Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

Non-Big Four

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah laporan Labarugi, Ukuran KAP, Opini auditor, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas, Internal Auditor, Revenue, Kompleksitas Operasi Perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah Audit Delay. Kerangka konseptual penelitian ini tercantum pada gambar2.1 Universitas Sumatera Utara Ukuran KAP X 2 Opini Auditor X 3 Audit Delay Y Ukuran Perusahaan X 4 Solvabilitas X 5 Profitabilitas X 6 Internal Auditor X 7 Revenue X 8 Kompleksitas Operasi Perusahaan X 9 Laporan LabaRugi X 1 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk penunda penerbitan laporan keuangan auditan karena ini merupakan berita baik yaitu prestasi yang dicapai cukup menggembirakan. Sebaliknya, perusahaan yang menderita kerugian akan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan Andi, 2011: 159. Auditor akan berhati-hati selama proses audit dalam merespon kerugian perusahaan apakah kerugian tersebut disebabkan oleh Universitas Sumatera Utara kegagalan finansial atau kecurangan manajemen. Jadi, semakin labasuatu operasi perusahaan, maka audit delaynya semakin pendek Andi, 2011: 160. Kualitas auditan berpengaruh terhadap kredibilitas laporan keuangan ketika perusahaan go public. Oleh karena itu, underwritter yang memiliki reputasi tinggi, menginginkan emiten yang dijaminnya, memakai auditor yang mempunyai reputasi tinggi pula. Auditor yang memiliki reputasi tinggi, akan menggunakan auditor yang memiliki reputasi, keduanya akan mengurangi underpricing. Dari penelitian yang sudah ada maka antara reputasi tinggi auditor berpengaruh terhadap audit delay. Jadi, semakin tinggi reputasi auditor maka audit delaynya semakin pendek Andi, 2011: 160. Menurut Carslaw dan Kaplan 1991 dalam Andi 2011, 160, perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion diperkirakan mengalami audit delay yang lebih panjang alasannya perusahaan yang menerima opini tersebut memandang sebagai bad news dan akan memperlambat proses audit.Disamping itu penerimaan opini selain qualified merupakan indikasi terjadinya konflik antara auditor dan perusahaan yang pada akhirnya memperpanjangaudit delay. Jadi, perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion mengalami audit delay yang panjang. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal.Jadi, semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delaynya semakin pendek Andi, 2011: 159 . Universitas Sumatera Utara Bahwa tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan memacu kemunduran publikasi laporan keuangan auditan. Perusahaan publik yangmengumumkan tingkat profitabilitas yang rendah cenderung mengalami penerbitan laporan keuangan auditan dari auditor yang lebih panjang daripada perusahaan non public.Ini berkaitan denganakibat yang ditimbulkan pasar terhadap pengumuman tersebut.Jadi, semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin pendek audit delaynyaAndi, 2011: 160. Solvabilitas merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang.Solvabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik yang berupa hutang jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Namun begitu pula sebaliknya apabila proporsi hutang lebih besar dari aktivanya akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit Andi, 2011: 160. Salah satu tugas fungsi internal auditor dalamsuatu perusahaan adalah untuk memeriksa danmengevaluasi kecukupan struktur pengendalianinternal perusahaan secara periodik dan membuatrekomendasi tentang perbaikan-perbaikan yangdiperlukan. Dalam proses pengauditan laporankeuangan tahunan oleh akuntan publik, auditorintern akan sangat dibutuhkan dalam hal melakukanpenilaian kualitas struktur pengendalianinternal yang terkait dengan lingkup proses pelaksanaan audit. perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang kuat maka memerlukan waktu relatif singkat bagi auditor dalam Universitas Sumatera Utara melaksanakan pengujian ketaatan dan pengujian substantif, sehingga mempercepat proses pengauditan laporan keuangan Audit Delay dan meminimalisasi penundaan pengumuman laporankeuangan yang telah diaudit kepada publik Sistya, 2008 : 3. Total penjualan yang digunakan adalah total penjualan yang dilakukan perusahaan sampai akhir tahun yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.Pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan sering mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun hal ini sebabkan oleh berbagai macam faktor yang mempengaruhi pendapatan tersebut, misalnya faktor biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak bisa diminimalkan perusahaan sehingga pendapatan yang diperoleh perusahaan tidak terlalu begitu banyak mempengaruhi laba. Laba akan timbul jika pendapatan lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikelurakan perusahaan untuk memperoleh pendapatan tersebut, keberhasilan suatu perusaan dapat dilihat dari tingakat laba yang diperoleh perusahaan tersebut Novianawati, 2009 : 5. Penelitian yang dilakukan Sulistiyo 2010 dalam Shinta 2012 : 40 menemukan bukti empiris bahwa tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan memiliki hubungan positif sehingga akan berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang memiliki unit operasi cabang lebih banyak akan memerlukan waktu yang lebih lama bagi auditor untuk melakukan pekerjan auditnya. Jumlah anak perusahaan yang dimiliki perusahaan merupakan informasi bahwa perusahaan tersebut memiliki unit operasi yang lebih banyak yang harus diperiksa setiap transaksi dan catatan yang menyertainya, sehingga auditor memerlukan Universitas Sumatera Utara waktu lebih lama untuk melakukan pekerjaan auditnya terhadap perusahaan tersebut.

2.3.2. Hipotesis Penelitian