dengan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, mengurus perijinan studi pendahuluan, menyusun proposal penelitian dan
seminar proposal penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012, didahului dengan mengurus perijinan penelitian.
a. Pemilihan sampel dengan menggunakan accidental sampling. b. Pengumpulan data awal dengan menggunakan teknik Focused
Group Discussion FGD yang dilakukan oleh fasilitator. c. Analisis data hasil Focused Group Discussion FGD.
d. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara semi struktur dilakukan oleh seorang interviewer. Wawancara dilakukan
dengan metode umpan balik 360 derajad. e. Analisis data hasil wawancara.
f. Peer review terhadap hasil analisis data wawancara dan Focused Group Discussion FGD.
g. Audit hasil analisis data dan peer review oleh pembimbing penelitian.
3. Tahap Pelaporan Setelah semua data terkumpul dan dianalisis, selanjutnya peneliti
melakukan penulisan laporan penelitian dengan membuat narasi dan seminar hasil.
H. Analisis Data
Analisis data mengungkapkan bagaimana strategi peneliti dalam mereduksi data yang diperoleh menjadi informasi yang memiliki makna
tetapi lebih ringkas. Cara analisis data dalam penelitian kualitatif adalah dengan melakukan koding. Koding merupakan proses kreatif dengan
memecah data menjadi unit yang lebih kecil kode, memahami kode-kode tersebut, kemudian merangkum kembali kode-kode tersebut dalam bentuk
kategori dan hubungan antar-kategori Utarini, 2000. Kode dapat berupa
27
singkatan atau simbol yang mewakili sekelompok kata, frase, kalimat atau paragraf. Kode biasa dikembangkan dari permasalahan penelitian,
hipotesis, konsep-konsep kunci, atau tema-tema yang penting Miles Huberman, 1994.
Dalam melakukan koding, peneliti sebelumnya mempersiapkan kelengkapan transkrip. Transkrip adalah catatan lengkap mengenai
seluruh data yang diperoleh dari informan Utarini, 2000. Transkrip yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil FGD dan wawancara.
Pada penelitian ini, koding dilakukan oleh peneliti dan seorang asisten secara mandiri dan terpisah untuk menghindari adanya subjektifitas.
Koding dilakukan dengan menggunakan bantuan program Atlas.ti. Pada tahap pertama, dilakukan open coding dengan memberi kode-kode yang
sesuai dengan data yang terdapat pada transkrip. Kode-kode yang dihasilkan selanjutnya dikelompokkan ke dalam kategori. Koding
dilakukan baris per baris. Setelah melakukan open coding, tahap selanjutnya adalah mencari hubungan antar kategori-kategori tersebut
yang bertujuan untuk menghasilkan theoretical codes. Tahap terakhir proses analisis adalah dengan menetapkan kategori utama main
category yaitu kategori yang berkaitan dengan sebanyak mungkin kategori yang telah dihasilkan sebelumnya Utarini, 2000.
Setelah koding selesai, peneliti dan asisten bertemu untuk membahas perbedaan pandangan dan membuat kesepakatan tentang hasil koding.
Perbedaan pandangan yang ditemukan antara lain, peneliti memberikan kode “keteladanan dosen” pada satu quotasi tetapi asisten peneliti
memberikan kode “komunikasi dosen”. Setelah diskusi, diambil kesepakatan menggunakan kode “keteladanan dosen” yang diambil. Pada
quotasi lain, peneliti memberikan kode “bimbingan terhadap mahasiswa” dan asisten peneliti memberikan kode “diskriminasi terhadap mahasiswa”.
Setelah berdiskusi, diambil kesepakatan menggunakan kode “diskriminasi terhadap mahasiswa”.
28