BENTUK DAN JENIS PARIWISATA WISATAWAN

“ilmu pariwisata adalah keseluruhan dari segala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pediaman orang-orang asing dari segala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pediaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dan aktivitas yang bersifat sementara”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok untuk sementara waktu dari tempat asal ke tempat tujuan dengan maksud bukan mencari nafkah menjalankan usaha ataupun menetap di tempat yang dikunjungi, tetapi untuk menikmati perjalanan, rekreasi dan atau untuk memenuhi keinginan yang beragam tanpa adanya unsur paksaan.

2.2 BENTUK DAN JENIS PARIWISATA

Secara umum bentuk pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan objek yang dapat disaksikan pengunjung menurut situasi tertentu dan waktu yang tepat, serta kemauan untuk mengunjungi objek tersebut. Bentuk dan jenis pariwisata membantu dalam menetapkan langkah-langkah tepat mengembangkan objek dan daya tarik wisata. Langkah-langkah tersebut seperti kapan dan darimana wisatawan yang menjadi sasaran. Adapun bentuk dan jenis pariwisata dalam Yoeti;1983 hal.111 dikelompokkan sebagai berikut: 1. Menurut Letak Geografi a. Pariwisata Lokal Local Toruism b. Pariwisata Regional Regional Tourism c. Nasional Tourism Domestic Tourism d. Regional International Tourism e. International Tourism Universitas Sumatera Utara 2. Menurut Tujuannya : a. Pariwisata Rekreasi Recreational Tourism b. Pariwisata Budaya Culture Tourism c. Pariwisata Olahraga Sport Tourism d. Pariwisata Sosial Social Tourism e. Pariwisata Kesehatan Recuperational Tourism f. Pariwisata Politik Political Tourism g. Pariwisata Keagamaan Religion Tourism 3. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran : a. Pariwisata Aktif kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan masuknya wisatawan asing ke dalam suatu negara tertentu. b. Pariwisata Pasif kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk melakukan kegiatan kunjungan. 4. Menurut alasannya : a. Seasional Tourism kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. b. Occational Tourism kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau event-event tertentu.

2.3 WISATAWAN

Menurut The Comitee of Statisticsl Expert of the Language of Nation pada tahn 1937 menyatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara selain negara dimana dia biasa tinggal, dan dengan periode setidak- tidaknya 24 jam. Adapun yang biasa disebut wisatawan adalah: 1. Orang-orang yang berpergian dengan tujuan untuk bersenang-senang, alas an keluarga, untuk tujuan kesehatan, dan sebagainya. 2. Orang-orang yang berpergian dengan tujuan untuk melakukan pertemuan atau mewakili kedudukan sebagai diplomat, misi keagamaan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 3. Orang-orang yang singgah dalam pelayaran laut sekalipun mereka tidak tinggal 24 jam. Berikut ini yang tidak dapat disebut sebagai wisatawan adalah: 1. Orang-orang yang datang baik atas dasar kontrak maupun tidak, mencari pekerjaan dan atau bekerja pada suatu aktifitas usaha di negara tujuan. 2. Orang-orang lain yang datang untuk menetap menjadi penduduk di negara tersebut. 3. Pelajar dan orang-orang muda yang menginap di suatu pemondokan asrama. Uraian di atas dapat didefenisikan dalam dua aspek antara lain: 1. Pelancong Exercursionist, adalah orang yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi. 2. Wisatawan Tourist, adalah pengunjung yang tinggal lebih dari 24 jam di negara yang dikunjungi daerah tujuan wisata dan tujuan perjalanannya diklasifikasikan sebagai berikut: 1. menggunakan waktu luang untuk berekreasi, hiburan, kesehatan, studi, olahraga, keagamaan. 2. bertujuan untuk dagang, keluarga, misi dan pertemuan Michael Peters, hal.14-15. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 yang berasal dari instruksi presiden, disebutkan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan Universitas Sumatera Utara dari kunjungan tersebut. Sedangkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 disebutkan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Menurut Burkart dan Medlik dalam Toety Heraty;1998 hal.4-5, wisatawan memiliki empat ciri utama, yakni: 1. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai tempat tujuan. 2. Tempat tujuan wisata berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan. 3. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan; karena itu perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek. 4. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal untuk menetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah. Sebuah konsep yang lain dikemukakan oleh Cohen dalam Toety Heraty;1998 hal.5 tentang wisatawan adalah “...seorang pelancong yang melakukan perjalanan atas kemauan sendiri dan untuk sementara waktu saja, dengan harapan mendapat kenikmatan dari hal-hal baru dan perubahan yang dialami selama dalam perjalanan yang relatif lama dan tidak terulang”. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara atau daerah tujuan wisata bukan untuk bekerja dan dalam kurun waktu lebih dari 24 jam.

2.4 PENGERTIAN OBJEK WISATA DAN DAYA TARIK WISATA