DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
10
3.2.2 Pemeliharaan Ikan
Ikan uji yang digunakan adalah bibit ikan nila dengan ukuran 5-8 cm yang berumur 45-60 hari sebanyak 150 ekor. Ikan-ikan tersebut diperoleh dari Balai
Benih Ikan, Kota Medan. Ikan dipelihara pada tiap akuarium sebanyak 10 ekor, pada suhu stabil yakni antara 28-30°C dalam ruangan tertutup selama 21 hari
dengan pemberian masing-masing pakan perlakuan selama 15 hari pertama. Gambar pemeliharaan ikan dapat dilihat pada lampiran 1.
3.2.3 Penyediaan Probiotik, Prebiotik, dan Sinbiotik
Probiotik yang digunakan adalah Bakteri Asam Laktat BAL UM 1 koleksi laboratorium yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan. Kultur cair probiotik
didapatkan dengan melakukan pemanenan sel BAL. Sebanyak 1 ose bakteri di subkultur pada 10 ml media TSA Tripticase Soy Agar, setelah 24 jam 10 ml dari
kultur diinokulasikan kedalam 100 ml media TSA yang baru. Selanjutnya sel dipanen pada akhir fase logaritmik, saat kultur berumur 21 jam Hutagaol, 2015.
Sel dipanendengan cara disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 10 menit pada suhu 4°C, dan dicuci dengan PBS Phospate Buffered Saline pH 7,3
sebanyak 3 kali Li et al. 2009 yang telah dimodifikasi dan diberi larutan garam fisiologis secukupnya. Selanjutnya dilakukan pengukuran konsentrasi sel BAL
yang diinginkan 10
10
CFUml dengan menggunakan spektrofotometer pada λ = 600 nm ; dan pada nilai OD Optical Density = 50.
Prebiotik yang digunakan adalah inulin, dengan konsentrasi sebesar 5. Sebanyak 5 g inulin dilarutkan dalam 100 ml akuades, dan kemudian disterilkan.
Sinbiotik yang digunakan adalah gabungan antara kultur cair BAL UM 1 dan larutan inulin 5.
3.2.4 Pembuatan Pakan Ikan
Pakan yang diberikan adalah pakan komersial yang dibeli di pasar dengan merk dagang Agaru dengan diameter pelet 1 mm. Pertama-tama, pakan
dicampurkan dengan kuning telur sebanyak 2 vv secara merata yang berfungsi sebagai binder pengikat Wang, 2007, kemudian dicampurkan
dengan masing-masing kultur cair probiotik, larutan prebiotik, dan sinbiotik
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
11 kultur cair probiotik dan larutan prebiotik. Gambar pakan yang digunakan dan
proses pencampuran pakan perlakuan dapat dilihat pada lampiran 1.
3.2.5 Penyediaan Kultur Aeromonas hydrophila
Biakan Aeromonas hydrophila didapatkan dari Institut Teknologi Bandung atas kebaikan ibu Diah Kusumawati mahasiswa pascasarjana. Satu ose penuh
biakan Aeromonas hydrophila dikultur dalam media agar darah selama 24 jam, kemudian diinokulasikan kedalam 10 mL media TSB Tripticase Soy Broth.
Setelah 24 jam, diambil sebanyak 1 mL media biakan untuk dikultur kembali ke dalam 24 mL media TSB yang baru. Setelah 24 jam, media tersebut dapat dipanen
dan digunakan sebagai bakteri uji tantang dengan kepadatan 10
9
CFUmL. Setelah itu dilakukan pengecekan isolat dengan pewarnaan Gram dan pengujian karakter
biokimia.
3.2.6 Perlakuan terhadap Ikan pada Masa Pemeliharaan
Sebelum perlakuan dimulai ikan dipuasakan selama 24 jam guna menghilangkan sisa pakan dalam saluran pencernaan. Pemberian pakan dilakukan
selama 15 hari secara at satiation sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pukul: 09.00, 12.00, dan 16.00 WIB Farouq, 2011.
Perlakuan pakan yang diberikan ke ikan uji pada masa suplementasi yaitu : Perlakuan A : Pakan uji tanpa suplementasi kontrol
Perlakuan B : Pakan uji dengan penambahan probiotik 1 ww dari bobot pakan.
Perlakuan C : Pakan uji dengan penambahan prebiotik 2 ww dari bobot pakan.
Perlakuan D : Pakan uji dengan penambahan sinbiotik probiotik 1 dan prebiotik 2 dari bobot pakan.
Setelah masa suplementasi, dilakukan beberapa parameter pengamatan yaitu: pengamatan tingkat kelangsungan hidup Survival Rate, laju pertumbuhan
spesifik, dan efisiensi pakan.
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
12
3.2.7 Perlakuan terhadap Ikan ketika Uji Tantang