perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
3 Setahun terakhir anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru;
4 Luas lantai rumah paling kurang 8 m
2
untuk tiap penghuni; 5 Tiga bulan terakhir anggota keluarga dalam keadaan sehat dan dapat
melaksanakan tugas fungsi masing-masing; 6 Ada anggota keluarga umur15 tahun ke atas berpenghasilan tetap;
7 Anggota keluarga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulis 8 PUS dengan anak hidup 2 atau lebih saat ini memakai kontrasepsi.
d. Keluarga Sejahtera Tahap III 1 Berupaya meningkatkan pengetahuan agama;
2 Sebagian penghasilan keluarga ditabung; 3 Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang sekali sehari dan
dimanfaatkan untuk berkomunikasi; 4 Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal; 5 Keluarga berekreasi di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan;
6 Keluarga memperoleh berita dari surat kabarradioTVmajalah; 7 Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi setempat.
e. Keluarga Sejahtera tahap III Plus 1 Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial; 2 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan yayasan
institusi masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin sejahtera maka
keluarga tersebut semakin banyak dapat melakukan aktivitas untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
E. Sikap Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah
1. Pengertian Sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
”Sikap adalah suatu predisposisi untuk melakukan perbuatan, suatu keadaan siap untuk bertindak dengan cara tertentu. Sikap adalah keadaan umum
pada individu yang mengacu keberbagai cara bertingkah laku. Dengan kata lain, tingkah laku seseorang adalah konsisten dengan sikapnya, seperti menyukai,
berteman, membantu, menghormati, dan sebagainya”. Oemar Hamalik, 1993: 110.
Dari kutipan tersebut di atas dapat diartikan bahwa sikap merupakan
proses oreintasi, yakni proses yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara selektif dengan lingkungannya. Dengan sikap itu maka seseorang akan
berorientasi untuk melakukan suatu perbuatan yang selaras dengan sikapnya. Sikap sebagai suatu inferensi, artinya sikap itu sendiri tak dapat diamati
secara langsung. Yang dapat diamati adalah tingkah laku. Berdasarkan tingkah laku teramati itu, dapat ditafsirkan, ditentukan sikapnya. Oemar Hamalik,
1993: 110. Sikap, menurut Nasution 1992:27 diartikan sebagai perhatian yang
kemudian bertindak yang mengandung perasaan. Sikap sebagai satu faktor tingkah laku dan perasaan seseorang, merupakan faktor
phsycis non intelectual
dan berpengaruh terhadap semangat bertindak. Pendapat yang lain menurut Winkel 1978:18 arti sikap adalah
kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang-- bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
Dalam kehidupan sehari-hari masalah sikap berkaitan erat dengan aktivitas dalam segala hal. Secara umum Suharsimi Arikunto 1998:103
mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan seseorang untuk menerima atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
menolak suatu kegiatan. Pengertian ini menitik beratkan pada kecenderungan manusia untuk menerima atau menolak suatu kegiatan saja, akan tetapi jika
ditinjau lebih lanjut sikap seseorang tidak hanya terhadap sesuatu kegiatan tetapi dapat juga terhadap benda, manusia, atau suasana tertentu.
Jadi sikap seseorang dalam pengelolaan sampah adalah suatu aktivitas seseorang untuk melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan dorongan
perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut atau sikap dalam penguasaan ilmu pengetahuan.
2. Ciri-Ciri Sikap