Laporan Keuangan Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara

2.2. Laporan Keuangan Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara

keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan assets dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki di sisi Aktiva. Kemudian juga akan tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang serta ekuitas modal sendiri yang dimilikinya. Informasi ini tergambar dalam laporan keuangan Neraca. Laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang di peroleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan termuat dalam laporan laba rugi. Laporan keuangan bank juga memberikan gambaran tentang arus kas suatu bank yang tergambar dalam laporan arus kas. Laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama satu periode di masa lalu. Akan tetapi, nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan dividen di masa depan. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di masa depan maupun yang lebih Universitas Sumatera Utara penting lagi sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan langkah-langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang Brigham, 2006. Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi suatu laporan keuangan Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam prakteknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti: 1. Neraca; 2. Laporan laba rugi; 3. Laporan perubahan modal; 4. Laporan catatan atas laporan keuangan; dan 5. Laporan kas. Masing-masing laporan memiliki komponen keuangan tersendiri, tujuan, dan maksud tersendiri. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva harta, kewajiban utang, dan modal perusahaan ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Pembuatan neraca biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu tahunan. Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa harta, utang, dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah Universitas Sumatera Utara dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Laporan perusahaan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal. Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu. Menurut ketentuan Bank Indonesia 1997 setiap bank harus menyajikan laporan keuangan seperti disebut di atas, setiap bank diwajibkan menyampaikan beberapa jenis laporan lainnya untuk disampaikan kepada BI. Laporan lainnya tersebut antara lain : 1. Laporan Mingguan a. Giro wajib minimum yang mencakup, dana pihak ketiga rupiah valuta asing per bank danposisi pos-pos tertentu neraca rupiah dan valuta asing per bank. b. Laporan keuntungan kerugian transaksi derivative c. Laporan posisi devisa netto PDN Universitas Sumatera Utara 2. Laporan Bulanan a. Laporan beserta lampiran per kantor LBU b. Laporan perkreditan bank umum per kantor LPBU c. Laporan pelanggaran batas maksimal pemberian kredit BMPK 3. Laporan Triwulanan, berupa laporan realisasi perkreditan bank terhadap rencana kerja bank. 4. Laporan Semesteran a. Laporan dewan komisaris terhadap pelaksanaan rencana kerja bank b. Laporan keuangan publikasi di surat kabar berbahasa Indonesia c. Laporan dewan audit tentang hasil kinerja audit intern yang telah dilakukan. 5. Laporan Tahunan a. Laporan tahunan yang diaudit oleh akuntan public yang terdaftar di BI yang disertai dengan surat komentar dari akuntan public. b. Laporan realisasi rencana kerja bank 6. Laporan lainnya a. Kerugian transaksi derivative yang melebihi 10 dari modal bank beserta tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. b. Laporan khusus mengenai setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank yang ditandatangani direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 15 hari kerja sejak adanya temuan audit. c. Laporan atas setiap penyalahguanaan yang dilakukan melalui sarana teknologi sistem informasi. Universitas Sumatera Utara d. Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern , ditanda tangani oleh direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 2 bulan setelah akhir Juni dan akhir Desember. 2.3. Rasio Keuangan 2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan