Para Pihak Dalam Kontrak Operasi Bersama

syarat obyektif membuat suatu kontrak atau perjanjian menjadi batal demi hukum.Artinya dari semula dianggap tidak pernah ada perjanjian dan perikatan.Tujuan para pihak untuk membuat suatu perjanjian dan perikatan adalah gagal. 88

F. Para Pihak Dalam Kontrak Operasi Bersama

Mengidentifikasi para pihak dalam kontrak operasi bersama joint operating agreement merupakan hal yang esensial demi berjalannya kontrak dengan baik. Hal ini dikarenakan indentitas pihak dalam kontrak akan menentukan sejauh mana partisipasi pihak tersebut dalam kontrak operasi bersama. 89 Pihak yang diidentifikasi pada kontrak operasi bersama adalah pihak yang sejak semula ada pada kontrak operasi bersama, penambahan pihak ataupun pengurangan pihak diatur secara terpisah pada kontrak operasi bersama.Para pihak dalam kontrak operasi bersama tidak hanya berkenaan dengan pihak yang terlibat dalam kontrak operasi bersama, tetapi pihak dalam kontrak ini juga meliputi pihak penerus successor atau pihak yang ditunjuk sebagai pengganti dalam kondisi tertentu dari suatu pihak tertentu. 90 Hubungan para pihak pada kontrak operasi bersama adalah hubungan yang horizontal. Sehingga tidak ada perbedaan antara pihak yang memiliki konsesi ataupun pihak yang memiliki kontrak kerja sama dengan badan pelaksana minyak dan gas bumi dengan pihak yang ikut berdasarkan pengalihan, pemindahtanganan 88 Subekti, Op.Cit., hlm. 20. 89 Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 43. 90 Ibid. Universitas Sumatera Utara sebagian atau seluruh hak dan kewajiban dari pihak pemegang kontrak kerja sama dengan pemerintah. 91 1. Operator Operator adalah pihak yang bertindak sebagai pelaksana operasi.Operator pada kontrak operasi bersama ditentukan berdasarkan jumlah saham paling besar dalam kontrak operasi bersama.Pihak yang memiliki saham lebih kecil biasanya enggan untuk mengambil peran tersebut karena berbagai keterbatasan dan pertimbangan tertentu. 92 Beberapa negara dalam hal penunjukan opearator perlu mendapatkan persetujuan dari instansi yang mengawasi operasi pertambangan minyak dan gas bumi dan asa juga yang hanya mensyaratkan pemberitahuan saja.Bahkan ada juga yang mensyaratkan penyerahan status operator kepada Negara setelah melewati tahapan operasi tertentu, misalnya seperti yang digambarkan dalam kontrak jasa resiko atau kontrak jasa. 93 Peran sebagai operator membuat pihak tertentu memiliki status ganda pada kontrak operasi bersama. Namun peran sebagai operator tidak membuat pihak tersebut menjadi istimewa dan memiliki hak khusus dari pihak lain pada kontrak operasi bersama. Misalnya dalam hal pembiayaan kegiatan operasi, masing- masing pihak memiliki kewajiban yang sama untuk menanggung biaya operasi sesuai partisipasi participating interest masing-masing. 94 91 Ibid. 92 Rudi M Simamora, Op.Cit. hlm. 114. 93 Ibid., hlm. 115. 94 Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 44. Universitas Sumatera Utara Secara umum tugas dan tanggung jawab operator adalah mengelola dan menjalankan operasi bersama di bawah pengawasan dari komisi operasi yang merupakan badan perwakilan dari para pihak dan merupakan badan pengambil keputusan tertinggi. 95 Disamping itu kepada operator juga diberikan wewenang fungsional yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan yang meliputi 96 a. Menyiapkan rencana kerja, anggaran danperkiraan biaya : b. Mengadakan barang dan jasa yang diperlukan untuk operasi sesuai dengan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui bersama c. Menjalankan prosedur akutansi d. Menyiapkan danmemberikan segala kebutuhan jasa teknis, hukum dan professional lainnya termasuk juga pengurusan perizinan dan persetujuan dari instansi yang berwenang e. Memberikan laporan data-data yang diperlukan berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan operasi f. Menjamin kepatuhan pada segala ketentuan yang berlaku baik berdasarkan perjanjian pengusahaan pertambangan maupun perundang-undangan yang berlaku termasuk membayar pajak atas rekening bersama dan menyiapkan perpanjangan perjanjian serta perizinan lain yang diperlukan. Penggangtian operator dapat terjadi karena pengunduran diri dari pihak itu sendiri atau penggantian berdasarkan keputusan rapat komisi operasi.Operator dianggap mengundurkan diri bilamana pihak tersebut tidak lagi memiliki saham 95 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 115. 96 Ibid. Universitas Sumatera Utara dalam kontrak ataupun pihak tersebut tidak mampu menjalankan peran sebagai operator. Penggantian oleh keputusan komisi operasi dapat terjadi apabila disepakati demikian oleh para pihak non-operator karena alasan kelalaian atau kesengajaan tetapi juga bahan pelanggaran atau ketidakmampuan untukmemenuhi standar operasi yang terkandung dalamperjanjian kegagalan material atau ketidakmampuan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan kontrak operasi bersama. 97 2. Non-operator Pihak non-operator adalah pihak dalam kontrak operasi bersama selain operator. 98 3. Komisi operasi Operating Committee Komisi operasi dibentuk untuk membuat kebijakan-kebijakan dasar tentang pelaksanaan operasi yang harus dijalankan operator dalam kurun waktu tertentu dan mengawasi serta memerintahkan sesuatu sehubungan dengan pelaksanaan opersi bersama dan pelaksanaan tugas operator.Secara umum dapat dikatakan bahwa komisi operasi bertugas untuk menjamin terselenggaranya operasi dengan baik dan lancar untuk pencapaian tujuan operasi bersma seoptimal mungkin. 99 Semua pihak pada kontrak operasi bersama berhak untuk mengirim utusan atau perwakilannya di komisi operasi dan masing-masing pihak mempunyai hak suara sesuai dengan saham yang dimilikinya.Penunjukan seorang atau lebih 97 Allen D Cummings, The Joint Operating Agreement, The Basics Texas: Makalah disampaikan pada seminar Minyak dan Gas Bumi, 2012, hlm. 9. 98 AIPN 2002 model form joint operating agreement article 1.45 99 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 118. Universitas Sumatera Utara perwakilan dari masing-masing pihak ini tidak bersifat permanen tetapi dilakukan sefleksibel mungkin dengan tidak mengurangi aspek formalitas yang dipesyaratkan. 100 Keputusan komisi operasi bersifat mengikat, sepanjang keputusan tersebut diambil melalui prosedur formal yang ditentukan dalam persyaratan pengambilan keputusan sebagaimana diatur dalam kontrak operasi bersama, misalnya berkaitan dengan persyaratan kuorum. 101 Selain komisi operasi, juga akan dibentuk sub-sub komisi seperti sub komisi teknis, sub komisi keuangan dan sebaginya sesuai kebutuhan. Sub komisi ini dapat mengadakan rapat tersendiri untuk mendukung rapat komisi operasi. Seperti halnya rapat komisi operasi, operator juga bertanggungjawab dalam penyelenggaraan rapat sub komisi operasi. Kekuatan mengikat keputusan rapat sub komisi ditentukan lebih lanjut dalam rapat komisi, kecuali ditentukan sebaliknya. 102 4. Pihak non-partisipasi non-JOA party Non-partisipasi pada kontrak operasi bersama dimungkin untuk terjadi dalam beberapa kegiatan operasi bersama. Hal ini dimungkinkan antara lain dalam proyek pengeboran lebih dalam, pengeboran eksplorasi ulangan, atau penyimpangan dari program pengeboran yang telah disetuji sebelumya, pengujian geologis, geofisika, dan stratigrafikal dan kegiatan lain sepanjang di luar rencana kerja dan anggaran minimum. 103 100 Ibid. 101 Ibid. 102 Ibid. 103 Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 44. Universitas Sumatera Utara Non-partisipasi umumya dilatarbelakangi oleh alasan-alasan berikut ini 104 a. Adanya ketidakpastian atas kandungan minyak dan gas bumi dalam wilayah kerja. : b. Luasnya wilayah kerja. c. Adanya perbedaan penafsiran informasi dalam proses eksplorasi. d. Adanya keraguan atas ketersediaan dana dimasa mendatang. e. Adanya keengganan untuk memberikan komitmen operasi bersama untuk jangka panjang. Keputusan apakah non-partisipasi dapat diterima atau tidak diputuskan berdasarkan hasil keputusan rapat komisi operasi.apabila pihak non-operasi adalah pihak yang berperan sebagai operator, maka dimungkinkan untuk menunjuk pihak lain sebagai operator atas risiko sendiri. 105 104 Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 122. 105 Ibid. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang