27
a. Merkuri klorida HgCl2 termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat
toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan b.
Mercurous chloride HgCl yang digunakan untuk teething powder dan laksansia calomel
c. Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
3. Merkuri organik: terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain :
a. Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil
rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut dapat menyebabkan
gangguan neurologis dan kongenital. b.
Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.
2.7.2. Sumber Merkuri 2.7.2.1. Terdapat di Alam
Sebagai hasil tambang, merkuri dijumpai dalam bentuk mineral HgS yang disebut sinabar cinnabar. Terdapat sebagai batuan dan lapisan batuan yang
terhampar di Spanyol, Itali, dan bagian Amerika, serta banyak didistribusikan sebagai batuan, abu, dan larutan.
2.7.2.2. Hasil Aktifitas Manusia
Menurut Widowati 2008 yang mengutip dari Herman 2006, sumber merkuri dari hasil aktifitas manusia antara lain pembuangan tailing pengolahan
emas tradisional yang diolah secara amalgamasi, dimana merkuri mengalami perlakuan tertentu berupa putaran, tumbukan, atau gesekan, sehingga sebagian
Universitas Sumatera Utara
28
merkuri akan membentuk amalgam dengan logam-logam Au, Ag, Pt dan sebagian hilang dalam proses.
2.7.3. Kegunaan Merkuri Dalam Kehidupan
Penggunaan merkuri yang terbesar adalah dalam industri klor-alkali, dimana produksi klorin Cl
2
dan kaustik soda NaOH dengan cara elektrolisis garam NaCl. Kedua bahan ini sangat banyak gunanya sehingga diproduksi dalam
jumlah tinggi setiap tahun. Fungsi merkuri dalam proses ini adalah sebagai katode dari sel elektrolisis Kristanto, 2002.
Pada peralatan listrik, merkuri ditemukan pada lampu listrik. Sementara itu, di laboratorium logam merkuri digunakan sebagai alat ukur. Sebagai contoh
adalah termometer. Dalam pekerjaan laboratorium, banyak pekerja yang mengalami keracunan merkuri secara kronis. Hal itu terjadi karena uap dari
tumpahan merkuri yang tidak terlihat, sedikit demi sedikit terhirup oleh para pekerja.
Dalam bidang pertanian, senyawa merkuri banyak digunakan sebagai fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting dalam peristiwa
keracunan merkuri pada organisme hidup. Karena penyemprotan yang dilakukan secara terbuka dan luas, maka banyak organisme hidup lainnya yang terkena
senyawa racun tersebut. Sehingga dari penyemprotan fungisida tersebut tidak hanya membunuh jamur melainkan juga organisme hidup lainnya.
Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA fenil merkuri asetat. Pemakaian dari senyawa FMA bertujuan untuk mencegah
pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal
Universitas Sumatera Utara
29
ini menjadi sangat berbahaya, karena kertas seringkali digunakan sebagai alat pembungkus makanan Palar, 2008.
2.7.4. Kinetika Merkuri