Laju Pertumbuhan Spesifik Ikan

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 15 pencernaan pakan oleh benih ikan tersebut. Hal ini yang diduga menjadi penyebab pakan prebiotik belum maksimal dimakan oleh benih ikan, belum maksimalnya pakan yang dimakan benih ikan, menyebabkan kondisi benih ikan makin melemah. Menurut Rustikawati et al. 2004, kondisi ketahanan tubuh ikan yang berukuran benih masih lemah dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Perlakuan D sinbiotik memberikan hasil tingkat kelangsungan hidup tertinggi diantara perlakuan lainnya diduga karena bakteri asam laktat BAL akan bekerja lebih baik jika diberikan bersamaan dengan prebiotik sinbiotik, hal ini dikarenakan prebiotik akan dicerna oleh bakteri probiotik yang akan memperbanyak jumlah bakteri probiotik dalam saluran pencernaan ikan, dengan meningkatnya jumlah bakteri probiotik pada saluran pencernaan ikan, diduga sistem imun ikan akan membaik. Menurut Saputra et al. 2013, probiotik yang diberikan bersama prebiotik mampu tumbuh dan memanfaatkan prebiotik pada usus ikan serta diduga dapat menstimulasi sistem imun ikan.

4.2 Laju Pertumbuhan Spesifik Ikan

Pengukuran laju pertumbuhan spesifik ikan dilakukan dengan mengukur bobot ikan yang dilakukan setiap 5 hari sekali dan bertujuan untuk melihat besarnya laju pertumbuhan harian ikan. Hasil laju pertumbuhan spesifik ikan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Laju pertumbuhan spesifik ikan nila setelah suplementasi pakan. A kontrol; B probiotik; C prebiotik; D sinbiotik 2,35 2,19 1,97 2,3 0,5 1 1,5 2 2,5 A B C D L a ju P er tu m b u h an S p esi fi k Perlakuan Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 16 Ikan yang diberi pakan perlakuan memiliki nilai laju pertumbuhan spesifik yang hasilnya tidak lebih baik dibandingkan kontrol. Hal ini diduga karena pakan dengan perlakuan memiliki rasa yang sedikit berbeda dengan pakan tanpa perlakuan, sehingga benih ikan membutuhkan adaptasi terhadap pakan yang diberi perlakuan yang menyebabkan ikan lebih banyak memakan pakan tanpa perlakuan kontrol, yang kemudian hal ini berdampak pada laju pertumbuhan spesifik ikan. Menurut Effendie 1997, pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau berat dalam satuan waktu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keturunan, seks, umur, parasit, pakan, dan kondisi perairan. Perlakuan C prebiotik menunjukkan angka laju pertumbuhan spesifik terrendah jika dibandingkan dengan perlakuan lain, hal ini mungkin dikarenakan pemberian prebiotik yang diberikan bersamaan dengan pakan diperlakukan terhadap benih ikan yang memiliki saluran pencernaan yang masih sangat sederhana dan belum memiliki mikroflora usus dalam jumlah yang cukup untuk mencerna prebiotik, karena seperti yang telah diketahui sebelumnya, prebiotik tidak dapat dicerna oleh inang. Ahmadi et al. 2012 menyatakan bahwa enzim dalam saluran pencernaan benih ikan belum tersedia dalam jumlah yang memadai karena saluran pencernaannya belum sempurna, oleh karena itu pakan dengan kandungan karbohidrat dan serat kasar yang tinggi tidak dapat dicerna dengan baik.

4.3 Efisiensi Pakan Ikan