16 Maret 2016. Https:iatmismmigas.wordpress.com20111222eksplorasi-minyak-bumi diakses pada 05 Maret 2016. Law Education, http:balianzahab.wordpress.commakalah-hukummetode penelitian-hukum diakses pada tanggal 28 Februari 2016. www.ogjf.comarticlesprintvolume-11issue-10featuresjoin-operating- agreements.html diakses pada tanggal 29 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara BAB III TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN OPERASI PADA KONTRAK OPERASI BERSAMA PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI

A. Tinjauan Umum tentang Operasi Minyak dan Gas Bumi

1. Sejarah dan pengertian operasi minyak dan gas bumi Para peneliti sebelum Indonesia merdeka, yang umunya berkebangsaan Belanda telah mengumpulkan data geologi mengenai bentangan luas wilayah- wilayah dengan liku-liku khas dimana di dalamnya terkandung berbagai sumber daya mineral, bijih, minyak dan gas bumi, panas bumi, batubara, dan air tanah. Perlahan para peneliti yang bekerja pada Dienst van het mijnwezen Dinas Pertambangan mulai memperlihatkan hasil kerja mereka. 106 Tidak dapat disangkal bahwa minyak dan gas bumi berperan besar dalam percaturan dunia.Sebelum abad ke-19 berakhir, minyak dan gas bumi masuk dalam jajaran sumber energi, yang sebelumnya hanya batubara, kayu, air, dan angina yang dikenal sebagai sumber energi. Dari bahan dasar minyak dan gas bumi dapat diperoleh sederet bahan lain, hasil akhir atau bahan yang masih dapat diproses lebih lanjut. 107 Masa prakemerdekaan adalah masa dimana pencaraian minyak dan gas bumi secara komersial dilakukan pertama kali, yaitu pada tahun 1871 oleh pengusaha Belanda Jan Reerink, dan kemudian pada tahun 1883, Aeilko Jans Zijlker melakukan eksploitasi minyak dengan membentuk badan usaha komersial 106 Djoko Darmono dkk, Mineral dan Energi Kekayaan Bangsa, Sejarah Pertambangan dan Energi Indonesia Jakarta: Kementerian ESDM, 2009, hlm. 1. 107 Ibid., hlm. 9. Universitas Sumatera Utara dengan konsesi telaga said dari Sultan Langkat. Sejarah industri minyak dan gas bumi di Indonesia dimulai dari usaha keras Jan Reerink dalam melakukan pemboran minyak secara komersial pada tahun 1871 di lereng gunung Ciremai, Jawa Barat. Empat rig menara pemboran yang ditancapkan oleh Jan Reerink dengan tenaga lembu ternyata gagal menghasilkan minyak bumi dalam jumlah yang komersial. 108 Adanya penemuan minyak mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan minyak di Indonesia. Ziljker dengan bermodalkan penemuan minyak di telaga said kemudian menjual ide pendirian industri minyak di Indonesia. Dengan usaha yang sungguh-sungguh dan didukung oleh teman-temannya di Den Haag, maka pada tanggal 16 Juni 1890 berdirilah Koninklijke Nederlandsche Petroleum Company atau lebih dikenal dengan royal dutch petroleum company yang memproduksi, mengolah dan memasarkan minyak bumi dengan mengambil alih konsesi telaga said. Perusahaan lain yang juga beroperasi pada masa itu adalah shell Transport and Trading yang membangun kilang pengolahan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 1894. 109 Menyadari besarnya potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia dan besarnya penghasilan revenue yang mungkin didapatkan, pemerintah Hindia Belanda pada masa itu mengeluarkan Indische mijn wet untuk memberikan pengaturan terhadapa eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di Indonesia. Mengikuti perkembangan waktu, banyak perubahan pengaturan dalam bidang minyak dan gas bumi dimulai dari Indische mijn wet hingga Undang- 108 Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan Jakarta, Sinar Grafika, 2011, hlm. 49. 109 Ibid. Universitas Sumatera Utara Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang berlaku sekarang. 110 Pengertian operasi pada operasi minyak dan gas bumi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan penanaman modal setelah perjanjian pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi antara negara dan kontraktor ditandatangani.Operasi ini mencakup semua kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi. 111 Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa operasi minyak dan gas bumi merupakan seluruh kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi.Kegiatan usaha hulu adalah kegiatan usaha yang berintikan dan bertumpu pada kegiatan usaha, yaitu meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. 112 Tujuan kegiatan eksplorasi adalah 113 a. Memperoleh informasi mengenai kondisi geologi. : b. Menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak dan gas bumi. c. Menentukan wilayah kerja tertentu. Yaitu daerah tertentu di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia untuk pelaksanaan eksplorasi. Tujuan kegiatan eksploitasi adalah untuk menghasilkan minyak dan gas bumi dari wilayah kerja yang ditentukan, yang terdiri atas 114 a. Pengeboran dan penyelesaian sumur. : b. Pembangunan sarana pengangkutan. 110 Ibid., hlm. 50. 111 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 112. 112 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Bab I, Pasal 1. 113 H. Halim H.S., Op.Cit., hlm. 285-286. 114 Ibid.,hlm. 286. Universitas Sumatera Utara c. Penyimpanan. d. Pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian minyak dan gas bumi di lapangan. e. Kegiatan lain yang mendukungnya. 2. Kegiatan-kegiatan pada usaha minyak dan gas bumi Operasi minyak dan gas bumi dapat dibagi kedalam lima kegiatan yang berbeda, yaitu 115 a. Eksplorasi dan produksi : Disini titik berat kegiatan diarahkan pada usaha pencarian minyak dan gas bumi dan kemudian memproduksi minyak dan gas bumi yang telah ditemukan tersebut. Menurut Pernyataan Standar Akutansi Keuangan PSAK No. 29 Tahun 2009 selanjutnya disebut PSAK No. 29 Tahun 2009 kegiatan eksplorasi exploration atau pencarian adalah setiap usaha dalam rangka mencari dan menemukan cadangan minyak dan gas bumi di daerah-daerah yang belum terbukti mengandung minyak dan gas bumi, yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut 116 115 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 7. 116 Republik Indonesia, Pernyataan Standar Akutansi Keuangan PSAK Nomor 29 Tahun 2009. : 1 Mengusahakan izin untuk memulai kegiatan eksplorasi di daerah tertentu. 2 Melakukan berbagai kegiatan penyelidikan geologis dan geofisika di lapangan. 3 Menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam penyelidikan ini. Universitas Sumatera Utara 4 Melakukan pengeboran sumur, termasuk sumur uji stratigrafi, di daerah yang belum terbukti mengandung cadangan. 5 Memperoleh dan membangun aktiva tetap yang berhubungan dengan kegiatan di atas. 6 Menggunakan jasa yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan di atas. b. Pengolahan Kegiatan ini ditujukan untuk mengolah produk hydrocarbon menjadi berbagai produk olahan sehingga dapat dipakai langsung oleh konsumen atau diolah kembali menjadi produk lainnya. Kegiatan pengolahan hydrocarbon dapat menghasilkan berbagai produk antara lainbutane, propane, pentane dan seterusnya. Gas bumi dapat diolah menjadi LNG dan LPG dan berbagai produk yang dibutuhkan oleh industri petrokimia.Disamping itu masih ada produk ikutanlainnya berupa aspal dan lilin. c. Penyimpanan Setelah minyak dan gas bumi dikeluarkan dari perut bumi atau setelah minyak dan gas bumi selesai diolah menjadi berbagai produk hydrocarbon, dibutuhkan tempat dan usaha penyimpanan sementara sebelum diserahkan kepada konsumen. Media penyimpanan masing-masing produk umunya terpisah satu sama lain. d. Pengangkutan Fungsi ini bertujuan untuk mengantarkan hasil produksi ke konsumen. Pengangkutan hasil produksi dapat dilakukan dengan metoda pengangkutan darat Universitas Sumatera Utara berupa mobil tangki atau kereta api atau dengan jaringan pipa, selain itu juga dapat melalui metoda pengangkutan laut berupa kapal tanker dan mungkin juga jaringan pipa bawah laut. Dalam kondisi tertentu dapat juga dilakukan denganmetoda pengangkutan udara, misalnya untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak memungkinkan untuk dilalui melalui jalur darat maupun laut. e. Pemasaran Kegiatan terakhir adalah memasarkan hasil produksi, mencari konsumen dan mengikat perjanjian jual beli dengan pembeli dan mengelola pasar yang ada maupun pasar potensial. 3. Pihak-pihak yang dapat melakukan kegiatan operasi minyak dan gas bumi Minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis taterbarukan yang terkandung di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh Negara.Penguasaan oleh Negara tersebut diselenggarakan oleh pemerintah sebagai pemegang kuasa pertambangan dengan membentuk badan pelaksana untuk menyelenggarakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 117 Penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi bertujuan 118 a. Menjamin efektivitas dan pengendalian kegiatan usaha eksplorasi dan eksploitasi secara berdaya guna, berhasil guna, serta berdaya saing tinggi dan berkelanjutan atas minyak dan gas bumi milik Negara yang strategis dan tidak terbarukan melalui mekanisme yang terbuka dan transparan. : 117 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bagian menimbang. 118 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Bab I, Pasal 3. Universitas Sumatera Utara b. Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga secara akuntabel yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan. c. Menjamin efisiensi dan efektivitas tersedianya minyak dan gas bumi, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku, untuk kebutuhan dalam negeri. d. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. e. Meningkatkan pendapatan Negara untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri dan perdagangan Indonesia. f. Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan merata, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dikendalikan dan dilaksanakan melalui kontrak kerja sama KKS untuk mencipatakan iklim usaha perminyakan sesuai dengan tujuan mulia perundang-undangan,. Kontrak kerja sama adalah kontrak bagi hasil atau bentuk kontrak kerja sama lain dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang lebih menguntungkan negara. 119 119 H. Halim. HS, Op.Cit., hlm. 286. Universitas Sumatera Utara Kontrak kerja sama yang dibuat dengan kontraktor tersebut harus memenuhi persyaratan berikut ini 120 a. Kepemilikan sumber daya minyak dan gas bumi tetap di tanga pemerintah sampai pada titik penyerahan. : b. Pengendalian manajemen atas operasi yang dilaksanakan oleh kontraktor berada pada badan pelaksana. c. Modal dan resiko seluruhnya ditanggung oleh kontraktor. Peraturan perundang-undangan mensyaratkan bahwa dalam kontrak kerja sama minyak dan gas bumi seluruh biaya dan resiko ditanggung oleh kontraktor. Mengingat industri perminyakan merupakan industri padat modal, berteknologi dan beresiko tinggi, peraturan perundang-undangan memberikan kepada kontraktor hak untuk mengalihkan, menyerahkan, dan memindahtangankan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya participating interest kepada pihak lain. 121 Sejak disetujuinya kontrak kerja sama dan rencana pengembangan yang pertama kali akan diproduksikan dari suatu wilayah kerja, kontraktor wajib menawarkan participating interest 10 kepada Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Apabila BUMD tidak menyanggupi penawaran dari kontraktor dalam jangka waktu paling lama 60 hari sejak tanggal penawaran. Selanjutnya kontraktor wajib menawarkan kepada perusahaan nasional, apabila perusahaan 120 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Bab IV, Pasal 24 angka 2. 121 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Bab IV, Pasal 33. Universitas Sumatera Utara nasional tidak menyanggupi dalam jangka waktu paling lama 60 hari sejak tanggal penawaran, maka penawaran dinyatakan tertutup. 122 Dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasi minyak dan gas bumi dapat dilaksanakan oleh: Beban biaya dan resiko yang tinggi tersebut haruslah dibagi, maka kontraktor akan membentuk semacam konsorsium untuk membentuk kontrak pertambangan minyak dan gas bumi ataupun cara lain adalah dengan menawarkan kepada pihak lain untuk berpartisipasi dalam operasi minyak dan gas bumi dari kontrak kerja sama yang telah didapatkan kontraktor. 123 a. Badan Usaha Milik Negara BUMN Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 124 b. Badan Usaha Milik Daerah BUMD Badan Usaha Milik Daerah BUMD adalah badan usaha atau perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah dan seluruh modalnya dimiliki pemerintah daerah, dengan tujuan mengembangkan perekonomian daerah. c. Badan usaha swasta Badan usaha swasta adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta. 122 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Bab IV, Pasal 34 – Pasal 35. 123 H. Halim HS, Op.Cit., hlm. 287. 124 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Bab I, Pasal 1 Angka 1. Universitas Sumatera Utara B. Tinjauan Umum Tentang Pelaksanaan Operasi pada Kontrak Operasi Bersama Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Operasi minyak dan gas bumi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan penanaman modal setelah perjanjian pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi antara negara dan kontraktor ditandatangani.Operasi ini mencakup semua kegiatan operasi, pengembangan, dan produksi. 125 Operasi minyak dan gas bumi dapat dibagi menjadi lima kegiatan yang berbeda, yaitu: 126 1. Eksplorasi dan produksi. 2. Pengolahan. 3. Penyimpanan. 4. Pengangkutan. 5. Pemasaran. Tiap-tiap kegiatan ini memerlukan teknologi dan pola manajemen sendiri dan relatif berbeda. Tiap kegiatan memiliki pola manajemen sebagai berikut: 127 1. Pelaksanaan eksplorasi dan produksi Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. 128 125 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 112. 126 Ibid., hlm. 7. 127 Ibid., hlm. 8. Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi 128 https:iatmismmigas.wordpress.com20111222eksplorasi-minyak-bumi diakses pada 05 maret 2016 Universitas Sumatera Utara mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah kerja yang ditentukan. 129 Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi meliputi salah satu atau keseluruhan kegiatan berikut 130 Mencari lokasi cadangan migas harus melalui studi geologi dan geofisika yang cermat.Dalam studi geologi, para ahli geologi melakukan survei untuk memetakan kondisi permukaan bumi secara detail. : a. Survei geologi 131 Survei geologi dilakukan secara sistematis dan rinci atas struktur fisik batuan yang membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi. Pemetaan lapangandilakukan sebagai alat menentukan lokasi secara tepat. Batuan-batuan dikumpulkan dari masing-masing bagian lapangan yang dipetakan dan diselidiki untuk menentukan umur, urutan kronologis batuan sedimen untuk mengetahui posisi struktur yang mengandung minyak.geolog minyak menggolongkan akumulasi hidrokarbon dalam tiga jenis jebakan yang disebut jebakan anticlinal, jebakan patahan, dan jebakan stratigrafik. 132 Survei geokimia adalah analisis kimia atas b. Survei geokimia sedimen dekat permukaan yang diambil dengan proses pengintian. Survei geokimia merupakan salah satu metode yang digunakan ahli geologi untuk menemukan adanya minyak yang merembes 129 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Bab I, Pasal 1 angka 8. 130 Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1158 K008M.PE1989, Bab I, Pasal 1 angka 4. 131 http:www.skkmigas.go.ideksplorasi-awal-kegiatan-usaha-hulu-minyak-dan-gas-bumi diakses pada 06 maret 2016 132 LEMIGAS, 1985 Kamus Minyak dan Gas Bumi Universitas Sumatera Utara ke lapisan paling atas.Rembesan minyak biasa ditemukan pada banyak tempat di bumi ini, dan analisis sedimen secara kimiawi dapat menuntun kepada penemuan suatu reservoar. 133 c. Survei geofisika Survei geofisika meliputi survei seismik yang dilakukan untuk memetakan kondisi lapisan bebatuan di bawah permukaan tanah.Gambaran lapisan bebatuan diperoleh dengan mencatat gelombang pantulan getaran dari dalam tanah pada kedalaman tertentu dan direkam oleh alat pencatat penerima getaran, semacam alat pendeteksi gempa. Di darat, Getaran itu diperoleh dengan cara meledakkan dinamit yang ditanam pada kedalaman tertentu. Sedangkan dalam survei seismik laut, sumber getaran dibuat dari pelepasan tekanan tinggi dari alat yang disebut air gun. 134 d. Pemboran eksplorasi Hasil studi Geologi dan Geofisika yang menyatakan adanya prospek cadangan hidrokarbon ditindaklanjuti dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi. 135 Pemboran eksplorasi dilakukan dengan sistematis dan terperinci untuk mengetahui letak terbaik sumur galian yang harus dibangun. 136 Setelah pengeboran eksplorasi dan analisa data selesai dan disimpulkan produksi komersial feasible, maka pekerjaan selanjutnya adalah menerjemahkan data-data yang sudah diperoleh menjadi scenario produksi.Fase selanjutnya adalah 133 LEMIGAS, 1985 Kamus Minyak dan Gas Bumi 134 http:www.skkmigas.go.ideksplorasi-awal-kegiatan-usaha-hulu-minyak-dan-gas-bumi diakses pada 06 maret 2016 135 http:www.skkmigas.go.ideksplorasi-awal-kegiatan-usaha-hulu-minyak-dan-gas-bumi diakses pada 06 maret 2016 136 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 5. Universitas Sumatera Utara fase pengembangan dan produksi, tetapi eksplorasi tetap berjalan terus mencari sumber minyak baru untuk kesinambungan produksi. 137 Dalam fase produksi akan dibangun anjungan produksi, jaringan pipa, separator, tangki penyimpanan, fasilitas pemuatan, pompa, gudang peralatan dan fasilitas perkantoran serta hal lain yang diperlukan untuk mendukung operasi. Kegiatan produksi sebenarnya berkaitan bagian dari kegiatan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran. 138 Apabila dikaitkan dengan teknik produksi, masa produksi dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu 139 1 Periode produksi awal atau alamiah primary production : Periode ini minyak danatau gas bumi diproduksi atau dikeluarkan dari perut bumi secara alamiah.Tekanan yang ada dalam jebakan secara alamiah mendorong minyak danatau gas bumi keluar dari perut bumi untuk ditampung fasilitas produksi yang ada di permukaan. 2 Periode produksi sekunder secondary recovery Periode ini cara yang dilakukan untuk mengeluarkan minyak danatau gas bumi dari perut bumi dilakukan dengan cara menyuntikkan kembali gas atau air ke dalam formasi untuk menghasilkan tekanan tertentu atau mengarahkan minyak danatau gas bumi ke arah tertentu dalam reservoir. 137 Ibid. 138 Charlotte J Wright and Rebecca A. Gallun, International Petroleum Accounting USA, Penwell Corporation, 2004, hlm. 28. 139 Ibid., hlm. 6. Universitas Sumatera Utara 3 Periode produksi tertier tertiary recovery Periode ini, minyak danatau gas bumi hanya dapat dikeluarkan dari perut bumi dengan memasukkan bahan kimia tertentu ke dalam formasi dengan tujuan yang sama, yaitu mengeluarkan minyak danatau gas bumi dari perut bumi menuju permukaan. 2. Pelaksanaan pengolahan Pengeboran minyak bumi menghasilkan minyak mentah yang harus diproses lagi.Kandungan utama minyak mentah hasil pengeboran merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon.Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naftalena, alkena, dan alkuna.Senyawa-senyawa ini memiliki panjang rantai dan titik didih yang berbeda-beda.Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi pula titik didihnya.Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berdasarkan titik didihnya. 140 Tahapan pengolahan minyak mentah meliputi: 141 a. Destilasi Dalam proses destilasi ini minyak mentah minyak bumi yang telah terpisah dari gas alam dipanaskan dalam boiler. Dari pemanasan ini diperoleh uap minyak mentah, yang kemudian dipompakan masuk ke dalam kolom destilasi. Dalam pergerakannya, uap minyak menjadi dingin. Sebagian uap pada ketinggian 140 http:ichsanrizqia17994.weebly.comblogproses-pengolahan-minyak-bumi-minyak- mentah-dan-komposisinya diakses pada 06 maret 2016 141 http:hedisasrawan.blogspot.co.id201306minyak-bumi-artikel-lengkap.html diakses pada 06 maret 2016 Universitas Sumatera Utara tertentu mengalami kondensasi membentuk cairan.Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. 142 Fraksi yang mengandung karbon lebih sedikit Mr-nya kecil, mendidih lebih dahulu.Karena bobotnya ringan, maka bergerak lebih cepat dan terkondensasi di bagian atas kolom destilasi.Kemudian disusun fraksi yang mengandung karbon lebih banyak, dan seterusnya sampai pada fraksi yang kandungan karbonnya paling tinggi. 143 Masing-masing fraksi minyak bumi yang telah dipisahkan ini selanjutnya mengalami proses desulfurisasi penghilangan belerang. 144 b. Perengkahan cracking Fraksi-fraksi minyak bumi hasil fraksinasi tidak langsung digunakan atau dipasarkan.Hasil destilasi merupakan produk-antara dalam pengolahan minyak bumi.Fraksi-fraksi yang diperoleh diolah kembali sesuai dengan kebutuhan jumlah rantai karbonnya. Proses perengkahan ini dimaksud untuk memecahkan hidrokarbon yang lebih tinggi menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. 145 c. Reforming Setelah hidrokarbon dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil, selanjutnya dilakukan proses pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon 142 http:ebook.sman1-slo.sch.idKimiaKIMIA20X20PSPDFBAB208.pdf diakses pada 06 maret 2016 143 http:ebook.sman1-slo.sch.idKimiaKIMIA20X20PSPDFBAB208.pdf diakses pada 06 maret 2016 144 http:ebook.sman1-slo.sch.idKimiaKIMIA20X20PSPDFBAB208.pdf diakses pada 06 maret 2016 145 http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._KIMIA196802161994022- SOJA_SITI_FATIMAHKimia_industriINDUSTRI_MINYAK__BUMI.pdf diakses pada 06 maret 2016 Universitas Sumatera Utara parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. proses inilah yang disebut dengan reforming. 146 d. Alkilasi dan polimerisasi Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul-molekul yang lebih panjang dan bercabang. Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil gas dengan rantai karbon kurang dari lima menjadi molekul-molekul yang lebih besar Alkilasi pada dasarnya sama dengan polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated. e. Treating Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut 147 4 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas. : 1 Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. 2 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna. 3 Dewaxing, yaitu proses penghilangan wax n parafin dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour pointyang rendah. 146 http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._KIMIA196802161994022- SOJA_SITI_FATIMAHKimia_industriINDUSTRI_MINYAK__BUMI.pdf diakses pada 06 maret 2016 147 http:kimia.upi.eduutamabahanajarkuliah_web2008Riski20Septiadevana20060 6249_IE6.0halaman_15.html diakses pada 06 maret 2016 Universitas Sumatera Utara 5 Desulfurizing desulfurisasi, yaitu proses penghilangan unsur belerang. f. Blending Blending merupakan proses pengolahan produk setelah melalui langkah- langkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Misalnya ditambahkan bahan aditif TEL tetraethyl lead yang berfungsi untuk mengurangi ketukan knocking pada mesin.Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat disimpan lebih lama. Di negara yang mengalami empat musim, ke dalam bensin ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap walaupun musim dingin. 148 3. Pelaksanaan penyimpanan Setelah minyak dan gas bumi dikeluarkan dari perut bumi atau setelah melewati proses pengolahan menjadi berbagai produk hidrokarbon, dibutuhkan tempat dan usaha penyimpanan sementara sebelum dipasarkan kepada konsumen. media penyimpanan untuk masing-masing produk adalah berbeda. 149 Persediaan minyak mentah yang dimiliki sebagai hasil dari operasi bersama biasanya disimpan dalam tanks, underground hydrogen storage, metal- hydried hydrogen system, microshere storage, dan liquid hydrogen storage. 150 a. Tanks Setiap jenis tangki memiliki bentuk serta spesifikasi masing-masing sebagai tempat penampungan, seperti yang kita ketahui fraksi-fraksi yang telah 148 http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._KIMIA196802161994022- SOJA_SITI_FATIMAHKimia_industriINDUSTRI_MINYAK__BUMI.pdf diakses pada 06 maret 2016 149 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 7. 150 Jennings D Feiten and Horace R. Brock, Op.Cit., hlm. 260. Universitas Sumatera Utara diolah memiliki kondisi dan sifat-sifat yang berbeda, sehingga dalam pemilihan jenis tangki harus disesuaikan dengan karakteristik fraksi yang akan ditampung di dalamnya. 151 Tangki penyimpanan minyak bumi harus dijamin dapat dioperasikan dengan baik dan aman maka dalam pemilihan dan pengoperasiaanya harus memenuhi beberapa aspek ketentuan yang berlaku sehingga dalam penggunaanya tidak menimbulkan masalah dan keadaan-keadaan yang tidak diinginkan. Faktor- faktor utama yang harus diperhatikan saat pemilihan jenis tangki yaitu 152 1 Tekanan uap vapour pressure, tekanan operasi operating pressure, temperatur penyimpanan dan flash point. : 2 Kapasitas tangki. 3 Kontrol uap yang diizinkan yang mengacu pada standar API publication 2517, 2518 dan 2519 yang menggambarkan evaporation losses dari berbagai jenis tangki penyimpanan. 4 Safety and fire hazard. 5 Perlindungan terhadap isi tangki agar tidak terjadi perubahan molekul ataupun bentuk fisik lainnya. 6 Temperatur dan tekanan standar yang diperlukan. 7 Temperatur terhadap perlindungan lingkungan. b. Underground Hydrogen Storage 151 http:www.prosesindustri.com201502pemilihan-tangki-penampungan-minyak- bumi.html diakses pada 06 maret 2016 152 http:www.prosesindustri.com201502pemilihan-tangki-penampungan-minyak- bumi.html diakses pada 06 maret 2016 Universitas Sumatera Utara Penyimpanan minyak mentah di bawah permukaan tanah dibagi ke dalam dua jenis penyimpanan, yaitu :porous media storage porous media storage adalah penyimpanan dalam media berpori di bawah tanahdan cavern storage yaitu media penyimpanan bawah tanah yang menyerupai gua-gua untuk menyimpan hydrogen sesuai jenis dan karakternya masing-masing. 153 4. Pelaksanaan pengangkutan Pengangkutan hasil produksi kepada konsumen dapat dilakukan dengan pengangkutan darat berupa mobil tangki, kereta api atau jaringan pipa, dapat pula dengan pengangkutan jalur laut berupa kapal tanker atau jaringan pipa bawah laut serta dengan pengangkutan jalur udara dengan kondisi tertentu. 154 Pengangkutan pada kegiatan usaha hulu minyak bumi adalah pembangungan dan pengadaan sarana pengangkutan yang akan digunakan untuk mengantarkan hasil produksi ke tempat penyimpanan danatau kepada konsumen 155 Pembangunan jalur pipa migas, baik pipa transmisi yang bersifat nasional maupun pipa dari sumur migas ke stasiun pengumpul dan atau ke FSO Floating Storage Offloading diperlukan perencanaan yang baik, sehingga dapat meminimalkan dampak negatifnya. 156 153 K. D. Williamson and Frederick J. Edeskuty, Recent Developments In Hydrogen Technology Florida: CRC Press Inc, 1984, hlm. 19. 154 Rudi M Simamora, Op.Cit.,hlm. 8. 155 H.Halim H.S., Op.Cit.,hlm. 286. 156 Tri Muji Susantoro, Dan Suliantara Lembaran Publikasi Lemigas Vol. 44. No. 1, April 2010, hlm. 55-62. Universitas Sumatera Utara 5. Pelaksanaan pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan terakhir dalam operasi minyak dan gas bumi.kegiatan ini meliputi pencarian konsumen dan mengikat perjanjian jual beli dengan pembeli dan mengelola pasar yang ada maupun pasar potensial. 157 Kegiatan pemasaran meliputi 158 a. Kegiatan pemasaran BBM dan Non-BBM dalam negeri : : 1 analisis pasar; 2 perencanaan penjualan dan pemakaian sendiri; 3 pengadaan yang mencakup antara lain pencampuran dan pengisian produk ke dalam kemasan serta penyalurannya; 4 pelaksanaan penjualan; 5 penyuluhan, pengendalian mutu, pembinaan saluran penjualan, dan promosi; b. kegiatan penjualan dan pengadaan minyak mentah untuk diekspor keluar negeri : 1 analisis pasar; 2 perencanaan kebutuhan penyediaan dan pemasaran minyak mentah dan produk untuk diekspor; 3 perencanaan pemenuhan kebutuhan para pembelicalon pembeli minyak mentah dan produk kilang; 4 pengembangan pangsa minyak mentah dan produk kilang; 157 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 8. 158 Republik Indonesia, Pernyataan Standar Akutansi Keuangan Nomor 29 Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 5 penetapan harga dan biaya administrasi; 6 persiapan dan penyelesaian kontrak penjualan minyak mentah dan produk kilang; 7 pengaturan jadwal pengangkutan minyak mentah dan produk kilang serta pelaksanaannnya; 8 pemberitahuan data pengangkutan kepada pembeli; 9 pengawasan kualitas minyak mentah dan produk kilang yang diekspor; 10 penyiapan dan penyelesaian faktur; c. kegiatan pengadaan dan penjualan gas : 1 analisis pasar; 2 perencanaan penjualan dan pemakaian sendiri; 3 pengadaan yang mencakup antara lain pencampuran dan pengisian produk ke dalam kemasan serta penyalurannya; 4 pelaksanaan penjualan; 5 penyuluhan, pengendalian mutu, pembinaan saluran penjualan, dan promosi; C. Tanggung Jawab Para Pihak pada Pelaksanaan Operasi pada Kontrak Operasi Bersama Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Pelaksanaan operasi pada kontrak operasi bersama perusahaan minyak dan gas bumi adalah tahap yang sangat panjang, meliputi seluruh kegiatan operasi minyak dan gas bumi yang disepakati dalam kontrak operasi bersama.Para pihak dalam kontrak operasi bersama memiliki tanggungjawab yang berbeda-beda dalam pelaksanaan operasi yang panjang tersebut sesuai dengan participating Universitas Sumatera Utara interest masing-masing pihak.Operator adalah pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan operasi bersama. 159 1. Pembiayaan Pembiayaan operasi bersama sejak awal merupakan tanggungan bersama para pihak dengan pembebanan yang proporsional sesuai dengan besarnya saham masing-masing pihak dalam kontrak. 160 Waktu pelaksanaan pengembangan sebagian biaya dapat dibiayai oleh pinjaman, persentase pembiayaan dengan pinjaman dapat meningkat pada periodek produksi.Pinjaman ini dapat digunakan untuk ekspansi kapasitas produksi, optimalisasi lapangan, dan lain-lain. Beberapa tipe mekanisme pendanaan pihak luar dapat berupa Khususnya kegiatan eksplorasi, sumber dananya tentu murni dari internal perusahaanekuitas equity financing. Untuk kegiatan pengembangan dan produksi, perusahaan minyak dan gas bumi dapat memanfaatkan sumber dana dari pihak luar untuk pembiayaan proyek tersebut. 161 a. Development finance, yaitu pembiayaan dilakukan untuk pengembangan suatu lapangan baru green field. : b. Reserved based finance, yaitu mekanisme pembiayaan proyek minyak dan gas bumi dimana peminjaman dana dilakukan dengan menggunakan jaminan berupa produksi yang diharapkan dari lapangan. 159 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm.115. 160 Allen D Cummings, The Joint Operating Agreement, The Basics Texas: Makalah disampaikan pada seminar Minyak dan Gas Bumi, 2012, hlm. 4. 161 Benny Lubiantara, Op.Cit., hlm. 228. Universitas Sumatera Utara c. Borrowing base, yaitu peminjaman dana dimana pembayaran diperoleh dari pendapatan beberapa lapangan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. d. Mezzanine, yaitu merupakan utang yang berhak untuk dikonversi menjadi ekuitas apabila pinjaman tersebut tidak dapat dikembalikan tepat pada waktu atau tidak dikembalikan sesuai jumlah yang ditetapkan. Pembiayaan ini berbentuk hybrid, perpaduan antara utang dan ekuitas Dalam hal pembiayaan biaya eksplorasi sebagaimana disebut diatas bahwa biasanya dalam pelaksanaan eksplorasi seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan yang terlibat, para pihak biasanya akan memberikan uang muka pembiayaan operasi kepada operator untuk dikelola di dalam suatu rekening bersama. Mekanisme penyetoran uang muka disebut dengan istilah permohonan tunai cashcall. 162 Para pihak tidak boleh melepaskan dirinya dari kewajiban memenuhi cash call sesuai dengan cara dan batas waktu yang disepakati dalam prosedur akutansi perjanjian operasi bersama. pengecualian pembayaran cash call hanya berlaku bagi pihak non-partisipan. Apabila salah satu pihak tidak mampu membayar cash Jika salah satu pihak yang terlibat dalam kontrak operasi bersama adalah negara, umunya ketetapan mengenai cash call tidak berlaku bagi negara. Hal ini dikarenakan pada semua bentuk kontrak pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi pembiayaan ditanggung oleh kontraktor, maka cash call hanya diterapkan di antara mitra yang berstatus kontraktor terhadap negara. 162 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 119. Universitas Sumatera Utara call kondisi ini disebut dengan istilah default dalam waktu yang berkepanjangan, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk meminta pihak yang tidak memenuhi kewajibannya untuk mengundurkan diri, dengan tanpa pembayaran apapun dan ia wajib mengalihkan sahamnya kepada pihak lain. 163 2. Pengadaan barang dan jasa Kepentingan utama kontraktor dalam pengadaan barang dan jasa adalah tersedianya barang dan jasa dalam mutu, harga yang baik, dalam waktu yang tepat.Kontraktor pada umumnya menjalin koneksi dengan supplier untuk mendukung kegiatan operasi, namun pada negara yang melakukan pengawasan terhadap ketentuan pemberian prefrensi penggunaan barang dan jasa produksi lokal, kontraktor berkewajiban menggunakan barang dan jasa dari kontraktorsupplier ekonomi lemah. 164 Pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk operasi sesuai dengan rencana dan anggaran merupakan tanggung jawab operator. 165 Pengadaan barang dan jasa juga merupakan bagian yang tertulis dan disepakati dalam rencana anggaran dan skenario produksi yang disepakati dalam Namun sebagaimana telah dijelaskan diatas, untuk pembiayaan pengadaan barang dan jasa ditanggung bersama oleh para pihak dalam kontrak secara proporsional. 163 Ibid. 164 Ibid., hlm. 129. 165 Ibid., hlm. 115. Universitas Sumatera Utara rapat komisi operasi, termasuk pengaturan mengenai metode pengadaan barang dan jasa. 166 3. Perlindungan lingkungan hidup Pengaturan mengenai penentuan metode pengadaan barang dan jasa diatur dalam pedoman tata kerja PTK SKK MIGAS No. 007PTKVI2004.Peraturan ini hanyalah merupakan pedoman tata kerja, bukanlah suatu undang-undang. Di dalam pedoman ini juga tidak ada sanksi yang apabila pedoman ini tidak diterapkan akan dikenakan bagi kontraktor yang melanggarnya. Namun mengingat SKK Migas merupakan perwakilan pemerintah untuk menyetujui cost recovery dan salah satu penyebab tidak disetujuinya cosy recovery adalah adanya prosedur pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur dalam pedoman tata kerja tersebut, maka para pihak dalam kontrak operasi bersama harus memperhatikan pedoman tersebut dalam menyepakati metode pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam operasi bersama. Sisi lain dari pelaksanaan operasi minyak dan gas bumi adalah dampak buruk terhadap kualitas lingkungan hidup. Struktur hukum perlindungan lingkungan hidup dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi merupakan kombinasi antara hukum internasional, hukum nasional, dan kontrak yang mendasari operasi. 167 166 Raditya Kosasih, Analisa Perjanjian Operasi Bersama Joint Operating Agreement Dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012, hlm. 12. 167 Rudi M Simamora, Op.Cit.,hlm. 134. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan dan pengawasan perlindungan lingkungan hidup di lingkungan pertambangan minyak dan gas bumi pada mulanya dilakukan hanya berdasarkan prinsip umum yang berlaku di industri perminyakan seperti “good oil field practices”, “prudent and workmanlike manner operation”, dan “safe and sound engineering priciples”. Prinsip-prinsip tersebut mempunyai makna yang sangat luas dan sulit untuk memberikan defenisi kepastian yang diterima umum tentang apa yang dimaksud oleh prisip-prinsip tersebut. 168 Sejalan dengan perkembangan kesadaran manusia akan penurunan mutu dan kerusakan lingkungan hidup, pemikiran mengenai perlingungan lingkungan pun mulai berkembang. Secara garis besar, pelaksanaan dan pengawasan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dijalankan perangkat hukum sebagai berikut: 169 a. Analisa mengenai dampak lingkungan AMDAL, analisa ini memberikan analisa menyeluruh dan terperinci tentang segala dampak langsung maupun tidak langsung yang mungkin timbul dari proyek yang direncanakan, cara-cara yang mungkin mengatasinya, dan rencana kerja untuk mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan efektivitas pelaksanaan rencana kerja. b. Rencana pengelolaan lingkungan, merupakan panduan bagi kontraktor dalam menjalankan kegiatan operasi agar tetap sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan. Rencana pengelolaan ini mencakup prosedur kerja, tugas dan tanggung jawab 168 Ibid., hlm. 139. 169 Ibid., hlm. 140-141. Universitas Sumatera Utara masing-masing unit karyawan, prosedur keadaan darurat, pelatihan, pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan evaluasi pelaksanaan program pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. c. Pemantauan dan pelaporan lingkungan, dimaksudkan agar dapat diukur sejauh mana dampak yang ditimbulkan atau mengukur tingkat kepatuhan kontraktor dalam melaksanakan rencana kerja pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. d. Penjaminan program perlindungan lingkungan, yaitu terkait dengan asuransi pencemaran lingkungan, termasuk asuransi pembersihan limbah atau tumpahan minyak atau dalam hal terjadinya semburan liar. e. Rencana pembiayaan pembongkaran dan pemindahan, yaitu mengenai rencanaskema pendanaan yang disediakan untuk biaya pembongkaran dan reklamasi fasilitas yang sudah tidak dipakai lagi. Para pihak dalam kontrak operasi bersama berkewajiban untuk mempertimbangkan faktor yang berkaitan dengan upaya pelestarian dan perlindunagn lingkungan dalam pelaksanaan operasi minyak dan gas bumi.Pertambahan biaya operasi karena pengeluaran tambahan untuk membeli barang modal atau untuk biaya operasi lainnya untuk tujuan perlindungan lingkungan hidup menjadi tanggung jawab semua pihak dalam kontrak. 170 4. Pelaksanaan operasi atas resiko sendiri Beberapa perjanjian operasi bersama dimungkinkan adanya pelaksanaan bagian-bagian tertentu dari operasi tanpa partisipasi penuh dari pihak 170 Ibid.,hlm. 142. Universitas Sumatera Utara lainnya.Sehingga operasi dan resiko menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang menyatakan diri berpartisipasi. 171 Pelaksanaan operasi atas resiko sendiri membawa konsekuensi tertentu terhadap pertanggungjawaban para pihak dalam terjadinya bencana, kecelakaan, dan kerugian. Prinsip pertanggungjawaban dalam operasi resiko sendiri adalah para partisipan dalam operasi dalam hal terjadinya bencana, kecelakaan, atau kerugian akan membebaskan pihak non-partisipan dari pertanggungjawaban dan mengganti kerugian yang dialami non-partisipan sebagai akibat dari operasi resiko sendiri tersebut. 172 171 Ibid., hlm. 121. 172 Ibid., hlm. 123. Universitas Sumatera Utara BAB IV TANGGUNG JAWAB OPERATOR ATAS KERUGIAN TIDAK LANGSUNG DARI PELAKSANAAN OPERASI PADA KONTRAK OPERASI BERSAMA PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI

A. Tugas dan Tanggung Jawab Operator Pada Pelaksanaan Operasi