Pemakaian Repetisi Aspek Sintaksis

92 Data-data di atas merupakan kata reduplikasi dalam bahasa Jawa yang berimbuhan. Reduplikasi tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan makna yang terkandung dalam deskripsi cerita. Pencampuran kosakata bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia dapat pula dikatakan interferensi. Andrea Hirata memilih reduplikasi dalam bahasa Jawa untuk mendeskripsikan ceritanya dikarenakan untuk menyatakan keadaan yang diperikan agar mendukung kekhasan yang dimilikinya. Selain itu juga karena Andrea Hirata ingin menunjukkan nuansa kejawaan yang tergambar dalam kalimat-kalimat pada novelnya.

2. Aspek Sintaksis

Sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Pada novel Laskar Pelangi aspek sintaksis dimanfaatkan oleh pengarang untuk memperkuat deskripsi cerita. Jika pengarang mampu menata kata dalam kalimat maka akan berhasil dalam mengimajinasi karya tersebut. Penataan kata dalam kalimat akan menghasilkan pelukisan cerita yang hidup dan lebih bermakna, sehingga menimbulkan nilai estetik tersendiri.

2.1. Pemakaian Repetisi

Selanjutnya wacana yang merupakan kajian sintaksis merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan terlengkap. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh berupa paragraf, kalimat, atau kata yang membawa amanat yang lengkap. Secara leksikal pada novel Laskar 93 Pelangi dalam satuan wacana terdapat repetisi. Repetisi yaitu pengulangan satuan lingual bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Penggunaan repetisi pada novel Laskar Pelangi dapat memperindah pengungkapan. Hal itu dapat dilihat pada data berikut ini. 91 Ibu Muslimah yang beberapa menit lalu sembab, gelisah, dan coreng- moreng kini menjelma menjadi sekuntum Crinum giganteum. Sebab tiba-tiba ia mekar sumringah dan posturnya yang jangkung persis tangkai bunga itu. Kerudungnya juga berwarna bunga crinum demikian pula bau bajunya, persis crinum yang mirip bau vanili. Sekarang dengan ceria beliau mengatur tempat duduk kami.”LP: 9 92 Sumbangan mereka laksana manfaat yang diberikan pohon filicium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, filicium memberi napas kehidupan bagi ribuan organisme dan mejadi tonggak penting mata rantai ekosistem.”LP: 32-33 93 Sebelum menyerbu filicium, serindit Melayu terlebih dulu melakukan pengawasan dari dahan-dahan tinggi ganitri sambil jungkir balik seperti pemain trapeze. ... Jika keadaan sudah aman kawanan ini akan menukik tajam menuju dahan-dahan filicium, unggas mungil rakus ini menjarah buah-buah kecil filicium. ... Sebelum menyerbu filicium, ... menuju dahan-dahan filicium, ... menjarah buah kecil filicium, ... maka filicium tua yang menaungi atap kelas kami ini. LP: 64 94 Mereka santai saja bertamu ke haribaan dedaunan filicium, ... pada kulit filicium yang seperti handuk kering. Burung ungkut- ungkut yang mematuki ulat di kulit filicium. ... Ia selalu mengunjungi pohon filicium sekitar pukul 10 pagi. LP: 65 95 Pada sebatang pohon filicium anggota familia acacia ini. ... manggung di dahan-dahan filicium sepanjang hari. LP: 66 96 Demikian Mahar berorasi di tengah-tengah kami yang duduk melingkar di bawah filicium. Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-hijau itu 94 mengunjungi pucuk filicium. ... kupu-kupu kuning berbintik metalik yang disebut pure clouded yellow. LP: 157 97 Mahar telah melakukan entry dengan sukses. Semua seniman panggung mengerti jika entry telah sukses biasanya seluruh pertunjukkan akan selamat. ... Kesuksesan entry pemain tabla mengangkat kepercayaan diri kami sampai level tertinggi. LP: 239 Pada data 91 terdapat pengulangan kata crinum, pada data 92 sampai 96 terdapat pengulangan kata filicium dan pada data 97 terdapat pengulangan kata entry. Pengulangan tersebut berfungsi sebagai penegasan deskripsi cerita agar makna yang ingin disampaikan penulis dapat ditangkap lebih jelas oleh pembaca. Selain itu pengulangan kata tersebut berfungsi untuk menekankan kata tersebut dalam konteks tuturan. Pemilihan dan pemakaian repetisi dalam novel Laskar Pelangi cukup mendominasi pada deskripsi cerita. Andrea Hirata membuat penekanan-penekanan pada kata yang diulang- ulang dengan maksud memperindah deskripsi cerita dan menonjolkan makna yang ingin disampaikan pada pembaca.

2.2. Pemakaian Kalimat Majemuk