Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(1)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan terhadap Minat untukMenjadi Young Entrepreneur PadaMahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Kuesioner ini ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi Konsentrasi Kewirausahan angkatan 2013 yang telah mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan Praktik Kewirausahaan.

Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Atas kesediannya saya ucapkan terima kasih. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Hormat saya,

Yuni Shara Harahap NIM. 110502056


(2)

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

NIM :

Angkatan : ฀ 2013

Jenis Kelamin : ฀ Laki-Laki ฀ Perempuan Usia : ฀ 21 Tahun ฀ 22 Tahun

II. PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia dengan cara memberikan tanda centang (√). Dalam skala ini tidak ada penilaian benar atau salah, jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan diri Anda. Adapun jawaban yang tersedia yaitu:

SS : Sangat setuju dengan pernyataan S : Setuju dengan pernyataan

N : Netral dengan pernyataan TS : Tidak setuju dengan pernyataan STS : Sangat tidak setuju dengan pernyataan


(3)

I. Konsep Diri

SELAMAT MENGERJAKAN

Berikan centang (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Anda

NO DAFTAR PERNYATAAN

Skala

SS S N TS STS

1 Saya senang melakukan sesuatu yang baru

2 Sayapaham akan kemampuan-kemampuan yang saya miliki

3 Sayaberpikir bahwa saya akan berhasil

4

Saya selalu berusaha berpikir positif dalam menghadapi situasi

sulit

5 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain

6 Saya termasuk orang yang mudah bergaul

7

Saya selalu peduli dengan lingkungan sekitar saya

II.

Pembelajaran Kewirausahaan

NO DAFTAR PERNYATAAN

Skala

SS S N TS STS

8 Media pembelajaran memakai LCD Proyektor


(4)

9

Penyampaian materi selalu menarik dengan menggunakan kasus-kasus berdasarkan realita yang ada

10

Pada proses pembelajaran dosen cukup kuat memotivasi saya dalam

memahami kewirausahaan 11 Dosen memberikan tugas praktik

berwirausaha dalam kelompok

12

Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan perubahan lingkungan perusahaan

13

Pembelajaran kewirausahaan membuat saya lebih kreatif dan inovatif

III.

Minat untuk menjadi young entrepreneur

NO DAFTAR PERNYATAAN

Skala

SS S N TS STS

14 Saya memiliki ketertarikan untuk kelak memiliki sebuah usaha

15 Saya ingin menjadi seorang young entrepreneur yang sukses

16 Saya senang menghadiri seminar – seminar tentang kewirausahaan

17

Saya senang membaca buku pengetahuan tentang

kewirausahaanmasa kini 18 Saya selalu tertarik mengikuti cerita

sukses pengusaha-pengusaha muda


(5)

Lampiran 2. Output Uji Validitas & Reliabilitas Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 72.7333 98.064 .664 . .958

Butir_2 73.1333 91.085 .880 . .954

Butir_3 72.7333 99.513 .604 . .958

Butir_4 72.7333 98.064 .664 . .958

Butir_5 73.1333 91.085 .880 . .954

Butir_6 73.0000 96.828 .857 . .955

Butir_7 72.7333 99.513 .604 . .958

Butir_8 72.8000 98.097 .739 . .957

Butir_9 73.1333 93.499 .664 . .958

Butir_10 73.0333 91.275 .866 . .954

Butir_11 73.3667 88.654 .837 . .956

Butir_12 72.9667 96.240 .738 . .957

Butir_13 72.7333 98.202 .723 . .957

Butir_14 73.1333 91.361 .823 . .955

Butir_15 72.7333 99.720 .585 . .959

Butir_16 72.7333 98.202 .723 . .957


(6)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 72.7333 98.064 .664 . .958

Butir_2 73.1333 91.085 .880 . .954

Butir_3 72.7333 99.513 .604 . .958

Butir_4 72.7333 98.064 .664 . .958

Butir_5 73.1333 91.085 .880 . .954

Butir_6 73.0000 96.828 .857 . .955

Butir_7 72.7333 99.513 .604 . .958

Butir_8 72.8000 98.097 .739 . .957

Butir_9 73.1333 93.499 .664 . .958

Butir_10 73.0333 91.275 .866 . .954

Butir_11 73.3667 88.654 .837 . .956

Butir_12 72.9667 96.240 .738 . .957

Butir_13 72.7333 98.202 .723 . .957

Butir_14 73.1333 91.361 .823 . .955

Butir_15 72.7333 99.720 .585 . .959

Butir_16 72.7333 98.202 .723 . .957

Butir_17 73.1333 91.361 .823 . .955


(7)

Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden Konsep Diri (X1)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7

1 4 4 4 5 5 4 4 30 2 4 4 4 4 4 4 5 29 3 4 5 4 4 4 4 5 30 4 4 4 4 4 4 3 4 27 5 5 4 4 4 4 4 5 30 6 3 5 5 4 4 4 3 28 7 5 5 4 4 4 4 5 31 8 4 4 5 5 4 4 5 31 9 3 4 4 3 4 4 4 26 10 4 4 3 5 3 3 4 26 11 4 4 3 4 3 4 4 26 12 4 3 4 4 4 4 3 26 13 4 4 4 3 4 4 3 26 14 4 4 4 4 4 5 5 30 15 4 3 5 5 4 5 4 30 16 4 4 4 3 4 4 5 28 17 3 5 4 5 4 3 4 28 18 4 4 5 5 4 4 4 30 19 5 4 4 4 5 5 4 31 20 4 4 4 4 4 3 4 27 21 4 5 4 5 4 4 5 31 22 4 4 5 4 4 4 4 29 23 4 5 4 5 4 4 5 31 24 4 5 5 5 4 5 4 32 25 5 5 5 5 4 5 4 33 26 5 4 5 4 4 4 5 31 27 4 5 5 5 5 4 5 33 28 5 5 5 5 5 4 5 34 29 5 5 5 4 4 5 5 33 30 4 5 5 5 4 4 5 32 31 5 5 4 5 5 3 4 31 32 5 5 4 4 4 3 4 29 33 4 3 4 4 4 4 4 27 34 4 5 5 4 4 4 4 30


(8)

35 5 5 4 4 4 4 4 30 36 3 4 4 4 5 5 4 29 37 5 4 4 5 4 4 4 30 38 4 3 4 3 4 4 4 26 39 4 5 5 4 5 5 4 32 40 4 5 4 5 4 4 4 30 41 3 5 4 5 4 5 5 31 42 3 4 4 5 5 4 5 30 43 4 4 4 5 2 5 4 28 44 4 5 5 3 2 5 5 29 45 4 4 5 2 3 4 4 26 46 5 5 5 4 4 4 4 31 47 3 5 4 3 5 5 5 30 48 4 4 4 4 4 3 3 26 49 5 4 5 5 3 2 5 29 50 4 5 4 4 5 3 5 30 51 4 5 5 5 4 5 4 32 52 4 3 3 4 3 4 5 26 53 5 4 5 4 5 5 5 33 54 5 5 5 4 5 4 4 32 55 4 5 4 4 5 5 5 32 56 5 4 4 4 4 4 5 30 57 5 5 4 4 4 5 4 31 58 4 5 4 5 4 4 5 31 59 5 5 4 5 4 4 4 31 60 5 4 4 4 5 4 4 30 61 3 5 5 5 5 5 5 33 62 5 4 5 5 5 5 5 34 63 5 5 4 5 4 5 5 33 64 2 5 5 5 5 4 5 31 65 4 4 4 4 3 5 5 29


(9)

Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6

1 4 4 5 5 5 4 27 2 4 4 5 4 4 5 26 3 5 4 4 4 5 5 27 4 4 4 5 4 5 5 27 5 5 5 4 4 5 5 28 6 4 4 4 4 5 4 25 7 4 4 5 5 4 5 27 8 4 4 4 4 5 5 26 9 5 4 4 5 4 4 26 10 4 4 4 5 4 5 26 11 5 4 4 4 5 5 27 12 4 4 5 5 4 5 27 13 5 4 4 5 4 4 26 14 5 5 4 4 5 4 27 15 5 4 4 4 4 4 25 16 4 4 5 5 5 4 27 17 5 4 5 4 4 5 27 18 5 4 4 4 5 4 26 19 5 4 5 5 4 5 28 20 4 4 4 4 4 5 25 21 4 4 4 5 5 5 27 22 5 4 4 5 4 4 26 23 5 4 5 5 4 4 27 24 5 4 5 5 5 4 28 25 5 4 4 4 5 5 27 26 5 5 4 4 4 5 27 27 5 4 5 5 5 5 29 28 5 4 5 4 5 4 27 29 5 5 5 4 4 5 28 30 4 5 4 4 5 5 27 31 4 5 4 5 4 5 27 32 4 5 4 5 4 5 27 33 4 4 5 4 4 4 25 34 4 4 5 4 4 5 26 35 5 4 5 4 5 4 27 36 5 5 5 4 5 4 28


(10)

37 5 5 5 5 4 4 28 38 5 5 4 4 4 5 27 39 4 4 5 4 5 4 26 40 4 4 4 4 5 4 25 41 4 4 4 5 4 4 25 42 5 4 4 4 2 5 24 43 5 4 5 4 3 2 23 44 5 4 4 4 3 3 23 45 4 4 4 4 4 5 25 46 4 5 5 5 2 5 26 47 5 5 5 5 5 5 30 48 4 5 5 5 4 5 28 49 4 5 5 5 5 4 28 50 4 5 5 4 4 5 27 51 5 5 4 5 5 5 29 52 4 4 4 5 4 4 25 53 4 5 5 5 5 5 29 54 5 4 5 5 4 5 28 55 4 5 4 5 4 5 27 56 5 4 5 4 5 4 27 57 5 5 5 4 4 5 28 58 5 4 5 5 4 4 27 59 5 5 5 5 4 5 29 60 5 5 4 5 4 5 28 61 5 5 4 5 4 5 28 62 5 4 4 5 2 4 24 63 4 4 4 4 3 5 24 64 4 4 4 4 5 4 25 65 4 5 4 4 4 5 26


(11)

Minat Menjadi Young Entrepreneur (Y)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5

1 5 4 4 4 4 21 2 4 5 5 5 4 23 3 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 4 4 20 5 5 4 5 5 5 24 6 4 4 4 5 4 21 7 4 4 4 5 4 21 8 4 4 5 4 5 22 9 4 4 5 4 4 21 10 4 4 4 5 4 21 11 4 5 4 4 4 21 12 4 4 5 5 4 22 13 4 5 4 4 5 22 14 4 4 4 4 4 20 15 4 4 4 5 4 21 16 4 5 5 5 4 23 17 5 4 5 5 5 24 18 4 4 4 4 5 21 19 4 4 5 5 4 22 20 4 4 4 4 4 20 21 4 4 5 4 5 22 22 4 4 4 4 4 20 23 5 4 5 5 5 24 24 4 5 5 5 5 24 25 4 5 5 5 5 24 26 4 4 5 4 4 21 27 5 4 5 5 5 24 28 4 5 5 5 5 24 29 4 5 5 5 5 24 30 5 4 5 5 5 24 31 5 4 5 4 5 23 32 5 5 5 4 5 24 33 4 4 4 3 5 20 34 4 4 4 4 5 21 35 4 5 5 4 4 22 36 4 4 5 4 4 21


(12)

37 4 4 5 4 4 21 38 4 5 4 4 4 21 39 4 4 4 4 3 19 40 4 4 5 4 3 20 41 5 4 4 4 4 21 42 4 5 5 3 3 20 43 4 4 4 3 3 18 44 5 4 5 4 4 22 45 4 4 4 4 4 20 46 5 5 5 4 3 22 47 4 5 5 4 4 22 48 4 5 5 4 4 22 49 4 5 5 4 4 22 50 4 4 4 4 4 20 51 4 5 5 4 4 22 52 4 4 5 4 4 21 53 4 5 5 4 4 22 54 4 5 5 4 4 22 55 4 5 5 5 5 24 56 5 5 4 3 3 20 57 4 5 5 5 4 23 58 5 5 5 4 4 23 59 5 5 5 4 4 23 60 5 4 5 4 5 23 61 4 4 3 4 5 20 62 4 4 4 4 4 20 63 4 4 5 4 5 22 64 4 4 5 4 4 21 65 3 4 5 4 5 21


(13)

Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik

Regression

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .536a .287 .264 1.24774 .287 12.500 2 62 .000 1.919 a. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Kewirausahaan, Konsep_Diri

b. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Coefficient Correlationsa

Model

Pembelajaran_K

ewirausahaan Konsep_Diri 1 Correlations Pembelajaran_Kewirausahaa

n

1.000 -.246

Konsep_Diri -.246 1.000

Covariances Pembelajaran_Kewirausahaa n

.012 -.002

Konsep_Diri -.002 .005

a. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Konsep_Diri

Pembelajaran_K ewirausahaan

1 1 2.995 1.000 .00 .00 .00

2 .003 29.316 .06 .96 .20

3 .001 45.915 .94 .04 .80


(14)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 19.8445 23.1939 21.7077 .77983 65

Std. Predicted Value -2.389 1.906 .000 1.000 65

Standard Error of Predicted Value

.159 .493 .256 .080 65

Adjusted Predicted Value 19.7301 23.3282 21.7096 .78610 65

Residual -2.75758 2.41028 .00000 1.22809 65

Std. Residual -2.210 1.932 .000 .984 65

Stud. Residual -2.270 1.961 .000 1.007 65

Deleted Residual -2.90966 2.48413 -.00193 1.28712 65 Stud. Deleted Residual -2.352 2.008 -.001 1.019 65

Mahal. Distance .059 9.014 1.969 1.926 65

Cook's Distance .000 .127 .016 .025 65

Centered Leverage Value .001 .141 .031 .030 65


(15)

(16)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri).PT Refika Aditama, Bandung.

Burns, R.B. 1993 Konsep Diri (Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Prilaku). Jakarta : Arcan

Calhoun, J, F. Accocella, J, R. 1990. Psychology of Adjustment and Human Relationship. New York : McGraw-Hill, Inc.

Dacey, J. & Kenny, M. 1997. Adolesence Development Second Editional. United State of America : Times Mirror Higher Education Group Inc.

David C, Mc. Clelland. 1961. The Achieving Society. New York : D. Van Nostard Company, Inc.

Desmita, R. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. USU PRESS, Medan.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hamzah B. Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga.

Ikhsan, Arfan dan Misri. 2012. Metodologi Penelitian Untuk Manajemen, Akuntansi dan Bisnis. Medan : Ciptapustaka Media Perintis.

Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sarosa, dan Pietra. 2005. Kiat Praktis Membuka Usaha, Panduan Praktis & Motivasional Bagi Kaum Muda dan Mahasiswa. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.


(17)

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. Medan : Usu Press.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi 3, USU Press, Medan.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Stuart. Sudeen. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3, Jakarta : EGC. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta,Bandung.

Supranto, J. 2003. Metode Penelitian Hukum Statistik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses, Jakarta: PT.Salemba Empat.

Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Winkel, 2011. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Diambil dari Universitas Sumatera Utara.

Zimmerer, TW dan Scarborough, NM. 2010. Essential Of Enterpreneur And Small Business Management, Prentice Hall.

JURNAL

Aprilianty, Eka, 2012. “Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK”, Jurnal Pendidikan Vokasi.

Hattab, Halla, W. 2014. “Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of University Student in Egypt”,The Journal of Entrepreneurship 23(1) 1-18.

Koranti, Komsi, 2013. “Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal terhadap Minat Berwirausaha”, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil.

Lestari, Budi Retno Dan Trisnadi wijaya, 2012. “Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI.


(18)

Putra, Rano Aditia. 2012. “Faktor-faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negri Padang)”.

Rosmiati, Donny Teguh Santosa Junias dan Munawar. 2015. “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 12, No 1, Maret 2015: 21-30.

Setianingsih, Wahyu Eko, 2010, “Implementasi Mata Kuliah Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember)”, Jurnal Manajemen dan Bisnis, No 1 2010.

SKRIPSI

Sembiring, Defani , 2015. Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Medan.

Tobing, Fitriani, 2011. Pengaruh Konsep Diri, Prestasi Belajar Matakuliah Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Medan.

Rupiasih, Tiyas, 2015. Peran Pembelajaran Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi UNY, Yogyakarta.

PUBLIKASI ELEKTRONIK

Sutjipto, Akhmad. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah. Diakses tanggal 16 Desember 2015 dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-kewirausahaan/.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2004 : 11) merupakan “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan pembelajaran kewirausahaan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi young enterpreneur.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 20155. Waktu penelitian ini akan dimulai dari Oktober 2016sampai bulan November 2016.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada variabel sebagai berikut:

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina, 2011 : 37). Variabel


(20)

bebas dalam penelitian ini adalah konsep diri (X1) dan pembelajaran kewirausahaan (X2).

2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011 : 36). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat untuk menjadi young entrepreneur (Y).

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional menurut Erlina (2011 : 48) adalah “menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian”. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Konsep Diri (X1)

Konsep diri adalah keyakinan, pandangan atau penilaian individu, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya meliputi kemampuan, karakter maupun sikap yang dimiliki individu 1. Internal 2. Eksternal

1.Diri Identitas (identity self)

2.Diri Pelaku (behavioral self)

3. Diri Penerima/Penilai (judging self)

1.Diri Fisik(physical self) 2.Diri Etika-moral

(moral-ethical self) 3.Diri Pribadi (personal self)

4.Diri Keluarga (family self)


(21)

5.Diri Sosial (social self)

Lanjutan Tabel 3.1

Pembelaj aran Kewirau sahaan (X2)

Upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didik tentang kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan suatu peluang usaha 1.Tujuan Pembelajaran 2.Sumber Pembelajaran 3.Strategi Pembelajaran 4.Media Pembelajaran 5.Evaluasi Pembelajaran 1.Meningkatkan kemampuan dan kecerdasan mahasiswa 1.Kelengkapansumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran 1.Penyampaian materi pembelajaran dapat dipahami 1.Dapat menarik perhatian mahasiswa 1.Objektivitas sistem penilaian Likert Minat untuk menjadi young entrepre Keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau 1. Personal Attitude (Sikap pribadi) 1.Ketertarikan dengan dunia usaha 2.Berani mengambil risiko Likert


(22)

neur (Y) berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan 2. Subjective Norms (Norma-norma subjektif) 3. Perceived behavioural control (Kontrol perilaku yang dirasakan) 1.Persepsi mengenai harapan orang lain 2.Motivasi memenuhi harapan orang lain

1.Keyakinan terhadap diri sendiri

2.Kemampuan

mengahadapi masalah

Sumber: Desmita2008, Zimmerer 2010, Hattab 2014

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert menurut Erlina (2011 : 51) yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur respons subjek berupa sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama”.

Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 2 3 4 5

Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1


(23)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro (Erlina, 2011 : 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun 2013.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 245 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tahun Jumlah Mahasiswa

2013 245 orang

Total 245 orang

Sumber:

Menurut Ikhsan dan Misri (2012:142) sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode sampling purposive yaitu teknik pengumpulan sampel dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni, 2015:88). Kriteria dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen yang telah mengambil matakuliah


(24)

Kewirausahaan dan Praktik Kewirausahaan serta memilih Konsentrasi Kewirausahaan dan sedang mengambil matakuliah kewirausahaan stambuk 2013 Universitas Sumatera Utara.

Tabel 3.4

Jumlah Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan tahun 2013

Tahun Jumlah Mahasiswa

2013 65 orang

Total 65 orang

Sumber : Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU (2016)

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber data (Erlina, 2011 : 31). Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa S-1 manajemen konsentrasi kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina, 2011 : 31). Data sekunder ini diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini serta jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


(25)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008 : 49). Jawaban dari setiap responden tersebut akan diberi skor dengan menggunakan skala Likert.

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar sampel.

3.9.1 Uji Validitas

Validitas Uji Validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi atau indikator dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono (2007:109). Oleh karena itu sering sekali sebelum penelitian dilakukan


(26)

alat-alat yang digunakan diterapkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dapat yang diperoleh valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar sampel, yaitu pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar sampel.

Metode yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dan variabel penelitiandengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 17.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.5 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.5 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,664 0,361 Valid

2 P2 0,880 0,361 Valid

3 P3 0,604 0,361 Valid

4 P4 0,664 0,361 Valid

5 P5 0,880 0,361 Valid


(27)

7 P7 0,604 0,361 Valid

8 P8 0,739 0,361 Valid

9 P9 0,664 0,361 Valid

10 P10 0,866 0,361 Valid

11 P11 0,837 0,361 Valid

12 P12 0,738 0,361 Valid

13 P13 0,723 0,361 Valid

14 P14 0,823 0,361 Valid

15 P15 0,585 0,361 Valid

16 P16 0,723 0,361 Valid

17 P17 0,823 0,361 Valid

18 P18 0,749 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurannya. Suatu pengukur dikatakan reliabel dikatakan dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004 :120).

Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.


(28)

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.959 .961 18

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada 18 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahuibahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,959, ini berarti 0,959> 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknis Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F


(29)

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100).

3.10.2.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005 : 91) tujuan dari uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen “

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:

VIF = 1 (1−�2)

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10.

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda


(30)

disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independen, yaitu konsep diri (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2), terhadap variabel dipenden yaitu minat untuk menjadi young entrepreneur (Y). Data diolah dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windonws. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Minat untuk menjadi young entrepreneur a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi X1 = Konsep diri

X2 = Pembelajaran Kewirausahaan e = Standart Error

3.10.4 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)

Untuk melihat pengaruh variabel konsep diri (X1), dan pembelajaran kewirausahaan (X2) terhadap minat untuk menjadi young entrepreneur (Y) digunakan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:


(31)

H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

H0 : b1 ≠ 0, artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung< F tabelpada α= 5% H0 ditolak jika F hitung> F tabelpada α= 5%

2. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima 3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0< R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(32)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959. Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU.

Pada tahun 2014 Fakultas Ekonomi berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 20155. Fakultas ini memiliki visi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.


(33)

2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga pendidik.

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 65 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-Laki 39 60%

Perempuan 26 40%

T O T A L 65 100%


(34)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 60%, dan Perempuan sebesar 40%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

21Tahun 41 63%

22 Tahun 24 27%

T O T A L 65 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 21 Tahun dengan presentase sebesar 63%, dan 22Tahun sebesar 27%.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konsep Diri,

Pembelajaran Kewirausahaan, dan Minat Menjadi Young

Entrepreneur

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konsep Diri (X1)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,5 8 12,3 35 53,8 21 32,3 65 100 2 0 0 0 0 5 7,7 28 43,1 32 49,2 65 100 3 0 0 0 0 3 4,6 38 58,5 24 36,9 65 100 4 0 0 1 1,5 6 9,2 31 47,7 27 41,5 65 100 5 0 0 2 3,1 6 9,2 40 61,5 17 26,2 65 100 6 0 0 1 1,5 8 12,3 36 55,4 20 30,8 65 100 7 0 0 0 0 4 6,2 31 47,7 30 46,2 65 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan“Saya senang melakukan sesuatu yang baru” dapat digambarkan bahwatidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 1,5% responden menyatakan tidak setuju,12,3% responden


(35)

menyatakan kurang setuju, 53,8% responden menyatakan setuju, dan32,3% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Saya paham akan kemampuan-kemampuan yang saya miliki”, dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setujudan tidak setuju,sebanyak 7,7 % responden menyatakan kurang setuju, 43,1% responden menyatakan setuju dan49,2% responden menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan ”Saya berpikir bahwa saya akan berhasil” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setujudan tidak setuju,sebanyak 4,6% responden menyatakan kurang setuju,58,5% responden menyatakan setuju, dan 36,9% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Saya selalu berusaha berpikir positif dalam menghadapi situasi sulit” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 1,5% responden menyatakan tidak setuju, 9,2% responden menyatakan kurang setuju,47,7% responden menyatakan setujudan 41,5% responden menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain”, dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 3,1% responden menyatakan tidak setuju,9,2%responden menyatakan kurang setuju, 61,5% responden menyatakan setuju, dan26,2% responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan “Saya termasuk orang yang mudah bergaul“ dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju,


(36)

sebanyak 1,5%responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 12,3% responden menyatakan kurang setuju, 55,4% responden menyatakan setuju dan 30,8% responden menyatakan sangat setuju.

7. Pada pernyataan “Saya selalu peduli dengan lingkungan sekitar saya”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, sebanyak 6,2% responden menyatakan kurang setuju,47,7% responden menyatakan setuju, dan 46,2% responden menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 30 46,2 35 53,8 65 100

2 0 0 0 0 0 0 42 64,6 23 35,4 65 100

3 0 0 0 0 0 0 34 52,3 31 47,7 65 100

4 0 0 0 0 0 0 34 52,3 31 47,7 65 100

5 0 0 3 4,6 3 4,6 33 50,8 26 40 65 100 6 0 0 1 1,5 1 1,5 25 38,5 38 58,5 65 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan ”Media pembelajaran memakai LCD Proyektor”, dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju,sebanyak , 46,2% responden menyatakan setuju dan 53,8% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan“Penyampaian materi selalu menarik dengan menggunakan kasus-kasus berdasarkan realita yang ada”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang


(37)

setuju,sebanyak64,6% responden menyatakan setuju, dan 35,4% responden menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan “Pada proses pembelajaran dosen cukup kuat memotivasi saya dalam memahami kewirausahaan”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, sebanyak 52,3% responden menyatakan setuju, dan 47,7% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan ”Dosen memberikan tugas praktik berwirausaha dalam kelompok”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, sebanyak52,3% responden menyatakan setuju, dan 47,7% responden menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan perubahan lingkungan perusahaan”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangattidak setuju, sebanyak4,6% respoden menyatakan tidak setuju, 4,6% responden menyatakan kurang setuju, 50,8% responden menyatakan setuju dan, 40% responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan “Pembelajaran kewirausahaan membuat saya lebih kreatif dan inovatif”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangattidak setuju, sebanyak1,5% responden menyatakan tidak setuju, 1,5% responden menyatakan kurang setuju, 38,5% responden menyatakan setuju dan, 58,5% responden menyatakan sangat setuju.


(38)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Menjadi Young Entrepreneur (Y)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 1,5 48 73,8 16 24,6 65 100

2 0 0 0 0 0 0 41 63,1 24 36,9 65 100

3 0 0 0 0 1 1,5 22 33,8 42 64,6 65 100 4 0 0 0 0 4 6,2 42 64,6 19 29,2 65 100 5 0 0 0 0 6 9,2 37 56,9 22 33,8 65 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Saya memiliki ketertarikan untuk kelak memiliki sebuah usaha”, dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, sebanyak 1,5% responden menyatakan kurang setuju,73,8% responden menyatakan setuju dan 24,6% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Saya ingin menjadi seorang young entrepreneur yang sukses”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, sebanyak63,1% responden menyatakan setuju dan36,9% responden menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan ”Saya senang menghadiri seminar–seminar tentang kewirausahaan”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, sebanyak 1,5% responden menyatakan kurang setuju,33,8% responden menyatakan setuju, dan64,6% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Saya senang membaca buku pengetahuan tentang kewirausahaanmasa kini”, dapat digambarkan bahwa tidak ada


(39)

respondenyangmenyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju,sebanyak6,2% responden menyatakan kurang setuju,64,6% responden menyatakan setuju, dan29,2% responden menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Saya selalu tertarik mengikuti cerita sukses pengusaha-pengusaha muda”,dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, sebanyak 9,2%responden menyatakan kurang setuju,56,9% responden menyatakan setuju, dan33,8% responden menyatakan sangat setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.

1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1, dan Gambar 4.2


(40)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.1

Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.


(41)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.2

Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis


(42)

berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.6

Uji Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.22809217 Most Extreme Differences Absolute .056

Positive .056

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .452

Asymp. Sig. (2-tailed) .987

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,987, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau


(43)

tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :

1. Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.3


(44)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi 2. Analisis Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.7 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.719 1.783 -.964 .339

Konsep_Diri .089 .040 .279 2.219 .067

Pembelajaran_Kewirausahaan .002 .062 .003 .026 .979 a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat RES2. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya,


(45)

Toleranceadalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.713 3.207 1.781 .080

Konsep_Diri .146 .072 .223 2.019 .048 .939 1.065 Pembelajaran_

Kewirausahaan

.436 .111 .435 3.936 .000 .939 1.065

a. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa data (variabel) tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat menjadi young entrepreneur berdasarkan masukan variabel konsep diri, dan pembelajaran kewirausahaan.

4.4 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Konsep Diri, dan Pembelajaran Kewirausahaan terhadap variabel terikat yaitu Minat Menjadi Young Entrepreneur(Y).


(46)

Tabel 4.9

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pembelajaran_

Kewirausahaan, Konsep_Diria

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut

Tabel 4.10

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.713 3.207 1.781 .080

Konsep_Diri .146 .072 .223 2.019 .048

Pembelajaran_Kewirausahaan .436 .111 .435 3.936 .000 a. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 5,713 + 0,146 X1 + 0,436 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 5,713, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel Konsep Diri (X1), dan Pembelajaran Kewirausahaan (X2)= 0, maka Minat Menjadi Young Entrepreneur = 5,713.


(47)

b. Koefisien X1 (b1) = 0,146, ini berarti bahwa variabel konsep diri (X1) berpengaruh positif terhadap minat menjadi young entrepreneur, atau dengan kata lain jika konsep diri (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka minat menjadi young entrepreneur akan bertambah sebesar 0,146. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel konsep diri dengan minat menjadi young entrepreneur, semakin meningkat konsep dirimaka akan semakin meningkat pula minat menjadi young entrepreneurpada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,436, ini berarti bahwa variabel pembelajaran

kewirausahaan (X2) berpengaruh positif terhadap minat menjadi young entrepreneur, atau dengan kata lain jika pembelajaran kewirausahaan (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka minat menjadi young entrepreneurakan bertambah sebesar 0,436. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pembelajaran kewirausahaan dengan minat menjadi young entrepreneur, semakin meningkat pembelajaran kewirausahaan maka akan semakin meningkat pula minat menjadi young entrepreneurpada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.


(48)

Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 65 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 65 – 3 = 62

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabelpada tingkat α = 5%.


(49)

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 38.921 2 19.460 12.500 .000a

Residual 96.525 62 1.557

Total 135.446 64

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Kewirausahaan, Konsep_Diri b. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 12,500 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai Ftabelyakni 3,145, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung > Ftabel (12,500 > 3,145).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (konsep diri, dan pembelajaran kewirausahaan) secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat (minat menjadi young entrepreneur).

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dansignifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikandari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(50)

Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

n = jumlah sampel, n = 65

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 65-3 = 62

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan adalah t0,05 (62) = 1,670

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.713 3.207 1.781 .080

Konsep_Diri .146 .072 .223 2.019 .048

Pembelajaran_Kewirausahaan .436 .111 .435 3.936 .000 a. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Konsep Diri (X1)

Nilai thitung variabel konsep diri adalah 2,019 dan nilai ttabel 1,670 maka thitung >

ttabel (2,019> 1,670) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel konsep diri


(51)

menjadi young entrepreneur. Artinya, jika variabel konsep diriditingkatkan, maka minat menjadi young entrepreneur akan meningkat.

2. Variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

Nilai thitung variabel pembelajaran kewirausahaanadalah 3,936 dan nilai ttabel 1,670 maka thitung > ttabel (3,936> 1,670) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembelajaran kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,000< 0,05) secara parsial terhadap terhadap minat menjadi young entrepreneur. Artinya, jika variabel pembelajaran kewirausahaanditingkatkan, maka minat menjadi young entrepreneur akan meningkat.

4.5.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .536a .287 .264 1.24774

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Kewirausahaan, Konsep_Diri b. Dependent Variable: MInat_Menjadi_Young_Entrepreneur


(52)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. R = 0,536 berarti hubungan antara variabel konsep diri (X1), dan pembelajaran kewirausahaan (X2), terhadap minat menjadi young entrepreneur(Y) sebesar 53,6%. Artinya hubungannya cukup erat.

2. Nilai R Square sebesar 0,287 berarti hanya 28,7% variabel minat menjadi young entrepreneur(Y) dapat dijelaskan oleh variabel konsep diri (X1), dan pembelajaran kewirausahaan (X2). Sedangkan sisanya 71,3% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,247. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat Menjadi Young Entrepreneur

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel konsep dirimemiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menjadi young entrepreneur. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,146dan nilai thitung (2,019) yang lebih besar dari nilai ttabel (1,670) dengan tingkat signifikansi 0,048.

Pada variabel konsep diri pada butir pernyataan nomor lima sebanyak 40 orang atau 61,5% responden menyatakan setuju dan pada butir pertanyaan nomor dua sebanyak 32 orang atau 49,2% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memahami kemampuan-kemampuan, karakter


(53)

maupun sikap yang dimiliki seseorang dapat mengarahkan individu menuju kesuksesan.

Desmita (2008: 53), mengemukakan konsep diri didefenisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya meliputi kemampuan, karakter maupun sikap yang dimiliki individu. Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berfikir akan berhasil maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya, jika individu berfikir akan gagal, maka hal ini sama saja sudah mempersiapkan pintu kegagalan bagi dirinya.

Konsep diri merupakan faktor yang menentukan antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat dini kehidupan anak yang menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari (Agustiani, 2009: 138).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring Defani (2015) yang menyatakan bahwa konsep diri memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.


(54)

4.6.2 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Menjadi

Young Entrepreneur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menjadi young entrepreneur. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,436dan nilai thitung (3,936) yang lebih besar dari nilai ttabel (1,670) dengan tingkat signifikansi 0,000.Artinya jika pembelajaran kewirausahaanditingkatkan, maka minat menjadi young entrepreneurakan mengalami peningkatan.

Pada variabel Pembelajaran Kewirausahaan pada butir pernyataan nomor enam sebanyak 38 orang atau 58,5% responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pertanyaan nomor dua sebanyak 42 orang atau 64,6% responden menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan dapat membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sebagai modal untuk memulai suatu usaha.

Pembelajaran kewirausahaan terdiri dari kata pembelajaran dan kewirausahaan. Belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dengan indikator pada perubahan tingkah laku karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Pembelajaran merupakan suatu upaya membelajarkan peserta didik dengan kegiatan belajar mengajar. Menurut Hamzah B. Uno (2008: 2), “pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik yang secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan


(55)

metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan”. Pada pembelajaran, peserta didik tidak hanya belajar berinteraksi dengan pendidik sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Pembelajaran kewirausahaan merupakan upaya yang sengaja dilakukan oleh pendidikuntuk membelajarkan peserta didik tentang kewirausahaan agar mereka mengetahui kiat-kiat kewirausahaan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan suatu peluang usaha.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, mengembangan keterampilan, membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku, serta memotivasi seseorang untuk berwirausaha.


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan Uji-F atau uji serempak variabel konsep diri, dan variabel pembelajaran kewirausahaanmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap minat menjadi young entrepreneur.

2. Berdasarkan Uji-t disimpulkan bahwa dari kedua variabel konsep diri dan pembelajaran kewirausahaan yang paling mempengaruhiminat untuk menjadi young entrepreneurpada mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU adalah pembelajaran kewirausahaan yaitu sebesar 3,936, sedangkan konsep diri hanya sebesar 2,019.

3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilaiR Square sebesar 0,287 berarti hanya28,7% variabel minat menjadi young entrepreneurdapat dijelaskan oleh variabel konsep diri, dan variabel pembelajaran kewirausahaan. Sedangkan sisanya 71,3% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini berarti untuk melihat minat menjadi seorang young entrepreneur, harus ditambahkan variabel yang lebih mempengaruhi menjadi young entrepreneur.

5.2 Saran

1. Mengingat pembelajaran kewirausahaan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap minat menjadi young entrepreneur pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, maka pihak fakultasperlu untuk lebih


(57)

meningkatkan proses pembelajaran kewirausahaan, semakin meningkatpembelajaran kewirausahaanmaka diharapkan semakin meningkat pula minat untuk menjadi young entrepreneur pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Agar lebih tercapai tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Kurikulum Fakultasdan Bisnis USUperlu mencari perbandingan tentang Kurikulum yang sesuai bagi penumbuhan minat untuk menjadi young entrepreneur.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel lain dalam penelitian misalnya innovatitiveness, risk orientation, decision making ability, achievement motivation, information seeking behavior, knowledge of enterprise, utilization, cosmopolitness, market orientation, result orientedness, managerial assistance, leadership ability, self convidence, dan scientific orientation, dan lain-lain agar dapat menciptakan temuan baru di bidang minat menjadi young entrepreneur.


(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Konsep Diri

Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah “konsep” memiliki arti gambaran, proses atau hal-hal yang digunakan oleh akal budi untuk memahami sesuatu. Istilah “diri” berarti bagian-bagian dari individu yang terpisah dari yang lain. Konsep diri dapat diartikan sebagai gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri atau penilaian terhadap dirinya sendiri (KBBI, 2008).

Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen,1998: 121). Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri sehingga terdapat beberapa pengertian.

Burns (1993: 187) mengemukakan konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari yang dipikirkan orang lain mengenai diri individu.Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain


(59)

pada diri individu. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian, atau evaluasi dari orang lain yang mengenal dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya. Sebaliknya, individu akan tidak tahu bagaimana ia dihadapan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung, individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak (Mulyana, 2000).

Desmita (2008: 53), mengemukakan konsep diri didefenisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya meliputi kemampuan, karakter maupun sikap yang dimiliki individu. Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berfikir akan berhasil maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya, jika individu berfikir akan gagal, maka hal ini sama saja sudah mempersiapkan pintu kegagalan bagi dirinya.

Konsep diri merupakan faktor yang menentukan antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang


(60)

tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat dini kehidupan anak yang menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari (Agustiani, 2009: 138).

Centi (1993:9) mengemukakan konsep diri tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri. Konsep diri terdiri dari bagaimana individu melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana individu merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana individu menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana individu harapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konsep diri merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengintegrasian kepribadian, memotivasi tingkah laku sehingga pada akhirnya akan tercapai kesehatan mental.

2.1.2 Jenis-Jenis Konsep Diri

Menurut Calhoun dan Acocella (1990), dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.

1. Konsep Diri Positif

Konsep diri positif menunjukkan adanya penerimaan diri dimana individu dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu yang memiliki konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang


(61)

sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya. Individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan di depannya serta menganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan.

Coopersmith (2007: 98) mengemukakan karakteristik dengan konsep diri positif, yaitu bebas mengemukakan pendapat, cenderung memiliki motivasi tinggi untuk mencapai prestasi, mampu mengaktualisasikan potensinya dan mampu menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Pendapat tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Brooks dan Emmert yang menyatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal, yaitu (Rakhmat, 2007: 105): 1. Individu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah

2. Merasa setara dengan orang lain 3. Menerima pujian tanpa rasa malu

4. Menyadari bahwa setiap individu mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat

5. Individu mampu memperbaiki diri karena individu sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya


(62)

Individu yang memiliki konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri sendiri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialami. Kegagalan tidak dipandang sebagai akhir segalanya, namun dijadikan sebagai penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah kedepan. Individu yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghargai dirinya sendiri dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang. 2.Konsep Diri Negatif

Coopersmith mengemukakan beberapa karakteristik, yaitu mempunyai perasaan tidak aman kurang menerima dirinya sendiri dan biasanya memiliki harga diri yang rendah. Fitts (dalam Yanti, 2008), menyebutkan ciri-ciri individu yang mempunyai konsep diri rendah adalah:

a. Tidak menyukai dan menghormati diri sendiri

b. Memiliki gambaran yang tidak pasti terhadap dirinya,

c. Sulit mendefinisikan diri sendiri dan mudah terpengaruh oleh bujukan dari luar

d. Tidak memiliki pertahanan psikologis yang dapat membantu menjaga tingkat harga dirinya

e. Mempunyai banyak persepsi yang saling berkonflik

f. Merasa aneh dan asing terhadap diri sendiri sehingga sulit bergaul g. Mengalami kecemasan yang tinggi, serta sering mengalami

pengalaman negatif dan tidak dapat mengambil manfaat dari pengalaman tersebut


(63)

Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert (1976:42-43) ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif (Rakhmat, 2007: 105):

a. Peka pada kritik. Orang ini sangat tidak tahan terhadap kritik yang diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini,koreksi seringkali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.

b. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian, segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya. c. Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak

diperhatikan. Ia tidak akan pernah mempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

d. Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan oran lain dalam membuat prestasi.

2.1.3 Dimensi Konsep Diri

Fitts (1971) membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu (Agustiani, 2006: 139-142):


(64)

1. Dimensi Internal

Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal (internal frame reference) adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk:

1.1Diri identitas (identity self)

Bagian diri ini meruakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan, “Siapakah saya?” Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol-simbol yang diberikan kepada diri oleh individu yang bersangkutan. Kemudian dengan bertambahnya usia dan interaksi dengan lingkungannya, pengetahuan individu tentangdirinya juga bertambah, sehingga individu dapat melengkapi keterangan tentang dirinya dengan hal-hal yang lebih kompleks.

1.2Diri Pelaku (behavioral self)

Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan oleh diri”. Bagian ini berkaitan erat dengan diri identitas. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima, baik diri sebagai identitas maupun diri sebagai pelaku. Kaitan dari keduanya dapat dilihat pada diri sebagai penilai.


(65)

1.3Diri Penerima/Penilai (judging self)

Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara (mediator) antara diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima dirinya. Kepuasan diri yang rendah akan menimbulkan harga diri yang rendah pula dan akan mengembangkan ketidakpercayaan yang mendasar pada dirinya. Sebaliknya, bagi individu yang memiliki kepuasan diri yang tinggi, kesadaran dirinya lebih realistis, sehingga lebih memungkinkan individu bersikap lebih konstruktif.

2. Dimensi Eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Dimensi yang dikemukakan oleh Fitts adalah dimensi eksternal yang bersifat umum bagi semua orang dan dibedakan atas lima bentuk, yaitu :

2.1Diri Fisik (physical self)

Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya secara fisik, terlihat dari persepsi seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya (cantik, jelek, menarik, tidak menarik) dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek, gemuk, kurus).


(66)

2.2Diri Etika-moral (moral-ethical self)

Persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Hal ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan, kepuasaan seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai moral yang dipegangnya, yang meliputi batasan baik dan buruk.

2.3Diri Pribadi (personal self)

Perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana individi merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.

2.4Diri Keluarga (family self)

Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Seberapa jauh seseorang merasa memadai terhadap dirinya sebagai anggota keluarga, terhadap peran maupun fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.

2.5Diri Sosial (social self)

Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya.


(67)

2.1.4 Pembentukan Konsep Diri

Konsep diri yang dimiliki seseorang terbentuk dalam suatu proses yang cukup lama, membutuhkan pengalaman untuk mengatasi berbagai kemungkinan, mengalami proses pematangan sikap, penemuan falsafah dan rencana hidup yang mantap. Hal ini sesuatu yang dikemukakan Sobur (2003 :63) yang menyebutkan : “Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama dan pembentukan ini tidak dapat diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri”

Menurut Sobur (2003:78)konsep diri terbentuk apabila individu memiliki: 1. Persepsi diri dan citra diri yang positif konstruktif

2. Pandangan yang menyeluruh tentang dirinya, baik kemampuan dalam berwirausaha dan kelemahan fisik nya dalam berwirausaha

3. Ketahanan menghadapi berbagai kemungkinan, baik ancaman, hambatan, dan kegagalan

4. Falsafah dan rencana hidup yang mantap

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Stuart dan Sudeen (1998: 257) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri terdiri dari :

1. Teori perkembangan

Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan


(68)

eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.

2. Orang yang terpenting atau yang terdekat

Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Persepsi diri sendiri

Persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Pengertian Konsep Diri ... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Konsep Diri ... 11

2.1.3 Dimensi Konsep Diri ... 14

2.1.4 Pembentukan Konsep Diri ... 18

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 18

2.2 Teori Pembelajaran Kewirausahaan ... 20

2.2.1 Pengertian Pembelajaran ... 20

2.2.2 Pengertian Kewirausahaan ... 21

2.2.3 Pengertian Pembelajaran Kewirausahaan ... 21

2.2.4 Tujuan Pembelajaran Kewirausahaan ... 23

2.2.5 Komponen Pembelajaran Kewirausahaan... 24

2.3 Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur ... 26

2.3.1 Pengertian Minat ... 26

2.3.2 Pengertian Young Entrepreneur ... 27

2.3.3 Komponen Minat Berwirausaha ... 28

2.3.4 Faktor-Faktor Minat Dalam Berwirausaha ... 30

2.4 Penelitian Terdahulu ... 34

2.5 Kerangka Konseptual ... 36

2.6 Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Batasan Operasional ... 40


(2)

vi

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 43

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

3.6.1 Populasi ... 43

3.6.2 Sampel ... 44

3.7 Jenis Data ... 44

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 45

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

3.9.1 Uji Validitas ... 46

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 48

3.10 Teknik Analisis ... 49

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 49

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 49

3.10.2.1Uji Multikolinieritas ... 49

3.10.2.2Uji Normalitas ... 49

3.10.2.3Uji Heteroskedastisitas ... 50

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda... 50

3.10.4 Uji Hipotesis ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara. ... 53

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 54

4.2.1 Karakteristik Responden ... 54

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan, dan Minat Menjadi Young Entrepreneur ... 55

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.3.1 Uji Normalitas ... 60

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 65

4.4 Analisis Linier Berganda... 66

4.5 Uji Hipotesis ... 68

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 68

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 70

4.5.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 72

4.6 Pembahasan ... 73

4.6.1 Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat Menjadi Young Entrepreneur ... 73

4.6.2 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Menjadi Young Entrepreneur ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 77


(3)

(4)

1 DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 41

Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert ... 43

Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara ... 44

Tabel 3.4 Jumlah Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan ... 44

Tabel 3.5 Uji Validitas ... 47

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas ... 48

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 54

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Konsep Diri (X1) ... 55

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X2) ... 57

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Menjadi Young Entrepreneur (Y) ... 59

Tabel 4.6 Uji Kolmogrov Smirnov ... 63

Tabel 4.7 Uji Glejser ... 65

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas ... 66

Tabel 4.9 Variables Entered/Removed ... 67

Tabel 4.10 Analisis Linier Berganda... 67

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 70

Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 71


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 39

Gambar 4.1 Pengujian Normalitas Histogram ... 61

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 62


(6)

3 DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 82

2 Output Uji Validitas & Reliabilitas ... 86

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 88


Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 69 113

Pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi USU)

2 8 137

Pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi USU)

0 0 10

Pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi USU)

0 0 2

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 11

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 2

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 8

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 31

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 3

Pengaruh Konsep Diri dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Untuk Menjadi Young Entrepreneur Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

0 0 15