Opini Auditor Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay

meningkatkan reputasi kantor akuntan publik dan menjaga kepercayaan klien untuk memakai jasanya kembali untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian besar kecilnya Ukuran Kantor Akuntan Publik kemungkinan dapat mempengaruhi waktu penyelesaian audit laporan keuangan Ani Yulianti, 2011: 20.

2.1.3.3. Opini Auditor

Menurut IAI 2001: 1 dalam laporan Auditor Atas laporan Keuangan Auditan seksi 508 paragraf 4Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat suatu asersi4, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. Ada 5 tipe opini auditor Arens dkk, 2003:70, yaitu: a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor dalam kondisi: 1. Semua laporan keuangan neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas telah lengkap, 2. Semua aspek dari ketiga stándar umum SPAP telah dipatuhi dalam penugasan audit tersebut, 3. Bukti audit yang cukup telah terkumpul dan auditor telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga membuatnya mampu menyimpulkan bahwa ketiga stándar pekerjaan lapangan telah dipatuhi, 4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Hal tersebut berarti pula bahwa pengungkapan informatif yang cukup telah tercantum dalam catatan atas laporan keuangan serta bagian-bagian lainya dari laporan keuangan tersebut. 5. Tidak ada situasi yang membuat auditor untuk merasa perlu menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau memodifikasi kalimat dalam laporan audit. b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan Unqualified Opinion with Explanations Language Pada situasi tertentu, auditor dapat menambahkan bahasa penjelasan pada pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan auditnya.Tujuan dari bahasa penjelasan adalah untuk memberi tahu pemakai laporan Universitas Sumatera Utara tentang satu atau lebih fakta material berkenaan dengan laporan keuangan yangtelah diaudit.Penyebab-penyebab utama ditambahkannya suatu bahasa penjelasan pada laporan audit. Bentuk baku adalah : 1. Tidak adanya konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, 2. Ketidakpastian atas kelangsungan hidup suatu perusahaan going concern, 3. Penekanan pada suatu hal oleh auditor, 4. Pendapat berdasarkan sebagian dari auditor lain dimana tidak ada pembatasan ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi berlaku umum. c. Pendapat Wajar dengan Pengecualian Qualified Opinion Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, kecuali untuk hal-hal tertentu yang telah diuraikan dalam laporan. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan pada situasi: 1. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap ruang lingkup audit, 2. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar. d. Pendapat Tidak Wajar Adverse Opinion Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.Auditor menyatakan pendapat ini jika dia yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan dapat menyesatkan. e. Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion menyatakan bahwa auditor tidak dapat menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.Pendapat ini juga diberikan apabila auditor dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien. Pernyataan Carslaw dan Kaplan 1991 dalam Dewi Lestari 2010: 28, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara opini auditor dengan audit delay. Perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit delay lebih panjang dibanding perusahaan yang menerima opini wajar tanpapengecualian. Hal ini terjadi karena proses pemberian pendapat selain wajar tanpa pengecualian Universitas Sumatera Utara melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit. Selain itu, perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian dianggap sebagai bad news sehingga penyampaian laporan auditakan diperlambat.

2.1.3.4. Ukuran Perusahaan