B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan setelah memperoleh kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Kontrak operasi bersama merupakan kontrak yang dalam prakteknya sudah
banyak diterapkan dalan kontrak kerja sama kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Namun demikian, pengaturan mengenai kontrak operasi bersama
belumlah jelas diatur oleh peraturan perundang-undangan di Indonesia. Mengingat kontrak operasi bersama sudah kerap kali digunakan dalam
kontrak upstream minyak dan gas bumi maka alangkah lebih baik jika ada peraturan perundang-undangan yang mengatur secara jelas mengenai kontrak
operasi bersama joint operating agreement 2.
Tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan operasi yaitu dalam hal pembiayaan, pengadaan barang dan jasa, dan juga bertanggung jawab atas
kerusakan lingkungan yang kemungkinan akan terjadi sesuai saham masing- masing, tetapi dalam hal ini pihak yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaannya adalah pihak operator. Para pihak harus memenuhi tanggung jawab di awal produksi agar rencana anggaran produksi dapat terlaksana
dengan baik. Para pihak harus memperhatikan dampak dan memperhitungkan risiko pelaksanaan operasi terhadap lingkungan pada saat pembuatan kontrak
sehingga dalam hal terjadinya kerusakan lingkungan masalah pertanggungjawaban bukan lagi hal yang rumit. Dengan pelaksanaan operasi
yang sedemikian rumit para pihak harus melakukan pengawasan terhadap operator dengan baik melalui komisi operasi. Pihak operator juga harus
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan skenario produksi yang disepakati dalam rencana anggaran produksi. Dalam
hal pelaksanaan operasi memerlukan tindakan diluar dari ketentuan yang disepakati dalam skenario produksi, operator harus menanyakan keputusan
para pihak melalui rapat komisi operasi sebelum melakukan tindakan di luar rencana anggaran.
3. Operator adalah pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi,
karena itu batasan pertanggungjawaban operator dalam hal terjadinya kerugian sebagai akibat dari pelaksanaan operasi harus ditentutakan dengan jelas.
Sebaiknya dalam kontrak ditentukan dengan jelas mengenai kelalaian beratkesalahan disengaja gross negligencewillful misconduct dan kerugian
tidak langsung consequential damages sehingga bilamana terjadi kerugian pada pelaksanaan operasi, akan lebih mudah untuk menentukan kerugian yang
terjadi merupakan kelalaian berat ataupun kesalahan disengaja dari pihak operator atau kerugian tersebut merupakan kerugian tidak langsung dari
pelaksaan operasi. Mengenai penerapan prinsip fiduciary duty terhadap JOA joint operating agreement atau kontrak operasi bersama juga haruslah
ditentukan dan dibatasi dengan jelas, supaya masalah pertanggungjawaban dapat diketahui dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN KONTRAK OPERASI BERSAMA PERUSAHAAN
MINYAK DAN GAS BUMI
A. Pengertian Kontrak Operasi Bersama