perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
5. Tingkat Kesejahteraan Keluarga
Keluarga yang sejahtera dan bahagia merupakan dambaan setiap orang. Penilaian kesejahteraan penduduk dapat dilihat atau diukur dari aspek dan sangat
bervariasi. Ada yang menggunakan pendekatan ekonomi, ada pula yang menggunakan pendekatan sosial.
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Jawa Tengah 1994: 4 disebutkan bahwa keluarga sejahtera dikelompokkan atas 5
lima tahap atau kategori dilihat dari segi tahapan pencapaian kesejahteraannya, yaitu:
a. Keluarga Pra Sejahtera 1 Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut agamanya;
2 Seluruh anggota keluarga tidak mampu makan dua kali sehari; 3 Seluruh anggota keluarga tidak memiliki pakaian berbeda untuk di rumah,
bekerja, sekolah dan bepergian; 4 Bagian terluas dari rumah berlantai tanah;
5 Tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana kesehatan. b. Keluarga Sejahtera Tahap I
1 Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama; 2 Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih;
3 Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja sekolah dan bepergian;
4 Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah 5 Anak sakit atau Pasangan Usia Subur PUS ingin ber KB dibawa ke sarana
kesehatan. c. Keluarga Sejahtera Tahap II
1 Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama secara teratur;
2 Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging, ikantelur;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
3 Setahun terakhir anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru;
4 Luas lantai rumah paling kurang 8 m
2
untuk tiap penghuni; 5 Tiga bulan terakhir anggota keluarga dalam keadaan sehat dan dapat
melaksanakan tugas fungsi masing-masing; 6 Ada anggota keluarga umur15 tahun ke atas berpenghasilan tetap;
7 Anggota keluarga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulis 8 PUS dengan anak hidup 2 atau lebih saat ini memakai kontrasepsi.
d. Keluarga Sejahtera Tahap III 1 Berupaya meningkatkan pengetahuan agama;
2 Sebagian penghasilan keluarga ditabung; 3 Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang sekali sehari dan
dimanfaatkan untuk berkomunikasi; 4 Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal; 5 Keluarga berekreasi di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan;
6 Keluarga memperoleh berita dari surat kabarradioTVmajalah; 7 Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi setempat.
e. Keluarga Sejahtera tahap III Plus 1 Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial; 2 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan yayasan
institusi masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin sejahtera maka
keluarga tersebut semakin banyak dapat melakukan aktivitas untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
E. Sikap Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah