Analisis Lanjut Anava Hasil Pengujian Hipotesis 1. Analisis Variansi Tiga Jalan

commit to user 74 3 H 03 ditolak karena F c = 125,4830 F 0,05;1,120 = 3,92 Kesimpulan : Karena H 03 ditolak, maka ada perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir konkrit tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 4 H 04 ditolak karena F ab = 4,1024 F 0,05;1,120 = 3,92 Kesimpulan : Karena H 04 ditolak, maka ada interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan kemampuan berpikir abstrak terhadap kemampuan kognitif fisika siswa 5 H 05 diterima karena F ac = 1,4370 F 0,05;1,120 = 3,92 Kesimpulan : Karena H 05 diterima, maka tidak ada interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 6 H 06 ditolak karena F bc = 4,7995 F 0,05;1,120 = 3,92 Kesimpulan : Karena H 06 ditolak, maka ada interaksi antara pengaruh kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 7 H 07 diterima karena F bc = 1,6420 F 0,05;1,120 = 3,92 Kesimpulan : Karena H 07 diterima, maka tidak ada interaksi antara pengaruh media pembelajaran, kemampuan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa.

2. Analisis Lanjut Anava

Setelah dilakukan uji anava, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda dengan metode Shceffe untuk mengethaui lebih lanjut tentang perbedaan rerata pada anava. Hasil rangkuman uji komparasi ganda disajikan pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Rangkuman Uji Komparasi Ganda H Komparasi Ganda Rerata Statistik uji Harga Kritik P Kesimpulan 1 2 F 0,05 1 µ 1 . vs µ 2 . 7.3375 7.78125 8.6130 3,92 0,05 Signifikan 2 µ . 1 vs µ. 2 8.4525 7.0875 40.7485 3,92 0,05 Signifikan 3 µ . 3 vs µ. 4 8.3625 6.3375 89.1319 3,92 0,05 Signifikan 4 µ 11 vs µ 12 8.3750 7.0250 20.4316 3,92 0,05 Signifikan commit to user 75 H Komparasi Ganda Rerata Statistik uji Harga Kritik P Kesimpulan 1 2 F 0,05 µ 21 vs µ 22 8.5300 7.1500 21.3498 3,92 0,05 Signifikan µ 11 vs µ 21 8.3750 8.5300 0.2693 3,92 0,05 Tidak signifikan µ 12 vs µ 22 7.0250 7.1500 0.1751 3,92 0,05 Tidak signifikan 6 µ . 1 . 3 vs µ. 2 . 3 8.4075 7.7250 20.2497 3,92 0,05 signifikan µ . 1 . 3 vs µ. 1 . 4 8.4075 7.3975 44.3462 3,92 0,05 Signifikan µ . 1 . 4 vs µ. 2 . 4 7.3975 6.7125 20.3983 3,92 0,05 Signifikan µ . 2 . 3 vs µ. 2 . 4 7.7250 6.7125 44.5660 3,92 0,05 Signifikan Berdasarkan hasil uji lanjut anava pada tabel 4.14 diperoleh beberapa hal sebagai berikut: a. Untuk hipotesis pertama F •1 - •2 F 0.05;1,20 dan 2 1 • • X X Rerata perlakuan 1 dan 2 yaitu 3375 , 7 1 = • X dan 78125 , 7 2 = • X . Karena • • 2 1 X X , maka ditinjau dari keefektifan perlakuan, secara umum penggunaan media laboratorium lebih baik dari pada penggunaan media simulasi komputer jika pembelajaran fisika gerak harmonis sederhana dilakukan untuk kelas XI SMA N 1 Karanganom. b. Untuk hipotesis kedua F •1 - •2 F 0.05;1,20 dan 2 1 • • X X Berarti, pada kelompok 1 dan 2, secara signifikan siswa yang memiliki kemampuan abstrak tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan abstrak rendah. c. Untuk hipotesis ketiga F •3 - •4 F 0.05;1,20 dan 4 3 • • X X Berarti, pada kelompok 1 dan 2, secara signifikan siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkret tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkret rendah. commit to user 76 d. Untuk hipotesis keempat 1 F 11-12 F 0.05;1,20 dan 11 12 X X Interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media simulasi Komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 2 F 21-22 F 0.05;1,20 dan 21 22 X X Interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 3 F 11-21 F 0.05;1,20 dan 11 21 X X Interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 4 F 12-22 F 0.05;1,20 dan 12 22 X X Interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. e. Untuk hipotesis keenam 1 F. 1 . 3 – . 2 . 3 F 0.05;1,20 dan 1 3 2 3 X X • • • • Interaksi antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit tinggi terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 2 F. 1 . 3 – . 1 . 4 F 0.05;1,20 dan 1 3 1 4 X X • • • • Interaksi antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa commit to user 77 dibandingkan interaksi antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 3 F. 1 . 4 – . 2 . 4 F 0.05;1,20 dan 1 4 2 4 X X • • • • Interaksi antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. 4 F. 2 . 3 – . 2 . 4 F 0.05;1,20 dan 2 3 2 4 X X • • • • Interaksi antara kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan ketrampilan proses ditinjau dari penguasaan alat laboratorium pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA

0 4 66

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR BERATURAN DI SMA TAHUN 2008 2009

0 5 81

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 111

Penggunaan model quantum teaching melalui metode permainan dan simulasi pada pembelajaran fisika pokok bahasan gerak lurus ditinjau dari keaktifan siswa

0 5 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 7 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN RIIL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK HARMONIS SEDERHANA MAN 1 SURAKARTA

0 0 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA POKOK BAHASAN GERAK HARMONIK SEDERHANA SKRIPSI

0 1 18

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KOMPUTER PADA SUB POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA UNTUK SISWA SMA

0 0 16

MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK MELINGKAR DI SMA SKRIPSI

0 0 18