a. Perilaku profesional dosen
Berdasarkan pernyataan narasumber, perilaku altruism terlihat dari pengembangan dan bimbingan mahasiswa yang dilakukan
dosen n=15. Akan tetapi, ada narasumber yang menyatakan bahwa dosen dianggap diskriminatif terhadap mahasiswa dalam
memberikan bimbingan n=1. “…..kalau mahasiswa ada masalah dosen mau memberi
pengarahan.” Narasumber 13N “…..tapi ada beberapa dosen lebih mengutamakan anak yang
lebih pintar atau anak itu anak yang lebih disukai.” Narasumber 12N
Pada perilaku honor and integrity, dosen dinilai telah menyampaikan informasi kepada mahasiswa melalui berbagai
media informasi n=9, mau menerima saran dan kritik dari orang lain n=8, dan kemampuan menempatkan diri dan berperan dalam
pencapaian visi misi institusi n=3. “Berusaha semaksimal mungkin dan berpedoman bahwa stikes
bisa menciptakan tenaga kerja yang professional sesuai visi dan misi.” Narasumber 28N
Perilaku caring and compassion terlihat dari komunikasi dosen yang baik dengan orang lain n=7, “Baik, cukup dekat, komunikasi
dengan mahasiswa Narasumber 25N”. Akan tetapi 1 orang narasumber mengatakan komunikasi dosen masih kurang karena
masih ada mis komunikasi. “Kalau mungkin dari segi saya disitu masih antara etika
hubungan dosen satu dengan karyawan kurang terjaga, istilahnya kurang kompak. Ini masalah kebijakan prodi. Jadi
banyak mis com. Tapi kalau sekarang sudah mulai ada pembenahan.” Narasumber 14N
Penerapan respect for others tercermin dari sikap saling menghormati dan menghargai dalam membina hubungan dengan
orang lain n=14.
33
“Jadi kita saling menghormati satu sama lain. Jadi misal ada di rapat walaupun senior-junior kita saling menghargai dan pada
satu hal saat ujian sama rata baik yang senior maupun junior.” Narasumber 31N
Dalam penerapan responsibility and accountability, sebagian dosen masih dianggap kurang disiplin terhadap waktu n=5 dan
kurang disiplin terhadap jadwal perkuliahan n=4. “Yang saya keluhkan seringnya ada perubahan jadwal
mendadak sehingga harus menjadwal ulang.” Narasumber 2N Pada perilaku excellence and scholarship, sebagian besar
narasumber menyatakan bahwa dosen sudah berusaha untuk memberikan materi yang up to date sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi n=21, sudah menerapkan metode pembelajaran yang mengarah ke student centered learning
SCL n=15, dan menjelaskan silabus pada awal perkuliahan n=18.
“Semua dosen up to date, kalau kita memasuki masa ajaran baru pasti akan dirapatkan dulu dari prodi kemudian apa aja sih
materi matakuliah yang belum masuk semester kemarin yang harus dikoreksi dan diapakan. Jadi ada koreksi setiap tahun
ajaran.” Narasumber 24N
“Pembelajaran di laboratorium, terus ada PBL dan ISS-IT dimana mahasiswa langsung mencari sumber sendiri, itu lebih
mengajarkan mahasiswa lebih mandiri. Materinya lebih mudah diingat dari pada pembelajaran yang dilakukan dosen ke
mahasiswa.” Narasumber 22N
Sikap leadership dosen tercermin dari hal-hal yang dapat diteladani dari dosen terutama dalam hal mengajar dan komunikasi
n=1, “…yang dapat diteladani dari cara mengajar, berbicara….Narasumber 12N”.
34
b. Perilaku profesional karyawan
Pada perilaku altruism karyawan, menurut narasumber terlihat dalam sikap saling berkolaborasi, saling membantu, dan
bekerjasama dalam tim n=5.
“Saling membantu siapa yang membutuhkan bantuan ya kira- kira dibantu, kerjasama baik.” Narasumber 25N
Pada honor and integrity, karyawan dalam pemberian informasi dinilai masih kurang karena ada beberapa informasi yang
disampaikan tidak tepat n=1. Integritas karyawan terhadap institusi dinilai baik oleh narasumber n=4.
“Harap info, pelayanan, dan fasilitas perkuliahan dijelaskan apa adany.” Narasumber 22N
Narasumber menilai bahwa sikap caring and compassion karyawan terlihat dari sifat kekeluargaan diantara mereka, hal ini
dapat dilihat dari cara mereka menyelesaikan masalah, menjenguk teman yang sakit dan sebagainya n=10. Akan tetapi, untuk
komunikasi antar karyawan masih kurang karena kadang masih terjadi mis komunikasi sehingga menimbulkan permasalahan n=1.
“Sudah menganggap seperti keluarga jadi sangat dekat kalau ada masalah diselesaikan bareng-bareng.” Narasumber 27N
Respect for others terlihat dari sikap saling menghormati satu dengan yang lain n=2 , “Bisa saling menghormati Narasumber
28N”. Responsibility and accountability karyawan dinilai dari sikap
tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diembannya n=4. Akan tetapi, ada narasumber yang menilai tanggung jawab
karyawan masih kurang terutama untuk bagian kebersihan n=5. “Karyawan yang harus membersihkan perpustakaan yang
sudah menjadi tanggung jawabnya tetapi selama ini dibersihkan ketika ada teguran dari atasan atau diminta
petugas perpustakaan sehingga tanggung jawab terhadap amanat kurang.” Narasumber 1N
35
Mayoritas narasumber berpendapat bahwa sebagian besar karyawan yang bertugas sangat disiplin terhadap waktu n=17.
“Sudah bagus, karena saya lihat dari segi karyawan masuk misalnya jam 08.00 tapi jam 08.00 kurang sudah masuk.”
Narasumber 27N
Pada komponen excellence and scholarship, karyawan dinilai cukup kompeten terhadap bidang atau bagian yang menjadi
tanggung jawabnya masing-masing n=12. “Menurut saya sesuai. Dibagian security fokus dibagian
security. Di bagian keuangan fokus di bagian keuangan. Pustakawan, mereka itu bekerja di perpustakaan. Jadi mereka
bekerja sesuai dengan ilmu, pendidikan mereka.” Narasumber 30N
Akan tetapi, ada narasumber yang menilai bahwa job description karyawan kurang jelas karena masih ada tumpang
tindih pekerjaan dan tanggung jawab, misalnya OB membantu
menjadi driver n=5.
“Masih ada tumpang tindih tanggung jawab karena ada unit meng-handle 2 tugas dalam waktu yang berbarengan sehingga
akan susah.” Narasumber 5N
Penerapan leadership tergambar dari hal yang dapat diteladani dari karyawan yaitu sikap bersahabat dan ramah n=4.
“……disini ketika saya masuk senyum, sapa, dan ramah. Bahwasannya karyawan disini semua senyum, sopan, ramah,
tidak ada karyawan atau apapun yang bersikap kurang acuh.” Narasumber 23N
c. Perilaku profesional pimpinan
Penerapan altruism pimpinan dinilai dari adanya pemberikan perhatian dan bimbingan kepada bawahan n=3, dan pemberikan
dukungan terhadap program ataupun kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan n=8.
“…………….Biasanya memberikan dukungan atau support kalau mengadakan acara butuh dana langsung diberikan.”
Narasumber 23N
36
Sikap honor and integrity terlihat dari adanya penyusunan program kerja bersama program studi dan departemen terkait
setiap awal tahun n=8. Pimpinan juga dinilai memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk melaksanakan tugas sesuai
dengan wewenangnya n=2. “Kepercayaan diberikan dengan memberikan suatu tanggung
jawab kegiatan akademik, kepanitiaan, ketua, pengurus yang lain.” Narasumber 17N
Caring and compassion pimpinan tercermin dari rasa peduli terhadap bawahan n=3. Akan tetapi, menurut narasumber untuk
masalah komunikasi pimpinan dinilai masih kurang sehingga kadang menimbulkan mis komunikasi n=1.
“Mungkin dalam pemberian perintah kadang sering terjadi mis karena tidak adanya ketegasan karena tidak ada hitam di atas
putihnya karena kalau secara verbal kadang terjadi mis.” Narasumber 5N
Dalam penerapan respect for others, pimpinan menghargai keputusan yang diambil oleh bawahan n=7 dan memberikan
penghargaan terhadap hasil kerja bawahannya n=2. “Semacam rewardnya, tidak bentuk materi tapi bentuk
penghargaan sikap, ucapan, saya kira itu.” Narasumber 17N Responsibility and accountability pimpinan dinilai cukup disiplin
terhadap waktu n=1 dan bertanggung jawab terhadap bawahannya n=5, “Kalau untuk tanggung jawab mereka sudah
cukup disiplin waktu kerja Narasumber 3N.” Akan tetapi, yang dikeluhkan oleh beberapa narasumber adalah keberadaan
pimpinan yang jarang ada sehingga ketika ada masalah tidak bisa langsung disampaikan kepada pimpinan n=4.
“…..jarang di sini kita tahu hanya sekilas waktu even-even kalau seperti biasa gak ada.” Narasumber 16N.
Excellence and scholarship pimpinan terlihat dari penyelesaian masalah yang melibatkan bawahan melalui rapat atau musyawarah
n=7. Akan tetapi, menurut narasumber beberapa keputusan yang
37
diambil oleh pimpinan dinilai kurang tepat karena terlalu memaksakan kepada bawahan n=4.
“Biasanya diadakan rapat, diselesaikan bersama dan evaluasi. Biasanya semua perwakilan dipanggil.” Narasumber 25N.
Menurut narasumber leadership yang diterapkan pimpinan di institusi cenderung otoriter meskipun sering dilakukan rapat
bersama n=1, “Bentuk kepemimpinan otoriter, demokrasi kurang Narasumber 14N.”
d. Perilaku profesional mahasiswa
Pada perilaku altruism, sebagian besar mahasiswa masih egois apabila ada tugas kelompok yaitu seringkali melimpahkan tanggung
jawab tugas kepada satu atau dua orang temannya yang dianggap mampu dan pintar dalam kelompok tersebut n=5.
“………..kadang tugas kelompok yang ngerjain 1 orang soalnya mereka masih egois gitu.” Narasumber 16N
Kehidupan berorganisasi mahasiswa juga dinilai masih kurang
n=3. “……organisasi mahasiswa ini terkadang dinilai gak penting
katanya, males mending tidur dikost, yang mau ikut hanya sebagian tidak semua mau ikut.” Narasumber 13N.
Pada perilaku honor and integrity, mahasiswa dinilai cukup baik
dalam menerima informasi yang disampaikan kepada mereka n=4.
“Menurut saya sikap mahasiswa terhadap info yang diterima itu mereka menjalankan. Apabila terkait materi, jadi itu disimak
baik-baik, misal kewajiban mengikuti kuliah pakar. Biasanya mahasiswa itu menjalankan dengan baik.” Narasumber 30N
Akan tetapi, dalam mengerjakan tugas-tugas mahasiswa masih banyak yang hanya copy paste dari internet tanpa diedit terlebih
dahulu n=3. Ketika mengerjakan ujian juga kadang masih suka tengak-tengok menyontek temannya n=3.
38
“Mahasiswa masih sering copy paste dari internet saat menyusun tugas, kadang sudah diperingatkan tapi masih
diulangi. Jadi tidak tahu apakah memang tidak paham atau karena memang malas.” Narasumber 24N
Caring and compassion terlihat dari komunikasi yang baik antara mahasiswa, ini terlihat dari adanya jaringan mahasiswa yang
mereka bentuk untuk memperlancar penyampaian informasi internal mahasiswa n=7.
“Komunikasi baik, kebetulan ini antar teman biasanya jika ada yang tidak masuk kelas itu yang dilakukan dengan menelpon
mahasiswa tersebut. Jangan sampai tidak ada yang masuk.” Narasumber 30N
Narasumber menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki kepedulian terhadap orang lain. Misalnya ketika ada mahasiswa
yang tidak masuk karena sakit, maka temannya menjenguk dan bersedia meminjamkan buku catatan atau mengajarinya n=4.
“……..ditandai dengan peduli sesama, misal sharing, biasa kalau ada masalah bilang ke teman-teman contohnya tentang
perkuliahan, peduli sama teman, karena kita peduli kita kasih info.” Narasumber 20N.
Perilaku respect for others mahasiswa terlihat dari sikap saling menghormati antara mahasiswa satu dengan yang lain dan saling
menghargai dengan cara menerima budaya masing-masing mahasiswa n=9.
“……..iya karena disini campuran, ada timur, jawa dll jadi disini kita harus bisa menerima berbagai adat.” Narasumber 11N
Akan tetapi, menurut salah satu narasumber bahwa mahasiswa kurang menghargai dosen yang belum pernah mengajar dikelas
mereka. “……….karena dosen masih muda-muda kurang manghargai
dan penghormatannya kurang. Kalau dosen belum pernah atau tidak mengajar di kelas mereka merasa tidak kenal.”
Narasumber 5N.
Responsibility and accountability mahasiswa terhadap tugas dinilai cukup baik n=3, tetapi ada narasumber yang menilai
39
tanggung jawab mahasiswa masih kurang n=4. Menurut narasumber untuk kedisiplinan mahasiswa dinilai masih kurang,
baik kedisiplinan terhadap waktu n=4, dan kedisiplinan terhadap peraturan n=3.
“………..ada yang perlu dibenahi yaitu dalam hal ketepatan waktu. Misal jadwal jam 15.00 WIB tapi masih mengulur waktu,
masuknya nanti saja.” Narasumber 1N
Dalam hal excellence and scholarship, sebagian besar mahasiswa melakukan pengembangan diri dengan mengikuti
seminar-seminar dan browsing materi melalui internet n=4. Mahasiswa dinilai cukup kompeten terutama untuk skill n=6. Akan
tetapi, ada beberapa mahasiswa yang kemampuannya dinilai masih kurang sehingga membutuhkan bimbingan yang lebih baik
teori maupun skill n=3. “Mereka punya cara-cara sendiri, misal ada beberapa anak
yang browsing untuk materi A kadang-kadang mereka browsing tentang itu baca-baca lagi……..” Narasumber 11N
Mahasiswa dinilai mempunyai kepedulian terhadap masa depan mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya mahasiswa
untuk meningkatkan belajar mereka n=3. “Cukup peduli karena sebagian anak tahu kayak gitu akan
mempengaruhi nasibnya sendiri yaitu mau wisuda kapan. Jadi ada beberapa anak yang gak peduli akhirnya belajar, minta
tolong teman-teman dalam pengambilan data dan materi- materi.” Narasumber 11N
Menurut narasumber sebagian besar leadership mahasiswa belum terlihat n=5.
“Belum mampu menerapkan kepemimpinan dengan baik tetapi saya melihat sudah ada peningkatan……….” Narasumber
31N
40
B. Pembahasan
Penelitian ini memperlihatkan gambaran perilaku profesional di institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Yogyakarta. Komponen
perilaku profesional menurut AAMC and NBME 2002, meliputi altruism, honor and integrity, caring and compassion, respect for others,
responsibility and accountability, excellence and scholarship, dan leadership.
1. Perilaku profesional dosen
Perilaku altruism dilakukan dosen dengan melakukan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa. Bimbingan yang dilakukan oleh
dosen bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan intelektual mahasiswa Murray, 1996. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya dosen dinilai masih diskriminatif terhadap mahasiswa, karena adanya kecenderungan yang mendapatkan bimbingan lebih
banyak adalah anak-anak yang pintar. Hal ini tidak sesuai dengan UCLA 2013 yang menjelaskan bahwa perlakuan diskriminasi
terhadap mahasiswa atas dasar politik, atau karena alasan ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, etnis asal, asal negara,
keturunan, status perkawinan, kondisi medis tidak boleh dilakukan. Karena sikap diskriminasi tersebut akan mengurangi pengembangan
mahasiswa Murray, 1996. Sehingga diharapkan dosen menghindari tanda-tanda pilih kasih terhadap siswa dan memberikan perlakuan
yang sama dan konsisten terhadap siswa UCLA, 2013. Perilaku honor and integrity dosen diterapkan dengan berusaha
mewujudkan pencapaian visi misi institusi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Murray 1996, bahwa seorang pengajar berbagi tanggung
jawab bersama untuk bekerja demi kebaikan institusi secara keseluruhan, untuk menegakkan tujuan pendidikan dan standar dari
institusi, dan untuk mematuhi kebijakan institusi dan peraturan yang berkaitan dengan pendidikan mahasiswa. Integritas dilakukan oleh
41
dosen untuk mengembangkan dan memajukan kualitas pendidikan Kurniawan, 2012. Menurut Murphy sebagaimana disitasi oleh Grace
2008, bahwa ada dua hal yang yang mempengaruhi integritas dosen. Pertama adalah faktor individu, yang di dalamnya terdapat nilai, sikap,
dan keyakinan yang dimiliki seseorang. Kedua adalah situasi, yang di dalamnya terdapat norma, kesempatan, dan budaya, termasuk di
dalamnya budaya organisasi. Caring and compassion diwujudkan dengan melakukan komunikasi
yang baik terutama terhadap mahasiswa. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan dalam meningkatkan pengembangan
kemampuan mahasiswa. Karena adanya dukungan yang baik, akan berefek positif terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Hill IV,
G.W and Zinsmeister, D.D, 2011. Komunikasi yang spesifik dan jelas
dengan semua siswa tentang tugas, harapan, dan standar juga merupakan salah satu tindakan pencegahan yang sangat penting
untuk menghindari kesalahpahaman UCLA, 2013. Pada komponen respect for others, dosen menunjukkan sikap
saling menghormati dan menghargai. Menghormati orang lain adalah hal penting untuk menjamin kualitas pelayanan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi University of Kansas School of Medicine, 2001. Sikap saling menghormati dan menghargai dosen dengan
kolega juga untuk mencegah terjadinya iklim kerja atau persaingan kerja yang tidak sehat Kurniawan, 2013.
Penerapan responsibility and accountability dosen dinilai kurang terutama terhadap disiplin waktu mengajar dan jadwal mengajar yang
telah ditentukan oleh bagian akademik. Seperti yang dijelaskan UCLA 2013 bahwa salah satu perilaku dosen yang tidak dapat diterima
adalah kegagalan untuk memenuhi tanggung jawab pengajaran, termasuk kegagalan yang signifikan untuk mematuhi aturan tanpa
alasan yang sah dalam pelaksanaan program untuk memenuhi kelas, menjaga jam kantor, atau untuk mengadakan evaluasi sesuai jadwal.
42