Metafora Metonimia Bahasa Figuratif

47 Lagu ini bercerita tentang seseorang yang patah hati. LP: 135 Kata konotasi banyak digunakan dalam novel Laskar Pelangi seperti terlihat dalam kutipan-kutipan data di atas. Frasa jatuh hati, rendah hati, dan patah hati merupakan contoh pemanfaatan bentuk konotasi yang membuat deskripsi cerita menjadi berbobot dan menarik. Konotasi tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotasi yang melandasi keberadaannya. Konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam satu periode tertentu. Hasan Alwi berpendapat konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata, dapat juga berarti makna yang ditambahkan pada makna denotasi 2005: 588. Konotasi merupakan tingkat pertandaan yang menjelaskan bagian penanda dan petanda yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti.

6.4. Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan kata: seperti bak, bagai, bagaikan, dan sebagainya. Perhatikan kutipan berikut ini. Sumbangan mereka laksana manfaat yang diberikan pohon fillicium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi 48 kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, fillicium memberikan napas kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai ekosistem. LP: 33 Data tersebut merupakan contoh pemanfaatan bentuk metaforis yang indah dan mengesankan karena merupakan kreasi baru ciptaan Andrea Hirata, belum pernah dipakai oleh orang lain dalam karyanya. Bentuk metaforis itu melukiskan betapa pentingnya peranan guru-guru bagi pendidikan di kelas kami laskar pelangi.

6.5. Metonimia

Metonimia adalah majas yang berupa pemakaian nama cirri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. KBBI, 2005: 741. Metonimia juga dapat diartikan pemakaian nama untuk benda lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya. Harimurti, 2008: 154. Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata. Misalnya. Ayah membeli sebatang Djarum Coklat. Kakak pergi naik Kijang hijau. Kata Djarum Coklat pada kalimat tersebut bukanlah merupakan benda aslinya sebuah jarum berwarna coklat, melainkan sebuah merek dari sebuah rokokkretek. Kata Kijang hijau pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda aslinya seekor kijang yang bewarna hijau, melainkan sebuah merek mobil Toyota. 49 Berdasarkan contoh di atas dapat dikatakan juga bahwa metonimia ini dalam bahasa Indonesia sering disebut kiasan pengganti nama. Bahasa ini berupa penggunaan atribut sebuah objek atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa metonimia pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Efek penggunaan metonimia yaitu untuk membuat cerita lebih hidup dan menghasilkan imajinasi yang nyata.

6.6. Simile