8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Air Bersih
Berdasarkan Permenkes RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. air bersih adalah sebagai berikut:
“Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak”.
2.1.1 Sumber Air
Sumber-sumber air dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi
syarat untuk menjadi air minum Sutrisno, 2004. 2. Air Angkasa
Air angkasa hujan merupakan penyubliman uap air menjadi air murni H
2
O. Air murni ini sewaktu turun ke bumi melalui udara akan dapat melarutkan benda-benda yang ada di udara, di antaranya O
2
, CO
2
, N
2
, dan lain-lain, jasad- jasad renik dan debu. Air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-
pipa penyalur, sehingga akan mempercepat terjadinya korosi karatan. Selain itu, air hujan bersifat lunak atau kurang mengandung larutan garam dan mineral
sehingga terasa kurang segar dan boros terhadap pemakaian sabun Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
9
3. Air Permukaan Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi.
Dibandingkan dengan sumber-sumber air lainnya, air permukaan mudah sekali mengalami pencemaran. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat
pencemaran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya.
Air permukaan ada 2 dua macam, yaitu air sungai dan air rawadanau. a.
Air Sungai Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. b.
Air RawaDanau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat
organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat
organik tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O
2
kurang sekali anaerob, maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut Sutrisno, 2004.
4. Air Tanah Air tanah dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan
Universitas Sumatera Utara
10
jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk
masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada
muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini
dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air
minum, air tanah ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Jika dilihat dari segi kuantitas, air tanah kurang cukup dan tergantung pada musim.
b. Air tanah dalam
Terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor
dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-300 m akan didapatkan suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke
luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
Pada umumya kualitas air sumur dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur
kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena mengandung Ca HCO
3 2
dan Mg
Universitas Sumatera Utara
11
HCO
3 2.
Jika melalui batuan granit, maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO
2
dan Mn HCO
3
. c.
Mata air Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam Sutrisno, 2004.
2.2. Syarat Air Bersih