4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-
titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke
kanan, Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv- smirnov, Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 naka jika nilai Asymp
Sig, 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi
normal
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
Gambar 4.2 Histogram
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data primer diolah, 2013
Gambar 4.3 : Pengujian Normalitas P-P Plot
Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan
pada Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, Namun untuk lebih
memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorv-sminorv.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
66 Normal
Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.03036968
Most Extreme Differences
Absolute .087
Positive .087
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .709
Asymp. Sig. 2-tailed .697
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,697 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel
residua l berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 1.457
1.329 1.097
.277 kesehatan
.612 .077
.594 7.937
.000 .846
1.181 keselamatan
.332 .067
.369 4.928
.000 .845
1.183 motivasi
.172 .072
.165 2.385
.020 .994
1.006 a. Dependent Variable: prestasi
Sumber : Data primer diolah 2013
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa jika hasil korelasi antara variabel independen di bawah 0,9 maka antara variabel tersebut tidak terjadi
multikolinearitas, Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh nilai tolarance 0,1 dan nilai VIF 5, artinya pada nilai tolerance dan VIF untuk
indikator kesehatan, keselamatan dan motivasi tidak terjadi multikolinearitas. Gambar 4.4 hasil uji multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut :
Sumber : Data primer diolah, 2013
Gambar 4.4 Pengujian Multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas menggunakan uji Gleijser dapat dilihat pada tabel hasil di bawah ini :
Tabel 4.9 Hasil Uji Gleijser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 1.327
.792 1.675
.099 kesehatan
.048 .046
.138 1.035
.305 .846
1.181 keselamatan
-.010 .040
-.034 -.254
.800 .845
1.183 motivasi
-.081 .043
-.231 -1.879 .065
.994 1.006
a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Data primer diolah 2013
Pengambilan keputusan pada uji gleijser yaitu bahwa jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka
ada indikasi terjadi heterokedisitas, Jika variabel independen tidak signifikan terhadap variabel absut diatas tingkat kepercayaan 0,05, maka dalam model
regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas, Pada tabel 4.9 terlihat bahwa untuk kesehatan kerja nilai probabilitas sig = 0,305, keselamatan kerja nilai
probabilitas sig = 0,800 dan motivasi nilai probabilitas sig = 0,065 artinya semua variabel independen mempunyai nilai sig 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi heteroskedasitas.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Uji Autokorelasi Tabel 4.10
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
-.17595 Cases Test Value
32 Cases = Test Value
34 Total Cases
66 Number of Runs
32 Z
-.489 Asymp. Sig. 2-tailed
.625 a. Median
Sumber : Data primer diolah 2013
Hasil pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa diketahui nilai test sebesar - 0,17595 dengan nilai asymp.sig 2 tailed probabilitas = 0,625, yang berarti
hipotesis nol di terima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual.
4.3.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi
terhadap variabel terikat prestasi kerja. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17,0 for windows dengan menggunakan metode enter.
Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed
Method 1
kesehatan
a
keselamatan, motivasi,
. Enter
a. All requested variables entered.
S
umber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.11 Variabel Enteredremoved
b
menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut :
Tabel 4.12 Uji Regresi Linier Tiap Indikator
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.457
1.329 1.097
.277 kesehatan
.612 .077
.594 7.937
.000 keselamatan
.332 .067
.369 4.928
.000 motivasi
.172 .072
.165 2.385
.020 a. Dependent Variable: prestasi
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu
X
1
, X
2
, dan X
3
. b. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan removed.
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Y = 1,457 + 0,612 X
1
+ 0,332 X
2
+ 0,172 X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara
Sebelum nilai a konstanta, nilai b
1
, b
2
, b
3
, dan b
4
, dimasukkan ke dalam persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil
pengolahan regresi linear berganda.
4.3.6 Pengujian Hipotesis 1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pengaruh variabel independen kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi secara bersama-
sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja, Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terdiri dari kesehatan kerja, keselamatan
kerja dan motivasi terhadap prestasi kerja Y. H
: b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yang terdiri kesehatan kerja, keselamatan
kerja dan motivasi terhadap prestasi kerja Y. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1 = 3
df penyebut = n-k = 63 Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian = 66 k = jumlah variabel bebas dan terikat = 4
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 66 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh:
Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = k-1 ; n-k 1 df pembilang = k-1 df pembilang = 4-1 =3
2 df penyebut = n-k df penyebut = 66 - 3 = 63 Maka : F tabel 0,05 3;66 = 2,73
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α =5 H
ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.13 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
166.022 3
55.341 49.721
.000
a
Residual 69.008
62 1.113
Total 235.030
65 a. Predictors: Constant, motivasi, keselamatan, kesehatan
b. Dependent Variable: prestasi
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4.13 dilihat nilai F
hitung
sebesar 49,721 dan F
tabel
sebesar 2,73 sehingga F
hitung
F
tabel
49,721 2,73 pada α = 5, Sehingga
disimpulkan bahwa variabel independen kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja Y pada hasil
uji F yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel pengaruh kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi
secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja Y. Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap prestasi kerja Y H
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap kesehatan kerja, keselamatan kerja dan motivasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung t tabel pada α = 5
Ho ditolak jika thitung t tabel pada α = 5
Hasil pengujian adalah : Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k
n = jumlah sampel , n = 66 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4
Derajat bebas pembilang df = k-1 = 4-1 = 3 Derajat bebas penyebut df = n-k = 66 – 3 = 63
Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t
0,05
63 = 1,972
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Uji t Pada Tiap Indikator
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.457
1.329 1.097
.277 keselamatan
.612 .077
.594 7.937
.000 kesehatan
.332 .067
.369 4.928
.000 motivasi
.172 .072
.165 2.385
.020 a. Dependent Variable: prestasi
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Variabel independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pretsasi kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan untuk keselamatan kerja p=
0,000, untuk kesehatan kerja p = 0,000 dan motivasi p = 0,020. Keseluruhan
variabel tersebut lebih kecil dari 0,050,
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel keselamatan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan untuk keselamatan kerja p = 0,000 lebih kecil dari 0,050, Nilai t
hitung 7,937
t
tabel 1,972
artinya jika ditingkatkan variabel keselamatan kerja maka prestasi kerja Y akan
meningkat. Selanjutnya sama untuk variabel kesehatan kerja dan motivasi. 2. Konstanta sebesar 1,457 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
prestasi kerja sebesar 1,457. 3. Berdasarkan hasil uji t maka variabel yang paling dominan mempengaruhi
prestasi kerja karyawan adalah keselamatan kerja dengan nilai t
hitung
sebesar 7,937.
Universitas Sumatera Utara
3 Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Determinan
2
R
pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel terhadap variasi naik turunnya variabel
terikat insentif, kepemimpinan, lingkungan dan motivasi atau prestasi kerja Y secara bersama-sama, dimana:
1
2
≤ ≤ R
Tabel 4.15 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .840
a
.706 .692
1.055 a. Predictors: Constant, motivasi, keselamatan, kesehatan
Sumber : Data primer diolah 2013
Keterangan Tabel 4.15: a. R = 0,840 berarti hubungan relation antara variabel kesehatan kerja
keselamatan kerja dan motivasi terhadap prestasi kerja sebesar 84,0 yang artinya mempunyai hubungan yang erat.
b. Nilai R Square sebesar 0,706 artinya kesehatan kerja keselamatan kerja dan motivasi mempengaruhi prestasi kerja sebesar 70,6 dan sisanya 29,4
dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4 Pembahasan