Program-program Pelatihan Teori tentang Pelatihan 1. Pengertian Pelatihan

diinginkan tidak tercapai. Misalnya, ada pelatih yang ahli dan pintar tetapi tidak dapat mengajar dan berkomunikasi secara efektif atau teaching skillnya tidak efektif, jadi dia hanya pintar serta ahli untuk dirinya sendiri. 3 Fasilitas pelatihan Fasilitas sarana dan prasarana dibutuhkan untuk pengembangan itu sangat kurang atau tidak baik. Misalnya, buku-buku, alat-alat, mesin-mesin yang akan dipergunakan untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat lancarnya pelatihan. 4 Kurikulum Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta bersangkutan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkannya yang tepat sangat sulit. 5 Dana Pelatihan Dana yang tersedia untuk pelatihan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

2.3.2. Program-program Pelatihan

Menurut Ranupandojo dan Husnan 2000, program pelatihan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Jalur pelatihan untuk tenaga operasional Pelatihan tenaga operasioal memerlukan sejumlah peningkatan khusus dalam keterampilan dan pengetahuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Ada empat metode dasar yang dapat digunakan yaitu: a. On the job training Adalah metode pelatihan karyawan yang dilakukan pada saat karyawan melakukan kegiatan sehari-hari di tempat kerja yang sebenarnya di bawah bimbingan dan pengawasan seorang atasan atau pekerja yang sudah berpengalaman. b. Appresentiship magang Biasanya dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keterampilan skill yang lebih tinggi. Program apprentiship biasanya mengkombinasikan on the job training dan pengalaman dengan petunjuk di kelas dalam pengetahuan-pengetahuan tertentu. c. Kursus-kursus khusus Merupakan bentuk pelatihan yang lebih mirip dengan pendidikan. Kursus ini biasanya diadakan untuk memenuhi minat dari pada karyawan dalam bidang- bidang pengetahuan tertentu di luar pekerjaannya. d. Vestibule school Universitas Sumatera Utara Merupakan bentuk latihan dengan pelatih-pelatih khusus staff spesialis, untuk menghindarkan para atasan langsung mendapat tambahan kewajiban, dan memusatkan latihan hanya kepada ahli dalam bidang tertentu. 2 Jalur pelatihan untuk tenaga managerial Metode-metode pelatihan untuk tenaga kerja managerial adalah a. Metode sekolah, kuliah, ceramah dan sejenisnya b. Metode diskusi c. Metode kasus Kebijaksanaan pelatihan biasanya menempatkan tanggung jawab yang berat kepada semua manajer karena mereka tidak hanya memelihara program pengembangan pribadi mereka sendiri, akan tetapi juga memberikan suatu iklim yang sesuai dengan pengembangan karyawan mereka. Program pelatihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan dan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta. Program pelatihan menurut Sikula dalam Hasibuan 2005 adalah: a. On The Job Training Para pekerja langsung bekerja di tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan di bawah bimbingan seorang pengawas sehingga adaptasi langsng terhadap pelatihan ini akan menjadi dua konsep dari pelatihan yaitu formal dan informal. Universitas Sumatera Utara b. Vestibule Suatu metode latihan yang dilakukan di dalam kelasbengkel, sebagai usaha penyediaan bagi karyawan baru atas peralatan dan teknis pengerjaan tugas yang diberikan, biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaanindustri sendiri. c. Demonstration And Example Suatu metode pelatihan dengan cara peragaan dan memberikan penjelasan kepada peserta pelatihan mengenai cara dan teknis dari penggunaan suatu peralatan yang diperkenalkan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan mempergunakan peralatan tersebut. d. Simulation Dalam memberikan pelatihan di mana pekerjaan yang diperkenalkan harus mirip dengan dengan apa yang ada di lapangan, maka dengan demikian suatu teknik mencontoh diterapkan dalam kegiatan pelatihan ini. e. Apprenticeship Suatu cara sebagai usaha mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari aspek pekerjaan yang akan dilakukannya. f. Classroom Methods Universitas Sumatera Utara Metode pelatihan dengan menggunakan kelas ini mencakup pada berbagai macam kegiatan, antara lain: pengajaran, rapat, program instruction, metode studi kasus, metode distribusi, dan kegiatan seminar. Nawawi 2000 membagi strategi program pelatihan menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Pelatihan Tingkat Mikro Pelatihan ini diselenggrakan oleh dan untuk lingkungan organisasi perusahaan sendiri, sesuai kebutuhannya dalam meningkatkan kemampuan para pekerja dalam melaksanakan seluruh bebanvolume kerja dan dapat menimbulkan eksistensinya secara maksimal. 2. Pelatihan Tingkat Makro Pelatihan ini diselenggarakan bersama oleh dua atau lebih organisasiperusahaan, yang memiliki kebutuhan yang sama dalam usaha meningkatkan kemampuan kerja para pekerja masing-masing. Maka dengan demikian adanya strategi dari program pelatihan yang telah disusun akan dapat dijadikan suatu keputusan dalam mengantisipasi segala perubahan yang begitu cepat nantinya, karena hal ini menyangkut pada kebijakan, tindakan dan harapan untuk merumuskan suatu program yang tersusun secara sistematis sesuai dengan rencana yang dibuat. 2.4. Teori tentang Produktivitas Kerja

2.4.1. Pengertian Produktivitas Kerja