23 melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja
Rika Ampuh Hadiguna, 2009.
1. Tujuan Keselamatan Kerja
Menurut Suma’mur 2007:2, tujuan dari keselamatan kerja adalah : 1.
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitasnya. 2.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 3.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Pandangan mengenai keselamatan kerja menurut Suma’mur 2007:2 adalah
suatu sasaran utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat dari kecelakaan kerja. Keselamatan yang baik adalah pintu gerbang bagi
keamanan tenaga kerja. Kecelakaan kerja menjadi sebab hambatan-hambatan langsung juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak langsung yakni
kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat, kerusakan pada lingkungan kerja, dan lain-lain. Biaya-biaya sebagai akibat
kecelakaan kerja, bila langsung maupun tidak langsung cukup bahkan kadang- kadang terlalu besar, sehingga bila diperhitungkan secara rasional hal itu akan
menjadi jumlah yang besar. Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang masuk atas dasar wajib lapor kecelakaan dan data
kompensasinya dewasa ini seolah-olah relatif rendah dibandingkan dengan layaknya jam kerja tenaga kerja. Masih terdapat kelemahan-kelemahan pelaporan
dan pencatatan angka-angka kecelakaan yang perlu disempurnakan. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
24 perlu juga penggarapan kepatuhan kewajiban lapor oleh perusahaan-perusahaan
mengenai kecelakaan kerja.
2. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut Budiono 2003:1, Program Kesehatan dan Keselamatan kerja adalah suatu ilmu multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan
peningkatan kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap risiko berbahaya dalam melakukan
pekerjaannya serta mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran udara lingkungan
kerja. Pengertian program keselamatan kerja menurut Mangkunegara 2000:161
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan.
2.1.2 Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi
Pada dasarnya motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan muncul karena merasakan perlunya untuk memenuhi kebutuhan. Apabila kebutuhannya telah
terpenuhi, motivasinya akan menurun. Kemudian berkembang pemikiran bahwa motivasi juga diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila pekerja
mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan tertentu, maka mereka harus
Universitas Sumatera Utara
25 meningkatkan kinerja mereka didalam bekerja. Meningkatnya kinerja pekerja
akan meningkatkan pula kinerja organisasi, dengan demikian meningkatnya motivasi pekerja akan meningkatkan kinerja individu, kelompok, maupun
organisasi. Motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan
mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behavior Kreitner dan Kinicki, 2001:205. Sedangkan Robbins 2003:156 menyatakan
motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas intensity, arah direction, dan usaha terus menerus persistensi individu menuju pencapaian tujuan.
Intensitas menunjukkan seberapa keras seseorang berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin mengarah pada hasil kinerja yang baik.
Untuk melepaskan potensi pekerja, organisasi cepat bergerak dari pola “command and control” perintah dan kendali menjadi “advice and consent”
nasihat dan persetujuan, sebagai cara memotivasi. Perubahan sifat ini dimulai ketika employers atau pemberi kerja mengenal bahwa menghargai pekerjaan baik
adalah lebih efektif daripada memberikan hukuman untuk pekerjaan buruk Wibowo, 2010:379.
Menurut Nawawi 2008:351, “Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan, yang berlangsung secara sadar”. Menurut Hasibuan 2003:95, “Motivasi adalah pemberian daya pengerak, yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
Universitas Sumatera Utara
26 Menurut Robbins 2008:222, motivasi adalah suatu proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Tiga elemen utama dalam motivasi adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Intensitas yang berhubungan dengan seberapa besar usaha seseorang, tidak akan mendapatkan hasil kerja yang diharapkan kecuali dikaitkan dengan arah yang
telah ditetapkan organisasi. Dimensi ketekunan merujuk pada berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Terkait hubungan motivasi dengan kinerja ataupun prestasi kerja karyawan ada beberapa teori yang dapat diperoleh melalui :
1. Needs kebutuhan
Kebutuhan menunjukkan adanya kekurangan fisiologis atau psikologis yang menimbulkan perilaku. Teori motivasi berdasarkan hierarki kebutuhan
dikemukakan Abraham Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia berjenjang dari physiological, safety, esteem, dan self-actualization.
2. Job Design Desain Pekerjaan
Job design adalahmengubah konten danatau proses pekerjaan spesifik untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja. Metode yang dipergunakan
untuk desain kerja adalah scientific management manajemen saintifik, job enlargement perluasan kerja, job rotation rotasi kerja, dan job
enrichment pengkayaan kerja. 3.
Satisfaction Kepuasan Kepuasan kerja adalah respons bersifat memengaruhi terhadap berbagai segi
pekerjaan seseorang. Definisi ini mengandung pengertian bahwa kepuasan
Universitas Sumatera Utara
27 kerja bukanlah konsep kesatuan. Orang yang relatif puas dengan satu aspek
pekerjaannya dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Terdapat lima model utama kepuasan kerja yang menunjukkan penyebab kepuasan
kerja, yaitu need fulfillment pemenuhan kebutuhan, discrepancies ketidaksesuaian, value attainment pencpaian nilai, equity keadilan, dan
dispositionalgenetic components komponen wtakgenetik.
2. Membangun Motivasi