commit to user 30
antara karakteristik bintang idola terhadap minat beli konsumen. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang
mahasiswa S1 Non-Reguler Fakultas Ekonomi UNS.
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Sumber: The importance of Perceived Endorser Credibility in South Korean
Advertising, 2005, Carrie La Ferle and Sejung Marina Choi
Minat pembelian terhadap produk yang diiklankan dipengaruhi secara langsung oleh sikap konsumen terhadap produk dan kredibilitas
selebriti endorser
yang memiliki
karakteristik attractiveness,
trustworthiness, expertise. Sikap konsumen kepada produk dipengaruhi oleh sikap konsumen kepada iklan produk dan kredibilitas selebriti
endorser. Sedangkan sikap konsumen terhadap iklan dipengaruhi oleh kredibiltas selebriti endorser.
H1b
H1c H2
H3 H1a
Endorser Celebrity
Attractiveness, Trustworthiness,
Expertise Attitude toward
the ad
Attitude toward the Brand
Purchase Intention
commit to user 31
F. HIPOTESIS
Pengaruh dari endorser sebagai sumber kredibilitas terhadap efektivitas iklan telah banyak dibahas dalam literatur marketing dan
psikologi sosial. Sesuai dengan pernyataan dari Fishbein dan Ajzen 1975, dalam Lafferty, 2002:3 kredibilitas sumber meningkatkan probabilitas
penerimaan klaim oleh pemirsa. Secara umum iklan yang disampaikan oleh sumber yang dimiliki kredibilitas tinggi akan lebih cepat diterima dan
disukai oleh pemirsa, dan mampumelakukan perubahan sikap Lafferty, 2002. Dengan demikian dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1a: Endorser selebriti berpengaruh terhadap sikap kepada iklan attitude toward the ad
H1b: Endorser selebriti berpengaruh terhadap sikap kepada produk atau merek attitude toward the brand
H1c: Endorser selebriti berpengaruh terhadap minat beli konsumen purchase intention.
Penelitian yang dilakukan oleh Heath dan Gaeth 1994, dalam Lafferty et al, 2002;7 menunjukan adanya akibat berurutan antara sikap
kepada iklan, sikap kepada produk, dan minat pembelian. Sikap kepada iklan mempengaruhi sikap terhadap merek dengan demikian dapat
dihipotesiskan: H2: sikap kepada iklan attitude toward the ad berpengaruh positif
terhadap sikap kepada merek attitude toward the brand
commit to user 32
Selanjutnya Heath dan Gaeth 1994, dalam Lafferty et al, 2002;7 menjelaskan bahwa sikap kepada produk berpengaruh terhadap minat
pembelian. Dengan demikian dapat dihipotesiskan sebagai berikut: H3: sikap kepada merek attitude toward the brand berpengaruh
positif terhadap minat beli konsumen Purchase Intention.
commit to user 33
BAB III METODE PENELITIAN
Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan prinsip-prinsip umum. Bertujuan untuk
menemukan ilmu pengetahuan baru, mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada, mencari tahu tentang suatu persoalan yang layak diteliti,
memperoleh jawaban tentang suatu persoalan yang ingin diketahui dan kemudian mencari solusinya.
1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi Populasi adalah sekumpulan dari orang, kejadian atau sesuatu yang
menjadi perhatian peneliti untuk diteliti Sekaran, 2003. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan yang pernah menyaksikan iklan Sampo ZINC versi Agnes Monica.
b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa
anggota yang dipilih dari populasi untuk diteliti Sekaran, 2003.
33
commit to user 34
Syarat utama dalam pengambilan sampel suatu populasi adalah bahwa sampel harus mewakili populasi, dan sampel harus merupakan dalam
bentuk kecil miniature population. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang sudah pernah melihat paparan iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di televisi lebih dari
1satu kali. Penelitian ini mengambil sampel 150 responden yang diambil dari
mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam pengembilan sampel adalah purposive sampling. Sampel diambil dengan menggunakan
kriteria tertentu, yaitu sampel diambil dari mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret dan sudah pernah melihat paparan
iklan sampo ZINC versi Agnes Monica di Televisi. Hal ini dilakukan untuk menegtahui seberapa jauh image bintang iklan sampo ZINC
mempengaruhi merek dan minat beli sehingga tidak terjadi bias dalam pengisian kuesioner.
2. Desain Penelitian
a. Desain Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan
commit to user 35
pada kedekatan dengan tempat tinggal peneliti, sehingga akan menghemat biaya dan waktu pelaksanaan. Subyek penelitian ini adalah
mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNS yang pernah melihat tayangan iklan sampo ZINC di televisi yang dibintangi oleh Agnes Monica.
Ditinjau dari tujuan, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian pengujian hipotesis yaitu penelitian yang menjelaskan
fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Dilihat dari hubungan antar variabelnya, penelitian ini merupakan penelitian kausal,
yaitu penelitian diadakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel, variabel yang satu menyebabkan atau menentukan nilai variabel yang
lain Ghozali, 2005. Penelitian ini menggunakan desain survey yaitu, penelitian mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok.
b. Definisi Operasional, Instrumen Penelitian dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang dilakukan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut
Nazir,2003. Definisi ini akan memberikan batasan, ciri atau indikator suatu variabel tersebut, sehingga, dalam definisi operasional ini harus
dirinci ciri-ciri atau indikator yang akan diteliti dan bagaimana mengamatinya. Berikut adalah penjelasan mengenai variabel-variabel
dalam penelitian ini berikut definisi operasionalnya:
commit to user 36
1 Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen Sekaran, 2000. Variabel independen dalam penelitian ini adalah celebrity endorser. Celebrity endorser
merupakan sumber pesan. Ketika bintang idola dalam iklan dipersepsi kredibel, maka dapat mengubah sikap melalui psikologi
yang disebut internalisasi. Internalisasi dapat terjadi ketika konsumen menerima posisi bintang iklan pada informasi yang
mereka miliki. Hal penting yang dimiliki dari kredibilitas bintang idola dalam iklan adalah daya tarik, kepercayaan dan keahlian.
a Daya Tarik Attractiveness Attractiveness adalah daya tarik yang bisa dikategorikan
dalam dua komponen: daya tarik fisik dan daya tarik kesesuaian produk. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005:
1. Kesan yang ditampilkan oleh bintang iklan. 2. Kesesuaian karakteristik bintang iklan dengan kesesuaian
produk yang diiklankan.
b Kepercayaan Trustworthiness
Trustworthiness adalah sebagai sumber yang dapat dipercaya dalam penyampaian pesan iklan.
commit to user 37
Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Reputasi objektif bintang iklan dalam penyampaian pesan
iklan. 2. Kehandalan bintang iklan dalam penyampaian pesan iklan.
c Keahlaian Expertise Expertise adalah keahlian merujuk pada pengetahuan,
pengalaman, dan keahlian tertentu dari sosok bintang iklan. Indikatornya adalahLa Ferle and Choi, 2005:
1. Tingkat pengetahuan, pengalaman atau keterampilan bintang iklan yang berhubungan dan sesuai dengan tema
komunikasi iklan atau topiknya. 2. Pandangan khalayak sasaran terhadap bintang iklan sebagai
pendukung iklan.
2 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: a Minat Pembelian
Minat pembelian adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang
tergabung dalam perangkat pilihan kemudian pada akhirnya melakuakan pembelian pada suatu alternatif yang paling
commit to user 38
disukai atau proses yang dilalui oleh konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam
pertimbangan. Indikatornya La Ferle and Choi, 2005: 1. Minat untuk mencari informasi tentang produk tersebut.
2. Minat untuk selalu mencari informasi tentang produk sampo ZINC untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk yang digunakan tersebut.
b Sikap Terhadap Merek Brand Attitude
Sikap terhadap merek atau brand attitude didefinisikan sebagai kecenderungan yang dipelajari konsumen untuk
mengevaluasi merek tertentu yang dimulai sangat jelek sampai sangat bagus Assel, 2001. Indikatornya La Ferle and Choi,
2005: 1. Produk
yang diiklankan
merupakan produk
yang berkualitas
2. Produk yang diiklankan merupakan produk yang memenuhi kebutuhan serta memuaskan pelanggan
3. Produk yang diiklankan merupakan produk yang disukai oleh konsumen.
c Sikap Terhadap Iklan Atittude The Add Sikap terhdap iklan atau attitude the add mengacu pada
kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas
commit to user 39
rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut Mowen dan Minor, 2001. Indikatornya La Ferle and Choi,
2005: 1. Kemampuan memberikan informasi tentang manfaat produk.
2. Kemampuan memberikan informasi tentang kualitas produk 3. Kemampuan memberikan informasi tentang keunggulan
produk.
c. Instrumen Penelitian dan Skala Penelitian Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam
penelitian ini adalah kuesioner, yaitu suatu angket pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban mereka
Sekaran, 2000. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala ini dugunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 1999. Skala ini berinteraksi 1-5 dengan pilihan jawaban
sebagai berikut: SS : Sangat Setuju
:memiliki skor 5 lima S : Setuju
:memiliki skor 4 empat N : Netral
:memiliki skor 3 tiga TS : Tidak Setuju
:memiliki skor 2 dua STS: Sangat Tidak Setuju
:memiliki skor 1 satu
commit to user 40
d. Sumber Data Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumebr data penelitian ada 2 dua, yaitu:
1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang didapat langsung
dari responden oleh peneliti Indriantoro, 1999 : 146. Dalam penelitian data primer yang dibutuhkan meliputi hasil data
kuesioner atau hasil wawancara dengan responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
penyebaran koesioner yang dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Indriantoro, 1999 :147 .
e. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
cara, yaitu sebagai berikut :
commit to user 41
1. Kuesioner Kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut, bersifat tertutup,
maksudnya alternatif jawaban atas pertanyaan tersebut telah disediakan dan responden tidak diberi kesempatan menjawab yang
lain di luar jawaban yang telah disediakan.
2. Wawancara Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara
peneliti dengan responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang gambaran umum perusahaan dan
memperoleh gambaran
secara langsung
sehingga lebih
memudahkan bagi peneliti dalam memahami permasalahan yang ada.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equatioan Modelling SEM. SEM merupakan teknik
multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara
simultan Hair et al., 1998:711. Pengujian hipotesis dilakuakan dengan
commit to user 42
menggunakan program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.
a. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghazali, 2005. Pengukuran
dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar, serta sebaliknya alat ukur yang tidak valid adalah yang
memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya Jogiyanto, 2004.
Confirmatory factor analysis CFA akan dilakukan peneliti terhadap sembilan faktor atau konstruk dalam penelitian ini dengan
bantuan program SPSS for windows versi 15. Menurut Heir et al, 1998, factor loding lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level
minimal, factor loding ± 0.40 dianggap lebih baik dan sesuai dengan rules of thumb yang dipakai para peneliti, dan factor
loading ≥ 0.50 diangggap signifikan. Jadi semakin besar nilai
absolut factor loading, semakin penting loading tersebut menginterprestasikan
konstruknya. Pada
penelitian ini
menggunakan pedoman factor loading ≥ 0.50.
commit to user 43
2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan prosedur pengujian statistik yang
dianggap relevan untuk mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji
reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS for windows 15. Sekaran 2006 mengatakan bahwa nilai Cronbach
Alpha dapat dikatakan reliabel apabila nilainya 0,60. Selanjutnya, tingkatan reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut:
jika alpha atau r
hitung
1 0,8-1,0 = Reliabillitas baik, 2 0,60- 0,79= Reliabilitas diterima, 3 Kurang dari 0,60= Reliabilitas
kurang baik. Dengan demikian, prosedur pengujian ini dapat memberikan jaminan bahwa datanya memenuhi kriteria kelayakan
untuk dianalisis dengan menggunakan metode-metode statistik yang lain.
3. Analisis Deskriptif
Sebelum data diproses, dianalisis dan diinterprestasikan sesuai dengan kategorinya masing masing, maka terlebih dahulu
penulis akan mendeskripsikan responden berdasarkan karakteristik konsumen yang meliputi: attractivenes, trustworthiness, expertise.
commit to user 44
b. Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Stuctural Equation Modelling SEM. SEM merupakan teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda
dan analisis faktor untu mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan Hair et al., 1998:711. Pengujian
hipotesis dilakuakan dengan menggunakan program AMOS versi 4.01 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang
diusulkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengujian model struktural dengan pendekatan SEM, yaitu: 1. Uji Kecakupan Sampel
Model estimasi Maximum Likelihood ML minimum diperlukan sampel 100. ketika sampel dinaikan diatas nilai 100,
metode ML meningkat sensitivitasnya untuk menditeksi perbedaan antar data. Begitu sampel menjadi besar diatas 400-500, maka
metode ML menjadi sangat sensitif dan selalu menghasilkan perbedaan secara signifikan sehingga ukuran Goodness of fit
menjadi jelek. Jadi dapat direkomendasikan bahwa ukuran sampel antara 100-200 harus digunakan untuk model estimasi ML
Ghozali 2005:21. Menurut Hair et al., 1998:742 ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 responden untuk setiap estimated
parameter paameter yang diukur.
commit to user 45
2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio cr pada
swekness dan kurtosis dengan nilai batas di bawah ± 2,58. Normalitas multivariate dilihat pada assessment of normality baris
bawah kanan, dan mempunyai nilai batas ± 2,58. Apabila data terdistribusi normal baik secara univariate individu dan
multivariate secara bersama-sama maka pengujian data outlier tidak perlu diperlukan Santoso, 2007:8
Normalitas dibagi menjadi dua yaitu: 1 Univariate normality normalitas univariat
2 Multivariate normality normalitas multivariat Apabila data memiliki multivariate normality, maka data
tersebut pasti jiga memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality maka belum tentu data juga
memiliki multivariate normality Ghozali dan Fuad, 2005 dalam Wahyudi, 2005:24. Curran et. al., Ghozali dan Fuad, 2005 dalam
Wahyudi, 2005:24 membagi jenis distribusi data menjadi tiga bagian, yaitu:
1 Normal, apabila nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang dari 7.
commit to user 46
2 Moderatly non-normal, apabila besarnya data yang tidak normal adalah sedang. Nilai swekness antara 2 sampai 3 dan
nilai kurtosis kurang dari 7. 3 Extremely non-normal, apabila distribusi data yang tidak
normal sangat besar. Nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.
3. Uji Outliers Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentik nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal
maupun untuk variabel kombinasi. Dalam analisis multivariate, adanya outliers dapat diuji dengan statistik Chi squere terhadap
nilai mahalanobis distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah konstuk yang digunakan dalam
penelitian Hair et al., 1998:75. Bila terdapat observasi yang mempunyai nilai mahalanobis distance square yang lebih besar
dari hi Squere maka observasi tersebut adalah outliers. Pada umumnya
perlakuan terhadap
outlier adalah
dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam
perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan outlier, maka observasi dapat diikutsertakan dalam
commit to user 47
analisis selanjutnya. Evaluasi outlier ini dilakuakan dengan bantuan program komputer AMOS.
4. Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit
Pada analisis SEM, tidak ada alat uji statistic tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model Hair et. al., 1998:745. Tetapi
berbagai fix index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajian. Fit
index yang digunakan meliputi: 1 Chi Square
Tujuan analisis Chi Square adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuia dengan data. Dalam
pengujian ini nilai Chi Square yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan
mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara martiks kovarian data dan martiks kovarian yang diestimasi.
2 Normed Chi Square CMINDF CMINDF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi
Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubunan
goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang
commit to user 48
direkomendasikan adalah nilai CMINDF kurang dari 2,0 atau 3,0.
3 Goodness Of Fit Index GFI Goodness Of Fit Index mencerminkan tingkat kesesuian
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya.
Nilai yang mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian dengan baik.
4 Adjusted goodness fit of index AGFI Adjusted
goodness fit
of index
merupakan pengembangan dari GFI yang telah disesuaikan dengan rasio
dari degree of freedom model yan diajukan dengan degree of freedom dari null model model konstruk tunggal dengan
semua indicator
pengukuran konstruk.
Nilai yang
direkomendasikan adalah besar atau sama dengan 0,9. semakin besar nilai AFGI maka semakin baik kesesuaian yan dimiliki
model.
5 Comparative Fit Index CFI CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental.
Besaran indeks inii adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai
commit to user 49
yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untik
dipakai karena indeks ini relative tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model.
Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai CFI lebih besar atau sama dengan 0,95.
6 Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk
mengukur fit model menggantikan chi square statistik dalam jumlah sample yang besar. Nilai RMSEA lebih besar atau sama
dengan 0,08 mengidentifikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.
7 Tucker Lewis Index TLI TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai nilai TLI lebih
besar atau sama dengan 0,9.
commit to user 50
8 Normed Fit Index NFI Normed Fit Index merupakan indeks kesesuaian
incremental. Nilai yang direkomendasikan adalah nilai NFI lebih besar atau sama dengan 0,9.
9 Incremental Fix Index IFI Incremental Fix Index digunakan untuk mengatasi
masalah parsimoni dan ukuran sampel. Nilai yang perlu diperhatikan dalam IFI adalah IFI0,09.
5. Uji Hipotesis Setelah kriteria Goodness of Fit dapat terpenuhi,
selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadapa pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan bantuan AMOS 4.01
dengan menganalisis hubungan diantara varisbel-variabel laten. Pengujian hipotesis dilakuka dengan cara; 1 menganalisis tingkat
signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang disarankan pada nilai C.R. 2 dengan melihat standardized
structural path coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubngan yang telah
dihipotesisikan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi
persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji dapat terbukti Wahyudi, 2005:32.
commit to user 51
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data Responden
Deskripsi data responden diperoleh berdasarkan distribusi data tentang usia, jenis kelamin, jurusan dan frekuensi melihat iklan. Adapun hasil
selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden
Usia Frekuensi
Persentase
17-19 tahun 40
26.7 20-22 tahun
58 38.7
23-25 tahun 49
32.7 26-28 tahun
3 2.0
Jumlah Resp 150
100
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Berdasarkan tabel tersebut di atas, mayoritas responden memiliki usia 20 sampai 22 tahun sebanyak 58 responden atau 38.7.
51
commit to user 52
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Laki-laki 71
47.3 Perempuan
79 52.7
Jumlah Resp 150
100
Sumber : data primer yang diolah, 2010. Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden adalah perempuan
sebanyak 79 responden atau sebesar 52,7.
3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jurusan
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan jurusan dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Jurusan Responden
jurusan Frekuensi
Persentase
Akuntansi 53
35.3 Manajemen
50 33.3
Ekonomi pembangunan 47
31.3
Jumlah Resp 150
100
Sumber : data primer yang diolah, 2010. Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden berdasarkan
jurusan adalah jurusan Akuntansi sebanyak 53 responden atau sebesar 35.3.
commit to user 53
4. Distribudi Frekuensi Berdasarkan Frekuensi Melihat Iklan Sampo
ZINC
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan frekuensi melihat iklan sampo ZINC dapat dilihat pada hasil frekuensi data
responden sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Melihat Iklan Responden
Frekuensi melihat iklan
Frekuensi Persentase
Selalu 6
4.0 Sering
48 32.0
Kadang-
kadang
68 45.3
Jarang 28
18.7
Jumlah Resp 150
100 Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Berdasarkan tabel di atas mayoritas responden adalah mempunyai frekuensi yang kadang-kadang untuk melihat iklan sampo ZINC sebanyak
68 responden atau sebesar 45.3.
5. Deskripsi Iklan Sampo ZINC
Sampo ZINC adalah produk sampo yang di produksi oleh PT Lion Wings. Perusahaan selalu berusaha menyesuaikan produk yang dihasilkan
dengan selera masyarakat. Hal ini dilakukan agar produk sampo ZINC dapat memuaskan mereka. Selera masyarakat selalu saja berubah dan
perusahaan harus dapat memenuhi selera dan kebutuhan masyarakat guna perusahaan dapat menguasai pasar.
commit to user 54
Iklan adalah komunikasi searah produsen kepada konsumen untuk memberi informasi kepada kelompok konsumen target tentang produk dan
image citra produk yang dihasilkan produsen. Iklan dapat digunakan perusahaan untuk mendidik konsumen agar berperilaku sesuai dengan
keinginan perusahaan. Dengan demikian, iklan dapat digunakan untuk mengendalikan kebutuhan dan selera konsumen.
Iklan yang baik adalah iklan yang mampu memposisikan produk perusahaan sebagai produk yang baik dalam benak pemikiran konsumen.
Posisi produk yang baik dalam benak pemikiran konsumen itu dipengaruhi oleh banyak hal, yaitu kualitas produk, citra perusahaan yang baik,
penampilan iklan yang mewakili produk perusahaan, dan mampu memberikan nilai tambah bagi konsumen atas produk tersebut. Iklan
sampo ZINC memasukan pesan iklan melalui Agnes Monica sebagai celebrity endorser sampo ZINC. Pesan iklan yang disampaikan adalah
sampo ZINC dapat melembutkan rambut, menghilangkan ketombe, dan tidak mudah rontok, hal ini dapat digambarkan dengan Agnes Monica
yang bergerak lincah dan aktif yang ditiup dengan angin kencang. Perusahaan berusaha menyampaikan pesan bahwa wanita modern atau
remaja yang mempunyai aktifitas yang padat pun dapat merawat rambutnya agar tetap terawat tanpa ketombe dan kuat hanya menggunakan
sampo. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan produk sampo berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat akan pola hidup
energik, bergaya, sehat dan cantik.
commit to user 55
B. Karakteristik Tanggapan Responden