Pengukuran Kinerja Standar Penetapan Sasaran Akhir

Tabel 5.20. Hasil Perhitungan Rasio VIII Pada Bagian Produksi PKS Gedong Biara Tahun Bulan Jam Kerusakan Mesin Jam Jam Mesin Tersedia Jam Rasio VIII 2011 Januari 0.41 193.65 0,002 Februari 0.00 274.15 0,000 Maret 2.16 345.56 0,006 April 7.48 528.92 0,014 Mei 3.52 543.14 0,006 Juni 0.00 589.10 0,000 Juli 7.23 524.06 0,014 Agustus 3.99 603.98 0,007 September 5.25 510.81 0,010 Oktober 1.33 464.44 0,003 November 0.75 327.59 0,002 Desember 0.83 323.46 0,003 2012 Januari 1.98 534.31 0,004 Februari 2.01 284.85 0,007 Maret 1.74 433.72 0,004 April 1.85 526.06 0,004 Mei 1.96 580.82 0,003 Juni 2.02 606.53 0,003 Juli 2.08 452.25 0,005 Agustus 1.62 258.39 0,006 September 1.88 256.85 0,007 Oktober 1.77 440.59 0,004 November 1.97 314.79 0,006 Desember 2.20 560.71 0,004 Sumber : Pengolahan data

5.2.2. Pengukuran Kinerja Standar

Kinerja standar adalah kinerja perusahaan dalam hal ini Bagian Produksi PKS Gedong Biara PT. Mopoli Raya yang dijadikan basis peningkatan produktivitas dari seluruh periode pengamatan pada masing-masing rasio, dimana pada awal pembentukan matriks dapat dibentuk setelah kriteria ditentukan. Oleh karena itu nilai kinerja standar yang menjadi basis perhitungan diambil dari nilai Universitas Sumatera Utara rata-rata tiap rasio selama periode pengukuran. Misalnya untuk nilai rata-rata rasio 1 dapat dilihat seperti dibawah ini. Dengan cara yang sama didapatkan nilai rata-rata untuk semua rasio perhitungan. Nilai kinerja standar dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Nilai Kinerja Standar Pada Bagian Produksi PKS Gedong Biara Rasio Nilai Kinerja Standar Rasio I 0.180 Rasio II 0.202 Rasio III 0.027 Rasio IV 0.016 Rasio V 0.005 Rasio VI 0.005 Rasio VII 0.031 Rasio VIII 0.005 Sumber : Pengolahan data

5.2.3. Penetapan Sasaran Akhir

Sasaran akhir ini terdiri atas sasaran tertinggi dan terendah yang didapat berdasarkan pada nilai masing-masing rasio. Sasaran tertinggi merupakan nilai rasio terbaik selama periode pengukuran dan akan diletakkan pada level 10 dalam kerangka matriks sasaran, sedangkan sasaran terendah adalah nilai rasio terburuk selama periode pengukuran dan diletakkan pada level 0. Sasaran akhir merupakan target peningkatan produktivitas yang ingin dicapai oleh perusahaan pada periode selanjutnya. Selanjutnya semua masukan untuk nilai level yang lain merupakan hasil interpolasi dari ketiga baris tersebut untuk masing-masing kriteria. Universitas Sumatera Utara Untuk mencari nilai level 1 dan 2 dilakukan dengan cara interpolasi, yaitu : Untuk mencari nilai level 4 sampai dengan 9 dilakukan dengan cara interpolasi, yaitu : Perhitungan nilai sasaran akhir untuk setiap rasio pengukuran adalah sebagai berikut : a. Rasio I Nilai kinerja standar Nilai Level 3 adalah sebesar 0,180, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,202 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,132 maka: level 1 hingga 2 = 0,180- 0,1323 = 0.016 level 4 hingga 9 = 0,202– 0,1807 = 0.0031 b. Rasio II Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,202, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,379 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,124 maka: level 1 hingga 2 = 0,202- 0,1243 = 0,026 level 4 hingga 9 = 0,379 – 0,2027 = 0,025 Universitas Sumatera Utara c. Rasio III Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,027, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,046 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,019 maka: level 1 hingga 2 = 0,027- 0,0193 = 0,0026 level 4 hingga 9 = 0,046– 0,0277 = 0,0027 d. Rasio IV Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,016, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,013 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,022 maka: level 1 hingga 2 = 0,016- 0,0223 = -0,002 level 4 hingga 9 = 0,013– 0,0157 = -0,0003 e. Rasio V Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,005, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,0006 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,009 maka: level 1 hingga 2 = 0,005- 0,0093 = -0,0013 level 4 hingga 9 = 0,0006– 0,0057 = -0,0006 Universitas Sumatera Utara f. Rasio VI Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,005, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,001 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,011 maka: level 1 hingga 2 = 0,005- 0,0113 = -0,002 level 4 hingga 9 = 0,001– 0,0057 = -0,0006 g. Rasio VII Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,031, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,016 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,063 maka: level 1 hingga 2 = 0,031- 0,0633 = -0,0106 level 4 hingga 9 = 0,016– 0,0317 = -0,0021 h. Rasio VIII Nilai kinerja standar Nilai level 3 adalah sebesar 0,005, sasaran tertinggi Nilai level 10 adalah 0,0000 dan sasaran terendah Nilai level 0 adalah 0,014 maka: level 1 hingga 2 = 0,005- 0,0143 = -0,003 level 4 hingga 9 = 0,0000– 0,0057 = -0,0007 Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi hasil pengukuran interpolasi nilai level 1-2 dan level 4-9 tiap rasio dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 22. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Interpolasi Nilai level 1-2 dan level 4-9 Tiap Rasio Rasio Terbaik Terburuk Standar Level 1-2 Level 4-9 I 0.202 0.132 0.180 0.016 0.0031 II 0.379 0.124 0.202 0.026 0.025 III 0.046 0.020 0.027 0.0026 0.0027 IV 0.013 0.022 0.016 -0.002 -0.0003 V 0.001 0.011 0.005 -0.0013 -0.0006 VI 0.001 0.011 0.005 -0.002 -0.0006 VII 0.016 0.063 0.031 -0.0106 -0.0021 VIII 0.000 0.014 0.005 -0.003 -0.0007

5.2.4. Penetapan Bobot Kriteria Kinerja