BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Kewirausahaan dan Wirausaha
Kewirausahaan entrepreneurship adalah suatu proses memulai bisnis ventura, mengorganisasikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, memperkirakan
resiko-resiko dan imbalan-imbalan yang terkait Daft, 2007: 250. “Entrepreneurship merupakan sebuah proses dinamik dimana orang menciptakan kekayaan incremental.
Kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung resiko utama, dalam wujud resiko modal, waktu dan atau komitmen karir dalam hal menyediakan
nilai untuk produk dan jasa tertentu. Produk dan jasa tersebut mungkin tidak baru atau bersifat unik, tetapi nilai harus tetap diciptakan oleh sang entrepreneur melalui
upaya mencapai dan mengalokasikan keterampilan-keterampilan serta sumber- sumber daya yang diperlukan.” Ronstad, dalam Winardi 2008: 28.
Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang dipasar
Zimmerer dan Scarborough, 2008: 59. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang
Suryana, 2008: 2. Ide dan defenisi entrepreneur banyak sekali, Schumpeter dalam Hutagalung dkk 2010: 1 melihat entrepreneur sebagai sebuah proses “destruktif
yang kreatif”, dimana produk-produk atau metode produksi yang sudah ada
Universitas Sumatera Utara
dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Oleh karena itu entrepreneurship berkaitan dengan penemuan, dan pendayagunaan peluang-peluang yang
menguntungkan. Dengan kata lain fungsi spesifik dari entrepreneur adalah inovasi. Inovasi
berarti penciptaan nilai sebagai sumber keunggulan kompetitif Hutagalung dkk, 2010: 2. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik. Inovasi harus menjadi proses yang
konstan karena kebanyakan ide tidak akan sukses dan kebanyakan inovasi akan gagal. Suatu gagasan murni memegang peranan penting dan pikiran yang kreatif untuk
mengembangkannya menjadi gagasan yang berharga. Tanpa inovasi cara atau metode baru tidak akan pernah ditemukan. Melalui inovasi para entrepreneur akan
terus melakukan ekspansi, memperluas daerah pemasaran, menambah jumlah pelanggan, meningkatkan penjualan dan laba.
Smith dalam Hutagalung dkk 2010: 2, yang kita kenal sebagai bapak ekonomi memiliki pandangan tersendiri. Dalam pandangannya wirausaha berarti
orang yang mampu bereaksi terhadap perubahan ekonomi yang mengubah permintaan menjadi produksi. Ahli ekonomi Perancis Jean Baptise dalam
Hutagalung dkk 2010: 2 berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha ekonomi yang baru.
Meredith dalam Hutagalung dkk 2010: 2 mendefenisikan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis,
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Meng dan Liang dalam Hutagalung dkk 2010: 2 merangkum pandangan beberapa ahli dan mendefenisikan wirausaha sebagai seorang inovator, seorang
pengambil resiko atau a risk taker, orang yang mempunyai visi dan misi, hasil dari pengalaman kanak-kanak, orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi serta
orang yang memiliki locus of control internal.
2.1.2 Pengetahuan Kewirausahaan