Simile Personifikasi Hiperbola Bahasa Figuratif

49 Berdasarkan contoh di atas dapat dikatakan juga bahwa metonimia ini dalam bahasa Indonesia sering disebut kiasan pengganti nama. Bahasa ini berupa penggunaan atribut sebuah objek atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa metonimia pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Efek penggunaan metonimia yaitu untuk membuat cerita lebih hidup dan menghasilkan imajinasi yang nyata.

6.6. Simile

Simile atau persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Perbandingan bersifat eksplisit mempunyai maksud bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Adapun penggunaan simile pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Wajahnya coreng moreng seperti emban bagi permaisuri. LP: 2 Kepala Lintang terus berputar-putar seperti burung hantu. LP: 12 Seumpama titik-titik air hujan. LP: 24 Matanya merah seperti buah saga. LP: 242 Ia seumpama kekasih yang dikhianati orang tersayang. LP: 322 50 Data tersebut merupakan contoh pemanfaatan gaya bahasa bentuk simile karena terdapat kata pembanding seperti, seumpama. Kata pembanding tersebut digunakan untuk menggambarkan bahwa satu hal yang sedang dibicarakan mempunyai kesamaan atau selayaknya sama dengan hal lain, di luar yang dibicarakan. Adapun fungsi penggunaan gaya bahasa simile yaitu sebagai sarana retorika yang mampu menghidupkan lukisan dan menyegarkan pengungkapan. Jelasnya dengan penggunaan simile pengungkapan maksud menjadi lebih mengesankan, lebih hidup, dan lebih menarik

6.7. Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda- benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan. Adapun penggunaan personifikasi pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Wajahnya memang seperti baru keluar dari bengkel ketok magic alias menyerupai Frankenstein. LP: 61 Itu adalah perpustakaan berjalanLP: 84 Data di atas dikategorikan sebagai bentuk personifikasi karena menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusi. Hal itu tak terlepas dari fungsi personifikasi itu sendiri yaitu sebagai sarana retorika yang mampu menghidupkan lukisan dan menyegarkan pengungkapan. 51

6.8. Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Adapun penggunaan Hiperbola pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Memang keras kepala luar biasa LP: 14 Dengan dada berkobar-kobar...LP: 23 Keindahan yang takkan kutukar dengan seribu kemewahan sekolah lain. LP: 25 Data tersebut merupakan contoh pemanfaatan bentuk Hiperbola yang indah dan mengesankan karena merupakan kreasi baru ciptaan Andrea Hirata, belum pernah dipakau oleh orang lain dalam karyanya. Bentuk Hiperbola itu melukiskan betapa sesuatu dibesar-besarkan, namun demikian tetap menarik. Perhatikan kutipan data berikut. Lintang, bulan purnama di atas dermaga Olivir. LP: 113 Rinduku terlanjut berdarah-darah. LP: 265 Aku merangkak-rangkak kedinginan, terseok-seok menuju kantor pos. LP: 442 Rangka badanku seakan runtuh dan setiap persendian ditubuhku seakan terlepas. LP: 453 Gambaran cinta seindah lukisan taman bunga. LP: 457 Hiperbola banyak digunakan dalam novel Laskar Pelangi seperti terlihat dalam kutipan-kutipan di atas. Data tersebut merupakan contoh pemanfaatan bentuk Hiperbola yang indah dan menarik. 52 Data di atas dikategorikan sebagai bentuk Hiperbola karena terlalu membesar-besarkan apa yang diungkapkan atau yang dikisahkan. Hal itu mampu menghidupkan lukisan dan menyegarkan pengungkapan. Jelasnya dengan penggunaan hiperbola, pengungkapan maksud menjadi lebih mengesankan, lebih hidup, lebih indah dan lebih menarik.

C. Kerangka Pikir

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbobot. Novel Laskar Pelangi memiliki banyak keistimewaan- keistimewaan di antaranya banyak metafora yang terkandung di dalamnya. Dari segi pemilihan kata, Andrea Hirata memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang original dalam novel tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai keunikan dan kekhasan kebahasaan dalam novel Laskar Pelangi maka dapat dikaji dari parameter linguistik yakni melalui analisis stilistika. Kajian stilistika pada novel Laskar Pelangi akan menitikberatkan pada telaah aspek morfologi dan sintaksis serta bahasa figuratif. Penggunaan bahasa figuratif di dalam novel Laskar Pelangi lebih dikhususkan pada analisis mengenai idiom, arti kiasan, konotasi, metafora, metonimia, simile, personifikasi, dan hiperbola. Berikut disajikan bagan kerangka pikir dalam penelitian ini.