Pengertian Produktivitas Kerja Teori tentang Pelatihan 1. Pengertian Pelatihan

Metode pelatihan dengan menggunakan kelas ini mencakup pada berbagai macam kegiatan, antara lain: pengajaran, rapat, program instruction, metode studi kasus, metode distribusi, dan kegiatan seminar. Nawawi 2000 membagi strategi program pelatihan menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Pelatihan Tingkat Mikro Pelatihan ini diselenggrakan oleh dan untuk lingkungan organisasi perusahaan sendiri, sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kemampuan para pekerja dalam melaksanakan seluruh bebanvolume kerja dan dapat menimbulkan eksistensinya secara maksimal. 2. Pelatihan Tingkat Makro Pelatihan ini diselenggarakan bersama oleh dua atau lebih organisasiperusahaan, yang memiliki kebutuhan yang sama dalam usaha meningkatkan kemampuan kerja para pekerja masing-masing. Maka dengan demikian adanya strategi dari program pelatihan yang telah disusun akan dapat dijadikan suatu keputusan dalam mengantisipasi segala perubahan yang begitu cepat nantinya, karena hal ini menyangkut pada kebijakan, tindakan dan harapan untuk merumuskan suatu program yang tersusun secara sistematis sesuai dengan rencana yang dibuat. 2.4. Teori tentang Produktivitas Kerja

2.4.1. Pengertian Produktivitas Kerja

Universitas Sumatera Utara Ruang lingkup pengertian dan penghayatan produktivitas perlu kita lihat secara lebih mendalam. Karena produktivitas sangat vital artinya demi suksesnya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, di mana manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak terhadap faktor-faktor produksi lainnya. Anoraga 2004 menyatakan, produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber daya. Kusryanto 2000 menyatakan, produktivitas adalah nisbah atau rasio antara hasil kegiatan output dengan segala pengorbanan input untuk mewujudkan hasil atas masukan tersebut. Hasibuan 2005 menyatakan, produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input, di mana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik. Mali dalam Sedarmayanti 1999 menyatakan bahwa: “Productivity is the measure of how well resources are brought together in organization and utilized for eccomplishing a set of result. Productivity is reaching the highest level of performance with the least expenditure of resources. Productivity is combination of effectiveness and efficiency. Berarti produktivitas merupakan alat ukur sejauh mana sumber daya dalam suatu organisasi diberdayakan untuk mencapai hasil. Universitas Sumatera Utara Produktivitas merupakan pencapaian titik maksimal prestasi kerja dengan mengorbankan sumber daya seminimal mungkin. Sedangkan David dalam Sedarmayanti 1999: “Productivity is the quotient obtain by dividing output by one of the factors of production. Productivity is concerned with the efficient of resources inputs in producing goods andor services output. Artinya produtivitas merupakan hasil bagi antara hasil output dengan salah satu faktor produksi. Produktivitas merupakan sumber daya-sumber daya input. Dalam setiap usaha baik usaha perorangan, usaha segolongan warga negara maupun masyarakat selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan produktivitas karyawan walupun motivasi mendorong peningkatan produktivitas kerja yang berbeda-beda dari suatu perusahaan lainnya. Produktivitas mengutamakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam produktivitas juga diartikan sebagai berikut : 1 Perbandingan antara kumpulan jumlah keluaran dan masukkan yang dinyatakan dalam satuan umum. 2 Perbandingan antara ukuran harga bagi pemasukan dan hasil Sinungan, 2003. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka produktivitas menunjukkan adanya perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan yang telah diberikan. Pengorbanan itu bukan hanya tenaga kerja tetapi turut faktor produksi lainnya, antara lain modal dan keahlian. Produktivitas yang rendah akan Universitas Sumatera Utara menimbulkan in-efisien dalam penggunaan tenaga kerja yang sekaligus merupakan pemborosan bagi suatu perusahaan. Oleh sebab itu peranan karyawan dan pimpinan sangat menentukan produktivitas suatu perusahaan. 2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Tujuan dari pelaksanaan produktivitas adalah untuk meningkatkan atau memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam pelaksanaan produktif dapat terlaksana dengan baik dan dengan tujuan utama untuk mengatasi adanya pemborosan-pemborosan atau dengan kata lain semua sumber-sumber yang ada dalam pelaksanaan produksi dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada yang terbuang begitu saja. Namun sejauh itu ada juga pelaksanaan produktivitas yang tidak berhasil yang disebabkan oleh beberapa pengaruh di antaranya masalah ketenagakerjaan dan modal serta faktor alamiah natural resources. Masing-masing syarat atau faktor tersebut berlaku dalam cara yang berbeda dan dalam keadaan berbeda pula. Diketahui bahwa produktivitas adalah suatu cara yang terbaik untuk meningkatkan gairah kerja dari karyawan. Namun ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pencapaian tingkat produktivitas yang baik menurut Sinungan 2003, yaitu: a manusia; b modal; c metodeproses; d lingkungan organisasi internal; e produksi; f lingkungan negara eksternal; g lingkungan internal dan regional; h umpan balik. Menurut Anoraga 2004, ada faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Motivasi Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik. 2 Pendidikan Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan, mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru dalam cara atau suatu sistem. 3 Disiplin kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan. 4 Keterampilan Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain. 5 Sikap etika kerja Universitas Sumatera Utara Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya hubungan seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja. 6 Gizi dan kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang didapat, hal itu mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. 7 Tingkat penghasilan Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan maka akan semakin besar prestasi yang diterima. Dengan itu maka akan memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai. Universitas Sumatera Utara 8 Lingkungan kerja dan iklim kerja Lingkungan kerja dari karyawan termasuk hubungan kerja antara karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan penerangan dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja, karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini mengganggu kerja karyawan. 9 Teknologi Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih akan mendapat dukungan tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan. 10 Sarana produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi. 11 Jaminan sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja. 12 Manajemen Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi dengan baik, dengan demikian produktivitas kerja akan tercapai. Universitas Sumatera Utara 13 Kesempatan berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas. 2.4.3. Metode Pengukuran Produktivitas Kerja Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkat ekonomi. Dibebarapa negara maupun perusahaan pada akhir- akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas. Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa kita harus mengukur produktivitas tersebut. Indeks produktivitas juga bermanfaat dalam menentukan perbandingan antara negara temporal seperti tingkat pertumbuhan dan tingkat produktivitas. Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam 3 tiga jenis yang sangat berbeda, menurut Sinungan 2003 yaitu: 1 Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkatkan atau berkurang serta adanya tingkatannya. 2 Perbandingan perlawanan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian relatip. 3 Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasarantujuan. Universitas Sumatera Utara Dari pengertian di atas dapat diambil suatu cara di dalam penyusunan perbandingan-perbandingan ini dengan mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran dari produktivitas. Paling sedikit ada 2 dua jenis tingkatan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial. Hasil total Total produktivitas = Tingkat total Hasil parsial Produktivitas parsial = Masukan total Sedangkan rumus-rumus dan model dari produktivitas yang dikemukakan oleh Syarif 1991 adalah: O P = I Di mana: P = Produktivitas O = Output I = Input Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk antara lain: a. Jumlah satuan fisik produkjasa b. Nilai rupiah produkjasa c. Nilai tambah d. Jumlah pekerjaankerja e. Jumlah laba kotor Universitas Sumatera Utara Ukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk antara lain: a. Jumlah waktu b. Jumlah tenaga kerja c. Jumlah jam orang man-hour d. Jumlah biaya tenaga kerja e. Jumlah jam mesin f. Jumlah biaya penyusunan dan peralatan mesin g. Jumlah biaya material h. Jumlah seluruh biaya perusahaan i. Jumlah luas tanah. Sedangkan tujuan dari pengukuran produktivitas antara lain untuk membandingkan hasil-hasil: 1. Pertambahan produksi dari waktu ke waktu. 2. Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu. 3. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu. 4. Jumlah hasil sendiri dengan hasil orang lain. 5. Komponen prestasi utama sendiri dan komponen prestasi utama orang lain. Dari berbagai rumus dan uraian di atas jelas model-model dan pengertian dari produktivitas terus akan berkembang dan diperkenalkan di sektor-sektor ekonomi, nasional, sektoral maupun di perusahaan-perusahaan. Oleh sebab itu ada baiknya jika mulai memikirkan penyusunan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Bukopin Cabang Medan yang beralamat di Jalan Gajah Mada No. 23 B Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juli 2007 sampai dengan Desember 2007.

3.2. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus sedangkan sifat penelitian asosiatif hubungan yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini adalah penelitian populasi.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada karyawan Unit Operasional PT Bank Bukopin Cabang Medan yang berjumlah 86 orang. Untuk menentukan sampel digunakan pendekatan menurut Arikunto 2002 yang menyatakan: “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih”. Menurut Sugiyono 2003, bahwa apabila semua anggota populasi dijadikan sampel disebut sampling jenuh atau istilah lainnya adalah sensus. Oleh karena itu dalam penelitian ini jumlah sampel yang diteliti sama dengan jumlah populasi dari subjek yang akan diteliti, yaitu sebanyak 86 orang karyawan. 47 Universitas Sumatera Utara