16
Menurut Kristanto 2002, naiknya suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut:
1. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
2. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
3. Mengganggu kehidupan ikan dan hewan air lainnya.
4. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya
mungkin akan mati. Ikan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu relatif tinggi akan
mengalami kenaikan kecepatan respirasi. Di samping itu suhu yang tinggi juga akan menurunkan jumlah oksigen yang terlarut di dalam air. Akibatnya, ikan dan
hewan air akan mati karena kekurangan oksigen. Suhu air kali atau air limbah yang relatif tinggi ditandai antara lain dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air
lainnya ke permukaan untuk mencari oksigen.
2.4.2. Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5-7,5. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar
kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion Hidrogan di dalam air. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang
mempunyai pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air
yang akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air Wardhana, 2001.
2.4.3. Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air
Universitas Sumatera Utara
17
Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air. Apabila bahan
buangan dan air limbah industri dapat larut dalam air maka akan terjadi perubahan warna air. Air dalam keadaan normal dan bersih tidak akan berwarna, sehingga
tampak bening dan jernih. Selain itu degradasi bahan buangan industri dapat pula menyebabkan
terjadinya perubahan warna air. Tingkat pencemaran air tidak mutlak harus tergantung pada warna air, karena bahan buangan industri yang memberikan
warna belum tentu lebih berbahaya dari bahan buangan industri yang tidak memberikan warna. Seringkali zat-zat yang beracun justru terdapat di dalam
bahan buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air sehingga air tetap tampak jernih.
Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan buangan atau air limbah dari kegiatan industri, atau dapat pula berasal dari hasil degradasi
bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam air. Bahan buangan industri yang bersifat organik atau bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri
pengolahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung. Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan organik, terutama
gugus protein, secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu
tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. Air normal yang dapat digunakan untuk suatu kehidupan pada umumnya
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Apabila air mempunyai rasa kecuali air laut maka hal itu berarti telah terjadi pelarutan sejenis garam-
Universitas Sumatera Utara
18
garaman. Air yang mempunyai rasa biasanya berasal dari garam-garaman yang terlarut. Bila hal ini terjadi maka berarti juga telah ada pelarutan ion-ion logam
yang dapat mengubah konsentrasi ion Hidrogen dalam air. Adanya rasa pada air umumnya diikuti dengan perubahan pH air Wardhana, 2001.
2.4.4. Timbulnya Endapan, Koloidal dan Bahan Terlarut