Bakteri Asam Laktat BAL sebagai Agen Probiotik pada Ikan

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 6 septicemia, yang diikuti dengan timbulnya luka terbuka ulcer pada permukaan tubuh atau hingga ke dalam jaringan, selain itu, pada beberapa jenis ikan lain sering ditemukan tanda klinis seperti sirip punggung dan sirip ekor rontok, serta pembengkakan pada perut dan berisi cairan dropsy, yang diikuti dengan kematian Mangunwardoyo et al. 2010. Infeksi Aeromonas juga dapat berakibat peradangan dan hemoragik pendarahan pada bagian ginjal, jaringan otot punggung dan usus. Nekrosis dapat terjadi pada organ hati dan ginjal yang dapat menyebabkan kematian. Menurut Kirkaua et al. 2002, setelah Aeromonas masuk ke dalam tubuh, bakteri ini akan menembus masuk kedalam pembuluh darah dan akhirnya tersebar di seluruh tubuh. Dampak yang terjadi yaitu pembuluh darah di dekat kulit pecah, sehingga permukaan tubuh berwarna kemerahan. Peradangan akan berlanjut ke seluruh bagian tubuh dan organ-organ dalam.

2.3 Bakteri Asam Laktat BAL sebagai Agen Probiotik pada Ikan

Probiotik pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Rusia bernama Metchnikoff. Ia mengemukakan bahwa bakteri akan masuk dan tinggal di usus, kemudian memberi pengaruh positif terhadap keseimbangan mikroflora usus dengan cara menurunkan efek racun dari bakteri yang merugikan di usus Rusmiati et al. 2008. Probiotik juga merupakan pakan tambahan yang berisi bakteri viaber hidup dan bersifat tidak patogen. Menurut Irianto 2003, probiotik adalah produk yang tersusun oleh mikroba atau pakan alami mikroskopis yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan mikroba saluran usus hewan inangnya. Probiotik dalam akuakultur berperan dalam meningkatkan laju pertumbuhan serta meningkatkan sistem imun dengan perubahan komunitas bakteri intestinalnya. Berbagai senyawa hasil metabolisme bakteri probiotik seperti asam laktat, H 2 O 2 , bakteriosin yang bersifat antimikroba, berbagai enzim seperti laktase yang dapat membantu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, serta bile salt hydrolase yang dapat menurunkan kolesterol Triana et al. 2006. Selain itu, probiotik dapat menghalangi pertumbuhan dan aktifitas pelekatan sel bakteri enteropathogenic pada saluran pencernaan seperti Salmonella, Shigella, atau Vibrio cholerae, sehingga memiliki efek positif mencegah timbulnya penyakit Soccoli et al. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 7 2010. Probiotik juga menghasilkan ion hidrogen yang akan menurunkan pH usus dengan memproduksi asam laktat sehingga menciptakan suasana yang tidak menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri patogen Leelavatcharamas et al. 2011 Bakteri Asam Laktat BAL merupakan salah satu kelompok bakteri yang banyak digunakan sebagai bakteri probiotik, akan tetapi tidak semua BAL termasuk sebagai bakteri probiotik. Menurut Fuller 1989, syarat yang harus dipenuhi agar termasuk kedalam kelompok bakteri probiotik adalah sebagai berikut : 1 Mempunyai viabilitas yang tinggi sehingga tetap hidup, tumbuh, dan aktif dalam sistem pencernaan. 2 Berasal dari genus bakteri yang aman untuk dikonsumsi 3 Tahan terhadap asam, garam empedu bile salt, dan kondisi anaerob 4 Mampu tumbuh dengan cepat dan menempel pada dinding saluran pencernaan. 5 Mampu mendegradasi laktosa dan menurunkan kadar kolesterol. 6 Mampu menghambat bakteri patogen. Perhatian terhadap penggunaan bakteri asam laktat sebagai agen probiotik dalam bidang industri saat ini telah mengalami peningkatan. Bakteri asam laktat pada proses fermentasi karbohidrat dapat menghasilkan asam laktat yang dapat menurunkan pH. Penurunan nilai pH dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, terutama bakteri patogen Sumarsih et al. 2009.

2.4 Inulin Sebagai Agen Prebiotik