BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
PT. Mopoli Raya adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Salah satu pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh
PT. Mopoli Raya adalah Gedong Biara. Selama ini dalam hal produktivitas, PT Mopoli Raya masih menghitung profit keuntungan dari hasil penjualan produksi
sebagai ukuran baik atau tidaknya produktivitas perusahaan. Perusahaan ini belum pernah melakukan perhitungan produktivitas dengan metode tertentu sehingga
sulit untuk mendeteksi kriteria apa saja yang menghambat produktivitas perusahaan. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan pengukuran
produktivitas model Objective Matrix OMAX yang dapat mengukur produktivitas untuk masing-masing kriteria secara lebih spesifik.
OMAX menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas ke dalam suatu
bentuk yang terpadu dan berhubungan satu sama lain. Kebaikan model OMAX dalam pengukuran produktivitas perusahaan antara lain relatif sederhana dan lebih
fleksibel, tergantung pada masalah yang dihadapi, adanya sasaran produktivitas yang jelas dan mudah dimengerti yang akan memberi motivasi bagi pekerja untuk
mencapainya, berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dapat diidentifikasikan dengan baik dan dapat dikuantifikasikan,
adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing-masing faktor terhadap peningkatan produktivitas yang penentuannya memerlukan persetujuan
Universitas Sumatera Utara
manajemen. Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan dinilai ke dalam satu indikator atau indeks. Bentuk
model ini fleksibel, tergantung lingkungan mana diterapkan, dalam hal ini juga berarti bahwa data-data yang diperlukan dalam model ini mudah diperoleh di
lingkungan perusahaan dimana model ini digunakan. Dengan menggunakan OMAX, maka pihak manajemen dapat dengan
mudah menentukan kriteria apa yang akan dijadikan ukuran produktivitas, pada akhirnya pihak manajemen dapat mengetahui produktivitas perusahaan yang
menghambat dan menjadi tanggung jawabnya berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria pada matriks sasaran atau kerangka OMAX. Oleh karena itu dengan
metode Objective Matrix OMAX akan diketahui bagaimana tingkat produktivitas perusahaan pada setiap periode tertentu dan kriteria apa yang mempengaruhinya,
serta dapat dijadikan patokan untuk pengukuran produktivitas tahun berikutnya. Leonard,K.C dan Wahyu 2010 dalam penelitiannya yang berjudul
Analisa Produktivitas dengan Menggunakan Metode Objective Matrix Pada Bagian Produksi Potong cutting
PT. X, dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 kriteria yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan antara lain mini
masi jumlah produk cacat, minimasi jumlah produk rework, minimasi jumlah scrap, mengoptimalkan karyawan, mengefisienkan penggunaan material,
mengoptimalkan kapasitas produksi, optimasi jam kerja, minimasi jumlah jam absen, minimasi over time, minimasi jumlah karyawan tidak hadir.
Nur Aditya Saddad, et al 2012 dalam penelitiannya berjudul Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Menggunakan Metode Objective Matrix
Universitas Sumatera Utara
OMAX Studi Kasus Di PT. Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon Kabupaten Kediri
, dapat disimpulkan bahwa Produktivitas bagian pengolahan pada perusahaan dipengaruhi beberapa kriteria yaitu pemakaian bahan baku,
pemakaian tenaga kerja, pemakaian bahan bakar kayu, jam kerja mesin genset, dan pemakaian energi listrik. Berdasarkan kriteria tersebut nilai tertinggi tingkat
produktivitas total yang dicapai perusahaan selama periode pengukuran tahun 2009 – 2011 terdapat pada periode pengukuran bulan Juli 2009 sebesar 6,18 dan
nilai terendah pada periode pengukuran bulan Juni 2010 sebesar 1,37. Oleh sebab itu, maka peneliti mengangkat judul “Analisa Produktivitas
Dengan Menggunakan Metode Objective Matrix Pada Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT.Mopoli Raya”.
1.2. Rumusan Permasalahan