2.1.3.7. Internal Auditor
Internal auditor merupakan suatu fungsi penilai independen yang menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian akan
kontrol, kinerja, resiko dan tata kelola governance perusahaan publik maupun privat untuk menyajikan pencapaian tujuanlangsung organisasi.
Tugas internal auditor langsung berkaitan dengan pencegahan tindakan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas
yang ditelaah, independen terhadap terhadap aktivitas yang diaudit tetapi internal audit siap sedia untuk menanggapi kebutuhan dan keinginan dari
semua lingkungan manajemenSalah satu tugas fungsi internal auditor dalam suatu perusahaan adalah untuk memeriksa dan mengevaluasi kecukupan
struktur pengendalian internal perusahaan secara periodik dan membuat rekomendasi tentang perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dalam proses
pengauditan laporan keuangan tahunan oleh akuntan publik, auditor intern akan sangat dibutuhkan dalam hal melakukan penilaian kualitas struktur
pengendalian internal yang terkait dengan lingkup proses pelaksanaan audit. Perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang kuat maka
memerlukan waktu relatif singkat bagi auditor dalam melaksanakan pengujian ketaatan dan pengujian substantif, sehingga mempercepat proses
pengauditan laporan keuangan Audit Delay dan meminimalisasi penundaan pengumuman laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik Carslaw
Kaplan, 1991 dalam Sistya, 2008: 3.
Universitas Sumatera Utara
Sawyer 2005:32 menyebutkan bahwa internal auditor harus melakukan fungsi internal audit bagi manajemen sebagai berikut :
1.
Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
2.
Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko.
3.
Memvalidasi laporan ke manajer senior.
4.
Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5.
Membantu proses pengambilan keputusan.
6.
Menganalisis masa depan- bukan hanya untuk masa lalu.
7.
Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
2.1.3.8. Revenue
Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas barang dan jasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling penting dalam
sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju- mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan yang diharapkannya.perusahaan keuangan dengan total revenue kategori
tinggimemiliki audit delay paling cepat dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan keuangan dengan total revenue rendah Prabandari, 2007 dalam
Dewi Lestari, 2010: 79. Pengertian Revenue pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia
2002;23.2, adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Sedangkan pendapatan menurut Kusnadi 2000 : 9. Pendapatan adalah suatu penambahan aktiva harta yang mengakibatkan bertambahnya modal
Universitas Sumatera Utara
tetapi bukan karena penambahan modal dari pemilik atau bukan hutang melainkan melalui penjualan barang atau jasa kepada pihak lain, karena
pendapatan ini dapat dikatakan sebagai kontra prestasi yang diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada pihak lain. Jenis-jenis pendapatan
adalah sebagai berikut : 1.
Pendapatan Operasi Pendapatan operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu :
a. Penjualan Kotor
Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam faktur atau jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan return dan
potongan penjualan. b.
Penjualan Bersih Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan kotor
dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan penjualan lain- lain.
2. Pendapatan non Operasi
Pendapatan non operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu : a.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena
telah meminjamkan uangnya kepada pihak lain. b.
Pendapatan sewa Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena
telah menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.9. Kompleksitas Operasi Perusahaan