15
4. Prinsip-prinsip Corporate Ethics Etika Perusahaan
Menurut Keraf 1998 : 74-81 prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam perusahaan antara lain:
a. Prinsip otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bebas
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Dalam etika,
kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis. Seorang pelaku bisnis hanya mungkin bertindak secara etis kalau dia diberi
kebebasan dan kewenangan penuh untuk mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan apa yang dianggapnya baik. Hanya orang
yang bebas yang bisa bertindak secara etis karena tindakan etis adalah tindakan yang bersumber dari kemauan baik serta kesadaran pribadi.
b. Prinsip kejujuran Meskipun masih banyak pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatannya
pada tipu-menipu dan tindakan curang, tetapi kejujuran pada hakikatnya adalah salah satu prinsip etika bisnis yang sangat penting.
Paling tidak dalam tiga lingkup kegiatan bisnis bisa ditunjukkan bahwa bisnis tidak bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak berdasarkan
pada prinsip kejujuran. Lingkup kegiatan bisnis tersebut antara lain: 1 kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak, 2 kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa
16 dengan mutu dan harga sebanding, dan 3 kejujuran relevan dalam
hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Dalam ketiga wujud tersebut, kejujuran terkait erat dengan kepercayaan. Padahal
kepercayaan adalah aset yang sangat berharga bagi kegiatan bisnis. c. Prinsip keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional
obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Demikian pula, prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah dalam
relasi eksternal perusahaan maupun relasi internal perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing.
d. Prinsip saling menguntungkan mutual benefit Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini
menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win situation.
e. Integritas moral Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan agar dia perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaannya.
Ada sebuah imperatif moral yang berlaku bagi dirinya sendiri dan
17 perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap dipercaya,
tetap paling unggul, tetap yang terbaik.
5. Tahap-tahap Pembentukan Corporate Ethical Values Nilai Etika