Aeromonas hydrophila Sebagai Patogen pada Ikan

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 5 menjadi berkisar 2,3 juta ton pada tahun 2008, sedangkan pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 2,5 juta ton FAO, 2010. Permintaan ikan nila banyak dalam bentuk ikan segar maupun dalam bentuk fillet. Permintaan tersebut mencakup permintaan pasar domestik maupun dari luar negeri Amerika dan Eropa Farouq, 2011. Ikan nila juga merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang tergolong sebagai ikan omnivora. Masalah yang dihadapi pada budidaya ikan nila antara lain penyakit infeksi bakteri yang umumnya timbul apabila kondisi stres Irianto et al. 2006. Salah satu bakteri yang sering menginfeksi ikan nila adalah Aeromonas hydrophila . Usaha perbaikan kualitas ikan nila sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi dan keuntungan pembudidaya ikan nila. Induk dan benih yang memiliki mutu tinggi mutlak diperlukan dalam kegiatan budidaya. Benih berkualitas dapat dilihat dari tingkat pertumbuhannya yang cepat dan tahan terhadap penyakit, sehingga nantinya dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan pembudidaya Setiyono et al. 2012.

2.2 Aeromonas hydrophila Sebagai Patogen pada Ikan

Bakteri Aeromonas hydrophila yang menyebabkan penyakit Motile Aeromonad Septicemia MAS Irianto, 2006 secara normal hidup di air tawar. Bakteri ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar seperti ikan mas, ikan gurami, dan ikan nila Firnanda et al. 2013. Infeksi bakteri ini dapat terjadi akibat perubahan kondisi lingkungan, stress, perubahan temperatur, air yang terkontaminasi, dan ketika host tersebut telah terinfeksi oleh virus, bakteri atau parasit lainnya infeksi sekunder. Oleh karena itu bakteri ini disebut sebagai bakteri yang bersifat patogen oportunistik Mulia, 2003. Ikan-ikan yang terinfeksi oleh bakleri A. hydrophila menunjukkan gejala- gejala seperti kulit mudah terkelupas, bercak merah pada seluruh tubuh, insang berwarna suram atau kebiruan, exopthalmia bola mata menonjol keluar, pendarahan sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip ekor, serta terjadinya pendarahan pada anus, dan hilangnya nafsu makan Mulia, 2003 dan umumnya juga mengalami pendarahan yang meluas pada permukaan kulit Haemorrhagic Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 6 septicemia, yang diikuti dengan timbulnya luka terbuka ulcer pada permukaan tubuh atau hingga ke dalam jaringan, selain itu, pada beberapa jenis ikan lain sering ditemukan tanda klinis seperti sirip punggung dan sirip ekor rontok, serta pembengkakan pada perut dan berisi cairan dropsy, yang diikuti dengan kematian Mangunwardoyo et al. 2010. Infeksi Aeromonas juga dapat berakibat peradangan dan hemoragik pendarahan pada bagian ginjal, jaringan otot punggung dan usus. Nekrosis dapat terjadi pada organ hati dan ginjal yang dapat menyebabkan kematian. Menurut Kirkaua et al. 2002, setelah Aeromonas masuk ke dalam tubuh, bakteri ini akan menembus masuk kedalam pembuluh darah dan akhirnya tersebar di seluruh tubuh. Dampak yang terjadi yaitu pembuluh darah di dekat kulit pecah, sehingga permukaan tubuh berwarna kemerahan. Peradangan akan berlanjut ke seluruh bagian tubuh dan organ-organ dalam.

2.3 Bakteri Asam Laktat BAL sebagai Agen Probiotik pada Ikan