Limbah logam berat yang dibuang ke perairan laut, sering bersifat kronis subletal dan tidak menyebabkan kematian biota laut secara langsung. Pengaruh
toksisitas kronis jarang terpantau oleh manusia, karena pengaruh baru muncul setelah beberapa tahun kemudian. Menurut Food and Drug Administration
FDA, kadar total merkuri di alam secara normal adalah 20-625 ppb.
5.3. Keluhan Kesehatan Masyarakat di Desa Saba Padang
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada 24 kepala keluarga KK di Desa Saba Padang diperoleh data bahwa seluruh kepala keluarga tidak
ada yang merasakan keluhan kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan sumber air tersebut. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini air yang dipergunakan
dikomsumsi oleh masyarakat sehari-hari masih aman dan masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh PERMENKES RI No.28 Tahun 2001.
Penambangan emas tradisional yang berkembang di Desa Saba Padang masih sekitar 6 tahun, Jika penambangan emas tradisional ini berjalan dalam
waktu ±10 tahun, besar kemungkinan akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat di Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing
Natal. Berdasarkan ATSDR 1999, faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
terkena dampak merkuri meliputi dosis berapa banyak dan durasi berapa lama terpapar merkuri tersebut. Menurut Connell dan Miller 1990 dan Lu 1995,
pengaruh toksisitas logam berat pada manusia terjadi dalam kurun waktu 10 tahun, relatif lebih lama dibandingkan terhadap biota laut.
Keracunan yang disebabkan oleh merkuri ini umumnya berawal dari kebiasaan memakan makanan dari laut atau sungai seperti ikan, udang dan tiram
Universitas Sumatera Utara
yang telah terkontaminasi oleh merkuri. Menurut palar 2008, Pencemaran dapat dari industri,pertambangan domestik maupun sumber alami dari batuan dan pada
akhirnya sampai ke sungai, laut yang selanjutnya mencemari manusia melalui ikan, air minum,atau air sumber irigasi lahan pertanian, sehingga tanaman sebagai
sumber pangan manusia tercemar. Suatu tatanan lingkungan hidup bisa tercemar atau dapat rusak disebabkan oleh banyak hal yang paling utama yang menjadi
penyebabanya adalah limbah, antara lain limbah kimia yang mengandung bahan toksik seperti logam berat. Menurut Setiabudi 2005, lingkungan yang
terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan manusia karena adanya rantai makanan. Merkuri terakumulasi dalam mikroorganisme yang hidup
didalam air melalui proses metabolisme. Bahan-bahan yang mengandung merkuri yang terbuang ke dalam tanah atau laut dimakan oleh mikroorganisme tersebut
dan secara kimiawi berubah menjadi senyawa metil-merkuri. Mikroorganisme dimakan ikan sehingga metil-merkuri terakumulasi dalam jaringan tubuh ikan.
Ikan kecil menjadi rantai makanan ikan besar dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan maka dapat