Uji Validitas Uji Reliabilitas

3.8.1. Uji Validitas

Untuk menguji apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan, bahwa pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 12,0. Jika korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk 0,3, maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang signifikan valid. Sebaliknya jika 0,3, maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang tidak signifikan Sugiyono, 2003. Pengujian validitas dilakukan kepada 30 karyawan PT Bank Bukopin Syariah Cabang Medan sebagai sampel uji coba, ini dilakukan karena jumlah karyawan yang sedikit dari PT Bank Bukopin Cabang Medan dan untuk pengujian ini digunakan SPSS Versi 12,0. Menurut Ghozali 2004, Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel . Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Nilai-nilai validitas instrumen berkisar 0,403 sampai dengan 0,840 dan lebih besar dari r tabel 0,361.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua split half. Butir- butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen yang dibelahan awal dan dibelahan akhir. Selanjutnya skor total kelompok dibelahan awal dikorelasikan dengan skor kelompok dibelahan akhir dan dianalisis dengan rumus Spearman Brown Nilai-nilai reliabilitas instrumen berkisar 0,607 sampai dengan 0,767 yang menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen penelitian sudah cukup memadai.

3.9. Pengujian Asumsi Klasik