Penambangan Emas Tradisional Data Khusus

20 Mengenai hal ini Badan Tenaga Atom Nasional BATAN secara aktif mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan terssebut Wardhana, 2001.

2.5. Penambangan Emas Tradisional

Kegiatan penambangan emas tradisional di Indonesia dicirikan oleh penggunaan teknik eksplorasi dan eksploitasi yang sederhana dan murah. Untuk pekerjaan penambangan dipakai peralatan cangkul, linggis, palu, dan beberapa alat sederhana lainnya. Batuan dan urat kuarsa mengandung emas atau bijih ditumbuk sampai berukuran 1-2 cm, selanjutnya digiling dengan alat gelundung trammel, berukuran panjang 55-60 cm dan diameter 30 cm dengan alat penggiling 3-5 batang besi. Proses pengolahan emasnya biasanya menggunakan teknik amalgamasi, yaitu dengan mencampur bijih dengan merkuri untuk membentuk amalgam dengan media air. Selanjutnya emas dipisahkan dengan proses penggarangan sampai didapatkan logam paduan emas dan perak bullion. Produk akhir dijual dalam bentuk bullion dengan memperkirakan kandungan emas pada bullion tersebut Setiabudi, 2005. Perlengkapan yang di perlukan untuk mengolah bijih emas adalah : 1. Tabung gelundung, sebagai tempat menggerus batuan. 2. Kincir air atau genset yang berfungsi sebagai penggerak tabung gelundung. 3. Batang besi bajamedia giling sebagai alat pengguras batuan. 4. Merkuri yang berfungsi untuk mengikat emas. 5. Air untuk mendapatkan persentasi padatan yang berkisar antara 30-60. 6. Dulang atau sejenisnya, sebagai tempat untuk memisahkan Merkuri yang telah mengikat emas perak amalgam dengan sisa hasil pengolahan tailing. Universitas Sumatera Utara 21 7. Emposan yaitu alat untuk membakar amalgam untuk mendapatkan paduan alloy emas perak bullion Widodo, 2008. Gambar 2.1. Proses Pengolahan Batuan Emas Ruslan, 2011 Amalgam Merkuri Pencemaran Merkuri terhadap Lingkungan Limbah cair Pembakaran Amalgam Uap Merkuri Bullion Penyaringan Amalgam,Merkuri Limbah cair Limbah padat Pemisahan Penggilingan dengan tromel galundung + Besi penggiling + Air Penghancuran batuan Proses amalgamasi dengan merkuri Penggalian batuan Universitas Sumatera Utara 22

2.6. Ekstraksi Emas

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

2 41 136

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 14

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 2 7

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 1 30

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 19

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 16

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 5

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 30