21 mengenai untung rugi antara bertahan atau meninggalkan organisasi,
maka komitmen bersinambung sering disebut sebagai komitmen rasional.
c. Komitmen normatif merefleksikan adanya perasaan wajib untuk tetap bekerja dalam organisasi. Ini berarti, bahwa anggota yang memiliki
sikap normatif tinggi merasa bahwa mereka wajib bertahan dalam organisasi.
C. Kinerja
1. Definisi Kinerja
Job performance kinerja adalah tingkat produktifitas seorang karyawan, relatif pada rekan kerjanya, pada beberapa hasil dan perilaku
yang terkait dengan tugas. Kinerja dipengaruhi oleh variabel yang terkait dengan pekerjaan meliputi role-stress dan konflik kerjanon-kerja. Babin
Boles, 1998. Sementara Robbins 2001: 259 menjelaskan bahwa kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada
pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang sesuai dengan tujuan
organisasi, misalnya kualitas kerja, kuantitas kerja, efisiensi, dan kriteria efektivitas lainnya Gibson et al., 2000 : 13. Sedangkan menurut As’ad
1999 : 48 kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
22 Menurut Steers dalam Suharto Cahyono, 2005 faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja adalah: a. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
b. Kejelasan dan penerimaan atau penjelasan peran seorang pekerja yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang
diberikan kepadanya. c. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi yang mendorong,
mengarahkan dan mempertahankan perilaku Menurut McCormick dan Tiffin dalam Suharto Cahyono, 2005
terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu: a. Variabel individu
Variabel individu terdiri dari pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur, motivasi, keadaan fisik, kepribadian dan sikap.
b. Variabel situasional Variabel situasional menyangkut dua faktor yaitu:
1 Faktor sosial dari organisasi, meliputi: kebijakan, jenis latihan dan pengalaman, sistem upah serta lingkungan sosial.
2 Faktor fisik dan pekerjaan, meliputi: metode kerja, pengaturan dan kondisi, perlengkapan kerja, pengaturan ruang kerja, kebisingan,
penyinaran dan temperatur.
3. Indikator-indikator yang Digunakan dalam Pengukuran Kinerja