BAB IV TANGGUNG JAWAB OPERATOR ATAS KERUGIAN TIDAK
LANGSUNG DARI PELAKSANAAN OPERASI PADA KONTRAK OPERASI BERSAMA PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI
A. Tugas dan Tanggung Jawab Operator Pada Pelaksanaan Operasi
Operator adalah pihak dalam operasi bersama yang memiliki hak untuk melaksanakan dan menanggungjawabi pelaksanaan operasi bersama.
173
Selain menunjuk pihak yang akan berperan sebagai operator dalam operasi bersama,
perjanjian operasi bersama akan menentukan hak dan kewajiban operator serta akan menentukan kapan dan dalam keadaan bagaimana operator akan berhenti
bertanggungjawab dalam urusan perkantoran maupun kegagalan yang kemungkinan terjadi.
174
Peran sebagai operator tidak memberikan dan tidak memperbolehkan operator mencari dan memperoleh keuntungan dari peran tersebut, jadi pihak
operator tidak bisa menggunakan peran sebagai operator untuk mencari keuntungan. Namun walau demikian, peran sebagai operator memberikan manfaat
berikut ini
175
1. Reputasi Operasional operational reputation
:
Eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi pada pelaksanaannya, mereka yang berhasil bertindak sebagai operator adalah perusahaan yang selalu
dipuji dalam keberhasilan operasi. Hal ini tentu akan mempengaruhi nama perusahaan tersebut dan juga akan memberikan pertimbangan khusus kepada
173
Jennings D Feiten and Horace R. Brock, Op.Cit., hlm. 231.
174
Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 78.
175
Ibid., hlm. 79.
Universitas Sumatera Utara
pemerintah apabila suatu saat perusahaan tersebut berurusan dengan pemerintahan terkait.
2. Pengendalian operasi operational control
Mengingat operator adalah pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan operasi, tentu itu akan membuat operator memiliki hak untuk
mengontrol jalannya operasi. Hal ini akan membuat operator mengetahui perkembangan dan kemajuan operasi.
3. Keuntungan ekonomi economic advantage
Peran sebagai operator bukanlah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, namun kemampuan operator untuk mengendalikan biaya administrasi
di bawah alokasi biaya yang disepakati dalam prosedur akutansi akan memberikan keuntungan ekonomi pada operator. Selain itu pihak operator biasanya
mendapatkan layanan khusus dari kontrak federal dalam operasi bersama. 4.
Akses informasi information access Pihak operator akan memiliki akses untuk memperoleh informasi-
informasi dalam operasi. Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa kontrak operasi bersama akan
menentukan hak dan kewajiban operator. Secara umum hak operator adalah
176
1. Staffing, yaitu operator memiliki hak untuk memperkerjakan anggota yang
diperlukan dalam operasi bersama. :
2. Contracting, operator berhak untuk memberikan penghargaan atau layanan
kepada kontrak afiliasi atau kontrak federal yang dianggap perlu. Operator jua
176
Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 82-83.
Universitas Sumatera Utara
dapat mengadakan kontrak dengan pihak ketiga dalam hal yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
operasi bersama sesuai dengan kesepakatan dalam rencana anggaran dan skenario produksi.
3. Litigation management, yaitu hak untuk menyelesaikan atau melakukan
perbuatan hukum dalam rangka pelaksanaan operasi bersama. 4.
Representation before government, yaiut operator mewakili para pihak untuk berurusan dengan pemerintah dalam semua hal dalam operasi bersama.
Operator akan menanggungjawabi pelaksanaan operasi dalam kontrak operasi bersama, karenanya penting untuk mengetahui dengan jelas batasan
operasi bersama yang disepakati dalam kontrak. Kontrak harus meberikan penjelasan dengan jelas kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam operasi bersama
dan kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk dalam operasi bersama. Hal ini juga akan memberi batasan terhadap tanggung jawab operator dalam operasi
bersama.
177
Selain itu komisi operasi akan membuat kebijakan-kebijakan dasar tentang pelaksanaan operasi yang harus dijalankan oleh operator dalam kurun waktu
tertentu.
178
Dalam pelaksanaan operasi, tugas dan tanggung jawab operator meliputi
179
1. Menyiapkan rencana kerja, anggaran dan perkiraan biaya
:
Sebelum menjalankan operasi tersbut, rencana kerja, anggaran dan perkiraan biaya harus disetujui oleh pihak dalam kontrak melalui komisi
177
Peter Roberts, Op.Cit., hlm. 59.
178
Rudi M Simamora, Op.Cit.,hlm. 117.
179
Ibid., hlm. 115.
Universitas Sumatera Utara
operasi.Dalam hal ini operator juga bertanggungjawab dalam merencanakan, mengkordinasikan dan memfasilitasi setiap rapat-rapat yang dijalankan oleh
komisi operasi. 2.
Mengadakan barang dan jasa yang diperlukan untuk operasi sesuai dengan rencana kerja dan anggaran yang telah disepakati.
Pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu bagian yang tingkat efisiensinya berpengaruh pada tingkat efisiensi operasi secara keseluruhan.Bagian
pengadaan barang dan jasa merupakan pintu penjaga pengeluaran yang utama.Jebolnya pintu pengadaan barang dan jasa berarti kebocoran pada biaya
operasi. Operator sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
operasi di dalam pengadaan barang dan jasa harus tunduk terhadap rencana anggaran dan skenario produksi yang telah disepakati dalam rapat komisi operasi,
operator juga harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan suatu negara mengenai pemberlakuan khusus kepada kontraktorsupplier ekonomi lemah,
prefrensi harga pada produksi dalam negeri.
180
Pengadaan barang dan jasa pengadaanya dapat melalui pembuatan dan pengikatan kontrak.Kontrak tersebut dibuat sesuai ketentuan perundang-undangan
Dalam diskresi pengadaan barang dan jasa untuk keperluan operasi sepenuhnya atau sebagian besar diberikan
kepada operator.Namun dalam pelaksanaanya operator harus melalukan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan anggaran dan prosedur yang disepakati
dalam kontrak.
180
Lihat Pedoman Tata Kerja PTK SKK MIGAS Nomor 007PTKVI2004 tentang Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kerja Sama, Buku kedua, Bab I, Bagian F, angka 4, huruf
b
Universitas Sumatera Utara
domestik dan ketentuan hukum internasional sepanjang dianggap berlaku atau hukum yang dipilih para pihak. Kontrak pengadaan barang dan jasa dalam operasi
minyak dan gas bumi yang umumnya dipergunakan antara lain
181
a. Kontrak pengadaan barang. Dapat berupa pembelian, penyewaan dan
variasi lainnya seperti sewa beli. :
b. Kontrak pengadaan jasa. Misalnya kontrak pengadaan jasa pengeboran,
kontrak jasa electric logging, kontrak jasa monobore liner hanger, kontrak jasa pembangunan tangki penyimpanan minyak mentah, kontrak
pengadaan jasa kapal pengangkut kru, kontrak jasa penunjang, kontrak lisensi perangkat lunak computer beserta jasa perawatan dan lain
sebagainya. c.
Kontrak jasa konsultan. Kontrak ini dapat berupa jasa konsultan teknik, manajemen, pengadaan, hukum dan sebagainya.
3. Menjalankan prosedur akutansi
Salah satu mekanisme pengawasan pengeluaran biaya adalah melalui authority for expenditures AFE. Biasanya operator akan menyiapkan AFE yang
perlu disetujui oleh para pihak sebelum suatu proyek dimulai. Prosedur akutansi dijalankan sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak, namun operator
bertanggungjawab untuk mengelola uang muka cash call yang telah dikumpulkan oleh para pihak dalam suatu rekening yang sama. Dalam hal ini
kepada operator adalah pihak yang bertanggungjawab dalam pengumpulan dan pengelolaan biaya operasi sesuai anggaran yang disepakati.
181
Rudi M Simamora, Op.Cit.,hlm. 132-133.
Universitas Sumatera Utara
Operator bertanggung jawab untuk melaksanakan pembayaran dan segala sesuatu yang dibutuhkan terkait dengan tanggung jawab dan pengeluaran, yang
berhubungan dengan operasi bersama, menjaga agar properti bersama bebas dari segala penjaminan, tuntutan, dan pembebanan di luar operasi bersama.Dalam hal
ini operator juga bertanggungjawab dalam pengurusan asuransi properti bersama sesuai dengan kontrak untuk termasuk menanggungjawabi pembayaran premi
setiap bulannya.
182
4. Memberikan laporan dan data-data yang berkaitan dengan perkembangan
pelaksanaan operasi. Kontrak operasi bersama pada umumnya juga memiliki bagian yang
mengatur tentang informasi. Yaitu bagaimana para pihak akan mendapatkan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan operasi, apakah melalui surat
atau metode lainnya. Terjadinya keadaan darurat termasuk kebakaran besar, ledakan, keluarnya
gas alam, keluarnya minyak bumi, atau sabotase, kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa, cedera terhadap karyawan atau kontraktor, atau pihak ketiga,
kerusakan berat properti, pemberontakan, evakuasi personil operator, atau perubahan level produksi mengharuskan operator bertanggungjawab melakukan
hal yang sewajarnya dilakukan untuk melindungi jiwa, kesehatan, lingkungan, dan properti bersama, operator juga berkewajiban untuk memberikan laporan kepada
182
Lihat article 4.2.B.8 Joint Operating Agreement
Universitas Sumatera Utara
para pihak terkait hal tersebut dan langkah-langkah penanganan yang dilakukan oleh operator.
183
5. Menjamin kepatuhan pada segala ketentuan yang berlaku baik berdasarkan
perjanjian pengusahaan pertambangan maupun perundang-undangan yang berlaku termasuk membayar pajak atas rekening bersama dan menyiapkan
perpanjangan perjanjian serta perizinan lain yang dibutuhkan. Tugas dan tanggung jawab operator ditentukan dalam kontrak operasi
bersama, namun secara umum bebarapa prinsip pedoman operator dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya antara lain
184
1. Full control, operator bertanggung jawab untuk mengontrol semua
penyelenggaraan operasi pada seluruh wilayah kerja kontrak sesuai batas yang ditentukan dalam kontrak.
:
2. Independent contractor, operator merupakan pihak independent dalam
pelaksanaan operasi, tidak berada dibawah pihak non-operator. Artinya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana operasi operator bekerja tidak
dipengaruhi dan diarahkan oleh pihak non-operator 3.
Not agent, operator dalam menjalankan tanggung jawabnya bukan merupakan agen dari non-operator yang mengakibatkan pihak operator terikat dengan
pihak ketiga diluar kontrak operasi bersama 4.
Prudent operator, operator dalam menjalankan pelaksanaan operasi harus bertindak sebagai operator yang bijaksana, dengan itikad baik melakukan
kewajiban kontraktualnya dan dalam melakukan hal tersebut serta dalam
183
Lihat article 4.2.B.13 Join Operating Agreement
184
Allen D Cummings, The Joint Operating Agreement, The Basics Texas: Makalah disampaikan pada seminar Minyak dan Gas Bumi, 2012, hlm. 4.
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan pelaksanaannya dari tanggung jawabnya, mengimplementasikan skala keahlian, ketelitian, kehati-hatian serta pemikiran ke masa depan yang
dapat diterima.
B. Tanggung Jawab Operator dalam Hal Terjadinya Kerugian Tidak Langsung pada Pelaksanaan Operasi