Indikator Responsivitas Kinerja Penanggulangan Pencemaran Air Limbah Industri Batik di

commit to user

2. Indikator Responsivitas

Responsivitas di sini dilihat dari tanggapan Badan Lingkungan Hidup terhadap keinginan-keinginan dari masyarakat baik masyarakat umum maupun masyarakat pelaku industri. Dalam operasionalnya Badan Lingkungan Hidup harus mampu menanggapi keluhan, tuntutan, kebutuhan para pelaku industri sehingga penanggulangan terhadap pencemaran dapat dilaksanakan sebaik- baiknya. Terhadap keinginan dari pelaku industri, responsivitas Badan Lingkungan Hidup dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan- kegiatan Badan Lingkungan Hidup. Dalam kegiatan sosialisasi jika ada pelaku industri yang belum mengetahui suatu permasalahan petugas akan memberi informasi yang dibutuhkan, dalam kegiatan pengawasan Badan Lingkungan Hidup memberikan bantuan terhadap pelaksanaan pengolahan limbah kepada industri yang belum melaksanakan seperti ketentuan yang telah ditetapkan. Terkait dengan penertiban, petugas memberikan waktu bagi industri untuk memperbaiki apa yang tidak atau belum sesuai tersebut sebelum diberi surat peringatan tertulis, dalam tahapan ini pelaku industri juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Sementara itu responsivitas terhadap masyarakat umum juga cukup baik dengan adanya peran serta dari masyarakat dalam memberikan saran, pertimbangan, pendapat bahkan menyampaikan keluhan. Responsivitas terhadap laporan dari masyarakat ini seperti yang disampaikan Bapak Edi Suparmanto sebagai berikut : commit to user “Pengawasan dilakukan secara periodik, tetapi jika ada laporan pengaduan dari masyarakat maka kami akan melakukan pengecekan ke lokasi tersebut.”wawancara, 25 08 10 Hal ini juga dipertegas dengan pernyataan dari Bapak Widi sebagai berikut : “Badan Lingkungan Hidup cukup responsif terhadap keluhan dari masyarakat, masyarakat di sini pernah beberapa kali memberikan surat aduan dan ditangani dengan baik.”wawancara, 26 10 10 Berikut beberapa permasalahan yang diajukan masyarakat di kelurahan Laweyan terkait dengan pencemaran akibat limbah industri batik pada tahun 2009 : a Pencemaran sumur warga yang berada di Rw 01 Rt 04 kelurahan Laweyan Kecamatan Laweyan. Adanya salah satu sumur warga yang menjadi keruh akibat limbah batik. Secara teknis air tersebut berubah warna menjadi agak kemerahan tetapi tidak berbau ataupun berbusa. Badan Lingkungan Hidup menindaklanjuti dengan pemasangan pipa PDAM yang akan dialirkan ke rumah warga yang sumurnya tercemar tetapi dengan syarat untuk pembayaran retribusi bulanan ke PDAM di tanggung pengusaha batik yang menyebabkan pencemaran sampai air sumur kembali seperti semula, sementara itu Badan Lingkungan Hidup melakukan pemulihan agar sumur tersebut kembali seperti semula. b Pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah usaha batik printing di wilayah Rw 03. commit to user Tim penanganan kasus lingkungan bersama petugas laboratorim Badan Lingkungan Hidup telah melakukan pemeriksaan di lapangan dan mengambil sampel untuk selanjutnya dilakukan uji coba terhadap sampel tersebut. Berdasarkan hasil laboratorium diperoleh bahwa terdapat beberapa kandungan yang melabihi baku mutu. Kemudian dilakukan musyawarah penyelesaikan di tingkat Rt dan Badan Lingkungan Hidup menghimbau agar pengusaha memperbaiki sistem pengolahan air limbahnya. Permasalahan dinyatakan selesai sehubungan dengan surat pencabutan aduan dari pengadu. Sumber : LAKIP Badan Lingkungan Hidup Tahun 2009 Pencemaran air sumur di Rw 01 tersebut akibat dari limbah batik milik Batik Merak Manis. Batik Merak Manis sudah 4 kali berpindah tempat karena di 3 tempat sebelumnya mereka diprotes oleh warga yang rumahnya berada di sekitar industri batik Merak Manis. Untuk kepindahan yang ke empat tidak terjadi pengaduan dari masyarakat sekitar, hal ini seperti yang disampaikan oleh Bapak Yono selaku warga Kelurahan Laweyan yang rumahnya berdekatan dengan batik Merak Manis sebagai berikut : “Awalnya saya takut kalau sumur saya tercemar limbah dari Merak Manis sebab dari 3 tempat sebelumnya industri tersebut diprotes oleh warga karena sumurnya tercemar, tapi sepertinya industri tersebut sudah benar-benar memperbaiki sistem IPALnya, sampai saat ini tidak ada masalah.” wawancara, 30 12 10

3. Indikator Akuntabilitas