30
2.7.5. Sifat Merkuri
Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan kimia dan industri. Beberapa sifat tersebut diantaranya
adalah: 1.
Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar 25
o
C dan mempunyai titik beku terendah dibanding logam lain yaitu -39
o
C. 2.
Masih berwujud cair pada suhu 396
o
C. Pada temperatur 396
o
C ini telah terjadi pemuaian secara menyeluruh.
3. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan
logam lain. 4.
Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa.
5. Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam.
6. Ketahanan listrik sangat rendah sehingga merupakan konduktor terbaik
dibanding semua logam lain. 7.
Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang disebut dengan amalgam.
8. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua
makhluk hidup Kristanto, 2002.
2.7.6. Pencemaran Merkuri di Lingkungan
Secara alamiah, pencemaran oleh merkuri ke lingkungan umumnya berasal dari kegiatan gunung api, rembesan air tanah yang melewati daerah deposit
merkuri dan lain-lain. Namun demikian, meski sangat banyak sumber keberadaan merkuri di alam, dan masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan tertentu secara
Universitas Sumatera Utara
31
alamiah, tidaklah menimbulkan efek-efek merugikan bagi lingkungan karena masih dapat ditolerir oleh alam. Merkuri menjadi bahan pencemar sejak manusia
mengenal industri, kemudian menggali sumber daya alam dan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk kebutuhannya Palar, 2008.
Penggunaan merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara.
Merkuri yang terbuang ke sungai, pantai atau badan air di sekitar industri-industri tersebut dapat mengkontaminasi ikan dan makhluk air lainnya, termasuk
ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan dan hewan air tersebut kemudian dikonsumsi manusia sehingga manusia terpapar merkuri di dalam tubuhnya. FDA
Food and Drug Administration menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk makanan, sedangkan WHO World Health
Organization menetapkan batasan maksimum untuk air, yaitu 0,001 ppm Kristanto, 2002.
2.7.7. Senyawa Merkuri Anorganik
Logam merkuri termasuk ke dalam kelompok merkuri anorganik. Dalam bentuk logamnya, merkuri berbentuk cair, dan sangat mudah menguap. Uap
merkuri dapat menyebabkan efek samping yang sangat merugikan bagi kesehatan. Diantara sesama senyawa merkuri anorganik, uap logam merkuri Hg merupakan
yang paling berbahaya. Ini disebabkan karena sebagai uap, merkuri tidak terlihat dan dengan sangat mudah akan terhisap seiring kegiatan pernafasan yang
dilakukan. Pada saat terpapar oleh logam merkuri, sekitar 80 dari logam merkuri akan terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur pernafasan untuk kemudian
ditransfer ke dalam darah Palar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
32
Pada hewan percobaan seperti kelinci, tikus dan kera, 1 dari jumlah yang diserap ini akan terakumulasi di otak. Jumlah merkuri yang menumpuk tersebut,
10 kali lebih besar bila dibandingkan dengan senyawa merkuri lain yang masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan dosis yang sama. Selain penumpukan
merkuri terjadi pada otak, logam ini juga terserap dan menumpuk pada ginjal dan hati. Namun demikian penumpukan yang terjadi pada organ ginjal dan hati masih
dapat dikeluarkan bersama urin dan sebagian akan menumpuk pada empedu. Selain menumpuk pada organ tubuh tersebut, merkuri juga mampu menembus
membran plasenta Palar, 2008. Toksisitas akut dari merkuri anorganik meliputi gejala muntah, kehilangan
kesadaran, sakit abdominal, diare disertai darah dalam feses, albuminuria, anuria, uraemia, ulserasi, dan stomatitis. Sementara toksisitas kronis dari merkuri
anorganik meliputi gejala gangguan sistem saraf, antara lain tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, anemia, dan gejala lain berupa kerusakan ginjal,
serta kerusakan mukosa usus Widowati, 2008.
2.7.8. Senyawa Merkuri Organik