23 Pembagian sastra atas bentuk puisi fiksi, dan drama disebut dengan
“pembagian pokok”. Prosa fiksi yang terdiri dari tiga species; cerpen, novel, dan roman inilah yang disebut sebagai
“genre”. Wellek dan Warren mengatakan bahwa “Teori genre adalah suatu prinsip keteraturan: sastra dan sejarah sastra
diklasifika – sikan tidak berdasarkan waktu atau tempat periode atau pembagian
sastra nasional, tetapi berdasarkan tipe struktur atau sus unan sastra tertentu”
1989: 299. Genre sastra sebagai suatu karya sastra dapat disimpul.kan bahwa karya-karya sastra yang ada diklasifikasikan ke dalam suatu kelas atau kelompok
berdasarkan struktur atau susunan sastra tersebut.
2. Hakikat Novel dan Bahasa dalam Novel
2.1. Hakikat Novel
Pengertian novel dalam The American College Dictionary yang dikutip oleh Tarigan 1984:164 dijelaskan bahwa “novel adalah suatu cerita
yang fiktif dalam panjang yang tertentu, melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan
yang agak kacau atau kusut”. Novel mempunyai panjang tertentu dan merupakan suatu cerita prosa yang fiktif. Hal itu sejalan dengan pendapat
Burhan 1995: 9 yang memberikan pengertian bahwa “novel adalah sebuah
prosa fiksi yang panjangnya cukup, artinya tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek
”.
24 Hal itu dikarenakan novel merupakan sesuatu yang baru di dalam
karya satra. Seperti yang diungkapkan oleh Abrahms dalam Burhan 1995: 9, yaitu novel dalam bahasa Inggris yang kemudian berkembang di Indonesia
berasal dari bahasa Italia novella yang dalam bahasa Jerman novelle. Secara harfiah novella be
rarti “sebuah barang baru yang kecil”. Novel berasal dari bahasa Latin novellas
yang kemudian diturunkan menjadi novies, yang berarti baru. Perkataan baru ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa novel merupakan
jenis cerita fiksi yang muncul belakangan dibandingkan dengan cerita pendek dan roman.
Selain itu Burhan 1995: 4 mengatakan bahwa “di dalam sebuah
novel menawarkan sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner yang dibangun melalui unsur intrinsik seperti peristiwa, plot,
tokoh, latar, dan sudut pandang yang tentu saja semuanya bersifat imajiner”.
Dikatakan menawarkan model kehidupan yang diidealkan, karena di dalam novel terdapat suatu model kehidupan yang menampilkan aspek kehidupan
manusia secara mendalam. Sesuai dengan pernyataan Atar Semi 1993: 32, yaitu “novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek kemanusiaan
yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus. Novel adalah suatu cerita prosa fiktif yang mempunyai panjang tertentu, di
dalamnya terdapat unsur-unsur intrinsik dan semuanya bersifat imajiner. Meskipun demikian, di dalam sebuah novel mengangkat sebuah cerita
25 kehidupan yang diidealkan karena menampilkan kehidupan manusia secara
mendalam dan kejadiannya pun luar biasa, serta disajikan secara halus.
2.2. Bahasa Novel