Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas sebelum Transformasi

46 Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .827 5 Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha pada variabel nilainya lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah reliabel. Menurut kriteria Numally Ghozali, 2005 hal tersebut dapat dikatakan Reliabel. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 4.2.3. Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1. Uji Normalitas sebelum Transformasi Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Analisis normalitas menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.38046151 Most Extreme Differences Absolute .110 Positive .065 Negative -.110 Test Statistic .110 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov, pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value 0,05 yaitu signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.

4.2.3.2. Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi

Hasil olahan spss untuk uji multikolinieritas dapat di lihat pada tabel 4.5 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil Teknologi Informasi .001 861.977 Tidk Terjadi multikolinearitas Sistem Pengukuran Kinerja .005 212.275 Terjadi multikolinearitas Sisten Reward .003 326.303 Terjadi multikolinearitas Kinerja .003 357.016 Terjadi multikolinearitas X1.X4 .000 2021.315 Terjadi multikolinearitas X2.X4 .002 643.145 Terjadi multikolinearitas X3.X4 .001 891.751 Terjadi multikolinearitas Sumber : Data Olahan SPSS Uji Multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai Collinearity statistic dan nilai koefisien korelasi di antara variabel bebas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan semua variabel tidak terjadi Multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 49

4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

Gambar 4.1. Scatterplot Heteroskedastisitas Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar lalu menyempit pada grafik Scatterplot antara prediksi nilai variabel terikat. Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa titik-titik menyebar lebih meluas dan secara acak baik di atas maupun di bawah garis 0 pada sumbu Y dan Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 50

4.2.3.4. Uji Normalitas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi maka data dalam penelitian ini telah terdistribusi normal. Maka, dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .05242725 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .076 Negative -.117 Test Statistic .117 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov, pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value 0,05 yaitu signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.2. Uji Normalitas Histogram Hasil perhitungan SPSS untuk uji normalitas data menggunakan Histogram Display Normal Curve pada gambar 4.2 variabel Pendapatan Kinerja Manjerial Regresi Residual menunjukkan bahwa bentuk histogram mengikuti bentuk distribusi normal. Gambar 4.3 Uji Normalitas Grafik P-Plot Universitas Sumatera Utara 52 Pada gambar 4.3 P-P Plot terlihat bahwa nilai plot P-P terletak di sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, yang menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa semua Variabel dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

4.2.3.5. Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi, diperoleh nilai korelasi yang lebih besar dari 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan VIF 10. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil Teknologi Informasi .615 1.625 Tidk Terjadi multikolinearitas Sistem Pengukuran Kinerja .537 1.863 Tidk Terjadi multikolinearitas Sisten Reward .519 1.925 Tidak terjadi multikolinearitas Kinerja .764 1.309 Tidak terjadi multikolinearitas X1.X4 .346 2.887 Tidk Terjadi multikolinearitas X2.X4 .749 1.335 Tidk Terjadi multikolinearitas X3.X4 .723 1.383 Tidk Terjadi multikolinearitas Universitas Sumatera Utara 53 Berdasarkan Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.7, menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari model regresi yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3.6. Uji Heteroskedasitas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi, berdasarkan Gambar 4.6, terlihat bahwa titik-titik menyebar lebih meluas dan secara acak baik di atas maupun di bawah garis 0 pada sumbu Y dan Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Scatterplot Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Universitas Sumatera Utara 54

4.2.4. Model Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Total Quality Management Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Pelabuhan Indonesia-I (Persero) Medan

11 58 120

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM), Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Manajerial.

1 20 21

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT NOERTRANSPORT TAMA WISATA.

2 11 96

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 11

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 2

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 1 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Total Quality Management Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Pelabuhan Indonesia-I (Persero) Medan

0 0 10

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT NOERTRANSPORT TAMA WISATA

0 1 20

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 1 16

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 0 12