melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit. Selain itu,
perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian dianggap sebagai bad news sehingga penyampaian laporan auditakan diperlambat.
2.1.3.4. Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar lebih konsisten untuk tepatwaktu dibandingkan perusahaan kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya.Pengaruh
ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan makasemakin pendek audit delay dan sebaliknya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
2004:13 menyatakan bahwa Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikanproses auditnya lebih
cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan olehbeberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung
diberikaninsentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan- perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas
permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan Dyer dan Mc
Hugh, 1975dalam Andi, 2011: 156.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.5 Solvabilitas
Solvabilitas seringkali disebut leverage ratio. Leverage ratiomengukur tingkat aktiva perusahaan yangtelah dibiayai oleh penggunaan hutang.
Dengan demikian solvabilitas merupakankemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangkapendek maupun
jangka panjang.Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginyaresiko keuangan perusahaan.Tingginya resiko ini menunjukkan
adanya kemungkinanbahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupapokok maupun bunga.Resiko
perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaanmengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang
akanmempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderungmenunda penyampaian laporan keuangan berisi berita
buruk Weston dan Copeland,1995 dalam Andi, 2011: 157 Menurut Moeljadi 2006:51, mendefininisikan tentang solvabilitas,
yaitu: solvabilitas merupakan salah satu rasio keuangan perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar total
hutangnya.Menurut Bambang Riyanto 2001:32, mendefinisikan tentang solvabilitas, yaitu: “solvabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi segala kewajiaban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan.
Berdasarkan definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa solvabilitas adalah ukuran seberapa besar kemampuandaya ungkit
Universitas Sumatera Utara
perusahaan untuk membayar semua kewajibannya pada saat keadaan operasi atau akan dilikuidasikan.Jumingan 2006:122, menyatakan bahwa
tingkat solvabiltas solvency level dapat diukur dengan rasio total hutang dengan modal sendiri Debt to Equity Ratio, yaitu: “Debt to Equity Ratio
yaitu rasio solvabilitas yang bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah total hutang yang dijamin dengan modal sendiri”.
Debt to Equity Ratio DER dapat dihitung sebagai berikut :
Oleh karena penjelasan diatas, maka penulis memilih rumus DER atau sering disebut dengan Debt to Equity Ratio sebagai alat ukur solvabilitas.
Hal ini dikarenakan DER membandingkan seberapa besar total hutangnya yang akan dijamin oleh modal sendiri.
2.1.3.6. Profitabilitas