perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
c. Sampah yang berupa debuabu, dan
d. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti sampah berasal dari
industri yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisis berbahaya. Menurut Azrul Azwar 1996 : 54 menjelaskan bahwa macam sampah
dikenal beberapa cara pembagian : 1 Jenis sampah berdasarkan zat pembentuk yakni : Sampah organik dan, Sampah anorganik. 2 Jenis sampah berdasarkan
atas dasar sifat yakni : Sampah yang mudah membusuk, Sampah yang tidak mudah membusuk, Sampah yang mudah terbakar, Sampah yang tidak mudah
terbakar.
5. Sumber Sampah
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 bahwa yang dimaksud dengan ”sumber sampah adalah asal timbulnya sampah” Anonim,2008:2.
Dari kutipan tersebut dapat dikatakan bahwa sumber sampah segala sesuatu yang dapat menyebabkan timbulnya sampah.
Sampah perlu diketahui sumber atau asalnya karena sebagai upaya untuk melakukan penanganan secara terprogram. Ada beberapa sumber atau asal
sampah antara lain : a.
Sampah domestik yaitu sampah yang berasal dari tempat pemukiman, biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga tunggal atau beberapa
keluarga yang tinggal dalam suatu rumah atau bangunan perumahan. Sampah yang dihasilkan biasanya berupa sisa-sisa sayuran, sisa-sisa makanan, dan
bekas pembungkus yang berbentuk sampah basah
garbage
dan sampah kering
rubbish.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
b. Sampah dari sarana pelayanan masyarakat. Sarana pelayanan masyarakat
adalah tempat-tempat : hiburan umum, parkir, pelayanan kesehatan, gedung pertemuan, pantai sebagai tempat rekreasi dan jalan umum. Sampah yang
dihasilkan pada tempat-tempat tersebut biasanya berupa sampah anorganik dan organik.
c. Sampah dari tempat umum. Tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan
banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan, seperti pasar, toko, tempat penginapan, warung restoran kafe. Jenis sampah yang dihasilkan
misalnya sisa sayuran, sisa makanan, sisa pembungkus makanan, dan sampah kering seperti sisa bahan bangunan dan abu.
d. Sampah alami yaitu sampah yang dihasilkan dari akbiat bencana alam, seperti
sampah yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan. e.
Sampah industri yaitu sampah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Jenis sampah industri tergantung pada kegiatan industri itu sendiri. Misalnya pada
industri keramik maka sampah yang dihasilkan adalah potongan atau pecahan- pecahan keramik.
6. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah yang baik tidak akan berdampak negatif pada kesehatan lingkungan yang merugikan bagi kehidupan manusia serta tidak
menjadi tempat perantara perkembangbiakan penyakit dan juga tidak mencemari udara, air dan tanah. Namun sering dijumpai sampah tidak pada tempatnya
sehingga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Sampah yang tidak dikelola secara baik dapat berfungsi sebagai tempat berkembangbiaknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
mikroorganisme, yang dapat menimbulkan bau busuk dan dampak negatif pada kesehatan lingkungan.
Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan ”pengelolaan sampah adalah
kegiatan yang sistemis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah” Anonim, 2008: 2.
Definisi Pengelolaan sampah menurut Yuli Soemirat Slamet 2002:156 dilakukan atas dasar pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Untuk
mencegah terjadinya penyakit, Konservasi sumber daya alam, Mencegah gangguan estetika keindahan, Memberi insentif untuk daur ulangpemanfaatan
kembali, Kuantitas dan kualitas sampah akan meningkat. Dijelaskan oleh Yuli Soemirat Slamet bahwa Kenyataan yang ada pada
saat sekarang sampah sulit dikelola oleh karena beberapa hal antara lain: ”Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan
masyarakat untuk mengelola dan memahami persoalan persampahan; meningkatnya tingkat hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan
pengetahuan tentang persampahan; meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan; kebiasaan
pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, air, menimbulkan turunnya harga tanah karena daerah
yang turun kadar estetiknya, bau, dan memperbanyak populasi lalat dan tikus; kegagalan dalam daur ulang ataupun pemanfaatan kembali barang bekas. Juga
ketidakmampuan orang memelihara barangnya, sehingga cepat rusak. Ataupun produk manufaktor yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi
sampah; semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai tempat pembuangan akan sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan
sampah, juga terjadi kompetisi yang semakin rumit akan penggunaan sampah;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan, Sulitnya menyimpan sampah sementara yang cepat busuk, karena cuaca yang panas; sulitnya mencari
partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan; pembiayaan yang tidak memadai, mengingat bahwa hingga saat ini
kebanyakan sampah dikelola oleh jawatan pemerintah; pengelolaan sampah di masa lalu dan saat ini kurang memperhatikan faktor-faktor non teknis, seperti
partisipasi masyarakat dan penyuluhan tentang hidup sehat dan bersih. Yuli Soemirat, 2002: 156.
Pengelolaan sampah dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu lingkungan yang bersih, sehat dan aman serta semua faktor-faktor lingkungan berfungsi
sesuai dengan peruntukannya. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja dan biaya sedikit tanpa mengganggu atau merugikan
faktor-faktor lingkungan. Hasil maksimum yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Sumber atau sarana yang digunakan misalnya : tenaga
kerja
man,
biaya
money,
pelayanan
service,
waktu
time,
bahan-bahan pokok
materials
, peralatan atau mesin
machine
, dan cara kerja
method.
Dalam pengelolaan sampah diperlukan adanya manajemen personalia yang baik. Yang dimaksud dengan manajemen personalia menurut Edwin Flippo
bahwa: ”Manajemen
personalia adalah
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan , organisasi dan masyarakat” Flippo, 1996 : 5.
Dari kutipan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa dalam pengelolaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
sampah yang baik diperlukan perencanaan dan pengorganisasian secara terintegrasi oleh pemerintah bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat
untuk mencapai tujuan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat dan nyaman. Selanjutnya di dalam buku yang berjudul ”Pembuangan Sampah” yang
diterbitkan oleh Proyek Pembangunan Pendidikan Tenaga Sanitase Pusat Jakarta disebutkan bahwa:
”Pengelolaan sampah dapat didefinisikan sebagai suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan sementara,
pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, pemrosesan dan pembuangan sampah dengan suatu cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari
kesehatan masyarakat, ekonomi, teknik
engineering
, perlindungan alam
conservation
, keindahan dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya dan juga mempertimbangkan sikap masyarakat” Anonim, 1987 : 30.
Berdasarkan kutipan tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa di dalam pengelolaan sampah hendaknya dilakukan pengaturan kegiatan-kegiatan:
1 Penimbunan sampah, 2 Penyimpanan sampah sementara, 3 Pengumpulan sampah di bak sampah atau container, 4 Pemindahan atau pengangkutan
sampah, 5 Pemrosesan dan pembuangan sampah, 6 Pemusnahan sampah. Keenam tahapan tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan suatu
cara yang terbaik bagi kesehatan masyarakat dengan mempetimbangkan prinsip- prinsip: 1 Ekonomis, 2 Teknik yang dapat digunakan, 3 Perlindungan alam,
4 Keindahan, 5 Sikap masyarakat.
7. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga