Letak Geografis Tabel 3.1 GAMBARAN UMUM KOTA GUNUNGSITOLI

3.2 Letak Geografis Tabel 3.1

Letak dan Batas Wilayah Kota Gunungsitoli 1. Luas wilayah ± 280,78 km 2 2. Letak di atas permukaan laut 0 – 600 m 3. Batas-batas wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gido dan Kecamatan Hili Serangkai, Kabupaten Nias Sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias serta Kecamatan Alasa Talumuzői dan Kecamatan Namőhalu Esiwa Kabupaten Nias Utara Sumber : BPS- Gunungsitoli Dalam Angka 2010 Source : BPS- Gunungsitoli in Figures 2010 Akibat letak Kota Gunungsitoli dekat dengan garis khatulistiwa, maka curah hujan setiap tahun cukup tinggi. Pada tahun 2009 jumlah curah hujan mencapai 2.662,5 mm setahun atau rata-rata 221,9 mm per bulan dengan banyaknya hari hujan mencapai 240 setahun atau rata-rata 20 hari per bulan dan penyinaran matahari rata- rata 53 per bulan. Curah hujan yang paling besar terjadi pada bulan September yaitu 334,2 mm dengan banyaknya hari hujan mencapai 27 hari. Hujan dan penyinaran matahari sebesar 40 , musim kemarau dan hujan silih berganti dalam setahun. Curah yang paling rendah terjadi pada bulan Februari yaitu 96,5 mm dan Universitas Sumatera Utara dengan penyinaran matahari sebesar 56 . Curah hujan yang tinggi sepanjang tahun mengakibatkan kondisi alam Kota Gunungsitoli sangat lembab dan basah dengan rata-rata kelembaban antara 89-92 serta sering mengalami banjir bandang. Di samping itu, struktur batuan dan susunan tanah di Kota Gunungsitoli pada umumnya bersifat labil, mengakibatkan sering terjadinya patahan pada jalan-jalan aspal dan longsor. Demikian juga sering ditemuinya daerah aliran sungai yang berpindah-pindah. Keadaan iklim Kota Gunungsitoli dipengaruhi oleh Samudera Hindia. Suhu udara dalam satu tahun rata-rata 26,2 C per bulan dengan rata-rata minimum 18,1 C dan rata-rata maksimum 31,3 C. Kecepatan angin rata-rata dalam satu tahun sebesar 6 knotjam dan bisa mencapai rata-rata kecepatan maksimum sebesar 16 knotjam dengan arah angin terbanyak berasal dari arah utara. Kondisi seperti ini di samping curah hujan yang tinggi mengakibatkan sering terjadinya badai besar. Musim badai laut setiap tahunnya biasanya terjadi antara bulan September sampai dengan November, tetapi kadang-kadang terjadi juga pada bulan Agustus dan cuaca bisa berubah secara mendadak. Keadaan cuaca dan jumlah curah hujan ini sangat mempengaruhi kepariwisataan Kota Gunungsitoli menyangkut jumlah wisatawan yang berkunjung. Wisatawan mengalami kenaikan jumlah yang signifikan pada saat curah hujan rendah yakni bulan Februari. Demikian juga sebaliknya, pada saat jumlah curah hujan tinggi maka jumlah wisatawan mengalami penurunan. Data yang menyangkut Universitas Sumatera Utara tentang cuaca dan jumlah curah hujan sangat penting dalam pengembangan kepariwisataan seperti dalam hal pembuatan paket wisata dan berbagai kegiatan lainnya.

3.3 Sistem Adat dan Kebudayaan