Standar mutu BahanProduk Mesin

dipasarkan ke Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam khususnya, serta wilayah Sumatera, dan Jawa.

2.5. Proses Produksi

Proses produksi diartikan sebagai kegiatan yang mengubah masukan berupa bahan baku input menjadi keluaran output yang berupa produkhasil. Teknologi, mesin, dan peralatan serta berbagai cara kerja direncanakan dan digunakan untuk proses produksi. Tandan buah sawit bila diolah menghasilkan dua jenis produk, yaitu : Minyak Sawit Crude Palm Oil dari hasil olahan daging buah dan Inti Sawit Palm Kernel yaitu inti yang dihasilkan dari pengolahan biji Nut. Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya merupakan unit pengolahan TBS menjadi minyak sawit Crude Palm Oil dan Inti sawit.

2.5.1. Standar mutu BahanProduk

Standar mutu dari produk yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit PKS Gedong Biara PT. Mopoli Raya disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu internasional. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pihak pabrik dapat diterima di pasar nasional maupun internasional. Jadi untuk meningkatkan daya saing, minyak sawit dan inti sawit yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu FFB Fresh Fruit Bunch adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi dari proses ekstraksi minyak ektraksi minyak dan Universitas Sumatera Utara kehilangan dan mutu dari hasil minyak. Minyak yang maksimum dapat dihasilkan dengan kematangan FFB yang optimum. Ada tiga komponen kualitas yang dipakai sebagai standar dalam pengendalian mutu minyak sawit di Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara yaitu: kadar Asam Lemak Bebas ALB, kadar Air, dan kadar Kotoran Analisa mutu produksi dilakukan tiap hari untuk mengetahui kualitas bahan, kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai dengan mutu yang diharapkan, sehingga dapat diterima pasar diketahui seberapa kehandalan pabrik dalam mendapatkan minyak dan inti sesuai ISO 9000.

2.5.2. Bahan Yang Digunakan

Ada 3 jenis bahan yang digunakan dalam pengelolahan proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara ada 3 yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Bahan baku yang telah matang sebaiknya langsung diolah agar kandungan minyaknya tidak berkurang dan kualitas minyak yang dihasilkan tidak menurun. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan adalah Tandan Buah Segar TBS yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan oleh Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya. Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk. Dalam hal ini tidak ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pada Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya.

2.5.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir yaitu bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut. Adapun bahan penolong yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya adalah air delusi yang berguna untuk mengurangi kekentalan minyak.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses pengolahan TBS menjadi minyak sawit dan minyak inti sawit, terdiri dari proses ekstraksi secara mekanis dilanjutkan dengan proses pemurnian. Dimana uraian proses produksi dari tandan buah segar TBS sampai menjadi CPOKernel secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

2.5.3.1. Jembatan Timbang Weighting Bridge

Tujuan dari dilakukannya penimbangan adalah untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga memerlukan data berat, asal kebun, bagian, dan blok. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti ± 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima di pabrik.

2.5.3.2. Sortasi Dan Pemeriksaan Kualitas

Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Sortasi dilakukan untuk menjamin bahan baku TBS yang diterima di pabrik sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Sebelum TBS diterima dan diolah pabrik, kualitas buah harus diperiksa tingkat kematangannya secara visual. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS Tandan Buah Segar. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan sortasi adalah gancu, sekop, blong, timbangan, buku sortasi dan Surat Pengantar Buah. Setelah disortir, TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara Loading ramp dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan Sterilizer. Universitas Sumatera Utara

2.5.3.3. Proses Perebusan Sterilizer

Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan capstand. Sterilizer adalah bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah. Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer adalah saturated steam dengan tekanan 2,8 – 3,0 kgcm2 pada suhu 140 o selama ± 90 menit. Sistem perebusan menggunakan sistem double peak 2 peak dengan rincian sebagai berikut : a. pembuangan uap awal 2,5 menit b. Pemasukan uap dan pembuangan puncak I dan puncak II 20 menit c. Masa penahanan tekanan 2,8 – 3,0 Kgcm 2 60 menit d. Pembuangan uap terakhir 7,5 menit Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan dengan tujuan : 1. Menurunkan kadar air dalam daging buah 2. Menghentikan aktifitas enzim yaitu mengurangi peningkatan asam lemak bebas. 3. Mempermudah pelepasan buah dari tandannya 4. Melunakkan daging buah Pericarp 5. Mempersiapkan biji untuk memperoleh inti biji

2.5.3.4. Proses Penebah Thressing

Pada stasiun ini proses yang berlangsung adalah berondolan dipisahkan dari janjangantandannya. Universitas Sumatera Utara Proses thressing terdiri dari : a. Alat pengangkut lori Hoisting Crane Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder hooper. Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah direbus. b. Mesin Thresser Fungsi dari Mesin Thresser adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.

2.5.3.5. Proses Pengempaan Pressing

Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari : a. Fruit Distributing Conveyor Menghantarkan berondolan dari Fruit Top Transfer Conveyor sekaligus membagi berondolan ke dalam digester yang dioperasikan. b. Recycling Conveyor Mengembalikan berondolan yang tidak tertampung oleh digester didorong ke Under Transfer Fruit Conveyor. Universitas Sumatera Utara c. Digester Pengaduk Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Under Transfer Fruit Conveyor yang berfungsi untuk membawa buah ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah ke atas masuk ke distribusi conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press. Fungsi Digester : 1. Melumatkan daging buah. 2. Memisahkan daging buah dengan biji. 3. Mempersiapkan Feeding Press. 4. Mempermudah proses di Mesin Press. 5. Menaikkan Temperatur. d. Screw Press Mesin kempa Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa twin screw press . Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya minyak menuju stasiun klarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk ke stasiun kernel.

2.5.3.6. Proses Pemurnian Minyak Clarification Process

Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar Crude Oil dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi. Stasiun pemurnianklarifikasi minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dengan kotoran serta unsur – unsur yang mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan minyak seminimal mungkin. Stasiun klarifikasi adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak, dimana proses pengolahannya adalah sebagai berikut : a. Sand Trap tank Tangki Pemisah Pasir Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sand trap tank mencapai 95 o C sehingga yang terbuang adalah benar – benar NOS Non Oil Solid . b. Vibro SeparatorVibrating Screen Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut- serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran-getaran pada Vibro control melalui penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif. Universitas Sumatera Utara c. Crude Oil Tank Crude Oil Tank merupakan tangki penampung minyak kasar hasil saringan dari vibro separator sebelum dikirim kebagian tangki ditribusi dengan menggunakan pompa. Crude oil tank dilengkapi dengan steam coil untuk memanaskan campuran minyak yaitu dengan suhu 95° C. d. Vertical Clarifier Tank VCT Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran NOS secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah. Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan minyak dengan Sludge. Temperatur yang cukup 95 o C akan memudahkan proses pemisahan ini. Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja di VCT. e. Oil Tank Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh Purifier . Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan temperatur yang diinginkan yakni 95 o C. Kapasitas Oil Tank 10 Ton Jam. Universitas Sumatera Utara f. Oil Purifier Oil purifier berfungsi untuk mengurangi NOS dan kadar air dengan cara centrifugal . Pembukaan seal water dilakukan diawal proses dan saat beroperasinya kran seal water harus di tutup, karena apabila kran terbuka akan mengakibatkan kadar air dalam minyak meningkat. g. Vacuum Dryer Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak ke dalam bejana. h. Storage Tank Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya kadar air pada CPO.

2.5.4. Mesin

Pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya mesin-mesin yang digunakan pada saat proses dapat dilihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Mesin di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya NO. Mesin Spesifikasi 1. Loading Ramp Merk : Vickers, Type : 10 bays, Daya : 4 kw300 volt, Jumlah : 2 unit 2. Capstand Merk : Teco Induction, Type : wire rope, Daya : 15 hp, Tipe tali : 58” ARW C6x29, jumlah : 6 unit 3. Sterilizer Merk : Kesco, Diameter : 2.100 mm, Panjang : 29.265mm, Kapasitas : 25 ton, Tekanan uap : 0–3,5 kgcm2, Temperatur uap : 115°C–130oC, Jumlah : 4 unit 4. Hoisting Crane Merk : Demag Indonesia, Kapasitas : 5 ton, , Cos Ø : 0,8, putaran : 40 rpm, Jumlah : 3 unit 5. Automatic feeder Merk : Renold Chain, Panjang : 5860 mm, Lebar : 3300 mm, Kapasitas : 30 tonjam, Putaran : 0,3-0,7 rpm, Cos Ø : 0,8 6. Thresser Merk : Asian Motor Swed, Diameter : 2057 mm, Panjang : 5029 mm, Putaran : 22,5 rpm, Kapasitas : 30 tonjam, Cos Ø : 0,8, Daya : 20 hp 7. Fruits Elevator Merk : Ronald Chain, Panjang : 3000 mm, Daya : 10 hp, Cos Ø : 0,8, kapasitas : 30tonjam Universitas Sumatera Utara 8. Digester Merk : Stock Amsterdam, Internal diameter : 1200 mm, Tinggi Conteiner : 3000 mm, Isi : 3200 ltr, Kapasitas : 10-15 tonjam, Putaran : 23 rpm, Daya : 22 Kw, Cos Ø : 0,8, Type : LD 3200, Jumlah : 8 unit 9. Twin Screw Press Merk : MJI, Panjang : 4910 mm, Lebar : 1478 mm, Tinggi : 1035 mm, Kapasitas : 15 – 17 tonjam, Putaran : 10,5 rpm, Cos Ø : 0,8, Daya : 40 hp, Type : LP 10 – 12, Jumlah : 8 unit 10. Vibro Separator Merek : Amkco, Diameter : ± 1524 mm 60” , Jumlah : 2 unit, Kapasitas : 9-12 ton, Daya : 2,5 hp, Putaran : 1450 rpm, Cos Ø : 0,8 11. Crude Oil Tank Merk : Sweeo, Kapasitas : 30 ton, Putaran : 1450 rpm, Jumlah : 3 unit 12. Continuous Settling Tank Kapasitas : 90 M3, Jumlah : 1 unit, Diameter : 500m Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Mesin di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya Lanjutan No. Mesin Spesifikasi 13. Sludge Tank Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2.32 m, Tinggi : 2,7 m, Jumlah : 2 unit 14. Oil Tank Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2,32 m, Tinggi : 2,7 m, Jumlah : 3 unit 15. Sludge Drain Tank Kapasitas : 15 M3, Panjang : 5000 m, Lebar : 2000m, Tinggi : 1500 m 16. Vacuum Dryer Merk : Papemmeler, Type : 5001583-01, Cos Ø : 0,8, Kapasitas : 9 ton, jumlah : 2 unit 17. Depericarper Merk : GNM, Kapasitas : 30 ton TBSjam, Jumlah : 2 unit, Daya : 75 hp, Putaran : 1800 rpm 18. Nut Cyclone Merk : GNM, Diameter : 2500 mm, Daya : 5,5 hp, Putaran : 59,54 rpm, kapasitas : 35 tonjam, jumlah : 2 unit 19. Nut Silo Merk : Warman-Australia, Panjang : 2580 m, Tebal: 3050 m, Kapasitas : 74 ton, jumlah : 6 unit 20. Ripple Mill Merk : GNM, Diameter : 380 mm, Daya : 3 hp, Cos Ø : 0,8, Putaran : 34,8 rpm. Jumlah : 2 unit Universitas Sumatera Utara

2.6. Organisasi Dan manajemen

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Sejak dimulai berdirinya PT. Mopoli Raya pada tahun 1980, PT. Mopoli Raya banyak mengalami perkembangan dan kemajuan pada sruktur organisasi. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjadikan pelaksana proyek sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya, maka perusahaan telah menyusun suatu struktur organisasi yang jelas sehingga tidak menemui tumpang tindih dalam bekerja. Pada Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli raya, struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk fungsional dimana berdasarkan fungsi yaitu pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Gambar struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran.

2.6.2. Pembagian Tugas, Wewenang, Dan Tanggung jawab

Pada Pabrik kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya ada tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Menurut anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris terdiri dari 5 orang dan salah seorang diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Adapun wewenang dan tugas-tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara