Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Metode Analisis Data

commit to user 33

BAB III METODE PENELITIAN

Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan prinsip-prinsip umum. Bertujuan untuk menemukan ilmu pengetahuan baru, mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada, mencari tahu tentang suatu persoalan yang layak diteliti, memperoleh jawaban tentang suatu persoalan yang ingin diketahui dan kemudian mencari solusinya.

1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi Populasi adalah sekumpulan dari orang, kejadian atau sesuatu yang menjadi perhatian peneliti untuk diteliti Sekaran, 2003. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan yang pernah menyaksikan iklan Sampo ZINC versi Agnes Monica. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi untuk diteliti Sekaran, 2003. 33 commit to user 34 Syarat utama dalam pengambilan sampel suatu populasi adalah bahwa sampel harus mewakili populasi, dan sampel harus merupakan dalam bentuk kecil miniature population. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang sudah pernah melihat paparan iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di televisi lebih dari 1satu kali. Penelitian ini mengambil sampel 150 responden yang diambil dari mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam pengembilan sampel adalah purposive sampling. Sampel diambil dengan menggunakan kriteria tertentu, yaitu sampel diambil dari mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret dan sudah pernah melihat paparan iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di Televisi. Hal ini dilakukan untuk menegtahui seberapa jauh image bintang iklan sampo ZINC mempengaruhi merek dan minat beli sehingga tidak terjadi bias dalam pengisian kuesioner.

2. Desain Penelitian

a. Desain Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan commit to user 35 pada kedekatan dengan tempat tinggal peneliti, sehingga akan menghemat biaya dan waktu pelaksanaan. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNS yang pernah melihat tayangan iklan sampo ZINC di televisi yang dibintangi oleh Agnes Monica. Ditinjau dari tujuan, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian pengujian hipotesis yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Dilihat dari hubungan antar variabelnya, penelitian ini merupakan penelitian kausal, yaitu penelitian diadakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel, variabel yang satu menyebabkan atau menentukan nilai variabel yang lain Ghozali, 2005. Penelitian ini menggunakan desain survey yaitu, penelitian mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

b. Definisi Operasional, Instrumen Penelitian dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang dilakukan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut Nazir,2003. Definisi ini akan memberikan batasan, ciri atau indikator suatu variabel tersebut, sehingga, dalam definisi operasional ini harus dirinci ciri-ciri atau indikator yang akan diteliti dan bagaimana mengamatinya. Berikut adalah penjelasan mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini berikut definisi operasionalnya: commit to user 36 1 Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen Sekaran, 2000. Variabel independen dalam penelitian ini adalah celebrity endorser. Celebrity endorser merupakan sumber pesan. Ketika bintang idola dalam iklan dipersepsi kredibel, maka dapat mengubah sikap melalui psikologi yang disebut internalisasi. Internalisasi dapat terjadi ketika konsumen menerima posisi bintang iklan pada informasi yang mereka miliki. Hal penting yang dimiliki dari kredibilitas bintang idola dalam iklan adalah daya tarik, kepercayaan dan keahlian. a Daya Tarik Attractiveness Attractiveness adalah daya tarik yang bisa dikategorikan dalam dua komponen: daya tarik fisik dan daya tarik kesesuaian produk. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Kesan yang ditampilkan oleh bintang iklan. 2. Kesesuaian karakteristik bintang iklan dengan kesesuaian produk yang diiklankan. b Kepercayaan Trustworthiness Trustworthiness adalah sebagai sumber yang dapat dipercaya dalam penyampaian pesan iklan. commit to user 37 Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Reputasi objektif bintang iklan dalam penyampaian pesan iklan. 2. Kehandalan bintang iklan dalam penyampaian pesan iklan. c Keahlaian Expertise Expertise adalah keahlian merujuk pada pengetahuan, pengalaman, dan keahlian tertentu dari sosok bintang iklan. Indikatornya adalahLa Ferle and Choi, 2005: 1. Tingkat pengetahuan, pengalaman atau keterampilan bintang iklan yang berhubungan dan sesuai dengan tema komunikasi iklan atau topiknya. 2. Pandangan khalayak sasaran terhadap bintang iklan sebagai pendukung iklan. 2 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: a Minat Pembelian Minat pembelian adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan kemudian pada akhirnya melakuakan pembelian pada suatu alternatif yang paling commit to user 38 disukai atau proses yang dilalui oleh konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Minat untuk mencari informasi tentang produk tersebut. 2. Minat untuk selalu mencari informasi tentang produk sampo ZINC untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang digunakan tersebut. b Sikap Terhadap Merek Brand Attitude Sikap terhadap merek atau brand attitude didefinisikan sebagai kecenderungan yang dipelajari konsumen untuk mengevaluasi merek tertentu yang dimulai sangat jelek sampai sangat bagus Assel, 2001. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Produk yang diiklankan merupakan produk yang berkualitas 2. Produk yang diiklankan merupakan produk yang memenuhi kebutuhan serta memuaskan pelanggan 3. Produk yang diiklankan merupakan produk yang disukai oleh konsumen. c Sikap Terhadap Iklan Atittude The Add Sikap terhdap iklan atau attitude the add mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas commit to user 39 rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut Mowen dan Minor, 2001. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Kemampuan memberikan informasi tentang manfaat produk. 2. Kemampuan memberikan informasi tentang kualitas produk 3. Kemampuan memberikan informasi tentang keunggulan produk. c. Instrumen Penelitian dan Skala Penelitian Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu suatu angket pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban mereka Sekaran, 2000. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala ini dugunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 1999. Skala ini berinteraksi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut: SS : Sangat Setuju :memiliki skor 5 lima S : Setuju :memiliki skor 4 empat N : Netral :memiliki skor 3 tiga TS : Tidak Setuju :memiliki skor 2 dua STS: Sangat Tidak Setuju :memiliki skor 1 satu commit to user 40 d. Sumber Data Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumebr data penelitian ada 2 dua, yaitu: 1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung dari responden oleh peneliti Indriantoro, 1999 : 146. Dalam penelitian data primer yang dibutuhkan meliputi hasil data kuesioner atau hasil wawancara dengan responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari penyebaran koesioner yang dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Indriantoro, 1999 :147 . e. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, yaitu sebagai berikut : commit to user 41 1. Kuesioner Kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut, bersifat tertutup, maksudnya alternatif jawaban atas pertanyaan tersebut telah disediakan dan responden tidak diberi kesempatan menjawab yang lain di luar jawaban yang telah disediakan. 2. Wawancara Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang gambaran umum perusahaan dan memperoleh gambaran secara langsung sehingga lebih memudahkan bagi peneliti dalam memahami permasalahan yang ada.

3. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equatioan Modelling SEM. SEM merupakan teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan Hair et al., 1998:711. Pengujian hipotesis dilakuakan dengan commit to user 42 menggunakan program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan. a. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghazali, 2005. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar, serta sebaliknya alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya Jogiyanto, 2004. Confirmatory factor analysis CFA akan dilakukan peneliti terhadap sembilan faktor atau konstruk dalam penelitian ini dengan bantuan program SPSS for windows versi 15. Menurut Heir et al, 1998, factor loding lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, factor loding ± 0.40 dianggap lebih baik dan sesuai dengan rules of thumb yang dipakai para peneliti, dan factor loading ≥ 0.50 diangggap signifikan. Jadi semakin besar nilai absolut factor loading, semakin penting loading tersebut menginterprestasikan konstruknya. Pada penelitian ini menggunakan pedoman factor loading ≥ 0.50. commit to user 43 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan prosedur pengujian statistik yang dianggap relevan untuk mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS for windows 15. Sekaran 2006 mengatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliabel apabila nilainya 0,60. Selanjutnya, tingkatan reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut: jika alpha atau r hitung 1 0,8-1,0 = Reliabillitas baik, 2 0,60- 0,79= Reliabilitas diterima, 3 Kurang dari 0,60= Reliabilitas kurang baik. Dengan demikian, prosedur pengujian ini dapat memberikan jaminan bahwa datanya memenuhi kriteria kelayakan untuk dianalisis dengan menggunakan metode-metode statistik yang lain. 3. Analisis Deskriptif Sebelum data diproses, dianalisis dan diinterprestasikan sesuai dengan kategorinya masing masing, maka terlebih dahulu penulis akan mendeskripsikan responden berdasarkan karakteristik konsumen yang meliputi: attractivenes, trustworthiness, expertise. commit to user 44 b. Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Stuctural Equation Modelling SEM. SEM merupakan teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan Hair et al., 1998:711. Pengujian hipotesis dilakuakan dengan menggunakan program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model struktural dengan pendekatan SEM, yaitu: 1. Uji Kecakupan Sampel Model estimasi Maximum Likelihood ML minimum diperlukan sampel 100. ketika sampel dinaikan diatas nilai 100, metode ML meningkat sensitivitasnya untuk menditeksi perbedaan antar data. Begitu sampel menjadi besar diatas 400-500, maka metode ML menjadi sangat sensitif dan selalu menghasilkan perbedaan secara signifikan sehingga ukuran Goodness of fit menjadi jelek. Jadi dapat direkomendasikan bahwa ukuran sampel antara 100-200 harus digunakan untuk model estimasi ML Ghozali 2005:21. Menurut Hair et al., 1998:742 ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 responden untuk setiap estimated parameter paameter yang diukur. commit to user 45 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio cr pada swekness dan kurtosis dengan nilai batas di bawah ± 2,58. Normalitas multivariate dilihat pada assessment of normality baris bawah kanan, dan mempunyai nilai batas ± 2,58. Apabila data terdistribusi normal baik secara univariate individu dan multivariate secara bersama-sama maka pengujian data outlier tidak perlu diperlukan Santoso, 2007:8 Normalitas dibagi menjadi dua yaitu: 1 Univariate normality normalitas univariat 2 Multivariate normality normalitas multivariat Apabila data memiliki multivariate normality, maka data tersebut pasti jiga memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality maka belum tentu data juga memiliki multivariate normality Ghozali dan Fuad, 2005 dalam Wahyudi, 2005:24. Curran et. al., Ghozali dan Fuad, 2005 dalam Wahyudi, 2005:24 membagi jenis distribusi data menjadi tiga bagian, yaitu: 1 Normal, apabila nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang dari 7. commit to user 46 2 Moderatly non-normal, apabila besarnya data yang tidak normal adalah sedang. Nilai swekness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis kurang dari 7. 3 Extremely non-normal, apabila distribusi data yang tidak normal sangat besar. Nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21. 3. Uji Outliers Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentik nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal maupun untuk variabel kombinasi. Dalam analisis multivariate, adanya outliers dapat diuji dengan statistik Chi squere terhadap nilai mahalanobis distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah konstuk yang digunakan dalam penelitian Hair et al., 1998:75. Bila terdapat observasi yang mempunyai nilai mahalanobis distance square yang lebih besar dari hi Squere maka observasi tersebut adalah outliers. Pada umumnya perlakuan terhadap outlier adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan outlier, maka observasi dapat diikutsertakan dalam commit to user 47 analisis selanjutnya. Evaluasi outlier ini dilakuakan dengan bantuan program komputer AMOS. 4. Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit Pada analisis SEM, tidak ada alat uji statistic tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model Hair et. al., 1998:745. Tetapi berbagai fix index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajian. Fit index yang digunakan meliputi: 1 Chi Square Tujuan analisis Chi Square adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuia dengan data. Dalam pengujian ini nilai Chi Square yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara martiks kovarian data dan martiks kovarian yang diestimasi. 2 Normed Chi Square CMINDF CMINDF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubunan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang commit to user 48 direkomendasikan adalah nilai CMINDF kurang dari 2,0 atau 3,0. 3 Goodness Of Fit Index GFI Goodness Of Fit Index mencerminkan tingkat kesesuian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian dengan baik. 4 Adjusted goodness fit of index AGFI Adjusted goodness fit of index merupakan pengembangan dari GFI yang telah disesuaikan dengan rasio dari degree of freedom model yan diajukan dengan degree of freedom dari null model model konstruk tunggal dengan semua indicator pengukuran konstruk. Nilai yang direkomendasikan adalah besar atau sama dengan 0,9. semakin besar nilai AFGI maka semakin baik kesesuaian yan dimiliki model. 5 Comparative Fit Index CFI CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental. Besaran indeks inii adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai commit to user 49 yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untik dipakai karena indeks ini relative tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai CFI lebih besar atau sama dengan 0,95. 6 Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengukur fit model menggantikan chi square statistik dalam jumlah sample yang besar. Nilai RMSEA lebih besar atau sama dengan 0,08 mengidentifikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model. 7 Tucker Lewis Index TLI TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai nilai TLI lebih besar atau sama dengan 0,9. commit to user 50 8 Normed Fit Index NFI Normed Fit Index merupakan indeks kesesuaian incremental. Nilai yang direkomendasikan adalah nilai NFI lebih besar atau sama dengan 0,9. 9 Incremental Fix Index IFI Incremental Fix Index digunakan untuk mengatasi masalah parsimoni dan ukuran sampel. Nilai yang perlu diperhatikan dalam IFI adalah IFI0,09. 5. Uji Hipotesis Setelah kriteria Goodness of Fit dapat terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadapa pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan bantuan AMOS 4.01 dengan menganalisis hubungan diantara varisbel-variabel laten. Pengujian hipotesis dilakuka dengan cara; 1 menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang disarankan pada nilai C.R. 2 dengan melihat standardized structural path coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubngan yang telah dihipotesisikan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji dapat terbukti Wahyudi, 2005:32. commit to user 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data Responden

Deskripsi data responden diperoleh berdasarkan distribusi data tentang usia, jenis kelamin, jurusan dan frekuensi melihat iklan. Adapun hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden Usia Frekuensi Persentase 17-19 tahun 40 26.7 20-22 tahun 58 38.7 23-25 tahun 49 32.7 26-28 tahun 3 2.0 Jumlah Resp 150 100 Sumber : data primer yang diolah, 2010. Berdasarkan tabel tersebut di atas, mayoritas responden memiliki usia 20 sampai 22 tahun sebanyak 58 responden atau 38.7. 51

Dokumen yang terkait

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN KEKUATAN SELEBRITI ENDORSER IKLAN IM3 PLAY 24 JAM TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)

0 10 24

Analisis pengaruh pemanfaatan endoser, brand image, dan trust/kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk: ( studi kasus pada mahasiswa UIN Jakarta konsumen tolak angin cair )

1 4 160

Analisis pengaruh endorser, pendidikan audiens dan kreatifitas iklan terhadap efektifitas iklan serta dampaknya terhadap sikap merek produk : studi kasus pada iklan sunsilk co creation versi Julie Estelie dan Thomas Taw

0 17 132

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 6

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 17

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SUMBER IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH SIKAP KONSUMEN PADA IKLAN DAN MEREK.

0 1 7

PENGARUH SIKAP TERHADAP MEREK DAN SIKAP TERHADAP IKLAN PADA MINAT BELI KONSUMEN.

0 0 87

PENGARUH ENDORSER TYPE TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA IKLAN, SIKAP KONSUMEN PADA MEREK, DAN NIAT BELI PADA PRODUK LOW DAN HIGH INVOLVEMENT

0 1 123